Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17892 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sharmi Mahdi
Jakarta: AUVI Indonesia Indah, 1987
747.7 SHA r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wilkening, Fritz
Yogyakarta: Kanisius, 1992
747 WIL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya
"Atmosfer ruang merupakan kualitas yang dirasakan manusia melalui sensorisnya ketika ia hadir dalam suatu tempat. Proses penerimaan atmosfer ruang dapat berpengaruh terhadap keadaan fisik, psikologis, dan emosional seseorang hingga mempengaruhi proses kognitif. Disamping itu, ruang kerja kreatif merupakan kondisi ruang yang mampu mewadahi kegiatan bekerja dan mendorong pekerja untuk berpikir kreatif. Ruang kerja kreatif dapat hadir dimanapun saat seseorang merasa terstimulasi untuk melakukan kegiatan tersebut. Naskah ringkas ini akan membahas terciptanya ruang kerja kreatif pada cafe yang merupakan bagian dari maraknya fenomena work from cafe. Penulis akan menjelaskan bagaimana elemen ruang pada cafe membentuk atmosfer yang menstimulasi kreativitas pekerja. Studi kasus dan wawancara dilakukan dalam membedah atmosfer ruang cafe dan apa yang menjadikan ruang cafe memenuhi kualitas dalam mendukung kerja kreatif. Pada akhirnya, diharapkan penulisan skripsi ini dapat memperjelas kualitas ruang ideal yang dapat menstimulasi creative thinking dalam proses bekerja seseorang.

The atmosphere of space is a quality that can be felt through human senses when they are present in a place. The receiving process of the atmosphere can affect a person's physical, psychological, and emotional state, then affect their cognitive. In addition, a creative workspace is a space condition that can accommodate working activities and encourage workers to think creatively. Creative workspaces can be present anywhere when someone feels stimulated to carry out these activities. This thesis will discuss the presence of creative workspaces in cafes which are part of the work from cafe phenomenon. The author will explain how the space elements create an atmosphere that stimulates creativity. Case studies and interviews were conducted to identify the cafe atmosphere and what makes the atmosphere quality of the cafe support creative work. Hopefully, the writing of this thesis can clarify the ideal quality of space that can stimulate creative thinking in a working process"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharmi Mahdi
Jakarta: AUVI Indonesia Indah, 1986
747.75 SHA r (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anni Kurniawati
"Cahaya mempakan bagian yang tak tarpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Tanpa adanya cahaya, manusia tidak dapat melihat apa-apa. Dalam dunia arsitektur, cahaya memainkan peranan yang cukup peming sebagai salah satu faktor yang perlu diperahtikan dalam perancangan suatu ruang daIam. Dengan keberadaan cahayalah suatu karya arsitektur dapat dinikmati. Sejauh mana sebenamya pengaruh cahaya dalam suatu kawa arsitektur.
Dalam mendesain pencahayaan suaiu ruang, umumnya para arsitek hanya memandang dari segi fungsi (sebagai penerangan). Apakah pencahayaan dalam ruang hanya berpengaruh terhadap terang-gelapnya ruang. Ternyata tidak, cahaya sebenamya mempunyai pengaruh Iebih dari sekedar untuk kejelasan melihat suatu obiek dalam ruang. Cahaya memiliki nilai-nilai psikologis yang dapat digunakan untuk mempengaruhi suasana dalam ruang.
Dalam kesempatan ini, penulis berusaha menggali lebih jauh mengenai sistem pencahayaan dalam suatu ruang dan meninjau bagaimana pengaruhnya terhadap suasana dalam ruang tersebut. Untuk memberikan contoh mengenai pengaruh sistem penoahayaan terhadap suasana dalam ruang, penulis menyertakan studi kasus tiga bangunan yang berbeda jenis, yaitu bangunan privat (rumah Puzzle), semi publik (galen Gedung 28), dan publik (hotel The Bale). Ketiga bangunan ini memiliki sistem pencahayaan yang telah dipikirkan dengan seksama.
Data-data studi kasus diperoleh dari data-data primer dan sekunder. Uraian mengenai pengaruh sistem pencahayaan terhadap suasana dalam ruang ini, ditujukan agar para arsitek atau calon arsitek mengetahui bahwa suatu sistem pencahayaan mempunyai pengaruh terhadap suasana dalam ruang tersebut Bagaimana sistem pencahayaan alami berupa bukaan dan perlindungan terhadap cahaya matahari , dan sistem pencahayaan buatan yang digunakan mempengamhi suasana dalam ruang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Nadira
"ABSTRAK

Arsitektur dan Tari menggunakan ruang sebagai medium untuk menghadirkan tempat bermakna bagi tubuh bereksplorasi secara bebas atau terpola. Ruang dapat bertransformasi dalam mengakomodir gerak yang terwujud akibat pemahaman dan pemaknaan seorang individu terhadap ruang itu sendiri. Seorang koreografer membutuhkan ruang untuk melakukan koreografi, sedangkan seorang arsitek menciptakan ruang dalam rancangannya. Setiap individu akan memaknai setiap ruang nyata dan ruang imajiner yang hadir di sekitarnya. Pemaknaan ini akan memberikan inspirasi penciptaan gerak tubuh dalam ruang. Seorang penari dapat merasakan ruang dengan caranya sendiri. Mereka memahami tubuhnya dan berinteraksi pada ruang melalui gerakan tari.


ABSTRACT

Architecture and Dance are using the space as a medium to present the meaningful space in which the body explores freely in a random or regular fashion. The space can be transformed to accommodate bodily movements as a result of an individual's understanding and meaning towards the space itself. A choreographer requires the space to perform a choreography, while an architect creates the space in his or her design. Every person will give meaning to any real as well as imaginary space present around him / her. The meaning inspires the creation of body movements in the space. A dancer can sense the space with his/her own way. They understand their bodies and interact with space through the dance movements.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanti Amelia
"Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) merupakan sasana yang dikelola oleh pemerintah atau badan swasta terkait sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat berusia lanjut. PSTW sebagai salah satu ruang hidup manusia lanjut usia memiliki pengaruh dalam memunculkan perilaku yang terjadi. Perilaku ini muncul sebagai manifestasi lanjut usia dalam berekspresi dan beraktivitas dalam konteks spasial yang dipengaruhi oleh interioritas tubuh manusia lanjut usia dan desain ruang interior di PSTW. Skripsi ini ditulis secara deskriptif menggunakan kajian literatur dan pembahasan studi kasus. Studi kasus dilakukan pada dua individu lanjut usia yang menetap di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung dan dianalisis dengan menggunakan pemetaan perilaku sebagai perwujudan penulisan yang utuh untuk melihat variasi perilaku lanjut usia di dalamnya. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa intensitas perilaku lanjut usia yang muncul dipengaruhi oleh besarnya intensitas aktivitas yang dilakukan pada suatu ruang, dimana ruang tersebut merupakan ruang favoritnya di dalam PSTW.

Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) is a place that was managed by the government or private institution as a service form for the elderly community. PSTW as one of the elderly living space has an influence to elderly behaviors. This behavior has presented as a manifestation of expression and activities in the spatial context that is affected by the interiority of elderly bodies and implication of interior design in PSTW. This undergraduate thesis is written in descriptive method by using literature study and review of case studies. An analysis of case study was conducted in two eldery people who are living in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung and presented by using behavioral mapping to see variations of elderly behaviors. The analysis showed that the intensity of elderly behavior is affected by the intensity of activities that appear on their everyday space, which belongs to their favorite space in PSTW.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parlindungan, Adi Putera
Bandung: Mandar Maju, 1993
729.24 PAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ayu Suci Warakanyaka
"Skripsi ini membahas mengenai peran film dan ruang sinematis dalam perkembangan perancangan arsitektur interior. Film merupakan media yang sangat terikat dengan waktu dan perubahan. Ruang sinematis yang muncul akibat keadaan temporal ini membuat film selangkah lebih maju dari media penyampaian lain yang cenderung statis dan membuat film menjadi media yang paling berpengaruh saat ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana unsur film dan teknik pembentukan ruang sinematisnya dapat diaplikasikan pada perancangan ruang arsitektur interior. Skripsi ini juga membahas mengenai kualitas dan karakteristik film yang sekiranya dapat menjadi pembelajaran untuk memperkaya bidang arsitektur interior.

This thesis discusses the role of film and it`s cinematic space in interior architecture design developments. Film is a medium of space, time and change. Cinematic space, which arising from temporal condition, dynamicization film and differs it from other medium which tend to be static. Cinematic space made film to be the most influential mass media today.
The aims of this writings is to determine how film and it`s cinematic techniques can be applied in interior architecture design process. Other aims is to examine the quality and characteristic of cinematic space in interior architecture field enrichment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42459
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariesta Okke Sukmi
"Arsitektur seringkali dilihat dari tampilan luar, yang tercermin melalui fasad bangunan. Tidak jarang orang menilai arsitektur hanya dari pengalaman visual ketika pertama kali melihatnya, yang erat kaitannya dengan estetika. Perancangan arsitektur juga harus mempertimbangkan aspek fungsional dan struktural.
Bangunan arsitektur memiliki dua jenis ruang, yakni ruang interior dan eksterior. Fasad membatasi kedua ruang tersebut dengan memberikan tampilan terhadap ruang eksterior. Secara visual, fasad dapat terlihat sebagai kulit bangunan yang berdiri sendiri dan terpisah dari isi bangunan maupun sebagai kulit bangunan yang mencerminkan fungsi dan filosofi ruang di baliknya.
Analisis studi kasus menunjukkan bahwa keterkaitan fasad dan ruang interior tidak hanya dilihat dari tampilan form secara visual, melainkan juga pemaknaan form melalui pengalaman ruang interior. Keterkaitan fasad dan ruang interior tidak dapat diukur secara pasti karena elemen arsitektur bersifat tidak terbatas dan sejalan dengan pemikiran manusia yang dinamis. Ruang interior dapat dikatakan sebagai ekstensi diri manusia sehingga fasad dapat mempertegas proyeksi eksistensi manusia tersebut. Sebagai transisi inside dan outside, fasad menjembatani kedua kondisi di dalam maupun luar bangunan melalui penekanan yang terkait dengan metode desain.

Architecture is often seen from the outside view, which is reflected through the building's facade. Most of people perceive architecture just from the first visual experience, which is closely related with aesthetic. Architectural design should also consider the functional and structural aspects.
The building's architecture has two spaces, the interior and exterior spaces. Facade separate the two spaces by giving the exterior look of the space. Visually, facade can be seen as a stand-alone building skin and separated from the inside. Facade also can reflect the function of the skin and a philosophy behind it.
Case study analysis shows that the linkage facade and interior space is not only seen visually as form, but also the meaning of form through the experience of interior space. Linkage facade and interior spaces can not be measured with certainty because of the architectural elements is not limited and in line with the dynamic human thought. The interior space can be regarded as extensions of human self so that the facade can reinforce the projection of human existence. As the transition inside and outside, facade bridge on the conditions in inside and outside the building through emphasis associated with the design method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>