Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177801 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erik Meza Nusantara
"ABSTRAK
Di kalangan umat Kristiani perkembangan musik rohani mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Penulis ingin mengetahui bagaimana
perlindungan Hak Cipta pencipta lagu rohani dan hak terkait produser rekaman
berdasarkan UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta serta bagaimana peran
Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI) sebagai badan yang mengumpulkan
royalti sehubungan dengan perlindungan Hak Cipta di bidang lagu rohani.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian
deskriptif analistis. Pada musik rohani pun berlaku hal yang sama dimana banyak
pencipta lagu maupun produser rekaman rohani mengeluhkan mengenai
pelanggaran Hak Cipta. Muncul dilema dari pencipta lagu bahwa mereka tidak
perlu melakukan penuntutan karena selain tidak mengetahui hukum juga tidak
ingin kasus mereka diekspos di media massa. Sampai saat ini belum ada kasus
pelanggaran Hak Cipta di bidang lagu atau musik rohani yang sampai pada jalur
pengadilan. Umumnya mereka lebih memilih jalur mediasi perdamaian. YKCI
mempunyai peran mengawasi petforming rights pencipta lagu. Dalam hal
menyerahkan kaiya ciptanya ke lembaga pengumpul royalti atau collecting
society, pencipta lagu rohani ada beberapa yang menyerahkan pengawasannya ke
YKCI. Tetapi di lapangan seringkali ‘kebablasan’ dalam hal pengawasannya.
Dalam hal pengaturan untuk melindungi Hak Cipta dan hak terkait bidang lagu
atau musik sudah cukup baik. Dengan diberlakukannya UU No. 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta, Indonesia mempunyai perangkat perundang-undangan
nasional yang lebih sesuai dengan kewajiban-kewajiban internasional dan lebih
kuat dasar hukumnya bagi penegakan perlindungan hukum. Tetapi dalam
pelaksanaannya masih ditemukan kendala-kendala penegakan hukum Hak Cipta
lagu atau musik.

ABSTRACT
Among Christians Gospel Music undergoes rapid development: The purpose this
thesis is to search on Copyright protection for gospel songwriters and the
neighboring rights o f recording producers according to UU No 19 Tahun 2002 On
Copyright Law; as well as the role o f YKCI as the collecting society in relation to
Copyright protection in gospel music. This is qualitative research using descriptive
analytic research method. The same goes from gospel music where many songwriters
as well as recording producers complain about Copyright infringement. Dilemmas
emerge from songwriters who refrain from prosecuting due to ignorance concerning
valid laws and reluctance towards media exposure. To date no cases in gospel music
copyright infringement has reached the court. In most cases the parties involved
prefer alternative dispute resolutions. YKCI plays the role in scrutinizing the
performing rights songwriters. In licensing there works to royalty collecting societies,
some songwriters consign scrutiny to YKCI. However in practice the rules o f the
game are often breached in the scrutiny. In the scrutiny to protect Copyright and
neighboring rights in general music, the practice is already satisfactory. With the
passing o f UU No. 19 Tahun 2002 in Copyright Laws, Indonesia has a set o f national
laws that is more in line with international obligations and a stronger legal
foundation for the enforcement o f the law. However the problems are still found in
the practice o f enforcing copyrights laws in song or music."
2008
T37249
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Aria Bayu
"Lagu atau musik rekaman suara, merupakan karya cipta seseorang atau lebih, dimana untuk menciptakannya orang harus mengeluarkan segala daya pikirnya berdasarkan kemampuan, imajinasi, tenaga, ketrampilan,dan waktu. Disamping mempunyai nilai moral, karya musik/lagu mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi, karena mempunyai segmen pasar yang sangat luas, namun dalam- era globalisasi saat ini dan diiringi dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, maka orang lebih mudah untuk dapat merekam lagu tersebut baik untuk didengarkan sendiri maupun untuk kepentingan komersial, selain itu perkembangan media televisi atau radio di Indonesia serta tumbuhnya tempat-tempat hiburan menyebabkan suatu karya cipta musik/lagu sepertinya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia.
Tujuan dari penulisan tesis ini adalah sejauh mana keefektifan suatu perangkat perundang-undangan dalam hal ini Undang-undang Hak Cipta dalam mencermati perlindungan hak cipta yang terkait dalam perlindungan terhadap Hak Mengumumkan dan Hak Memperbanyak, karena sebagimana yang kita ketahui bahwa saat ini Indonesia dikenal sebagai Negara yang menjadi surga baik pelanggar hak cipta khususnya dibidang hak cipta musik dan lagu, banyaknya kaset,CD, DVD bajakan yang dapat mudah diperoleh dimanapun, menyebabkan kita bertanya bagaimanakah perlindungan hukum bagi pencipta lagu dalam Undang-undang Hak Cipta, dan sejauh mana peran Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI) sebagai satu-satunya badan administrative yang mempunyai hak untuk memungut royalty sekaligus mendistribusikannya kepada Pencipta lagu, serta untuk mengetahui hal-hal yang menjadi kendala bagi YKCI dalam menyelesaikan segala permasalahan sengketa hak cipta di tanah air serta bagaimana penyikapan dari aparat hukum di Indonesia dalam penegakan hak cipta di Indonesia, terutama yang menyangkut berbagai kasus pelanggaran hak cipta terutama yang menyangkut hak memperbanyak dan hak mengumumkan."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T36941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Shadrina
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S24996
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
T.A. Hanafiah Nanda Fajar
"Perkembangan dari dunia program komputer mengalami perkembangan yang sangat cepat sejak program komputer pertama kali dikembangkan. Perkembangan dunia program komputer telah menampilkan fenomena dalam hal pengembangan, pendistribusian dan penyalinan program komputer. Melihat fenomena yang ada sangatlah beralasan untuk memberikan perlindungan hukum terhadap program komputer, karena program komputer merupakan basil karya intelektual seorang programmer atau pencipta yang memiliki hak atas manfaat ekonomi atau hak atas nilai ekonomi dari karya ciptanya tersebut. Hak cipta sebagai salah sate cabang dari Hak atas Kekayaan Intelektual, sering disebut sebagai instrumen perlindungan hukum yang paling tepat atas keberadaan suatu program komputer. Pendapat ini tidak serta merta benar karena meskipun program komputer dapat dikategorikan sebagai literary work yang termasuk dalam perlindungan hak cipta, namun program komputer mempunyai karekteristik yang berbeda dari karya-karya cipta lainnya yang dapat dinikmati ekspresi penciptanya. Dalam menggunaaan program komputer, pengguna mendapatkan dan menggunaaan fungsi dari program tersebut, bukan menikmati ekspresi dari seorang programmer karena yang dapat menikmati ekspresi dan seorang programmer itu tidak lain hanyalah si programmer itu sendiri, karena hanya ia seorang yang mengetahui dan memiliki source kode atas program komputer yang dibuatnya. Undang-Undang No. 19 Tabun 2002 tentang Hak Cipta melindungi source code yang membentuk perintahperintah yang kemudian disebut sebagai literary works, yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk' mencapai basil khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut. Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta tidak melindungi fungsi atas program komputer, karena hak cipta-tidak memberikan pemegang hak cipta atas program komputer hak monopoli terhadap bagaimana program komputer tersebut bekerja, namun memberikan hak bagi pemegang hak cipta atas program komputer untulc melarang pihak lain yang meniru, menjiplak ekspresi dari instruksi atas program yang dapat diaplikasikan dalam perangkat komputer. Ukuran kuantitatif harts dapat diterapkan dalam menentukan adanya pelanggaran hak cipta, karena jika dikaitkan dengan program komputer dimana yang dilindungi adalah berupa source code-nya maka akan lebih memberikan kepastian hukum pada para pencipta program komputer atau para programer. Perlindungan yang diberikan Undang-Undang No. 19 Tabun 2002 tentang Hak Cipta terhadap program komputer apabila memiliki kesamaan source code hanya bersifat kualitatif, hal ini sangat disayangkan mengingat dapat saja suatu program komputer hanya memiliki sebagian kesamaan source code dengan program komputer lain atau bahkan tidak ada kesamaan source code sama sekali namun dapat dikategorikan melanggar Hak Cipta. Sehingga diperlukan pengaturan yang lebih jelas mengenai batasan tersebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T14495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elissa
"Pembayaran royalti hak cipta lagu sangat kompleks karena terdiri atas berbagai mekanisme sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. Skripsi ini mengkaji bagaimanakah mekanisme peralihan hak cipta lagu yang memberikan manfaat ekonomi bagi Pencipta dan Pemegang Hak Cipta, pembayaran royalti hak cipta di bidang lagu dan peran organisasi manajemen kolektif dalam pemungutan royalti di Indonesia, serta upaya hukum yang dapat dilakukan oleh para pihak untuk menyelesaikan sengketa dalam pelaksanaan pembayaran royalti.
Metode penelitian adalah kepustakaan yang bersifat yuridis normatif. Hasil penelitian yaitu peralihan harus dilakukan dengan akta tertulis; besarnya jumlah royalti berdasarkan kesepakatan dan berpedoman pada organisasi profesi, yang berhak memungut royalti atas performance right adalah Karya Cipta Indonesia sedangkan mechanical right adalah oleh Produser Rekaman Suara; penyelesaian sengketa dengan litigasi maupun non litigasi.

The payment of song’s copyright has lots of complexity because it consists of many mechanisms as it written down in the 19th of 2002 Indonesian Copyright’s Law. This thesis examine how is the mechanism of the shifting of the song’s Copyright will bring the economic benefit for the Authors and Copyright owners, the payment of song’s Copyright at the field of music and the work effectiveness of the Collective Management Organization in collecting for royalties in Indonesia, also the parties law’s effort that can be done for solving the disputes in implementation of royalties payout.
The method of research is based on literatures which characteristic is Normative Jurisdiction. The outcome of the research are Copyright’s shifting must be write boldly at the official documents or papers; the sum’s of royalties must base on the agreement and the directives of professional organizations; the agency that has right to collect the royalties of performance right is Karya Cipta Indonesia in the mean time the recording producers have right to collect the mechanical right; the litigation and non litigation are the outcome for the settlement of the disputes.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24850
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eka Fridayanti
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T36836
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jem Totap P.T.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S23330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada saat ini masalah mengenai Hak atas Kekayaan
Intelektual (HaKI) telah menyentuh berbagai aspek, seperti:
aspek teknologi, industri, sosial, budaya, dan berbagai
aspek lainnya. Namun aspek terpenting jika dihubungkan
dengan upaya perlindungan bagi karya intelektual adalah
aspek hukum. Hukum diharapkan dapat memberikan perlindungan
bagi karya intelektual, sehingga mampu mengembangkan daya
kreasi masyarakat. Aspek teknologi juga merupakan faktor
yang sangat dominan dalam perlindungan HaKI. Perkembangan
teknologi informasi dan digital saat ini mengakibatkan
informasi dapat dengan mudah dan cepat tersebar ke seluruh
pelosok dunia. Hak cipta merupakan salah satu jenis
perlindungan HaKI yang disediakan untuk melindungi karya
seni, pengetahuan dan sastra. UU Hak Cipta Nomor 19 Tahun
2002, Pasal 1 menyatakan hak cipta adalah hak eksklusif
bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut
peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Karya
fotografi merupakan salah satu karya cipta manusia yang
dibuat dengan menggunakan cahaya serta peralatan khusus,
dan termasuk ciptaan yang dilindungi oleh UU Hak Cipta.
Dalam prakteknya, tidak tertutup kemungkinan terjadinya
pelanggaran-pelanggaran hak cipta antara pencipta karya
fotografi yang satu dengan pencipta karya fotografi
lainnya. Untuk itulah Penulis hendak menganalisa sejauh
mana perlindungan UU Hak Cipta terhadap pencipta karya
fotografi (pemegang hak cipta), dengan membahas pula
perkembangan teknologi fotografi karena karya cipta
fotografi dapat dialihrupakan dalam bentuk digital yang
kemudian dapat diperbanyak dengan sangat mudah dilakukan
dan pelanggaran-pelanggaran hak cipta yang terjadi beserta
penyelesaiannya."
[Universitas Indonesia, ], 2007
S23991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>