Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173902 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rully Valniztan
"Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan indikator kinerja kunci pada manajemen pemeliharaan industri farmasi dan mengetahui kesesuaian indikator kinerja kunci tersebut dengan perspektif Maintenance Scorecard. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan wawancara. Kuesioner dikirim ke 10 industri farmasi. Kuesioner yang kembali sebanyak 4 kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel untuk perhitungan nilai skor.
Dari penelitian ini didapatkan 30 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan pada industri farmasi. Kriteria pencatatan data merupakan kriteria dengan nilai rata-rata tertinggi 19. Dari 6 perspektif Maintenance Scorecard yang ada, hanya 5 perspektif yang sesuai dengan indikator kinerja kunci pada penelitian ini.

The purpose of this research is to obtain key performance indicators in maintenance management of pharmaceutical industry and to know the correlation between key performance indicators and perspectives of Maintenance Scorecard. This research is using interview and questionnaire as a method. Questionnaires are sent to 10 pharmaceutical company. There are only 4 questionnaire which have returned. The data processing is done by using Microsoft Excel for the calculation of scoring value.
This research find there are 30 indicators as a key performance indicator in maintenance management of pharmaceutical industry. The criteria of data record represent as a criteria with the highest average value, the score is 19. From 6 perspective in Maintenance Scorecard, its only 5 perspective that match with the key performance indicators in this research.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51974
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deri Rifanuddin
"Pengukuran kinerja merupakan tindakan dalam melangsungkan kelanjutan visi dan misi perusahaan agar senantiasa tercapai. Indikator kinerja kunci sebagai rancangan yang dapat memberikan acuan terhadap proses pengukuran kinerja di manajemen pemeliharaan industri injection mold. Untuk menentukan indikator kinerja kunci dilakukan dengan menyebarkan 8 kuesioner ke perusahaan yang bergerak di bidang injection mold dan kuesioner yang diwawancari sebanyak 6 responden. Pada pengolahan data menggunakan skor rating untuk penentuan indikator kinerja kunci. Dari penelitian ini didapatkan 31 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan pada industri injection mold yang terbagi dalam 10 kriteria indikator. Indikator kinerja kunci tersebut kemudian disesuaikan dengan 4 perspektif yang ada pada Balanced Scorecard.

Performance Measurement is an action to continues visi and mission company goals. Key performance indicators is designed to give a guidance for the process of performance measurement in maintenance management of injection mold industry. To determine the key performance indicators, questionnaires are sent to eight of the injection mold company and interview six responden for this questionaires . In processing data using scoring value to decide the KPI. The data processing result 31 indicators is resulted as key performance indicator in maintenance management of injection mold industry which divided in 10 criteria of indicator. Where the key performance indicators will be adapted into 4 perspective in the Balanced Scorecard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52135
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Firdiani
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan KPI manajemen pemeliharaan pada penerapan TPM di industri otomotif. Metodologi pengumpulan data penelitian adalah melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner ke industri otomotif di Jakarta. Dari 8 perusahaan otomotif, 5 perusahaan berpartisipasi dalam penelitian dengan mewakilkan seorang praktisi manajemen pemeliharaan. Penelitian menghasilkan 30 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan yang sesuai dengan konsep TPM. Indikator yang paling banyak direkomendasikan adalah indikator A1 (rasio down time terhadap waktu operasi total), B7 (pencatatan breakdown dan analisa permasalahan), dan D1 (adanya proses perencanaan dan penjadwalan yang terdokumentasi), dengan total skor 24. Sedangkan, indikator dengan skor terendah adalah M5 (competency safety skill), dengan total skor 4.

The purpose of this study is to determine KPI of maintenance management on TPM method application in automotive industry. Research methodologies are interview and deploy the questionnaires to automotive industry in Jakarta. There are 5 from 8 companies participate the research represented by maintenance expert. earch finds 30 KPIs of maintenance management in automotive industry agree with TPM concept. The most recommended performance indicators are A1 (the ratio of downtime to total operating time), B7 (breakdown recording and problem analysis), and DI (planning and scheduling documentation), with 24 point total score. The most unlike performance indicator is M5 (competency safety skill) with 4 point total score."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Adi Mijaya
"Manajemen pemeliharaan dalam industri minuman sangat berhubungan dengan produktivitas perusahaan sehingga dibutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja. Dalam melakukan pengukuran dibutuhkan indikator pengukur kinerja agar dapat memberikan acuan terhadap proses pengukuran kinerja manajemen pemeliharaan. Metodologi yang dilakukan dalam menetapkan indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan adalah survey kuesioner. Responden survey merupakan praktisi ekspert bidang pemeliharaan di perusahaan minuman.
Hasil kuesioner merupakan data rating responden terhadap indikator kinerja pemeliharaan. Berdasarkan pengolahan data hasil survey kuesioner di 6 perusahaan minuman didapatkan 30 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan. Kelompok indikator yang memiliki indikator kinerja kunci terbanyak adalah tipe kehandalan, sedangkan kriteria kunci dalam melakukan pengukuran adalah pencatatan data.

Maintenance management in the beverage industry is related to productivity so that the company needed a system of performance measurement. In measurements needed to gauge the performance indicators that can provide a reference to the performance measuring process of maintenance management. The methodology in setting key performance indicators of maintenance management is the questionnaire survey. Survey respondents are practitioners ekspert field maintenance in the beverage company.
The result is a data questionnaire respondents rating the indicators of performance maintenance. Based on the data processing results of the questionnaire survey in 6 beverage company established 30 key performance indicators of maintenance management. Indicator groups that have key performance indicators was the type reliability, while the key criteria in the measurement is the recording of data.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52140
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rachmanto
"Perkembangan industri rumah sakit tidak hanya menuntut peningkatan pelayanan dan fasilitas namun juga menuntut pada sinergitas dari pihak manajemen untuk dapat mengelola semua hal yang akan mendukung meningkatnya kelayakan rumah sakit, termasuk dalam hal manajemen pemeliharaan.
Indikator kinerja kunci dirancang agar dapat memberikan acuan terhadap proses penilaian kinerja manajemen dalam hal ini manajemen pemeliharaan industri rumah sakit. lndikator kunci kelayakan ini disusun berdasarkan studi literature dan pengambilan data mengenai hal - hal pokok / kunci berkaitan dengan pemeliharaan rumah sakit berdasarkan skor terbesar hasil rekomendasi responden melalui kuesioner.
Dalam penelitian ini dihasilkan sebanyak 23 indikator kunci manajemen pemeliharaan RS yang terbagi dalam 8 kelompok Indikator utama. Dengan hasil penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan acuan bagi manajemen rumah sakit khususnya bagian pemeliharaan agar dapat mengevaluasi operasi pemeliahraannya dengan lebih mudah dan tepat sebagai bagian dari penilaian kinerja pemeliharaan secara keseluruhan.

Growth of hospital industry not only claiming for the make-up of facility and service but also claim to the synergy of management to be able to manage everything that will be able to support eligibility of the hospital, included hospital maintenance management.
Key perfomance Indicators designed so that can give reference to the process assessment of management performance, in this ease discussed the performance of maintenance management in hospital industry. This Key Performance Indicators are compiled pursuant to study of literature and intake of data concerning fundamental matter relate to maintenance of hospital facilities, according to the biggest score result of respondent’s recommendation through the questioner.
This research results 23 indicators as key performance indicator of maintenance in hospital facilities which divided in 8 main indicator groups. The result of this research hopefully will become a guidance for hospital management especially maintenance unit to be able to evaluate its maintenance operations precisely and easily as the part of the maintenance performance measurements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Yuni Tania Susanto
"Manajemen pemeliharaan merupakan salah satu aspek pendukung yang penting bagi keberlangsungan sistem produksi pada industri otomotif. Industri otomotif sebagai asset intensive industry memerlukan pengelolaan kegiatan pemeliharaan yang efektif untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi seperti mencapai target produksi, meminimalkan biaya, mengupayakan keselamatan, menjaga kualitas, dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem pengukuran kinerja yang baik dan terstruktur. Maintenance Scorecard adalah suatu pendekatan yang didesain untuk membuat dan mengimplementasikan strategi dalam manajemen aset.
Maintenance scorecard disusun berdasarkan hirarki perusahaan yang fundamental yaitu corporate level, strategic level, dan functional level. Terdapat 6 perspektif pada MSC yaitu productivity, cost effectiveness, safety,quality, environment, dan learning. Performance dashboard adalah suatu laporan yang efektif yang dirancang dengan mengembangkan sebuah laporan yang menampilkan KPI penting dalam format visual sehingga penggunaannya bersifat komplementer terhadap scorecard.
Penelitian ini dilakukan untuk membuat rancangan maintenance scorecard dan performance dashboard pada PT. X yang merupakan industri otomotif. Hasil perancangan ini adalah usulan hirarki Key Performance Indicator (KPI) di tiap level perusahaan pada masing-masing perspektif MSC. Dihasilkan sebanyak 36 KPI yang relevan, meliputi : 10 KPI pada productivity, 7 KPI pada cost effectiveness, 7 KPI pada safety, 7 KPI pada quality, 2 KPI pada environmental, dan 4 KPI pada learning. Performance dashboard dirancang dengan memuat KPI penting berdasarkan hasil pembobotan dengan metode AHP sebagai visualisasi KPI sehingga dapat dikontrol dan dimonitor oleh semua pihak dalam perusahaan.

Maintenance management is an important supporting aspect for automotive industry. As an asset intensive industry, it needs an effective maintenance management to optimalize productivity while minimizing cost, focus on quality, safety, and environment . Therefore, it needs a comphrehensive and structural performance measurement. Maintenance Scorecard is a comphrehensive approach used to develop and implement strategy in the area of asset management.
Maintenance scorecard developed based on fundamental hierarchy in the company that are corporate level, strategic level, and functional level. MSC consist of 6 perspectives :productivity, cost effectiveness, safety, quality, environment, and learning. Performance dashboard is an effective report that designed and developed to visualized KPI in a table, chart, and diagram, so the use of performance dashboard is complement the scorecard.
This research is aimed to design a maintenance scorecard and performance dashboard in PT. X as an automotive industry.The result is propose hierarchy Key Performance Indicator (KPI) in each organization level and MSC perspective. There are 36 relevan KPI: 10 KPI on productivity, 7 KPI on cost effectiveness, 7 KPI on safety, 7 KPI on quality, 2 KPI onenvironmental, and 4 KPI on learning. Performance dashboard is designed to visualized important KPI that weighted with AHP method. This maintenance scorecard and performance dashboard can used by the company to measure, monitor, and control their performance in order to make a continous improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Urip Priyono
"Didalam dunia bisnis terdapat kebutuhan terhadap sebuah strategi yang didefinisikan dengan baik. Tingkat kecepatan perubahan dan tekanan yang dihadapi menuntut organisasi harus mampu merencanakan dan menjelaskan bagaimana mendapatkan keuntungan kompetitif yang merupakan esensi dari strategi. Maintenance Scorecard (MSC) digunakan untuk mengukur kinerja sekaligus menerjemahkan tujuan perusahaan ke dalam berbagai ukuran atau indikator-indikator yang tersusun dalam enam perspektif: productivity perspective, cost effectiveness perspective, safety perspective, quality perspective, learning perspective, dan environmental perspective. Sebagai sebuah metodologi yang berdasarkan pengukuran kinerja, MSC dibangun dalam penggunaan indikator manajemen yang dikenal sebagai Key Performance Indicator (KPI) untuk menuju pada pengembangan dan implementasi strategi.
Penelitian dilaksanakan bertujuan untuk merancang maintenance scorecard di departemen maintenance PT IGP sebagai perusahaan pembuat komponen mobil. Dari hasil proses perancangan maintenance scorecard pada level strategic dan functional diperoleh 32 KPI yang direkomendasikan, yaitu 6 KPI pada productivity perspective, 6 KPI pada cost effectiveness perspective, 10 KPI pada quality perspective dan 4 KPI pada learning perspective, 3 KPI pada safety perspective, 3 KPI pada environmental perspective.

In the business world there is a need for a well-defined strategy. The rate of changes and pressures that should be faced by companies have urged them to be able to plan and describe how to gain the competitive advantages, which is the essential meaning of strategy. Maintenance Scorecard (MSC) is applied to measure the performance, interpretation the company goal into several dimensions or indicators that are arranged in six perspectives; productivity perspective, cost effectiveness perspective, safety perspective, quality perspective, learning perspective, and environmental perspective. As a performance measurementbased methodology, MSC is built with the application of management indicators, known as Key Performance Indicators (KPI) towards the development and implementation of strategy.
The application research is conducted in order to design the implementation of maintenance scorecard in maintenance department PT IGP is expected able to describe the vision, mission, and strategy in a clear and measurable work-frame, so we can measure the rate of achievement of strategy implemented. From the result of MSC design process at the corporate, strategic and functional level, there are 32 KPI's recommended, where 6 KPI at productivity perspective, 6 KPI at cost effectiveness perspective, 10 KPI at quality perspective, 4 KPI at learning perspective, 3 KPI at safety perspective and 3 KPI at environmental.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2008
S51929
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Yan Permana
"Tahapan pengeboran pada industri minyak dan gas bumi menghadapi tantangan peningkatan biaya operasi yang semakin tinggi, cadangan dan produksi yang semakin menurun sementara itu pertumbuhan permintaan terus tinggi. Perusahaan jasa pengeboran dituntut lebih efisien dalam operasinya. Maintenance menjadi salah satu bagian penting yang bisa membantu mengelola dan mengarahkan strategi bisnis perusahaan. Pengukuran kinerja maintenance dengan metode Balanced Scorecard mampu mengukur segi financial dan non finacial dan bisa membantu mengarahkan strategi serta mengukur secara umum kinerja perusahaan. Metode Balanced Scorecard digunakan untuk mendapatkan serangkaian maintenance indikator yang signifikan berpengaruh pada kinerja maintenance. Selanjutnya dibuat pemetaan hubungan (causal-effect relationships) terhadap perspektif dan maintenance indikator yang berada pada perspektif yang sama dengan menggunakan analisis DEMATEL (Decision Making Trial and Evaluation Laboratory). Pemetaan dibuat untuk melihat hubungan pengaruh antar perspektif dan antar maintenance indikator, sehingga dapat dibuat peta strategi yang bisa diaplikasikan oleh perusahaan jasa pengeboran minyak dan gas bumi untuk meningkatkan kinerja maintenance.

Stages of drilling in the oil and gas industry faces the challenge of increasing the higher operating costs, reserves and production are diminishing while the demand continued high growth. Drilling Services Company demanded more efficient in its operations. Maintenance became one of the important parts that can help manage and direct the company's business strategy. Maintenance performance measurement with Balanced Scorecard method is able to measure in terms of financial and non finacial and can help direct the strategy and measure the overall performance of the company. Balanced Scorecard method is used toobtain a series of maintenance indicators significantly affect the performance of maintenance. Hereafter devised mapping relationship (causal-effect relationships) to the perspective and maintenance indicators in the same perspective by using DEMATEL analysis (Decision Making Trial and Evaluation Laboratory). Mapping is made to see the effect of the relationship between the perspectives and maintenance indicators, so it can be made a map of strategies that can be applied by Drilling Services Company for oil and gas to improve the performance of maintenance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Synthia Maulani
"Penilaian kinerja pemeliharaan dapat menggunakan banyak metode, diantaranya adalah maintenance scorecards. Maintenance Scorecard adalah pendekatan menyeluruh yang digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi dalam area manajemen asset. Keterkaitan antara strategi departemen dengan perspektif-perspektif dalam Maintenance Scorecards dapat menilai kinerja departemen pemeliharaan secara menyeluruh. Hal ini sangat menguntungkan karena penilaian tidak dilakukan secara terpisah-pisah dan dapat selaras dengan strategi yang dibuat departemen.
Program departemen tidak selalu memiliki bobot yang sama antara satu dengan yang lainnya, sehingga dilakukan juga pembobotan pada program departemen dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process. Perancangan Maintenance Scorecard ini menghasilkan 10 strategi dan 23 Key Performance Indicators, diantaranya adalah 4 KPI pada perspektif efektifitas Biaya, 5 KPI pada perspektif Kualitas, 5 KPI pada perspektif Produktifitas, 2 KPI pada perspektif Lingkungan, 2 KPI pada perspektif Keselamatan, dan 5 KPI pada perspektif Pembelajaran.

Measuring maintenance performance can use so many methods, one of the are Maintenance Scorecards (MSC). Maintenance Scorecard is comprehensive approach used to develop and implement strategy in the area of asset management. Relationship between department strategy and maintenance scorecards perspective can give a comprehensive maintenance performance measurement. This is gives the benefit for assessment, because there is a comprehensive relation between strategy and performance measurement.
Analytic Hierarchy Process is used to give weighted score for department program which is doesn't have a same level. There are 10 strategies and 23 Key Performance Indicators become the result of Maintenance Scorecard design, where 4 KPI at Cost effectiveness Perspective, 5 KPI at Quality Perspective, 5 KPI at Productivity Perspective, 2 KPI at Environmental Perspective, 2 KPI at Safety Perspective, and 5 KPI at Learning Perspective.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51801
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vanya Cendana
"Penilaian kinerja pemeliharaan penting dilakukan karena pemeliharaan dianggap sebagai biaya terbesar. Pemeliharaan juga mengembalikan barang ke kinerjanya yang semula sehingga keberadaannya perlu dilakukan. Ada banyak tools dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja pemeliharaan, salah satunya adalah dengan Maintenance Scorecard. Kombinasi antara Six Sigma dengan Maintenance Scorecard membantu menilai kinerja pemeliharaan dalam bentuk perhitungan DPMO dan sigma level serta membantu pemeliharaan agar menuju tujuan yang ingin dicapai.
Six Sigma Maintenance Scorecard terbukti efektif dalam mengevaluasi kinerja pemeliharaan berdasarkan penelitian terdahulu. Six Sigma Maintenance Scorecard menggunakan Maintenance Key Performance Indicators British Standard. Terdapat 21 indikator yang relevan terhadap Perusahaan, namun hanya 9 indikator yang dimasukkan kedalam perhitungan pada penelitian ini karena keterbatasan.
Hasil dari penelitian ini adalah pengukuran kinerja dengan Six Sigma Maintenance Scorecard sementara pada PT Indopelita Aircraft Services. Six Sigma Maintenance Scorecard masih bersifat sementara dikarenakan adanya indikator-indikator lain yang seharusnya turut dihitung. Selain itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi aspek yang perlu ditingkatkan serta saran untuk penelitian kedepannya dan PT Indopelita Aircraft Services.

Maintenance performance assessment is important to be done because maintenance is still considered as the biggest cost. Maintenance turns thing into its best performance so it is necessary to do maintenance. There are many tools to evaluate maintenance performance, one of those is Maintenance Scorecard. Combination between Six Sigma and Maintenance Scorecard helps evaluating maintenance performance with the calculation of DPMO and sigma level. It also helps to obtain the desired purpose.
Six Sigma Maintenance Scorecard is proven to be an effective tool to evaluate maintenance performance according to previous research. Six Sigma Maintenance Scorecard uses Maintenance Key Performance Indicators British Standard. There are 21 relevant indicators to company, but only 9 of them were included in this research because of limitation.
Results are the measurement using temporary Six Sigma Maintenance Scorecard in PT Indopelita Aircraft Services. Six Sigma Maintenance Scorecard is still temporary because of there are indicators which should be included too. Furthermore, this research also gives recommendation of aspects which should be improved and suggestions for both future research and PT Indopelita Aircraft Services.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>