Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156376 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lie Charlie
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999
499.2 LIE b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Charlie, Lie
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Singgih
Jakarta : Yayasan Amin Singgih, 1991
499.221 AMI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
S. Effendi
Jakarta: Pustaka Jaya, 1995
499.221 EFF p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Alwi
"Reader on the use of Indonesian language; collected articles"
Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011
499.207 HAS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raya Jayawati Ratnawilis Amanah Notonegoro
"ABSTRAK
Sebagai preposisi, kata terhadap memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan konteksnya dalam kalimat. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik kata terhadap dalam kalimat. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah menjelaskan kolokasi dan makna kata terhadap dalam kalimat beserta ciri-cirinya. Data pada penelitian ini berupa 598 token terhadap yang diperoleh dari laman Korpus Universitas Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (Creswell, 2016). Analisis kolokasi kata terhadap dilakukan dengan mengolah 598 token terhadap secara statistik untuk memperoleh kolokat kata terhadap. Sementara itu, analisis makna kata terhadap dilakukan dengan menganalisis data berdasarkan teori fungsi preposisi Ramlan (1980). Berdasarkan hasil analisis kolokasi kata terhadap, dapat disimpulkan bahwa kolokat kata terhadap berada di sebelah kiri kata terhadap, sedangkan kata yang terdapat di sebelah kanan kata terhadap merupakan variasi bebas (free combination) dari kata terhadap. Kemudian, kelompok kata yang memiliki frekuensi kemunculan bersama kata terhadap = 2 tergolong ke dalam kelompok, yaitu unidentified collocate dan false collocate. Berdasarkan hasil analisis makna kata terhadap, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis makna yang dimiliki oleh preposisi terhadap dalam kalimat, yaitu pada, kepada, dan untuk. Selain itu, peneliti juga menemukan beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh tiga makna yang dimiliki oleh kata terhadap.

ABSTRACT
As a preposition, terhadap has different meanings according to its context in sentence. The problem being addressed in this study is that how are the characteristics of terhadap in sentences. Based on that problem, the purposes of this study are to explain the collocation, meaning, and characteristics of terhadap in sentences. The data used in this study are 598 tokens of terhadap taken from the University of Indonesia s corpus page. The method used in this study is mixed method research (Creswell, 2016). The collocation analysis was carried out by processing 598 tokens statistically to obtain the collocates of terhadap. Meanwhile, the meaning analysis was carried out by analyzing data based on the preposition function theory by Ramlan (1980). Based on collocation analysis, it can be concluded that the collocates of terhadap are found on the left side of terhadap, while words found on the right side of terhadap considered as free combinations of terhadap. Then, word groups that have a frequency of occurrence along with terhadap = 2 belong to the group of unidentified collocate and false collocate. Based on meaning analysis, it can be concluded that there are three types of meanings that the preposition has in sentences, pada, kepada, and untuk. In addition, the researchers also found several characteristics possessed by the three meanings of terhadap."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Oktiva Herry Chandra
"Pemahaman implikatur percakapan lebih sulit jika dibandingkan dengan pemahaman makna tersurat tuturan, lebih-lebih di dalam wacana humor yang penuh dengan muatan budaya pembuat tuturan tersebut. Perbedaan budaya yang melatarbelakangi masing-masing penutur dan petutur akan berdampak pada mudah dan tidaknya makna implisit tersebut diungkap kembali.
Penelitian ini bertujuan memaparkan dan memberikan deskripsi tentang pemahaman implikatur percakapan yang timbul sebagai akibat terjadinya pelanggaran prinsip kerja sama. Paparan dan deskripsi tersebut mencakup strategi penguasaan atau pemahaman implikatur percakapan serta sebab-sebab kegagalan di dalam memahami implikatur percakapan.
Teori yang menjadi landasan di dalam penelitian kualitatif ini adalah teori Grice (1975) tentang implikatur percakapan dan prinsip kerja sama dan teori Sperber dan Wilson (1995) tentang enam fitur teori relevansi. Data penelitian ini terdiri atas informasi tentang strategi atau cara menarik inferensi pragmatik dalam sebuah percakapan dan jawaban responden terhadap kuesioner. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis data kualitatif dan rnetode analisis pragmatik dengan menggunakan analisis fitur relevansi.
Dari analisis data penelitian ini diperoleh temuan bahwa strategi pemahaman implikatur percakapan pada lima jenis tindak tutur, yaitu 1) tindak tutur direktif, 2) tindak tutur komisif, 3) tindak tutur ekspresif, 4) tindak tutur representatif, dan 5)tindak tutur deklaratif, tidak menunjukkan perbedaan cara di dalam menarik inferensi pragmatik sebuah tuturan. Untuk dapat menarik implikasi pragmatik sebuah tuturan keenam fitur relevansi digunakan,yaitu 1) eksplikatur, 2) andaian dan simpulan implikatur, 3) sumber petutur, 4) pengungkapan makna, 5) aksesabilitas, dan 6) tuturan sementara. Kesalahan dalam menenrukan salah satu fitur relevansi tersebut akan berdampak pada kesulitan di dalam memahami implikasi pragmatik sebuah tuturan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa keterpahaman sebuah implikatur percakapan mensyaratkan kemampuan petutur untuk dapat mengidentifikasi keenam fitur relevansi tersebut dengan benar. Kegagalan di dalam memahami implikatur percakapan disebabkan kegagalan di dalam mengidentifikasi dan mendeskripsikan salah satu atau beberapa fitur. Adapun jenis fitur relevansi yang gagal diidentifikasi sangat bervariasi antara responden yang satu dengan responden lain. Responden gagal menginterpretasikan wacana humor yang ada karena salah di dalam 1) menangkap eksplikatur ujaran, 2) mengambil andaian dan simpulan implikatif, 3) mengembangkan kesan konteks ujaran, 4) memberikan pemaknaan yang tepat pada ujaran, atau 5) menentukan tuturan sementara yang dijadikan acuan dalam membuat simpulan.

Understanding a conversational implicature is more difficult than comprehending the explicit meaning of an utterance, especially humor discourses, which are rich of speaker's cultural background. The cultural difference between speaker and hearer creates an impact on revealing the understanding of implicit meaning.
The aims of this research are to explore and to describe a conversational implicature understanding, which appears as the result of cooperative principle violations. The explanation and description encompass the strategy of conversational implicature understandings and the causes of failure in understanding conversational implicature.
This qualitative research is based on Grice's (1975) theory of conversational implicature and cooperative principle and Sperber and Wilson's (1995) theory of relevance. The sources of data are the information of strategy or way of pragmatic inferring and the answer of respondents to questionnaires. Qualitative and pragmatic analyses using six features of relevance theory are conducted to analyze the data.
The findings of the research show that the strategies used in understanding conversational implicatures of the five speech acts, namely, 1) directive, 2) commissive, 3) expressive, 4) representative, and 5) declarative, aren't dissimilar in inferring pragmatic implications of utterances. To infer pragmatic implications, speaker applies simultaneously the six features of relevance, such as 1) explicature, 2) implicit premise and conclusion, 3) hearer's source, 4) meaning judgment, 5) accessibility, and 6) garden-path utterance. A mistake in determining one of the features of relevance causes difficulties in understanding the pragmatic implication of utterances.
The analysis shows that the comprehension of a conversational implicature requires the hearer's ability to identify six features of relevance. A failure in identification of one or some features causes a misunderstanding in comprehending the conversational implicatures. And the features that can't be identified by respondents vary among them. Respondents fail to interpret the humor discourses since they fail in 1) identifying the explicature of utterance, 2) determining the implicative premise and conclusion, 3) developing the contextual meaning of utterance, 4) giving the right meaning of the utterance, or 5) determining the garden-path of utterance as reference in interpreting the discourses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T1227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Puspitorini
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
499.221 DWI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ajeng Rosita Kusumastuti
"Bahasa Jepang memiliki variasi ragam bahasa yang penggunaannya dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Pembedaan tersebut tampak dari pemilihan jenis pronomina persona. Terdapat pronomina persona yang khusus digunakan perempuan dan pronomina persona yang khusus digunakan laki-laki. Hal ini sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Perbedaan penggunaan pronominal antara bahasa Jepang dengan Indonesia menimbulkan pertanyaan menyangkut kesesuaian padanan dalam penerjemahan. Melalui sebuah novel berbahasa Indonesia beserta terjemahannya dalam bahasa Jepang sebagai sumber data, diambil penelitian mengenai kesesuaian antara penggunaan pronomina persona pertama tunggal dalam TSa dengan penggunaan pronomina persona pertama tunggal dalam TSu.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu metode yang mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian dilanjutkan dengan analisis. Sementara itu, sumber data yang dipakai berasal dari novel berjudul Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari beserta terjemahannya dalam bahasa Jepang berjudul Paruk Mura no Odoriko yang diterjemahkan oleh Shinobu Yamane Berdasarkan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan dari novel, disimpulkan bahwa penerjemahan pronomina persona pertama tunggal saya dan aku dalam TSu memunculkan empat variasi pronomina dalam TSa yaitu, pronomina netral watashi (私), dan pronomina khusus laki-laki seperti, boku (僕), ore ( 俺), dan washi ( わし). Kemunculan empat variasi pronomina dalam penerjemahan tersebut dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, usia, situasi, dan hubungan keakraban antara penutur dengan mitra tutur.

Japanese has a variety usage of language that distinguished by gender. That distinguishes seen in the use of personal pronouns. There are personal pronouns which used only by female or male. This is different from Bahasa. The different usage of personal pronouns between Japanese language and Bahasa brings out a question about the equal translation for both languages. Based on an Indonesian novel and its translation as a source, this study is examining the suitable translation for the first personal pronouns, focusing on the usage in source text and target text.
This is a study that using a descriptive analysis method. This method describes the facts then will be completed with data analysis. The source text is a novel titled Ronggeng Dukuh Paruk written by Ahmad Tohari which had translated by Shinobu Yamane into Japanese language, Paruk Mura no Odoriko. After analyzing the data, it can be concluded that the translation of first personal pronouns saya and aku in the source text exhibits various pronouns in target text, such as watashi (私) as a neutral pronouns and three male pronouns like boku (僕), ore (俺), and washi (わし). The appearence of these pronouns in the translated novel is caused by several factors such as gender, age, situation, and familiarity between addresser and addressee."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13509
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>