Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5417 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Nalom
Jakarta: Fakultas sastra Universitas Indonesia, 1975
499.224 62 SIA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Robert
Jakarta: Pusat Bahasa, 2004
499.224 62 ROB s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984
499.27 GEO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Anggur P.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977
R 499.224 62 TAM k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tuuk, H.N. van der
The Hague: Martinus Nijhoff, 1971
499.25 TUU a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1986
499.25 SIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pemertahanan bahasa daerah Batak Toba telah dilakukan di Depok. Tujuannnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemertahanan bahasa Batak Toba di luar wilayah pemakaian bahasa Batak Toba (Depok). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara berstruktur dengan menggunakan daftar tanyaan sebagai pedoman wawancara. Wawancara dikenakan kepada 25 keluarga (50 responden) yang tergabung dalam ikatan kelurga Hutabarat di Depok. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data dianalisis secara kuantitatif. Analisis meliputi frekuensi pemakaian bahasa dan juga melihat hubungan antara pemakaian bahasa dengan faktor-_faktor di luar bahasa.
Kesimpulan akhir dari penelitian menunjukkan bahwa pemertahanan bahasa daerah Batak Toba di Depok rata-rata sebesar 49,5%. Pemertahanan tersebut dipengaruhi oleh faktor identitas kesukubangsaan, dan hubungan kekeluargaan. Selain itu, juga dipengaruhi faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, dan tempat lahir responden.

"
2001
S11291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izhatullaili
"ABSTRAK
Adanya interferensi bahasa ibu menyebabkan tuturan bahasa Indonesia memiliki intonasi yang beragam. Karena itu, penelitian ini bertujuan menemukan intonasi Bahasa Indonesia yang dihasilkan penutur Batak Toba yang berada di lingkungan masyarakat berbahasa Batak Toba BTM dan penutur Batak Toba di lingkungan masyarakat berbahasa Indonesia BTJ . Penelitian fonetik eksperimental dengan pendekatan IPO digunakan untuk menganalisis data tuturan bahasa Indonesia yang dihasilkan penutur BTM dan BTJ. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat penyimpangan intonasi Bahasa Indonesia yang dihasilkan penutur BTM dan BTJ dari karakteristik Intonasi Bahasa Indonesia. Berdasarkan analisis aspek akustik, penutur BTM memiliki karakteristik akustik lebih mirip dengan karakteristik bahasa Batak Toba saat menuturkan kalimat deklaratif. Dalam tuturan interogatif, penutur BTJ memiliki karakteristik intonasi lebih mirip dengan karakteristik kalimat interogatif bahasa Batak Toba. Dalam hal durasi tuturan, saat menuturkan kalimat deklaratif, penutur BTM menghasilkan durasi yang konsisten lebih besar daripada durasi penutur BTJ dan BI. Karena itu, penutur BTM berbicara dengan tempo yang lebih lambat dibandingkan penutur BTJ dan BI dalam menuturkan kalimat deklaratif. Dalam hal kalimat interogatif, penutur Batak Toba baik BTM maupun BTJ, menghasilkan durasi yang konsisten lebih kecil daripada durasi penutur BI. Karena itu, penutur Batak Toba berbicara dengan tempo yang lebih cepat dibandingkan penutur Bahasa Indonesia saat menuturkan kalimat interogatif

ABSTRACT
The presence of language interference leads to an overwhelming intonation of Indonesian language. Therefore, this thesis is aimed at finding Indonesian intonation produced by Batak Toba speakers in the environment of the Toba Batak community BTM and Batak Toba speakers in the Indonesian language community BTJ . Experimental Phonetic research with IPO approach is used to analyze Indonesian intonation produced by BTM and BTJ speakers. The results of this study indicate that there are deviation of Indonesian intonation pattern produced by BTM and BTJ speakers from Indonesian Intonation characteristic. Based on the acoustic aspect analysis in declarative sentencence, BTM speakers have acoustic characteristics more similar to the characteristics of Toba Batak. In interrogative sentence, BTJ speakers have intonation characteristics more similar to the interrogative sentence characteristics of Toba Batak. Based on the duration of declarative sentences, BTM speakers have the higher duration than the duration of BTJ and BI speakers. Therefore, BTM speakers speak faster than BTJ and BI speakers in declarative sentence. In interrogative sentences, Batak Toba speakers BTM and BTJ have the smaller duration than BI speakers rsquo . Therefore, Toba Batak speakers BTM and BTJ speak faster than BI speakers in the interrogative sentence. Keywords declarative, interrogative, intonation, Toba Batak speaker"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T51055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Warneck, Joh.
Den Haag: Martinus Nijhoff, 1977
R JER 499.23 WAR t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Mawindra
"Masuknya Kristen Protestan ke Tanah Batak-Toba didominasi oleh ajaran Martin Luther dari Jerman, yang melalui lembaga penyiarannya yaitu Rheinische Missionsgesellschaft dan tokoh utama dalam penyebaran Kristen di Tanah Batak-Toba adalah I.L Nommensen. Dalam prosesnya I.L Nommensen dan RMG menemui tanggapan yang berbeda dari masyarakat Batak-Toba, yang terbagi pada tiga tipe tanggapan: Menolak, Menerima secara murni, Menerima namun mempertahankan adat Batak-Toba. Permasalahan yang muncul pada kalangan elite tradisional yang posisinya terancam akibat dari kristenisasi. Perlawanan yang dilakukan oleh Si Singamangaraja XII adalah bentuk penolakan atas usaha Zending yang berlangsung dari 1887- 1907 di kawasan Lembah Silindung. Selain penolakan secara ekstrim, usaha perlepasan dari bentuk dominasi Barat juga dilakukan pada awal abad ke-20 melalui pembentukan gereja yang mempertahankan adat Batak-Toba. Artikel ini akan berfokus pada reaksi masyarakat Batak-Toba terhadap usaha Zending, dan bagaimana Zending membawa injil sebagai moderenisasi masyarakat Batak-Toba. Pada studi-studi sebelumnya lebih banyak berfokus pada cara penginjil menjalankan kristenisasi, pada artikel ini akan lebih melihat terciptanya kalangan baru pada masyarakat Batak akibat dari penginjilan sebagai kebaharuan penulisan. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi, dengan mengolah arsip dari ANRI dan koran-koran sezaman untuk diintepretasikan menjadi suatu karya ilmiah yang historis.

The Christianization in Toba-Batak’s Land dominated by the Lutherian from Germany. Rheinische Missionsgesellschaft became the key organization in spreading the Christianity with their prominent figure I.L. Nommensen. RMG and Nommensen met several responses from the indegeous of Toba-Batak’s according to their work. There are three types of responses from the indegeous: Resist, accepting, and accepting the Christian but defend their identity as the Toba-Batak’s. . The fight who led by Si Singamangaraja XII is aimed toward the zending, the war started at 1887 and end in 1907 in the Silindung Valley. Beside the radical fight, the fight to realese from the European supremacy in the church organization began in early 20th century, by forming a church who still show Batak’s identity. This article will focus on responses from the Batak’s on christianization by the evangelist on their land, also will take a look at the rise of new elite in the Toba-Batak’s who caused by the christianization as a novelty. This research using history method, heuristic, review, interpretation, and historiography. Using archieves from ANRI and contemporary newspapper in time to be implemented as a history scientific work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>