Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52823 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanny Sri Lestari
"ABSTRAK
Puisi Jawa baru merupakan suatu genre karya sastra Jawa baru yang muncul eesudah abad ke sembilanbelas. Puiai Jawa baru ini sangat akrab dengan dunia media cetak, sehingga mudah
sekali disebarluaskan di kalangan masyarakat.
Tema yang dipilih oleh penyair juga beraneka namun secara garis besar dapat dilihat adanya satu kesatuan yang utuh antara unsur yang ada dalam puiai sebagai satu gagasan berfikir pengarang yang merupakan bagian dari budaya masyarakatnya.
Puisi Melathiku karya Subagyo IN merupakan sabuah ungkapan gagaean yang sekaligus mencerminkan emosi pemikiran sebuah sebyek lirik terhadap sesuatu enteh itu benda atau pun manusia. Dalam hal ini tarlihat suatu ungkapan kesakralan yang sangat jauh terpendam dalam larik-larik yang mengungkapkan keindahan sehingga pembaca jarang menyadari apa yang tersebunyi di balik larik-larik puisi teraebut.
Memahami puisi tersebut bukan sekedar menangkap maknanya saja, tetapi lebih kepada situasi puisi itu dengan konsep berfikir yang menyertainya baik itu konsep filosofi maupun konsep budaya lainnya.
"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nanny Sri Lestari
"ABSTRAK
Dunia karya sastra berkembang dari zaman ke zaman, mengikuti perubahan waktu. Novel sebagai salah satu genre di dalam ragam prosa, juga muncul dalam dunia kesusastraan Jawa. Mengutip pendapat M.H Abrams (1981:120-121) menyatakan bahwa genre novel ini sebenarnya berasal dari Eropa Barat, yang baru dikenal di sana kira-kira abad ke delapan betas melalui perkembangan yang cukup panjang.
Adapun yang dimaksud dengan novel menurut Teeuw (1967:67) adalah salah satu jenis ragam prose yang pada dasarnya merupakan satu bentuk cerita panjang. Memang ada banyak sekali usaha untuk memberi batasan tentang novel ini, dan hasilnya pun beragam antara lain oleh A.F Scott, Harry Shaw, dan William Kenney. A.F Scott (1965:196-197) mengungkapkan bahwa novel adalah karya prosa fiksi yang panjang dan berhubungan dengan manusia, serta segala tingkah lakunya dalam satu waktu dan berusaha mengetengahkan watak-watak manusia dalam kaitannya dengan kehidupan. Harry Shaw (1976:169) juga menjelaskan bahwa novel merupakan karya prosa fiksi yang panjang dan menggambarkan tokoh-tokoh serta mengungkapkan satu rangkaian peristiwa dan latar. William Kenney (1966:31) juga menjelaskan bahwa novel adalah suatu fiksi naratif yang panjang dan merupakan imitasi dari keadaan sebenarnya.
Dari beberapa definisi di atas tadi dapat ditarik satu persamaan bahwa novel melibatkan banyak tokoh dengan masing-masing wataknya dan merupakan suatu rangkaian peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
Kembali pada karya sastra genre novel yang juga dikenal di Indonesia, Teeuw berpendapat bahwa (1976:54) diperkirakan genre novel ini baru muncul pada sekitar tahun 1920-an, ketika Balai Pustaka pertama kali menerbitkan Azab dan Sengsara karya Merari Siregar yang dianggap sebagai novel asli Indonesia pertama. Berbeda halnya dengan novel yang berbahasa Jawa. Pada tahun 1920-an Balai Pustaka juga menerbitkan Serat Riyanta karya R.M Sulardi. J.J Ras (1979:9) mengungkapkan bahwa, genre novel ini belum lama benar menjadi bagian dari sastra Jawa. Genre baru ini dikenal dengan istilah sastra gagrag anyar atau sastra Jawa baru.
Serat Riyanta ini menarik karena di samping isi ceritanya juga karena lukisan kehidupan sosiai masyarakat bangeawan Surakarta pada awal abad ke 20. Masih lmengutip pendapat J.J Ras {1979:13) bahwa sastra tulis Jawa dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama adalah sastra tradisional yang terikat oleh patokan-patokan yang ditaati turun temurun dan kelompok kedua adalah sastra modern yang merupakan hasil pengaruh dari luar terutama Eropa Barat.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanny Sri Lestari
"ABSTRAK
Wanita sering kali memiliki tugas rangkap, tidak hanya
menjadi ibu bagi anak-anaknya tetapi juga menjadi pelindung
dan pencari nafkah bagi keluarganya. Tidak heran jika banyak
perhatian ditujukan kepada wanita, baik dari kalang
pengarang/penyair atau peneliti/ilmuwan atau pilitisi maupun
kaum agama.
Berbagai macam penelitian dilakukan untuk memecahkan
keunikan ini. Mungkin saJa penelitian terhadap keunikan ini
dilandaai oleh aikap masyarakat yang tadinya memang sudah
menghargai kedudukan kaum wanita tetapi Juga dapat saja
sebaliknya.
Pada maayarakat Jawa wanita memang memiliki kedudukan
yang eangat kuat, dalam arti segala-galanya. Penelitian ini
berusaha mengungkapkan sudut pandang seorang penyair
perampuan dalam memandang kehidupan perempuan deaa.
Melalui pendekatan intrinsik terhadap aebuah ragam
sastra puiai Jawa baru, akan terlihat bahwa struktur puiei
separti yang dikemukakan oleh Jan Van Luxemburg dan kawan-
kawan terlihat mamiliki suatu Jaringan kuat yang mendukung
keinginan penyair untuk mengungkapkan apa yang menjadi
pemikirannya.
Perempuan di dalam kehidupan masyarakat khususnya Jawa,
dimana pun aama. Perempuan Jawa yang hidup di desa memiliki
keistimewaan teraendiri. Hal ini diungkapkan melalui bait-bait
yang terdapat dalam puisi tersebut. Setiap bait mengungkapkan
bagian-bagian kehidupan yang dijalani oleh seorang perempuan
duaun. Perempuan itu tidak mengeluh, tidak protes, perempuan
itu hanya menjalankan apa yang menjadi tugasnya.
Struktur puisi ini sangat ketat larik demi larik aaling
berkait satu aama lain. Bahkan bait dengan larik aaling
berkait, apalagi bait demi bait. Pilihan kata membentuk éatu
irama yang enak untuk dinikmati ketika membaca puisi ini. Tema
puiai merupakan euatu Jalinan arti yang diangkat keterkaitan
ciri tipografik, irama, bunyi, pilihan kata, alur, si aku
lirik, dan latar. Sedangkan makna merupakan keutuhan inti yang
mencuat melalui Jaringan keterkaitan unsur~unsur .tadi yang
membentuk satu garis pemikiran seseorang terhadap eeeuatu yang
diperhatikannya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mpu Monaguna
""Mpu Monaguṇa's early thirteenth century epic poem Sumanasāntaka is a vernacular rendering of Kālidāsa's story of Prince Aja and Princess Indumatī told in the Raghuvaṃśa. In it the poet exploits his source narrative to describe and comment on the Javanese world of his times. In Mpu Monaguṇa's Sumanasāntaka the authors offer an edited text and translation of Mpu Monaguṇa's epic kakawin and extensive commentary on the editing of the manuscripts and history of the poem and its story, the relationship between the Old Javanese poem and Kālidāsa's Raghuvaṃśa, the way in which the poem imagines the lived environment of ancient Java in the early thirteenth century and Balinese painted representations of the story of Prince Aja and Princess Indumatī"-- Publisher's Web site."
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2014
899.222 MPU k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kaisya Fitriasari
"ABSTRAK
Puisi yang merupakan hasil ekspresi sesorang yang dituangkan dalam tulisan menciptakan berbagai interpretasi tergantung pada pemahaman setiap individu yang menganalisisnya. Dalam jurnal ini, penulis memaparkan tentang analisis dari sebuah puisi yang berjudul Ighdhab. Puisi ini ditulis oleh seorang penyair masyhur dari Damaskus, Suriah bernama Nizar Qabbani. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk memaparkan unsur yang membentuk puisi Ighdhab karya Nizar Qabbani, mulai dari latar belakang dan biografi penyair puisi, struktur dan isi yang ada dalam puisi, serta mengetahui makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui puisi Ighdhab dengan cara menganalisis setiap larik dari puisi ini menggunakan berbagai aspek seperti analisis struktur puisi dan analisis intrinsik puisi. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan struktural semiotik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis struktur dan isi pada puisi dilihat dari bait, enjambemen, aspek semiotik, tipografi, isotopi, dan unsur retorika balaghah . Sebelum menganalisis, penulis menerjemahkan puisi ke dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu kemudian mengumpulkan data mengenai ilmu dari aspek-aspek puisi yang akan digunakan dalam analisis puisi ini. Apabila data sudah terkumpul, dan materi sudah dipahami, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis isi dari puisi ini. Berdasarkan hasil analisis struktur dan isi, puisi Ighdhab termasuk ke dalam puisi yang mudah dicerna dan dipahami karena penggunaan gaya bahasa yang lugas, sederhana tetapi bermakna, dominasi penggunaan diksi yang bermakna eksplisit, dan retorika yang didominasi oleh ilmu ma rsquo;ani menjadikan puisi Ighdhab karya Nizar Qabbani termasuk dalam jenis puisi diafan.

ABSTRACT
Poem is the result of the expression of someone that was poured in writing creates various interpretations depending on the understanding of each individual who analyzes it. In this journal, the author describes the analysis of a poem titled Ighdhab. This poem was written by a famous poet from Damascus, Syria named Nizar Qabbani. The purpose of this journal is to describe the elements that make up the poetry of Ighdhab by Nizar Qabbani, from the background and biography of the poem, the structure and contents of the poem, and to know the meaning and message that the writer wishes to convey through Ighdhab poem by analyzing each array of these poems uses various aspects such as the analysis of poetic structure and intrinsic analysis of poem. The method used by the authors in this study is descriptive analytical with semiotic approach structural. The theory used in this research is the theory of structural analysis and content in poem seen from the stanza, enjambemen, semiotic aspects, typography, isotopi, and element rhetoric balaghah . Before analyzing, the author translated the poem into Indonesian first and then collected data on the science of the aspects of poetry that will be used in the analysis of this poem. When the data has been collected, and the material is understood, the next step is to analyze the contents of this poem. Based on the results of structural analysis and content, the Ighdhab poem belongs to an easily digestible poem and is understood because the use of straightforward, simple but meaningful language styles, the dominance of explicitly explicit usage, and the dominating rhetoric of ma 39 ani makes the Ighdhab poem by Nizar Qabbani is included in the type of diafan poem."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sulami
Jakarta: Cipta Lestari, 1999
899.221 3 SUL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Rosida
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan struktur dua buah puisi: Night oleh Blake dan She Walks in Beauty oleh Byron. Ada tiga fokus penelitian, yakni tema, majas, dan pencitraan. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dan juga teori pendekatan struktural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyair tersebut menggunakan tema, majas, dan pencitraan. Ada banyak jenis majas dan pencitraan dalam puisi tersebut. Pada puisi Night, hanya ada empat majas, yaitu (a) simile, (b) personifikasi, (c) metafora, dan (d) hiperbola dan menggunakan (1) visual, (2) auditory, (3) taktil, dan (4) kinestetik sebagai pencitraan. Pada puisi She Walks in Beauty, Byron menggunakan (a) simile, (b) personifikasi, dan (c) litotes sebagai majas dan pencitraannya adalah (1) visual dan (2) kinestetik. Puisi Night dan She Walks in Beauty menunjukkan perbedaan dan persamaan yang berkaitan dengan gaya penulisan penyairnya. Blake adalah penyair yang subjektif sedangkan Byron adalah penyair yang objektif dalam menulis. Kedua penyair tersebut menggunakan alam dengan cara yang berbeda untuk membangun tema, majas, dan pencitraan. Blake menggunakan alam untuk menggambarkan dua tempat yang berbeda dan Byron menggunakan alam untuk menggambarkan karakter wanita."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
810 JEN 6:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
U. U. Hamidy
Pekanbaru: Bumi Pustaka, 1983
899.209 HAM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Niken I. Pattiserlihoen
"ABSTRAK
Roman sejarah De Laatste Generaal yang ditulis K T.Friedericy pada tahun 1942 dan diterbitkan pada tahun 1958 merupakan versi kedua dari karya aslinya yang terbit pada tahun 1947. Versi pertama yang terbit tahun 1947 tersebut berjudul Bontorio, de laatste generaal. Eisah claim kedua karya itu terjadi pada latar yang sama yaitu di Sulawesi Selatan, tepatnya di daerah Bone. Cerita bersumber dari situasi kehidupan para bangsawan Bone yang mengalami keresahan karena masuknya Belanda ke tanah air mereka
Di dalam skripsi ini akan dianalisis bagaimana visi RI Friedericy (yang berkebangsaan Belanda) terhadap berbagai kelompok etnis di Bone selama pendudukan Belanda Perbedaan dan persamaan menyangkut struktur, penyajian dan tema dalam Bontorio, de Iaatste generaal dan De Iaatste generaal merupakan pokok-pokok bahasan yang akan dibahas dalam skripsi ini. Pertama akan diberikan gambaran tentang hubungan Friedericy dengan Sulawesi Selatan dan situasi sosial politik di Sulawesi Selatan pada saat pendudukan Belanda dinilai. Ini dimaksudkan agar lebih mudah memahami analisis siruktur pada bab berikutnya. Selanjutnya akan dibahas tentang struktur, untuk kemudian ditarik kesinipulan yang juga akan memberikan gambaran tentang kesan pembaca mengenai kedua karya H.J.Friedericy di atas.

"
1995
S15911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nuzuliah Sani
"Karya sastra, baik yang berupa cerita pendek, cerita bersambung, novel, atau lainnya, tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Berdasarkan karya itu, para kritikus sastra dapat melakukan penelitian karya sastra yang didasarkan pada jenisnya (genre), motif, tema, atau lainnya. Banyak pengarang karya sastra Belanda yang cukup produktif, salah satu di antaranya adalah Cees Nooteboom. Cees Noteboom menghasilkan karya beberapa kumpulan proses, puisi, dan kisah perjalanan. Namun dari sekian banyak karya yang dihasilkannya, ada satu karya yang dianggap sukses, yaitu Rituelen, terbukti dengan diberikannya penghargaan Pegasus atas karyanya itu yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Berbeda dengan banyak karya sastra lainnya, Rituelen terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian yang ada bukan didasarkan pada perubahan latar, tema, atau teknik penceritaan, namun didasarkan pada nama-nama tokoh yang mempengaruhi pribadi tokoh utamanya. Selain itu, pada awal tiap bab selalu didahului dengan prolog. Prolog yang ada ditulis dengan menggunakan bahasa yang berbeda-beda, yaitu bahasa Jerman pada bagian intermezo, bahasa Latin yang disertai terjemahannya pada bagian Arnold Taads, dan bahasa Inggris dan Perancis pada bagian Philip Taads. Ditinjau dari sudut motif, Rituelen mempunyai delapan motif penting yang mendukung tema cerita. Kedelapan motif tersebut antara lain: khayalan, alkohol, upacara minum teh, waktu, yoga, perangkat minum teh, biara dan suatu tempat yang tinggi. Kedelapan motif ini terangkai menjadi satu tema sentral, yaitu tindakan bunuh diri para tokohnya. Rituelen memiliki tema utama suatu sikap pesimistis yang diakhiri dengan tindakan bunuh diri para tokohnya. Baik tokoh utama maupun tokoh bawahan, walaupun dengan cara yang berbeda-beda, menempuh jalan bunuh diri yang dianggap satu_-satunya jalan keluar. Tokoh Arnold Taads mempunyai peranan yang besar sekali terhadap pembentukan pribadi Inni Wintrop. Sedangkan tindakan, perilaku, maupun cara hidup Philip Taads, anak Arnold Taads, tidak banyak pengaruhnya terhadap pembentukan tokoh Inni Wintrop. Demikian pula sebaliknya peranan tokoh Inni Wintrop juga tidak berpengaruh pada pembentukan pribadi Philip Taads. Philip Taads sebagai anak Arnold Taads tidak pernah mengenal siapa sebenarnya Arnold Taads itu, karena mereka memang tidak pernah saling bertemu. Sejalan dengan pemikiran ayahnya yang menganggap bahwa penderitaan_nya di dunia akan berakhir apabila dia mati, Philip Taads juga beranggapan bahwa hidup adalah suatu beban. Philip Taads telah mencoba untuk mengelakkan dirinya dari beban itu, namun dia tidak berhasil. Jalan keluar yang ditempuh oleh Philip Taads adalah melenyapkan beban itu, termasuk melenyapkan dirinya sendiri dengan jalan terjun dari atas jembatan dan tenggelam di sungai yang dalam. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah: ketiga tokoh di atas menunjukkan sikap yang pesimistis dalam menghadapi kehidupan di dunia, sehingga tema dari keseluruhan karya ini juga bersifat pesimistis. Sikap seper_ti itu berasal dari para tokoh yang ada didorong oleh sikap yang sama yang ada pada diri masing-masing pribadi para tokohnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>