Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahayu Surtiati Hidayat
Jakarta: Intermasa, 1990
418.4 RAH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Surtiati Hidayat
"ABSTRAK
Latar Belakang
Ancangan Komunikatif dalam Pengajaran Bahasa Asing
Pengetesan(1) kemampuan berkomunikasi di dalam bahasa asing sama tuanya dengan pengajarannya. Memang pengajaran(2) bahasa asing telah dilakukan sejak 25 abad yang lalu (Kelly 1969), namun apakah kemampuan yang akan dicapai dalam pengajaran itu adalah kemampuan berkomunikasi seperti yang dimaksud sekarang, masih harus ditinjau lebih lanjut. Sejalan dengan itu, masalah pengetesan kemampuan berkomunikasi di dalam bahasa asing menjadi menarik. Agar masalah pengetesan itu menjadi jelas, marilah kita tengok terlebih dahulu riwayat ancangan komunikatif di dalam pengajaran bahasa asing.
Kita semua tahu bahwa bahasa adalah alat yang digunakan oleh anggota masyarakat bahasa untuk saling berhubungan. Di dunia ini terdapat bahasa yang sama banyaknya dengan jumlah masyarakat bahasa, dan sering terjadi anggota suatu masyarakat bahasa berhubungan dengan anggota masyarakat bahasa lain. Dalam hal itu orang harus memilih: menggunakan bahasa masyarakat lain itu, atau menggunakan penerjemah sebagai perantara dalam komunikasi. Jika jalan pertama yang dipilih, orang harus belajar bahasa lain itu untuk dapat berkomunikasi. Jika jalan kedua yang dipilih, tenaga penerjemah dapat dimanfaatkan. Sebenarnya keinginan untuk berkomunikasi dengan anggota masyarakat bahasa yang lain timbul karena keperluan mengetahui hal-hal yang terdapat dalam masyarakat bahasa itu, misalnya budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan oleh masyarakat itu. Di samping keperluan meraih hal yang tidak terdapat dalam masyarakatnya, orang yang belajar bahasa lain itu merasakan pula keperluan menyampaikan pikiran dan pengalaman kepada anggota masyarakat bahasa yang lain, sehingga terjadi pertukaran gagasan dan pengalaman.
Orang biasanya belajar pertama-tama bahasa masyarakat tempatnya berada, oleh karena itu bahasa yang diperolehnya disebut bahasa pertama atau, karena biasanya ibu yang mengajarkan bahasa itu, disebut pula bahasa ibu. Kemudian ia belajar bahasa yang digunakan oleh masyarakat lain. Karena dalam pembelajarannya(3), bahasa itu menduduki tempat kedua, maka lazim disebut bahasa kedua, nama yang mencakup pula bahasa lain yang diperoleh pada tahapan selanjutnya. Seringkali bahasa kedua itu datang dari negeri asing, maka disebut juga bahasa asing.(4).
Proses belajar-mengajar bahasa asing tidaklah sama dengan proses belajar-mengajar bahasa ibu. Proses yang terakhir itu dimulai sejak anak lahir, dan dilakukan setiap hari secara tidak sistematis. Tidak ada seleksi, penahapan, ataupun penjenjangan. Anak menangkap ujaran dari lingkungannya yang terdekat karena perlu berkomunikasi dengan orang lain. Unsur bahasa serta unsur luar bahasa direkamnya selama beberapa tahun, sedangkan ketepatan menggunakannya diperoleh berkat pengalaman dalam komunikasi.
Proses belajar-mengajar bahasa yang seperti itu, artinya di dalam situasi komunikasi yang sebenarnya, membuat penutur asli mampu menggunakan bahasa ibunya secara tepat dan benar, artinya sesuai dengan situasi komunikasi tertentu.
Pembelajaran bahasa asing biasanya dilaksanakan pada saat orang sudah menguasai bahasa ibunya, terkadang ia juga sudah menguasai bahasa lain. Singkatnya pelajar bahasa asing sudah memiliki sistem suatu bahasa di benaknya sebelum ia belajar bahasa asing. Proses pemerolehan kemampuan berbahasa asing sering kali juga terjadi dalam pendidikan formal ketika pelajar "di paksa" belajar unsure-unsur yang telah dipilih dan harus mengikuti tahapan belajar yang tertentu sehingga ia menghayati suatu bahasa yang kurang lebih "seragam". Meskipun demikian pengajaran bahasa asing tetap bertujuan agar pada masa mendatang pelajar mampu menggunakan berbagai variasi bahasa dalam berkomunikasi sesuai dengan keperluan komunikasi yang sejati."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
D75
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela R. Sutanto-Pekerti
"Penelitian ini berusaha menjawab masalah kendala membaca bahan berbahasa Inggris sebagai bahasa kedua (L2) pada para sarjana Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama (L1). Kendala membaca diteliti melalui efektivitas-efisiensi atau EE baca yang diukur dalam dua komponen membaca yang utama yaitu: kecepatan dan pemahaman membaca. EE baca dipahami dalam kaitannya dengan kecakapan membaca dan kemahiran bahasa. Alih keterampilan lintas bahasa dalam membaca yang terkait dalam masalah penelitian ini ditinjau dari dampak pelatihan membaca efektif-efisien (BEE) dalam bahasa Indonesia terhadap kecakapan membaca dalam bahasa Inggris.
Kaitan antara kecakapan membaca, kemahiran bahasa dan EE baca dicoba dijelaskan dengan landasan teori pemerolehan bahasa, kemampuan komunikatif dan teori-teori psikologi membaca yang kognitif. Dari berbagai kajian mengenai kemampuan bahasa sebagai kemampuan komunikatif disimpulkan bahwa kecakapan membaca berbeda dengan kemahiran bahasa. Ternyata juga bahwa antara kecakapan membaca dan kemahiran bahasa ada kaitan yang simbiotik. Haluan pembelajaran yang kognitif mempertahankan faktor bawaan yang khas manusia pada bahasa dalam sistem kesanggupan intelektual yang luas dan menempatkan unsur-unsur pokok bahasa dalam ranah belajar. Membaca dijelaskan sebagai pelaksanaan beberapa proses membaca yang ditentukan oleh keefisienan distribusi sumber daya olah yang terbatas. Penggunaan sumber daya olah secara efisien untuk proses mental yang kompleks seperti membaca dapat dilaksanakan bila sejumlah komponen membaca bekerja sama secara otomatis. Kerja sama komponen membaca secara otomatis dapat diciptakan dengan pengulangan melalui pelatihan dan peningkatan kesadaran metakognitif akan strategi membaca yang efektif dan efisien.
Pemahaman teoretis ini membuahkan perkiraan berikut: EE baca dalam L1 dan EE baca L2 dapat ditingkatkan dengan memberikan pelatihan BEE dalam L1. Perkiraan ini secara rinci dirumuskan dalam 10 hipotesis. Kesepuluh hipotesis ini kemudian diuji secara empirik dengan rancangan kuasi-eksperimental dengan kelompok kontrol-eksperimental yang diberi prates dan pascates. Kelompok percontoh penelitian terdiri atas 113 sarjana dari berbagai disiplin ilmu. Pelatihan BEE diberikan sebagai perlakuan dalam eksperimen. Pelatihan BEE ini dilaksanakan di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, di Jakarta, selama delapan minggu.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa: (a) pelatihan BEE dalam bahasa Indonesia meningkatkan EE baca dalam bahan berbahasa Indonesia dan EE baca bahan berbahasa Inggris; (b) peningkatan EE baca tidak disertai peningkatan kemahiran bahasa; hal ini menunjukkan bahwa kecakapan membaca memang berbeda dengan kemahiran bahasa; (c) meningkatnya EE baca bahan berbahasa Indonesia dan EE baca bahan berbahasa Inggris disertai dengan peningkatan kesadaran metakognitif mengenai strategi BEE bahan berbahasa Indonesia dan strategi baca bahan berbahasa Inggris.
Hasil penelitian ini membawa kesimpulan berikut: Pertama, kendala membaca bahan berbahasa Inggris sebagai L2 bagi sarjana Indonesia yang mempunyai kemahiran L2 yang terbatas dapat diatasi dengan pelatihan BEE dalam bahasa Indonesia sebagai L1. Kedua, kendala membaca bahan berbahasa Inggris pada orang yang mempunyai kemahiran bahasa Inggris yang terbatas antara lain berkaitan dengan terbatasnya kecakapan membaca dalam Ll. Oleh karena itu pelatihan yang semata-mata meningkatkan kecakapan membaca L1 dapat meningkatkan EE baca L1 maupun EE baca L2. Ketiga, pelatihan kesadaran metakognitif mengenai penggunaan strategi BEE dalam bahan berbahasa Indonesia ternyata berhasil mempolakan kegiatan membaca yang interaktif yang secara seimbang menggunakan strategi baca global dan strategi baca rinci sesuai dengan tujuan membaca. Perubahan yang terjadi lebih nyata pada kegiatan membaca bahan berbahasa Inggris daripada pada kegiatan membaca bahan berbahasa Indonesia. Kecakapan BEE ternyata menambah kepercayaan diri pembaca dalam menghadapi bahan berbahasa Indonesia dan Inggris. Keempat, penelitian ini memberikan data yang mendukung pemikiran kognitif dalam psikologi membaca.
Kesimpulan yang dikemukakan di atas menunjukkan beberapa implikasi. Pertama, penguasaan BEE memberi akses yang lebih besar pada kumpulan pengetahuan dan informasi yang terhimpun dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Kedua, jadi penguasaan kecakapan BEE dalam bahasa Indonesia akan mendukung proses pembelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Mengingat pentingnya penguasaan kecakapan BEE terhadap pengembangan diri dan ilmu pengetahuan antara lain disarankan: a) kecakapan BEE diajarkan sedini mungkin pada anak di dalam jenjang pendidikan prasekolah, sekolah, maupun pada orang dewasa di luar sekolah; b) agar penelitian tentang proses-proses psikologis dalam membaca lebih didalami dengan pendekatan yang kognitif.

This research attempts to address the problem of reading English as a second language (L2) in Indonesian graduates whose first language (L1) are bahasa Indonesia. The reading problems were assessed through their reading effectiveness and efficiency, which was measured in the two important components of reading: speed and comprehension. The transfer of reading ability across languages involved in the research problem was investigated through the effect of training effective and efficient reading in Indonesian as L1 on reading English as L2.
Relationships among reading ability, language proficiency, and reading effectiveness and efficiency are explained according to the language acquisition theory, communicative competence and the cognitive theories of reading. Numerous studies about language competence suggest that as a communicative competence language proficiency is different from reading ability. Research concluded that there is a symbiotic relationship between language skill and reading ability. The cognitive learning approach retains the innate species-specific factor of language as a system of broad intellectual potentialities and places the substantive aspects of language in the domain of learning. Reading is proposed as the execution of reading processes limited by the efficient operation of the limited capacity processing system. The efficient utilization of the processing resources for a complex mental process such as reading can be accomplished when a number of reading components interact automatically. The automatic interaction among those components may be achieved through training and the increased metacognitive awareness of effective and efficient reading strategies.
This theoretical understanding of reading produces the following assumption: Effectiveness and efficiency of reading in L1 and L2 may be increased by providing training in effective and efficient reading in Ll. This assumption was elaborated into ten hypotheses. These hypotheses were empirically tested with a pretest-posttest quasi-experimental design using a control and an experimental group. The experiment utilized 113 graduates of various disciplines. The experimental group received treatment in effective and efficient reading in bahasa Indonesia. The training was provided as part of a graduate management program at the Institute for Management Education and Development in Jakarta. The training consisted of 16 ninety-minute sessions over the period of eight weeks.
The results indicate that: (a). Training in effective and efficient reading in bahasa Indonesia increases reading effectiveness and efficiency in both English and Indonesian; (b) increase in reading effectiveness and efficiency is not accompanied by improvement in language proficiency, thus indicating that reading ability is distinct from language proficiency; (c) increase in reading effectiveness and efficiency in English and Indonesian is accompanied by the increase in metacognitive awareness of reading strategies for English and Indonesian texts.
The results of this study produce the following conclusions: First, problems of reading in English as L2 for Indonesian graduates with limited proficiency in English may be surmounted by providing training in effective and efficient reading in bahasa Indonesia as L1. Second, a problem of reading in English as L2 for people with limited proficiency in English is partially explained by deficiencies in reading in L1. Hence, training which improves reading ability in L1 can improve reading effectiveness and efficiency in L2. Third, training in increasing metacognitive awareness of effective and efficient reading strategies is effective in providing patterns for a balanced interactive processing of top-down and bottom-up reading strategies. In addition, effective and efficient reading also increased the subjects' confidence in reading Indonesian and English texts.
These conclusions contain the following implications: First, mastery of effective and efficient reading ability provides greater access to the body of knowledge and information written in Indonesian and English. Second, thus this mastery also enhances the learning of Indonesian and English.
Finally, it is recommended that a) more research should be done on the psychological processes of reading based on the cognitive theories of reading; b) training for effective and efficient reading should be provided as early as possible in the primary and pre-school, as well as in adult schools."
1993
D352
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Surtiati Hidayat
Depok: Universitas Indonesia, 1989
D1815
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hughes, Arthur, 1941-
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1994
407.6 HUG t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Davies, Alan, 1931 February 17-
Oxford : Basil Blackwell, 1990
418.007 6 DAV p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Fidelina
"ABSTRAK
Berdasarkan beberapa penelitian, perkembangan bahasa seorang anak dipengaruhi beberapa faktor, termasuk didalamnya faktor gender. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk melihat apakah faktor gender ini juga mempengaruhi kompetensi komunikatif anak anak, sebagai salah satu aspek dari perkembangan bahasa anak. Kompetensi komunikatif dalam skripsi ini, dibatasi hanya pada kemampuan anak-_anak dalam menyampaikan informasi secara efektif.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa anak perempuan cenderung lebih menonjol dalam bidang verbal dibandingkan dengan anak laki-laki. Dari hasil penelitian seperti ini, diasumsiikan kemampuan anak perempuan dan anak laki-laki dalam menyampaikan informasi juga akan berbeda. Anak perempuan seharusnya lebih informatif dibandingkan dengan anak laki-laki.
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan pada sejumlah responden. Korpus data yang digunakan dalam kuesioner adalah deskripsi kata-kata yang diberikan oleh beberapa pasang anak-anak. Deskripsi yang diberikan anak-anak ini diperoleh dari Child's Play,sebuah acara permainan yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta Indonesia. Dalam kuesioner, para responden diminta untuk menilai sejauh mana keinformatifan deskripsi yang diberikan oleh setiap anak.
Hasilnya menunjukkan bahwa deskripsi yang diberikan anak perempuan cenderung dinilai lebih informatif oleh para responden dibandingkan dengan deskripsi yang diberikan anak laki-laki. Hasil dari penelitian ini hanya berlaku bagi anak-anak yang muncul dalam acara Child's Play ini. Hasil yang sama belum tentu berlaku bagi anak-anak secara umum.

"
1995
S14108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chapelle, Carol A
New York: Cambridge University Press, 2006
418 CHA a (1);418 CHA a (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Newark: International Reading Association / editor by Robert Schreiner, 1979
428.4 REA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rattigan-Rohr, Jean
"This book shows quite clearly that preparing effective reading teachers while addressing issues related to (a) readers who struggle (b) parental inclusion, and (c) the inclusion of the wider community can be done quite successfully. "
Rotterdam : Sense, 2012
e20401348
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>