Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120592 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
363.707 2 ANA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zulaeha Hamidoen
"Tesis ini mengkaji masalah tentang adaptasi penduduk yang terkena gusuran di lingkungan pemukiman baru oleh Proyek Pengembangan Lingkungan (PPL) dan Proyek Perkayuan Marunda (PPM). Obyek penelitian adalah masyarakat kampung Marunda Baru atau RW.03 Kelurahan Harunda Jakarta Utara.
Kajian tesis ini menunjukkan bahwa lingkungan pemukiman baru dengan sarana dan prasarana yang direncanakan dan diatur secara baik denaan uang penggantian rumah yang diterima penduduk tidak menjamin penyelesaian masalah yang menimpa penduduk yang tergusur tersebut. Penggusuran ternyata memerlukan penyelesaian yang terpadu antar instansi yang terkait, meliputi persiapan mental, pengetahuan dan ketrampilan penduduk yang sesuai dengan lingkungan pemukiman baru dengan cara memberikan sarana Balai Latihan Ketrampilan (BLK) dan kursus-kursus lainnya yang dapat menunjang keberhasilan adaptasi penduduk.
Penelitian ini mengacu-kepada konsep yang dikemukakan oleh Steward dengan kajian yang mengfokuskan pada sistem ekonomi yang diwujudkan dalam pola penghasilan dan perbelanjaan penduduk merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan adaptasi penduduk di lingkungan pemukiman baru. Sedangkan konsep adaptasi mengacu kepada pendapat yang dikemukakan oleh J. Binnet, yaitu adaptasi tingkah laku dan adaptasi sosial. "
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
S33523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S33829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 1997
S33778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashar Suryobroto
"Permasalahan yang saya teliti dalam tesis ini adalah : Pola-pola tindak kejahatan yang terbentuk dari pola-pola kehidupan sosial sehari-hari yang terjadi pada penduduk daerah kumuh (slum area) Gang Kelinci - Bumiarjo yang merupakan zone transisi dari kota Surabaya, sebagai akibat perubahan sikap hidup yang dialami orang desa yang datang dan berhuni dikota. Pola-pola tersebut meliputi : kegiatan-kegiatan sosial, keteraturan sosial, aspek sosialisasi, pola patron-Wien, tingkat solidaritas, aspek aspek kriminal, sanksi, orientasi nilai, dan perasaan teritori.
Corak kehidupan penduduk Gang Kelinci yang berada didaerah hunian liar, kumuh dan miskin ini cenderung menghasilkan produk sosialisasi yang lebih menonjolkan aspek frsik dalam ?kehebatan" melakukan kejahatan ditandai memudarnya rasa kemanusiaan, etika dan adab yang melahirkan pola-pola kejahatan yang dilakukan warganya, diantaranya membentuk pola patron klien secara berjenjang I bertingkat dalam arti : ada jalinan antara perolehan hak-hak klien untuk mendapat perlindungan dan pengamanan fisik dari patron , serta kewajiban klien kepada patronnya masing-masing berupa pemberian (setoran) sejumlah maters dan/atau uang sesuai jenis dan bentuk "lapangan operasi" yang digeluti.
Pola-pola kejahatan juga tidak lepas dari ciri lingkungan sosial yang berada disekitar daerah kumuh tersebut, oleh sebab itu perilaku menyimpang bahkan tindak kejahatan yang dilakukan warga pemukiman ini, bukan merupakan pelanggaran atau deviant behavior, misalnya jenis jenis perbuatan kejahatan jalanan atau street crimes seperti penodongan, penjambretan, perampasan, pencopetan, pemerasan, pelacuran dan perjudian. Penentuan pilihan lokasi kejahatan / tempat kejadian yang radiusnya relatif dekat dengan daerah huniannya adalah salah satu implementasi dalam penerapan kiat pelaku kejahatan guna mengendalikan dan memonitor kegiatan mereka sesuai pola ruang - jarak - wilayah, yang sekaligus dapat disebut sebagai upaya pelarian, persembunyian dan pengamanan diri dari kejaran petugas Polisi."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sahur
"Keseimbangan lingkungan hidup di Tolongano karena tersedianya sistem pengaturan air (pare'), sehingga data dilaksanakan penganekaragaman dalam pemanfaatan lahan dan jenis tanaman. Keanekaragaman dalam pemanfaatan lahan disertai usah-usaha pencegahan terjadinya pengrusakan lingkungan, mendukung kestabilan dan kualitas lingkungan. Cara bertani dari Orang Bugis, tersebut, telah diambil alih oleh Orang Kaeli sebagai model pengetahuan dalam mengelola dan memanfaatkan lahan pertanian dan sumber daya lingkungan di Tolongano. Keberadaan Orang-Orang Bugis sebagai pemukim perintis, telah memberi corak lingkungan hidup di Tolongano, di mana pemanfaatan sumber daya lingkungan menjadi lebih intensif tetapi keseimbangan dan kualitas lingkungan tidak rusak (kerusakan lingkungan dapat ditekan).
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitas dan kuantitatif. Metode kualitatif menggunakan wawancara, pengamatan terlibat (partisipant observation) dan menggunakan alat bantu camera dan tape recorder. Metode kuantitatif, digunakan kuesioner. Selain itu diadakan juga pencatatan riwayat hidup beberapa responden Orang Bugis (sebagai golongan pendatang) dan golongan Orang Kaeli (sebagai golongan penduduk asli). Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara optimal tentang interaksi antara migrasi spontan Orang Bugis dengan lingkungan hutan dan lingkungan sosial di Tolongano. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Y. Angwarmasse
"Lajunya perkembangan jumlah penduduk dunia yang setiap tahun mengalami peningkatan yang pesat merupakan suatu faktor yang mendorong manusia untuk setiap kali berupaya mencari sumber-sumber daya yang baru dalam rang ka menunjang kehidupan ekonomi masyarakat. Planet bumi k-ita ini tidak pernaii bertambah luas, di lain pihak per-tumbuhan penduduk yang semakin cepat bertambah , seakan-akan memaksa negara-negara untuk menemukan teknologi baru guna mengelola sumber-sumber daya alam itu. Untuk dapat merapertahankan dan meningkatkan kualitas maupun kuantitas sumber-sumber daya itu, maka dalam mengelola, memanfaatkan sumber-sumber daya itu/senantiasa perlu di-sertal usaha-usaha perlindungan dan pelestarian lingkungan.
Pada tahun 1930 bumi dihuni oleh 2 milyar jiwa,pa-da tahun 1960 meningkat menjadi 3 milyar,- dan tahun 1976 semakin bertambah sampai 4 milyar, kemu-dian tahun 2000 akan melonjak menjadi 7 milyar . Malah dalam kurun waktu tidak sampai satu abad akan tercapai jumlah yang sangat fantastis yaitu 30 milyar penduduk." 1 Mohammed Bedjaoui, Menuju Tata Ekonomi Dunia Baru, (Jakarta, 1985), hal. 39.
Dari gambaran di atas narapak bahwa dalam kurun waktu antara tahun 1960 hingga tahun 2000/terjadi ledakan pen-duduk dunia sebanyak dua kali lipat. Perkembangan pendu-duk dunia yang pesat itu perlu dibarengi dengan kemampu-an sumber-sumber daya yang cukup,guna menunjang kelang-sungan hidup manusia yang meliputi kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
Planet bumi kita yang terdiri atas kurang lebih 70% lautan dan 30% daratan,mengandung sumber-sumber daya alam yang kaya raya. Tentu saja penyebarannya di setiap ka-wasan, setiap negara atau daerah berbeda-beda satu sama lain. Ada daerah yang kaya akan sumber daya, ada pula yang kekurarigan sumber :daya. Adanya tingkat penyebaran yang berbeda ini ,menuntut perlunya kerjasama internasio-nal sehingga dapat dicapai pemerataan kesejahteraan umat manusia.
Di atas dikemukakan bahwa planet bumi kita ini meliputi kurang lebih tujuhpuluh persen tertutup oleh air, sedangkan hanya tigapuluh persen terdiri dari daratan. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem laut merupakan ling-kungan hidup yang paling luas. Apabila ekosistem laut merupakan lingkungan hidup yang paling luas ,maka sumber-sumber kekayaan alam di dunia sebahagian besar terkan-dung di lautan. Akan tetapi yang..menjadi masalah adalah sampai sejauh mana manusia telah. meman^aatkan sumber-sumber kekayaan alam laut itu guna meningkatkan taraf hidup nya.
Sejak abad ke 17 Hugo-de^Groot telah mengembangkan suatu teori melalui bukunya "Mare E'iberum" yang diter-bitkan pada tahun 1609. Beliau mengemukakan teori kebebasan laut (freedom of the sea), yang dimaksudkan untuk mengecam negara-negara besar yang pada masa itu ingin menguasai bahagian-bahagian tertentu perairan bebas, untuk aimanfaatkan bagi kepentingan nasional negaranya. Jelas bahwa sebelum abad ke 17,manusia telah rnemandang laut sebagai sumber daya yang penting untuk dapat dimanfaat kan bagi kesejahteraaji manusia. Teori klasik yang di-kembangkan oleh Hugo de Groot itu.-pada hakekatnya mengan dung dua pengertian. Pertama, laut terbuka (open sea) harus bebas dari kedaulatan negara manapun, tidak satu-pun negara berhak berdaulat pada bahagian-bahagian ter-tenfcu dari perairan-bebas. Kedua, mengingat bahwa laut befaas itu tidak dapat dikuasai secara efektif" oleh suatu negara, inaka tidak diperkenankan adanya negara yang ingin menguasai perairan bebas. Akan ? tetapi prinsip ke-bebasan laut itu dalam praktek pelaksanaannya telah di-salahgunakan oleh negara-negara yang maju teknologinya semata-mata bagi kemakmuran negaranya. Dewasa ini negara-negara ingin mempercantik kembali teori klasik cipta-an Hugo de Groot ini melalui konsep "Warisan bersama umat"
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>