Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93767 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dalam perrkembangan islam, wilayah pantai utara pulau Jawabagian barat pada mulanya dihuni oleh penduduk yang berbahasa ibu bahasa Sunda, tetapi secara perlahan- lahan masuk juga sebagian masyarakat yang berbahasa ibu bahasa Jawa. Pengaruh bahasa
Jawa terhadap masyarakat Sunda yang berdiam di daerah dataran tinggi., mungkin telah terjadi pada masa sebelum Islam. Istana Cirebon dan Banten mcrupakan pusat kebudayaan
Jawa di wilayah budaya Sunda selama abad kc-17-8.
Pada masa awal perkembmgannya, agama Islam di Jawa Barat menjadikan Cirebon sebagai pusat penyiarannya. Pada abad ke-15-6, kaum MusIim di Jawa toiah memperoleh
kedudukan yang kokoh. Kekuasaan politik beralih ke beberapa pusat niaga di daerah pesisir utara di Jawa, sejak Surabaya di timur sampai Banten di Barat,
Di daerah-daerah ini pambaruan sastra pun berkcmbang di bawah pengaruh Islam;
jenis sastra itu disebut Sastra Pasisir. Naskah sastra Pasisir panama kali dikenal dunia
ilmiah berkat penelitian mengenai kesusastraan tasawuf Islam-Jawa pada awal masa Islam
di Jawa. Sebagian besar sastra Pasisir sebelah barat, ditulis pada abad ke-17-8 di Cirebon
dan Banten, wilayah berbahasa Sunda. Pada waktu itu di daerah-daerah tensebut para penulis belum lama berkenalan dengan aksara
Jawa Barat.`Langgam bahasa sastra Pasisir sebelah barat ada kalanya dipakai penulis yang mempunyai latar belakang yang berbahasa Sunda.
Salah satu karya pasisir yang dihasilkan Cirebon adalah sejumlah karya yang disusun oleh sebuah kolompok kerja di bawah pimpinan Pangeran Wangsakerta. Naskah- naskah yang muiai ditemukan pada awal tahlm 1970-an itu sampai sekarang sudah di- temukan seberlyak 50 buah. Berdasarkan judulnya, naskah-naskah Pangeran Wangsakerta dapat dipilah menjadi lima kelompok yang masing-masing merupakan rangkaian karangan.
Tiap kelompok naskah terdiri atas beberapa jilid (buku) yang berlainan. Kelima kelompok
itu adalah (1) Pustaka Nagarakretabhumi, (2) Puslalca Dwipantaraparwa, (3) Pustaka
Pararatwan i Bhumi Nusantara, (4) Pustaka Rcgyarqgvai Bhumi Nusantara, dan (5)
Pustalm Car-ita Parahyangani Bhumi Jawa Kulwan"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP 1996 108.pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Geger Sunten, 1992
899.223 2 WAH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Duduh Durahman, compiler
Bandung: Geger Sunten, 1991
899.223 2 DUD s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ajatrohaedi, 1939-2006
"Carita pantun adalah bentuk sastra lisan Sunda yang mengisahkan petualangan anak Prabu SiIiwangi, raja Pajajaran, sebelum dapat dinobatkan menjadi raja sehingga dapat dianggap sebagai "roman sejarah". Sehubungan dengan itu, ada tiga masalah yang menarik untuk dibicarakan, masing-masing berkenaan dengan (a) unsur kesejarahan dalam carita pantun,(b) pemaparan dalam carita pantun, dan (c) peresapnilaian sastrawan Sunda masa kini terhadap cerita pantun itu.
Penelitian ini bertujuan untuk mencoba menerangjelaskan ketiga masalah itu walaupun serba sekilas.
Metod yang digunakan dalam penelitian ini adalah metod yang berlaku dalam penelitian kesusastraan, terutama yang bersifat: perian dan bandingan.
Dari penelitian kecil ini dspat dihasilkan gambaran bahwa ketiga hal pokok itu jelas nampak dalam kehidupan kesusastraan Sunda. Namun, agar gambaran itu lebih utuh dan menyeluruh, seyogianya dilakukan penelitian yang lebih mendalam, menyeluruh, terpadu, dan terencana."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti Karnadi
"Untuk memperkaya khasanah kesusastraan Indonesia, beberapa cara dilakukan, antara lain dengan menerjemahkan atau menampilkan kembali karya dari khasanah kesusastraan daerah. Di antara sekian banyak sastrawan yang menulis dan memperkenalkan karya sastra daerah dalam bahasa Indonesia, nama Ajip Rosidi pantas dicatat kehadirannya. H.B. Jassin memasukkannya ke dalam Angkatan 66 (Jassin, 1985:95) dan Teeuw menyebutnya sebagai salah seorang pengarang Indonesia terpenting pada abad ini (Teeuw, 1979;.105). Ajip Rosidi tidak hanya terkenal sebagai seorang sastrawan, tetapi juga sebagai seorang penelaah sastra yang banyak memberi perhatian pada bidang sejarah dan kritik sastra. Selain menulis dalam bahasa Indonesia, ia pun banyak menulis dalam bahasa Sunda. Perhatiannya terhadap sastra daerah ini amat besar seperti yang tampak dalam usahanya menghidupkan kembali pemberian hadiah karya sastra Sunda "Rancage". Selain itu, ia pun aktif menampilkan karya sastra daerah Jawa, seperti Candra Kirana (1962) dan Roro Mendut (1961,1977)serta dari khasanah sastra Sunda, antara lain Mundinglaya Ai Kusumah {1961), Ciung Wanara (1961, 1985), Sangkuriang Kesiangan {1961), dan Jalan Ke Surga (1964).
Karyanya yang paling menarik untuk diteliti adalah yang berjudul Lutung Kasarung (untuk selanjutnya disingkat LKA). Cerita ini memiliki banyak kemungkinan terjadinya transformasi kesastraan yang belum pernah diteliti orang sampai sekarang. LKA terbit pertama kali pada tahun 1958 dan kemudian pada tahun 1962 dan 1986 diterbitkan kembali dengan judul Purba Sari Ayu Wangi (untuk selanjutnya disingkat PSAW).
Pada bagian awal LKA dan PSAW, Ajip Rosidi menyebutkan bahwa cerita yang digubahnya itu berasal dari versi lisan juru pantun yang kemudian diciptakannya kembali sesuai dengan pemahaman dan penafsirannya sendiri (Rosidi, 1958:7-18; 1986:5-18). Salah satu versi lisan yang tertua yang sempat direkam dalam bentuk tulisan dapat dilihat pada naskah bernomor SD 113 yang ditulis oleh Argasasmita, mantri gudang kopi di Kawunglarang, Cirebon atas perintah K.F. Halle. Naskah ini pernah tersimpan di ruang naskah Museum Pusat Jakarta, tetapi sekarang dinyatakan hilang. Edisi teks yang pertama atas cerita "Lutung Kasarung" dan yang mendasarkan diri pada naskah tersebut adalah edisi yang dibuat oleh C.M. Pleyte pada tahun 1911 (Kern, 1940: 473).
Di samping Pleyte yang menerbitkan Cerita Pantun (batasan mengenai Cerita Pantun ada pada bab 2) dari teks "Lutung Kasarung", ada dua orang lain yang juga melakukan hal yang sama, yaitu Eringa (1949) dan Achmad Sakti (1976). Selain itu, masih ada penulis lain yang menerbitkan cerita "Lutung Kasarung" dalam bentuk Wawacan (yaitu narasi panjang yang digubah menjadi puisi yang dinyanyikan) dan dalam bentuk Tembang Cianjuran (yaitu sejenis drama yang dinyanyikan dengan iringan musik khas daerah Cianjur). Engka Widjaja, misalnya, memilih bentuk Wawacan; Saleh Danasasmita dan Ade Kosmaya memilih bentuk Tembang Cianjuran. Dari kesemua penulis di atas, hanya Ade Kosmaya yang memakai bahasa Indonesia sebagai media penyampaian cerita. Yang lainnya memakai bahasa Sunda. Selain dalam bahasa Sunda, Pleyte dan Eringa memberikan juga ringkasan dan terjemahan cerita dalam bahasa Belanda.
Cerita "Lutung Kasarung" di antara cerita rakyat yang ada di Indonesia memang menarik untuk diteliti. Cerita ini bermula dari versi lisan dan mempunyai kedudukan yang khusus dalam kesusastraan Sunda. Dari sejarah resepsi teksnya tampak bahwa "Lutung Kasarung" mempunyai banyak kemungkinan terjadinya transformasi yang tidak hanya berupa lintas budaya {Sunda ke Belanda, Indonesia, dan Jawa), tetapi juga yang berupa lintas bentuk (dari bentuk Cerita Pantun lisan ke bentuk tertulisnya dan dari bentuk Cerita Pantun tertulis ke bentuk prosa, puisi, drama, opera, novel, dongeng, dan film). Kenyataan ini menimbulkan pertanyaan apa keistimewaan cerita "Lutung Kasarung" sehingga dari zaman ke zaman orang menaruh perhatian pada cerita ini. Seakan-akan cerita ini muncul kembali dalam bentuk-bentuk yang baru dengan penampilan yang baru. Dari masa ke masa orang memberikan perhatian kepada cerita tersebut baik dalam bentuk penciptaan kembali seperti yang telah disebutkan di atas maupun dalam bentuk pembicaraan kritis. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
T6892
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.K. Hardjakusuma
Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. Depdikbud, 1979
899.223 2 HAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ajip Rosidi, 1938-
Djakarta: Gunung Agung, 1978
899.223 2 AJI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M.K. Hardjakusuma
Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. Depdikbud, 1979
899.223 2 HAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yus Rusyana, 1938-
Bandung: Rahmat Cijulang, 1992
899.27 YUS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ajip Rosidi, 1938-
Bandung: Projek Penelitian Pantun, 1970
899.223 2 AJI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>