Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27518 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Waley, Arthur
London: George Allen and Unwin, 1955
895.11 WAL n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Chandra
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang pengaruh shamanisme dalam kesenian pungmul di Korea. Pungmul atau nong rsquo;ak adalah tradisi perkusi masyarakat pedesaan di Korea Selatan. Pungmul merupakan bagian dari ritual yang dilaksanakan oleh para petani sepanjang tahun. Seiring dengan perubahan zaman, pungmul mengalami perubahan fungsi menjadi kesenian yang tujuannya untuk menghibur masyarakat. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memaparkan pengaruh shamanisme dalam kesenian pungmul di masa modern. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan, mengolah dan analisis data untuk memaparkan pengaruh shamanisme dalam kesenian pungmul. Melalui metode tersebut penulis menyimpulkan bahwa shamanisme mempengaruhi kesenian pungmul dalam warna kostum, alat musik, dan peran masyarakat dalam kesenian tersebut.
ABSTRACT
This paper discusses the influence of shamanism in pungmul music in Korea. Pungmul or nong 39 ak is a percussion tradition of rural communities in South Korea. Pungmul is part of a ritual carried out by farmers throughout the year. As time goes by, pungmul experience a change of function into a music that its aim to entertain the public. The purpose of this paper is to expose the influence of shamanism in pungmul art in modern times. The method used is descriptive qualitative method with collecting, processing and data analysis techniques to describe the influence of shamanism in pungmul music. Through this method the researcher concludes that shamanism affects the modern pungmul music in the color of costumes, musical instruments, and the role of society in its performance."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Agustin
"ABSTRAK
Shamanisme merupakan salah satu kepercayaan yang tumbuh dan berkembang di Korea sejak berabad-abad lalu. Shamanisme lebih lanjut berkembang sebagai agama Mugyo/?? dan sebagai adat istiadat Musok /?? . Salah satu karakteristik khas dari Shamanisme Korea yakni Gut. Gut merupakan upacara yang bertujuan membangun komunikasi dengan dewa-dewa untuk memohon berkah maupun tujuan lainnya. Seperti halnya Seoulgut,yang tumbuh menjadi salah satu Gut dengan ciri khas yang membedakannya dengan Gut di daerah-daerah lain di Korea. Penelitian ini ditulis dengan metode deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan karakteristik Gut yang berkembang di wilayah Seoul dan sekitarnya. Hasil dari penelitian ini adalah Seoulgut memiliki karakteristik khusus, dan juga Shamanisme yang ada di Korea sangatlah beragam yang tercermin dari adanya cabang Seoulgut.

ABSTRACT
Shamanism is one of the beliefs that grown and developed in Korea for centuries. Furthermore, Shamanism altered into a religion Mugyo and a culture Musok . A unique characteristic of Korean Shamanism is Gut, which is a ceremony to build up communication to gods for blessings and others. Just like Seoulgut, it developed as one of the Gut that is unique to each other. This study was written using qualitative descriptive method and aimed to describe characteristic of Gut in Seoul and its surrounding. The result of this study is Seoulgut has its own specific characteristic, and also Shamanism in Korea is very diverse reflected from the existence of numerous types of Seoulgut."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rania Ranasadira
"Penelitian ini membahas mengenai eksistensi shaman peramal (jeomjaengi) yang merupakan salah satu jenis shaman Korea. Di Korea, Shamanisme termasuk kepercayaan asli masyarakat (folk religion) dan memiliki cukup banyak penganut. Pada Shamanisme Korea, terdapat seorang shaman (mudang) yang berperan sebagai mediator antara roh atau dewa dan manusia. Roh dan dewa dalam Shamanisme dipercaya dapat membantu manusia dari kesulitan. Di era modern, masuknya agama baru seperti Kristen dan juga terjadinya modernisasi dapat menyebabkan nilai-nilai kepercayaan asli seperti Shamanisme terancam menghilang dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran serta keberadaan shaman peramal (jeomjaengi) dalam Shamanisme Korea di era modern. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kajian kepustakaan dengan menggunakan sumber pustaka, seperti buku, artikel, dan jurnal daring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Korea modern, Shamanisme, terutama shaman peramal (jeomjaengi) masih ada dan memiliki peran yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Korea. Di Korea, terdapat tiga faktor yang mendorong keberadaan para shaman peramal, yaitu kapasitas peramal, pihak yang membutuhkan, dan keadaan lingkungan.

This study discusses the existence of shamanic diviners (jeomjaengi) which is one type of shaman found in Korean Shamanism. Shamanism is considered as a folk religion in Korea and has quite a lot of believers. In Korean Shamanism, there is a shaman (mudang) who acts as the medium between spirits and human beings. It is believed that the gods and spirits of Shamanism could help people out of troubles. In the modern era, the entry of new religions such as Christianity and the occurrence of modernization can cause indigenous religious values such as Korean Shamanism to be threatened with disappearing from society. This study aims to describe the role and existence of shamanic diviners (jeomjaengi) in modern Korean Shamanism. This study uses a descriptive qualitative method using literature sources, such as online articles, books, and journals. The results of this study indicate that in modern Korea, Shamanism, especially shamanic diviners (jeomjaengi) still exist and have a fairly large role in the daily life of Korean people. In Korea, there are three factors that keep the existence of a shamanic diviner, which are their capacity, the ones who needs them, and social environment conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Backman, Louise
Stockholm: Almqvist and Wiksell International, 1978
299.4 BAC s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dahsiar Anwar
"ABSTRAK
Pengertian konsep shomin shinko (kepercayaan rakyat) dari Kusunoki yang dipinjam untuk mendekati masalah syamanisme di Jepang tidak bisa difahami secara mendalam, tanpa terlebih dahulu rnenelaah konsep minkan shinko dan minkan densho dari para sarjana Jepang lainnya.
Istilah minkan shinko secara harafiah, juga berarti "kepercayaan rakyat". Kata minkan, dan kata shomin, jika di-Indonesia-kan sama-sama akan berarti "rakyat; sedangkan kata shinko berarti "kepercayaan". Namun demikian, sebagai suatu konsep ilmiah, di antara istilah minkan shinko dan shomin shinko terdapat konotasi anti yang berbeda. Bahkan dalam hal ini, konsep minkan, densho (tradisi rakyat), ternyata lebih mendekati pengertian shomin shinko ketimbang minkan shinko dari beberapa ahli tertentu.
Di dalam dunia ilmu pengetahuan di Jepang, konsep minkan shinko belum diartikan secara seragam. Beberapa ahli religiologi dan ahli folklor di sana mempunyai konsepsi yang berbeda tentang istilah ini, dan masing-masing memberikan batasan pengertian dari sudut pandangannya sendiri-sendiri. Ada yang menginterpretasikannya ke dalam berbagai macaw tahyul, ramalan, tabu, gejala-gejala kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan magis dan lain-lain. Ada yang memakainya dalam anti minkan shukyo (agama rakyat), untuk menunjukkan gejala-gejala kepercayaan yang ada kaitannya dengan agama Shinto sebagai agama asli orang Jepang. Ada yang menganggapnya sebagai bagian dari minkan densho (tradisi rakyat) yang tidak mengalami perubahan sejak masa purba hingga masa kini. Bahkan ada pula yang menginterpretasikannya sebagai gejala-gejala kepercayaan yang menyimpang dari ajaran-ajaran (dogma) agama Shinto dan Buddha.
Berbagai konsepsi tentang minkan shinko di atas mempunyai penjelasan yang kuat dari sudut pendekatannya masing-masing, tetapi dari bermacam konsepsi tersebut terdapat pula kelemahan-kelemahan atau segi-segi yang belum terpecahkan untuk menyimpulkan minkan shinko sebagai suatu esensi atau karakteristik kebudayaan Jepang oleh si pembuat konsepsi yang bersangkutan."
1987
D18
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nauli Sabrina
"ABSTRAK
Shaminisme merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Korea kuno. Shamanisme merupakan kepercayaan masyarakat Korea terhadap roh-roh baik dan juga jahat. Masyarakat Korea kuno percaya melalui Shaman menreka dapat terhubung dengan roh-roh tersebut. Shaman melakukan gut atau biasa disebut juga ritual Shamanisme dalam menjalankan perannya sebagai jembatan penghubung. Salah satu jenis gut yang dilaksanakan di desa Hahoe adalah Hahoe Byeolsingut. Jurnal ini akan membahas mengenai bagaimana peran Talchum dalam ritual Shamanisme byeolsingut desa Hahoe dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode penjaringan data pustaka. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa talchum merupakan tarian yang dipergunakan oleh masyarakat desa Hahoe untuk menghibur dewi yang telah diundang oleh shaman dan juga sebagai sarana interaksi masyarakat dengan Dewi.
ABSTRACT
Shamanism is an inseparable thing from the ancient Korean society. Shamanism is a Korean rsquo s belief towards the spirits of good and evil. Ancient Korean community trust through Shaman, they can connect with the spirits. Shaman do a gut, which is also called Shamanism rituals, do their job connecting people with God. There is one type of gut that implemented in Hahoe Village is the Hahoe Byeolsingut. This journal will discuss how are talchum role in the rituals of shamanism byeolsingut Hahoe village using qualitative research methods and literature data networking methods. The conclusion of this study Are that talchum being used by Hahoe village rsquo s peoples to entertaining the Goddes and also as a mean of interaction between peoples and the Goddess that being called by Shaman."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Leihitu, Irsyad
"

Gambar sadas di Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur adalah salah satu di antara banyak situs di Indonesia yang memiliki kekhasan dari segi motif dan karakteristiknya. Sementara itu, perkembangan teori tentang gambar cadas saat ini menunjukkan bahwa shamanisme dipercaya sebagai teori paling mutakhir. Atas dasar uraian di atas, penelitian ini berusa untuk mengkaji gambar cadas di Wilayah Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur, dengan menggunakan teori shamanisme khususnya dengan menggunakan model neuropsychology yang terdiri dari tiga tahapan altered states of consciousness (ASC) dan enam metafora trans. Penelitian ini memfokuskan pada enam situs di Kawasan Gergaji, khususnya pada motif-motif yang memiliki indikasi ASC dan metafora trans di dalamnya. Antara lain Ceruk Tewet Bawah, Ceruk Tewet Atas, Ceruk Karim, Gua Tamrin, Gua Jeriji Saleh, dan Gua Ham. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana bentuk penggamabaran motif-motif yang memiliki indikasi shamanisme di Kawasan Gergaji. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah formal method, yaitu model neuropsychology yang memfokuskan hanya pada bentuk dan kontekstual dari gambar cadas pada situs. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat represetasi fenomena ASC berupa mental dan hallucinatory imagery pada gambar cadas di Sangkulirang-Mangkalihat

Kata Kunci: Gambar Cadas; Shamanisme; Neuropsikologi Sangkulirang-Mangkalihat; Kalimantan

 

 


Indonesia because of the peculiarity based on its images and characteristic. Meanwhile, the development of theory in the study of rock art has shown that shamanism is the most successful theory until now. Based on the above statements, this research tried to study rock art in Sangkulirang-Mangkalihat, East Kalimantan, under the theory of shamanism. Especially, using the neuropsychology model, which consist of three stages of altered states of consciousness (ASC) and six metaphors of trance. The study focused on six caves in Gergaji Regions, i.e. Tewet cave, Karim, Tamrin, Jeriji Saleh, and Ham. The research question is, how is the depiction of images which indicates as a shamanism's imagery, in the rock art of Gergaji Region. This research uses a formal method who study rock art which concerns only to its forms and context. The result of this research shows that there is a representation of the ASC in the form of mental and hallucinatory imagery in Sangkulirang-Mangkalihats rock art.

Keywords: Rock Art; Shamanism; Neuropsychology; Sangkulirang-Mangkalihat; Kalimantan

 

"
2019
T55246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jang, Nam Hyuck-1959
Seoul: Jimoondang International, 2004
KOR 261.295 JAN s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hong, Thae-han, 1962-
Seoul: Minsogwon, 2009
KOR 201.44 HON u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>