Ditemukan 137330 dokumen yang sesuai dengan query
Jopie Wangania
Jakarta : Lembaga Antropologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1979
915.2 WAN s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Achmad Djan
Djakarta: Nusantara, 1962
899.221 ACH p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Putri Agustioko
"Sumpit merupakan alat makan tradisional bangsa Cina. Meskipun ditemukan ribuan tahun yang lalu, sumpit tetap digunakan hi9ngga dewasa ini. Sumpit pun banyak dipakai di beberapa negara di dunia oleh orang-orang dari negara-negara lain. Selain sebagai alat makan, sumpit juga dapat menjadi benda seni. Selain itu, sumpit merepresentasikan budaya Cina. Konfusius sebagai filsuf Cina yang ajaran-ajaran dan ucapan-ucapannya sangat berpengaruh dalam pembentukan bangsa Cina untuk terus menggunakan sumpit sebagai alat makan utama mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12985
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Jakarta: Bumi Aksara, 1993
395 ETI
Buku Teks Universitas Indonesia Library
De Mente, Boye
Jakarta: Bumi Aksara , 1994
174.4 DEM ct
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Putri Elsy
"Penulisan mengenai Tabu Dalam Kehidupan Orang Jepang. Tujuan penulisan ini adalah untuk memahami cara berpikir orang Jepang sehubungan dengan tabu-tabu yang terdapat di sekitar lingkaran hidup orang Jepang.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode penulisan kepustakaan, yaitu dengan merujuk pada dua data pustaka buku Iryo no Iitsutae 1000 Dai dan Nihonjin no Issho. Dari dua buku tersebut tabu-tabu yang terdapat dalam lingkaran hidup orang Jepang dibagi dalam 4 kelompok dan dianalisa secara ilmiah.
Hasilnya menunjukkan bahwa walaupun Jepang dikenal sebagai bangsa yang modern, yang telah menguasai ilmu penge_tahuan dan teknologi yang canggih, dalam kehidupan sehari_hari orang Jepang masih terikat oleh aturan-aturan dan nilai_nilai tradisional yang tercermin dalam berbagai tabu. Tabu sebagai salah satu bentuk kepercayaan rakyat (minkan shinko) membawa misi dalam kehidupan. Tabu-tabu tersebut berfungsi sebagai pengajaran atau pendidikan orang tua kepada anak sebagai sarana kontrol diri maupun kontrol sosial."
1995
S13799
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Rainy Harbiyanti Dewi. Ikhtisar sbb. Penelitian mengenai Gion matsuri di Tobata dan yatai (usaha dagang kaki lima) yang menyertainya telah dilakukan di Jepang dan Tobata khususnya, pada bulan Mei 2004-April 2005, tujuannya ialah memberi gambaran yang jelas mengenai hubungan antara Gion matsuri, suatu kegiatan yang bersifat keagamaaan, dengan yatai yang merupakan kegiatan berdagang, sehingga dapat diketahui makna dari matsuri sebagai sarana perpaduan antara shinji ( kegiatan keagamaan yang dilakukan di Jinja, tempat pemujaan dewa Shinto) dan goraku ( hal yang menghibur dan menyenangkan perasaan orang atau hal bersuka ria )..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13778
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jenny Vitasari
"Dalam berkomunikasi, orang Jepang sering memperlihatkan perilaku yang kontradiktif. Pemahaman yang baik dari sikap ini akan menimbulkan komunikasi yang baik juga, yang sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh masing-masing pihak, dalam ini orang jepang dan lawan komunikasinya. Berusaha memahami sikap orang jepang juga berusaha memahami budaya Jepang dalam suatu sosok manusia. Karena tuntutan masyarakatnya, orang Jepang selalu memisahkan antara apa yang baru dilakukan dan apa yang ingin dilakukan, yang terlihat dalam Tatemae dan Honne. Sebagai orang bukan Jepang, akan susah sekali membedakan apakah sikap yang sedang ingin dilakukan ataukah akan baru dilakukan oleh orang jepang bersangkutan.Pada orang Jepang, sikap kontradiksi ini diperkenalkan sejak masa kanak-kana dan dikembangkan pada masa dewasa. Pada masa kanak-kanak orang jepang dan rasa keberanian dan kebebasan dalam mengekspresikan diri Bersamaan dengan itu juga diperkenalkan akan rasa malu dan rasa untuk menghormati diri sendiri, yang membatasi gerak mereka dalam mengekspresikan diri, Kedua perasaan ini mendominasi orang jepang dalam setiap gerak, dan dengan bertambahnya kedewasaaan mereka, bertambah pula kemampuan mereka dalam mengatur dua perasaan berlawanan tersebut dalam sikap mereka. Ini yang menyebabkan kadangkala orang bukan--Jepang menganggap sikap orang Jepang membingungkan. Padahal itu adalah cara mereka menempatkan diri pada dua perasaan yang mendominasi dirinya. Dengan menyadari adanya dua sikap berlawanan dalam diri orang Jepang, maka akan lebih mudah bagi orang bukan Jepang untuk memahami sikap kontradiksi yang kadang kala muncul dalam perilaku orang Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13584
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rumengan, Norselady
Jakarta: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library