Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9643 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Narullah DT Perpatih Nan Tuo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertolak dari masalah dengan latar
belakang Penanganan Delik Adat melalui perundangundangan.
Masalah yang dicarikan Jawabannya melalui penelitier.
adalah (1) Jenis-Jenis delik adat manakah yang masih
dipertahankan di Minangkabau dewasa ini. (2) Untuk
menangani delik adat yang dicantuumkan dalam Undang-
Undang nan delapan, masih dipergunakan Undang-undang
nan dua belas? (3) Apakah semenjak diberlakukannys.
WvSNI, penguasa adat tidak lagi memberlakukan delik
adat? (4) Dapatkah dipertautkan antara delik adai
dengan peraturan perundangan?
Dalam rangka mencarikan Jawaban atas permasalahan
tersebut di atas telah dilakukan penelitian di daerah
Sumaterra barat.
Responden dalam penelitian ini adalah : Penguasa
Adat ( Ninik Mamak ), Hakim-Hakim Pengadilan negeri Di
Sumatera barat, Pengacara Jaksa Penuntut Umum dan dosen
Fakultas Hukum Universitas Andalas padang.
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pedoman wawancara.
Data diedit, diolah dan dikelompokkan ke dalam komponen
sesuai dengan pedoman wawancara-
Penafsiran dilakukan dengan menghubungkan hasil penelitian
dengan teori atau pendapat para pakar seperti
G.Van der Leew, ter haar, R. Soepomo, Hazairin dan
lain-lain.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan (1) Penangan delik adat melalui peraturan
perundangan di Sumatera Barat merupakan salah satu cara
yangh mungkin dapat ditempuh untuk mengisi ruang kosong
yang ditemui dalam WvS yang masih berlaku. (2) Kehidupan
kekerabatan masyarakat Minangkabau yang hidup daerah
pedesaan, masih kokoh dan masih teguh mempertahankan
adat istiadat.(3) Budaya malu adalah alat yang paling
ampuh u tuk menangkal anggota masyarakat melakukan
perbuatan yang tidak terpuji.(4) Pertautan cara berpikir
berpartisipasi dan cara berpikir kritis, masih
sulit dilaksanakan, karena cara berpikir berpartisipasi
telah berurat berakat dalam kehidupan masyarakat."
1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"makalah ini disampaikan dalam seminar tentang revitalisasi dan reinterpretasi nilai-nilai hukum tidak tertulis dalam pembentukan dan penemuan hukum, diselenggarakan oleh BPHN DEPKUMHAM RI tanggal 28-30 september 2005 di makassar"
300 MHN 1:1 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdurrahman
Jakarta: Akademika Pressindo, 1992
340.57 Abd k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman
Jakarta: Akademika Pressindo, 1994
340.57 Abd k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman
Jakarta: Akademika Pressindo, 1984
340.57 ABD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"makalah ini disampaikan pada forum dialog nasional bidang hukum dan non hukum, diselenggarakan oleh BPHN DEPKUMHAM RI provinsi Jawa Timur tanggal 26-29 juni 2007"
300 MHN 1:1 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fitria
"Peraturan hukum mengenai hak mewaris anak angkat dalam sistem kewarisan di Indonesia diatur dalam hukum Islam, hukum adat dan hukum barat. Setiap persoalan yang terjadi harus berpatokan kepada landasan hukum yang berlaku dan dihubungkan dengan undang-undang yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami akibat hukum pengangkatan anak terhadap kedudukan mewarisnya menurut Hukum Islam, Hukum Adat suku Melayu Jambi dan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia serta mengetahui dan memahami kedudukan mewaris anak angkat terhadap harta orang tua angkatnya.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian keperpustakaan. Dalam pengumpulan datanya ditunjang dengan wawancara dengan beberapa narasumber yang terkait. Hukum waris di Indonesia beraneka ragam, sehingga ketentuan hukum waris bagi anak angkat tergantung pada hukum waris yang berlaku bagi orang tua angkatnya (pewaris). Menurut hukum waris barat (KUHPerdata) hak mewaris anak angkat sama dengan anak kandung, menurut hukum adat Suku Melayu Jambi terbatas artinya hanya mewaris harta gono gini dan tidak mewaris harta pusaka dan besarnya tidak boleh melebihi 1/3 harta. Sedangkan dalam hukum Islam anak angkat tidak diakui sebagai ahli waris orang tua angkatnya. Selain itu, pengangkatan anak terkadang mengakibatkan putusnya hubungan antara anak angkat dengan orang tua kandung, sehingga tidak dapat mewaris dari orang tua kandungnya. Adapun menurut Hukum Islam dan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan terbaik bagi anak serta tidak memutus hubungan darah. Dengan demikian, anak angkat dimungkinkan untuk menjadi ahli waris dari orang tua kandungnya dikarenakan adanya hubungan darah.

Laws regarding foster child inheriting rights in inheritance system in Indonesia is set in costomary law, Islamic law and Civil law. Every issue happens to be the based foundation applicable law and connected with existing laws. Purpose of this research is to know and understand the legal effect of adoption inheritance status tribe Melayu Jambi, Islamic law and statutory regulations of inheriting an adopted child to adoptive parents treasure. Methods used in the study of juridical normative and empirical legal. Type of data used in this study are primary and secondary data. Melayu Jambi tribal customary law is that if a child is removed from his own family environment so will result in legal relationships of children raised in his biological parents are not interrupted. If the children who come from different religious family environment with foster parents, the child after being taken will go into the religion of Islam, so the direct legal relationship with his biological parents disconnected. According to tribal customary law Melayu jambi adopted child can not be inheriting from the adoptive parents. To acquire the assets of his adoptive parent?s will be done through grants or wasiat. In Islamic legal status of the child of the foster child from his biological parents, did not break up blood of hasab thus inheriting from him biological parents. In the legislation that governed inheritance but can not be connected with the regulation which states the child does not terminate the appointment of blood betwen adopted children with biological parents so it can be interpreted to inheriting from his biological parents."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27406
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Anatara Pustaka Utama, 2005,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>