Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121144 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cairncross, Frances
Taibei shi : Tian xia wen hua chu ban gu fen you xian gong si,, 1992
SIN 330.9 CAI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Nike Dewi Anggraeni
"Fast fashion menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan anak muda: cepat, murah, dan trendi. Namun, metode manufaktur mereka yang terkenal merugikan bumi menyebabkan konsumen muda meninggalkan fast fashion sebagai sumber pakaian utama mereka.Oleh karena itu, H&M menerapkan kampanye ramah lingkungan yang disebut Conscious untuk menyediakan produk etis yang sesuai dengan perspektif kaum muda. Penelitian ini menggunakan teori penggunaan dan pemenuhan kepuasaan dari Katz dan kolega (1973) dandiikuti oleh dua konsep lain: pemasaran ramah lingkungan dan perilaku konsumen, untuk membuktikan bahwa konsumen muda secaraselektif memenuhi kebutuhan mereka berdasarkan ideologi untuk melestarikan lingkungan. Studi kasus dan analisis tekstual digunakan sebagai pendekatan metodologi dalam mengumpulkan informasi yang kredibel mengenai topik terkait. Temuan dari studi ini menggambarkan bahwa sebagian besar generasi muda terdorong untuk melakukan konsumsi berkelanjutan, namun pada saat yang sama,hanya sebagian kecil dari mereka yang mengetahui kampanye ramah lingkungan dari H&M. Terlihat dari akun sosial media H&M, kalangan muda lebih menyukai menggunakan Instagram sebagai aplikasi pilihan mereka untuk terlibat dalam kampanye H&M Conscious.

Fast fashion produces a product that matches the youth's needs: quick, inexpensive, and trendy. However, their infamous manufacturing method that harms the planet causes young consumers to eliminate fast fashion as their go-to clothing source. Therefore, H&M employs a green campaign called Conscious to provide ethical products that correspond to the ideals of youth. This study employs Katz et al.'s (1973) uses and gratifications theory following two other concepts: green marketing and consumer behaviour, to prove that youngconsumers selectively choose their needs based on their ideology to preserve the environment, as seen from H&M's Conscious campaigns. Case studies and textual analysis are used as the methodology approach in collecting credible information about related topics. The findings illustrate that most young audiences are encouraged to have sustainable consumption, but at the same time, only a small portionof them are familiar with the campaign. Seeing through H&M's social media accounts, young people prefer to use Instagram as their chosen platform to engage with the H&M Conscious campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Husna An-Nadhiroh
"Tulisan ini membahas mengenai analisis strategi green marketing communication dalam kampanye #BijakBerplastik Danone-Aqua di Instagram. Penelitian ini disusun menggunakan metode studi literatur dan analisis konten kuantitatif dan kualitatif untuk menggambarkan karakteristik dan membahas secara mendalam strategi green marketing communication yang dilakukan oleh Danone-Aqua dalam kampanye #BijakBerplastik di Instagram. Hasil analisis menemukan bahwa akun instagram @aqualestaari menjadi medium amplifikasi kampanye #Bijakberplastik melalui berbagai jenis konten seperti infografis, poster, event report, kuis, dan video. Strategi ini berhasil menarik perhatian dan mendapat dukungan positif dari audiens tercermin dari jumlah interaksi dan respons yang diterima, baik melalui likes, comments, maupun impression pada konten yang
diunggah di Instagram.

This paper discusses the analysis of the green marketing communication strategy in Danone-Aqua's #BijakBerplastik campaign on Instagram. The paper is structured using a combination of literature review and qualitative and quantitative content analysis to depict and thoroughly discuss the characteristics of the green
marketing communication strategy implemented by Danone-Aqua in the #BijakBerplastik campaign on Instagram. The analysis findings indicate that the Instagram account @aqualestaari serves as an amplification medium for the #Bijakberplastik campaign through various types of content, such as infographics, posters, event
reports, quizzes, and videos. This strategy successfully captures attention and receives positive support from the audience, as reflected in the number of interactions and responses received, including likes, comments, and impressions on the uploaded content on Instagram.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Zefanya
"Meskipun terdapat upaya global menuju keberlanjutan, dengan Indonesia yang juga berpartisipasi di dalamnya, masyarakat dengan tingkat sosioekonomi rendah yang merupakan mayoritas, menimbulkan tantangan karena adanya hambatan dan resistensi dalam memastikan keberhasilan inisiatif keberlanjutan tersebut. Studi ini menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi adopsi perilaku hijau, khususnya pada pengurangan penggunaan plastik, di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap 10 infoman di Jakarta, penelitian ini mengeksplorasi tingkat literasi lingkungan, hambatan finansial, preferensi komunikasi pemasaran, pengaruh norma sosial, dan faktor-faktor lain yang membentuk perilaku ramah lingkungan pada segmen ini. Hasil temuan mengungkapkan bahwa edukasi lingkungan memengaruhi intensi hijau secara positif, tetapi tidak menjamin perubahan perilaku karena kendala seperti keuangan dan persepsi kebutuhan yang dirasakan akan plastik. Masalah keuangan merupakan hambatan utama, dengan kemauan terbatas untuk membayar lebih mahal kecuali tidak ada opsi atau ekspektasi pribadinya terpenuhi. Komunikasi yang menekankan aspek self-benefit teresonansi jauh lebih kuat ketimbang menyoroti atribut lingkungan. Norma sosial deskriptif dari gerakan komunitas lokal efektif mempromosikan perilaku ramah lingkungan, sedangkan seruan eksternal dari figur yang dipersepsikan jauh secara sosial menghadapi resistensi. Faktor lain yaitu kebijakan/regulasi teridentifikasi memoderasi konversi intensi hijau menjadi perilaku hijau, sedangkan persepsi kebutuhan plastik dan persepsi kemudahan penggunaan memengaruhi intensi dan perilaku hijau secara langsung. Temuan penelitian juga menekankan pentingnya untuk memanfaatkan saluran media terpercaya (obrolan masyarakat), dan titik distribusi produk yang relevan dan mudah diakses (warung dan pasar tradisional) oleh kelompok masyarakat yang diteliti. Berdasarkan temuan yang didapat, penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan kerangka Theory of Planned Behavior (TPB) dalam konteks faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hijau pada masyarakat dengan tingkat sosioekonomi rendah, sehingga para pemangku kepentingan dapat mengembangkan strategi keberlanjutan yang inklusif dan efektif dalam menargetkan populasi tersebut.

Despite global efforts towards sustainability, including Indonesia's participation, low socioeconomic populations, which form the majority, present challenges due to potential obstacles and resistance to these initiatives. This study investigates the factors influencing the adoption of green behavior, specifically the reduction of plastic use, among low income communities in Indonesia. Using a qualitative approach with in-depth interviews of 10 informants in Jakarta, this research explores environmental literacy, financial barriers, marketing communication preferences, social norm influences, and other factors shaping environmentally friendly behavior in this segment. The findings reveal that while environmental education positively influences green intentions, it does not guarantee behavior change due to constraints such as financial limitations and perceived plastic needs. Financial issues are the main barrier, with limited willingness to pay more unless there are no alternatives or personal expectations are met. Communication emphasizing self-benefit aspects resonates more strongly than highlighting environmental attributes. Descriptive social norms from local community movements effectively promote environmentally friendly behavior, whereas external calls from socially distant figures face resistance. Other factors, including policies and regulations, were identified as moderating green intentions, with perceptions of plastic needs and perceived ease of use directly influencing green intentions and behavior. The study also highlighted the importance of leveraging trusted media channels (such as community chats) and easily accessible product distribution points (such as traditional stalls and markets) for the studied group. Based on the findings obtained, this research contributes to the development of the Theory of Planned Behavior (TPB) framework in the context of factors influencing green behavior in low socioeconomic communities, enabling stakeholders to develop inclusive and effective sustainability strategies in targeting that population."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naqiba Hilwa Ernada
"Pada zaman Edo di Jepang, terdapat sistem kasta yang menjadikan kaum bushi (武士) atau pejuang sebagai kelas yang paling tinggi. Bushi terbagi menjadi Daimyo (大名) dan Samurai (侍). Daimyo memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada samurai, sebagai pemilik tanah dan pemberi upah kepada para samurai yang berjuang di bawah mereka. Namun, ada samurai yang menjadi ronin (浪人), yakni samurai tanpa tuan. Di Jepang terdapat salah satu kisah terkenal yang berkaitan dengan ronin , yaitu adalah kisah keempat puluh tujuh ronin yang membalas dendam atas kematian tuan mereka. Kisah ini kemudian diadaptasi menjadi film yang disutradarai oleh Kenji Mizoguchi. Meskipun berstatus sebagai ronin , keempat puluh tujuh pejuang tersebut tetap memegang nilai-nilai Bushido. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai Bushido berdasarkan deskripsi nilai-nilai bushido dari Nitobe Inazo yang terdapat dalam film "The 47 Ronin " karya Kenji Mizoguchi dengan menggunakan metode mise en scene yang dirujuk dari buku John Gibbs. Peneliti menemukan bahwa di dalam film ini Oishi menunjukkan nilai-nilai kebajikan, keadilan, kejujuran, kebenaran, kesetiaan , kehormatan, pengendalian diri.

During the Edo period in Japan, there was a caste system that placed the bushi (武士) or warriors as the highest class. The bushi were divided into Daimyo (大名) and Samurai (侍). Daimyo held a higher position than samurai, as they were landowners and provided salaries to the samurai who fought under them. However, there were samurai who became ronin (浪人), meaning samurai without a master. In Japan, there is a famous story related to the ronin, known as "The 47 Ronin," who sought revenge for the death of their lord. This story was later adapted into a film directed by Kenji Mizoguchi. Despite being ronin, the forty-seven warriors still adhered to the values of Bushido. This research aims to analyze the values of Bushido based on Nitobe Inazo's descriptions found in the film "The 47 Ronin" by Kenji Mizoguchi, using the mise en scene method referred to in John Gibbs' book. The researchers found that in this film, Oishi exemplified the values of virtue, justice, honesty, truth, loyalty, honor, and self-control.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Madeleine Ruth Rotua
"Munculnya pandemi Covid-19 membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat, yang mengakibatkan kestabilan dan penurunan perdagangan bursa. Stakeholder menjadi lebih berhati-hati serta selektif saat mengambil keputusan. Maka, perusahaan harus mengungkapkan laporan keuangan yang berkualitas kepada stakeholder dalam mengambil keputusan yang akurat. Salah satu informasi perusahaan yang harus diungkapkan adalah informasi non-keuangan, yaitu Environmental, Social, dan Governance. Penerapan ESG mendorong bisnis perusahaan untuk berperilaku etis, di mana hal ini juga membantu stakeholder untuk terhindar kerugian apabila perusahaan berperilaku yang dapat menimbulkan risiko. Studi ini memiliki tujuan untuk menguji kembali secara empiris pengaruh dari penerapan ESG terhadap nilai perusahaan di Indonesia, di mana sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012-2021. Variabel independen pada penelitian yakni Skor ESG, di mana nilai dari tiap komponen merupakan hasil dari penilaian yang dilakukan Thomas Reuters. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan dummy variable, di mana acuannya merupakan Indeks ESG SL IDX KEHATI. Variabel independen pada penelitian ini adalah nilai perusahaan, yang diproksikan dengan Tobin’s Q. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Skor dan Indeks memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Adanya penerapan ESG pada perusahaan dapat meminimalisir asimetri informasi serta potensi konflik dengan para stakeholder. Selain itu, ESG Index digunakan untuk mengatasi kekhawatiran stakeholder trehadap isu-isu ESG, di mana hal ini dapat memberi sinyal yang memungkinkan stakeholder untuk lebih akurat untuk menilai perusahaan berdasarkan standar yang telah ditentukan dalam indeks

The emergence of the Covid-19 pandemic has made the business competition even tougher, which has resulted in stability and a decline in stock exchange trading. Stakeholders become more careful and selective when making decisions. Therefore, companies must disclose quality financial reports to stakeholders in making accurate decisions. One of the company information that must be disclosed is non-financial information, namely Environmental, Social, and Governance. The application of ESG encourages the company's business to behave ethically, which also helps stakeholders to avoid losses if the company behaves in a way that may pose a risk. This study aims to empirically re-examine the effect of applying ESG on company value in Indonesia, where a sample of companies are listed on the Indonesia Stock Exchange from 2012-2021. The independent variable in this study is the ESG Score, where the value of each component is the result of an assessment conducted by Thomas Reuters. In addition, this study also uses a dummy variable, where the reference is the ESG SL IDX KEHATI Index. The independent variable in this study is firm value, which is proxied by Tobin's Q. The results show that scores and indexes have a positive influence on firm value. The existence of the application of ESG in companies can minimize information asymmetry and potential conflicts with stakeholders. In addition, the ESG Index is used to address stakeholder concerns about ESG issues, which can provide a signal that allows stakeholders to more accurately assess companies based on the standards specified in the index."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kotler, Philip
"
ABSTRACT
In this book the author, a marketing guru explains how social initiatives can help your business grow. Businesspeople who mix cause and commerce are often portrayed as either opportunistic corporate "causewashers" cynically exploiting nonprofits, or visionary social entrepreneurs for whom conducting trade is just a necessary evil in their quest to create a better world. Marketing and corporate social initiatives requires a delicate balancing act between generating financial and social dividends. This is a book for business builders, not a corporate social responsibility treatise. It is for capitalists with the hearts and smarts to generate positive social impacts and bottom-line business results. It contains actionable advice on integrating marketing and corporate social initiatives into broader business goals. It makes the case that purpose-driven marketing has moved from a nice-to-do to a must-do for businesses, and explains how to balance social and business goals. "
Hoboken, N.J.: Wiley, 2012
658.8 KOT g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Angel Gabriella
"CSR yang diwajibkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sejak 2012, memiliki dampak tidak hanya terhadap lingkungan, tetapi juga terhadap branding. Dalam branding, dikenal istilah eco-branding yang mengacu pada pembentukan reputasi baik dengan menggunakan frasa bernada ramah lingkungan. Danone-AQUA sebagai salah satu perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) yang menggunakan plastik sebagai bahan kemasan, mengusung program CSR bertajuk #BijakBerplastik. Melihat adanya dampak CSR terhadap eco-branding, penelitian ini bertujuan untuk melihat sentimen publik terhadap CSR tersebut, sekaligus untuk membuktikan apakah komunikasi corporate social responsibility campaign #BijakBerplastik berdampak terhadap pembangunan eco-branding Danone-AQUA. Studi menerapkan metode kualitatif deskriptif menggunakan sentimen analisis terhadap komentar-komentar audiens Instagram @SehatAQUA. Data dikumpulkan sebanyak 184 komentar yang diambil dari postingan Instagram @SehatAQUA yang menggunakan #BijakBerplastik pada periode 1 Januari – 30 September 2022. Studi ini berkesimpulan sentimen publik terhadap konten CSR Danone-AQUA masih didominasi oleh sentimen netral, dimana kampanye CSR belum berhasil menghasilkan sikap konsumen yang positif terhadap masalah dan pesan campaign karena adanya perbedaan lingkungan dan pola pikir pengguna (Leavy, 2017). Kegagalan tersebut menyebabkan masalah dan pesan tidak dapat diterima dengan baik.

CSR, which has been required by the Government of the Republic of Indonesia since 2012, has an impact not only on the environment but also on branding. In branding, the term eco-branding refers to the establishment of a good reputation by using environmentally friendly phrases. Danone-AQUA one of the bottled water companies that uses plastic as packaging material, carries out the #BijakBerplastik CSR program. Seeing the impact of CSR on eco-branding, this development research aims to look at public sentiment towards CSR, as well as to prove whether the #BijakBerplastik corporate social responsibility campaign communication has an impact on Danone-AQUA's eco-branding. The study applies a qualitative descriptive method using sentiment analysis on the comments of the @SehatAQUA Instagram audience. Data were collected from 184 comments taken from @SehatAQUA Instagram posts using #BijakBerplastik in the period January 1 – September 30, 2022. This study concludes that public sentiment towards Danone-AQUA's CSR content is still dominated by neutral sentiment, where CSR campaigns have not succeeded in producing positive consumer attitudes towards campaign issues and messages due to differences in the environment and user mindset (Leavy, 2017). The failure causes problems and messages cannot be received properly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Tayara Callista
"Perkembangan teknologi informasi yang pesat di Indonesia menyebabkan petumbuhan pasar online yang juga pesat. Banyak sekali e-commerce baru bermunculan, terutama e-commerce business-to-consumer B2C , dan produk yang paling diminati adalah produk fashion. Dengan ini kompetisi pada pasar online pun semakin ketat. Penting bagi suatu perusahaan e-commerce untuk mempertahankan kepercayaan dan loyalitas pelanggan mereka untuk tetap dapat bersaing di pasar. Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi ini juga ditambah dengan adanya media sosial yang kini sangat marak digunakan. Media sosial sudah menjadi sumber informasi bagi masyarakat. Maka dari itu, perusahaan melihat media sosial sebagai media pemasaran yang potensial.
Dengan melihat kedua hal ini, perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan Brand Trust dan Brand Loyalty pelanggan e-commerce B2C, khususnya yang menjual produk fashion, dengan melihat faktor-faktor yang ada dalam Social Media Marketing SMM . Hasil penelitian ini dapat menjadi saran bagi perusahaan e-commerce dalam membuat strategi Social Media Marketing yang befokus pada peningkatan Brand Trust dan Brand Loyalty pelanggan mereka, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan e-commerce lain di Indonesia.

Information technology fast development in Indonesia has caused the fast growth in Indonesian online market. So many new e commerce companies enter Indonesian online market, especially B2C e commerce companies that sell fashion product. This causes the online market in Indonesia to get more competitive. It is very important for an e commerce company to retain their customer rsquo s trust and loyalty towards the company, in order to survive in the market competition. On the other side, the development of information technology relates strongly with social media user that has been increasing throughout the years. Social media has been seen as one of the main source of information for its user. Therefore, company sees social media as a potential medium for marketing.
With those aspects in mind, it is needed to conduct a research to increase Brand Trust and Brand Loyalty of B2C e commerce rsquo s customers using factors in Social Media Marketing SMM. The result of this research can be used as a guidance for e commerce company to plan their Social Media Marketing strategy that focuses on increasing Brand Trust and Brand Loyalty of their customer, in order to sustain their competitiveness in the Indonesian market.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Lasaliesanti
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana implementasi program, kesulitan apa saja yang terjadi dalam pelaksanaannya dan faktor pendukung pada program ini. penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, hasil dari penelitian ini yaitu: (1) implementasi program telah berjalan dengan baik, terlihat bahwa perusahaan melaksanakan program Corporate Social Responsibility yang fokus terhadap lingkungan, terutama di Pantai Kuta Bali. Terlihat dari metode Plan, Do, Check dan Improve bahwa latar belakang program telah direncanakan dengan baik, tujuan program fokus pada kebersihan lingkungan, program telah berjalan selama 12 tahun, meskipun jumlah sampah di Pantai Kuta Bali hingga saat ini masih terbilang banyak hingga menjadi sorotan dunia ; (2) kendala yang dialami dalam program ini antara lain mundurnya partner menyebabkan kondisi keuangan program kurang stabil, beberapa kru Bali Beach Clean Up menginginkan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja dari perusahaan, faktor cuaca yang kurang mendukung kru dalam bekerja, dan pihak Coca-Cola Amatil Indonesia yang belum melaksanakan evaluasi program BBCU; (3) kerjasama antara Coca-Cola Amatil Indonesia dengan stakeholders seperti pemerintah, masyarakat, desa adat dan NGO menunjukkan perubahan yang cukup baik yaitu jumlah sampah yang dikumpulkan dalam lima tahun terakhir cenderung menurun.

The purpose of this study was to see about implementation of the program, obstacles on the program, and supporting factors of the program. Using descriptive qualitative methods, the results of this study are: (1) program implementation has been going well, the company running Corporate Social Responsibility that focus on environmental system, specifically at Kuta Bali Beach. According to Plan, Do, Check, Improve methods, CSR program background are well planed, purpose of the program focused on environmental waste, this program has been running for 12 years, even the trash amount at Kuta Bali Beach are still much and still be the spotlight issues in the world; (2) obstacles of the program are some CCAI partner leaving this program that affected to financial condition of the program, some Bali Beach Clean Up crew asking for health and safety working assurance, and Coca-Cola Amatil Indonesia haven’t execute program evaluation; (3) cooperation between Coca-Cola Amatil Indonesia, Desa Adat, community, government and NGO giving a better change such as decreasing the amount of the trash five years later."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>