Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152958 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Riyadi
"PT Kalbe Farma Tbk adalah sebuah perusahaan farmasi yang berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Lippo Cikarang, Bekasi. Perusahaan ini berorientasi domestik dan juga ekspor, di mana untuk itu kualitas merupakan salah satu tuntutan utama dari para konsumennya. Selain itu, untuk mengembangkan usahanya, mulai tahun 2005 PT Kalbe Farma Tbk mulai menambah investasi dengan membeli sebuah mesin pengemas tablet dari Jerman yang dipergunakan untuk mengemas obat promag dalam bentuk blistering. Hal ini dikarenakan untuk mengemas produk tersebut diperlukan suatu alat yang sangat baik kualitasnya.
Penulisan skripsi ini difokuskan pada usaha membantu PT. Kalbe Farma Tbk dalam rangka menghitung kinerja dari mesin pengemas tersebut dengan cara menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan perhitungan aktual perusahaan sebagai tolak ukur kemampuan dari mesin pengemas tersebut dan memberikan saran-saran agar nilai OEE dari mesin pengemas tersebut dapat ditingkatkan. Yang dilakukan pertama kali adalah dengan melihat data-data yang dibutuhkan untuk menghitung nilai OEE suatu mesin/peralatan dengan cara melakukan studi literatur dan perbandingan perhitungan kinerja aktual perusahaan.

PT Kalbe Farma Tbk is a pharmaceutical company located in the Delta Silicon Industrial Park, Lippo Cikarang, Bekasi. The company is domestic and export oriented, which quality is one of the main requirements of its customers. To expand the business, on 2005 PT Kalbe Farma Tbk started adding new packing tablet machine from Germany, that used to resemble drug Promag in blistering form. This is due to resemble the product is a necessary tool that is very good quality.
This essay is focused on PT Kalbe Farma Tbk business of helping, in order to calculate the performance of the packing machine by way of calculating the value of Overall Equipment Effectiveness (OEE) and actual calculation of company as ability yardstick from packing machine and provide suggestions to the value of OEE from the packing machine, it can be improved. The first is to see the data needed to calculate the value of OEE a machinery/equipment by the study of comparative literature and comparison calculation actual performance of company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51917
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Shalda
"Perkembangan teknologi membawa perubahan pada semua bidang salah satunya pada dunia industri farmasi yang secara langsung melibatkan perkembangan teknologi dalam kegiatan produksi. Salah satu penunjang kegiatan produksi adalah mesin dan peralatan yang merupakan kekuatan utama dalam proses yang harus diperhatikan dalam menjaga keefektifitas suatu mesin adalah menggunakan parameter Overall Equipment Effectiveness (OEE). Dasar nilai OEE yaitu aspek availability, performance efficiency, dan rate of quality. Tiga aspek penting OEE memiliki nilai standar tersendiri yaitu availability memiliki nilai standar 90%, performance 95% dan rate of quality 99%. PT. Guardian Pharmatama menetapkan target nilai OEE sebesar 85%, untuk mencapai target nilai tersebut maka membutuhkan waktu yang panjang dengan cara menghitung dan menganalisa ketiga aspek penting dari OEE. Hasil perhitungan nilai OEE yang telah dianalisa bertujuan untuk meningkatkan kinerja mesin agar mendapatkan kualitas produksi yang lebih optimal, serta dapat meningkatkan produktivitas mesin produksi dalam menghasilkan suatu produk. Hasil perhitungan nilai OEE mencapai nilai standar 85% yang telah ditetapkan, maka nilai tersebut dikatakan baik sehingga perlu dipertahankan persentase tersebut. Nilai OEE yang dihasilkan apabila masih dibawah standar yang telah ditetapkan maka diperlukan suatu perbaikan dengan cara menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan nilai OEE rendah. Hasil perhitungan nilai OEE yang telah dianalisa bertujuan untuk meningkatkan kinerja mesin agar mendapatkan kualitas produksi yang lebih optimal, serta dapat meningkatkan produktivitas mesin produksi dalam menghasilkan suatu produk. Berdasarkan hal tersebut, maka pada tugas khusus praktek kerja profesi apoteker (PKPA) ini dilakukan analisa dan perhitungan nilai OEE pada mesin coating TCS-100 pada bulan September 2022 di PT. Guardian Pharmatama. Hasiln nilai OEE dari mesin coating yang dihasilkan untuk bulan September 2022 yaitu 39%. Hasil ini masih dibawah standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan dibawah standar JIPM. Faktor terendah yaitu pada aspek availability yang disebabkan oleh tingginya durasi line stop dan kegiatan yang melewati durasi maksimal atau over planned shutdown.

Technological developments bring about changes in all fields, one of which is in the world of the pharmaceutical industry which directly involves technological developments in production activities. One of the supporting production activities is machinery and equipment which is the main force in the production process. One of the key performance indexes that must be considered in maintaining the effectiveness of a machine is using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) parameter. The basic OEE values ​​are aspects of availability, performance efficiency, and rate of quality. Three important aspects of OEE have their own standard values, namely availability which has a standard value of 90%, performance of 95% and a rate of quality of 99%. PT. Guardian Pharmatama has set an OEE target value of 85%, to achieve this target value it will take a long time to calculate and analyze the three important aspects of OEE. The results of calculating the OEE value that have been analyzed aim to improve machine performance in order to obtain more optimal production quality, and to increase production machine productivity in producing a product. The results of the calculation of the OEE value reach the standard value of 85% which has been set, then this value is said to be good so it is necessary to maintain this proportion. If the resulting OEE value is still below the established standard, an improvement is needed by means of the factors that cause low OEE values. The results of calculating the OEE value that have been analyzed aim to improve machine performance in order to obtain more optimal production quality, and to increase production machine productivity in producing a product. Based on this, in the special work practice task of the pharmacist profession (PKPA) an analysis and calculation of the OEE value is carried out on the TCS-100 coating machine in September 2022 at PT. Guardian Pharmacy. The resulting OEE value from the coating machine produced for September 2022 is 39%. These results are still below the standards set by the company and below JIPM standards. The lowest factor is the availability aspect which is caused by the high duration of line stops and activities that exceed the maximum duration or over planning shutdown."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Piator
"Peningkatan kinerja yang berkelanjutan pada sistem produksi di bisnis manufaktur merupakan satu aktifitas penting untuk mempertahankan eksistensi dan berkembangnya perusahaan dalam lingkungan yang terus berubah. Sebagai basis bagi perencanaan dan implementasinya dibutuhkan sistem pengukuran yang tidak saja sebagai alat monitoring bagi top dan middle manager, tetapi juga dapat memberikan stimulus terhadap proses perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement).
Tulisan ini menghadirkan praktek implementasi pengukuran dan analisis kinerja sistem operasi di PT. FDE, sebuah perusahaan multi nasional, pemasok Kwh meter kepada perusahaan-perusahaan pengelola jaringan dan distribusi energi listrik di Asia, Afrika dan Timur Tengah dengan menggunakan Overall Equipment Effectioveness (OBE).
Dasar desain dan pengadopsian sistem pengukuran kinerja yang tepat guna serta faktor-faktor yang harus dipertimbangkan, diuraikan dengan lugas, mulai dari metode penelitian hingga komunikasi data. Prinsip-prinsip pengukuran dengan OEE diuraikan jelas mulai dari prosedur perhitungannya, ketiga faktornya serta identifikasi enam kerugian besar yang sexing terjadi dalam sistem produksi manufaktur. Implernentasi dan penggunaan OEE pada PT. FDE diuraikan dengan jelas, mulai dari karateristik proses produksinya, pemilihan peralatan dan permesinan yang diteliti, hingga pengumpulan dan pengolahan data.
Analisis kinerja dan identifikasi secara kuantitatif terhadap semua kerugian yang terjadi dianalisa secara menyeluruh, keuntungan yang potensial yang dapat dicapai diuraikan. Akhirnya pembandingan kinerja sistem operasi PT. FDE dengan aplikasi OBE pada berbagai perusahaan yang didapat dari literature, juga diuraikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Rizki
"Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan salah satu metode pengukuran kinerja yang banyak digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk mengukur kinerja pemeliharaan pengoperasian mesin/peralatan dipabrik. Teori dasar pengukuran dengan OEE diuraikan mulai dari prosedur perhitungan ketiga komponen OEE, serta enam kerugian besar yang sering terjadi dalam sistem pemeliharaan mesin produksi. Implementasi dan penggunaan OEE pada perusahaan ini diuraikan dengan jelas, mulai dari karateristik proses produksinya, pemilihan peralatan dan permesinan yang diteliti, hingga pengumpulan dan pengolahan data. Akhirnya pembandingan kinerja sistem operasi perusahaan Fiber Cement perlengkapan bangunan dengan aplikasi OEE pada berbagai perusahaan yang didapat dari literatur, juga diuraikan.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) is one method of performance measurement that is widely used by manufacturing companies to measure the performance of maintenance operation of machinery/equipment on factory. The basic theory of measurement with OEE is desicribed from the calculation of three OEE components, as well as the big six losses that often occur in the system of production machinery maintenance. Implementation and use of OEE on this company will be explained clearly, starting from the characteristic of the production process, the selection of equipment and machinery that will be inspected, until collecting and processing data, Finally the comparison of work operation system of Fiber Cement company is used for OEE application on any variety of company is also described."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1281
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulma Herdalina
"Kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PT Dankos Farma periode Mei – Juni 2023 diharapkan calon apoteker di Industri farmasi mengetahui tugas dan tanggungjawabnya dalam memastikan fasilitas dan peralatan yang sesuai untuk memproduksi produk yang aman, efektif dan bermutu dengan biaya seminimum mungkin. Penyediaan fasilitas dan peralatan penunjang berdasarkan aspek Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) diharapkan mesin dapat bekerja menghasilkan produk sesuai mutu dan kualitas obat secara konsisten sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan agar sesuai dengan tujuan penggunaannya. PT Dankos Farma menyediakan mesin pelabel ampul untuk membantu pelabelan yang melindungi produk dari pengaruh eksternal yang merugikan. Salah satu departemen produksi di PT Dankos Farma yaitu lini produksi sediaan injeksi Non-Beta Laktam (NBL) senantiasa melakukan continuous improvement terhadap permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat proses produksi, salah satu permasalahan yang terjadi pada mesin pelabel ampul akan memengaruhi kualitas dan mutu produk, menghambat proses pengemasan sekunder serta jalannya produksi sedangkan proses lain terus berjalan dan menunggu untuk segera dilakukan pelabelan. Tugas khusus ini ditujukan untuk menganalisis kinerja mesin pelabel ampul yang terdapat pada departemen produksi injeksi Non-Beta Laktam PT Dankos Farma melalui pengukuran nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE).

Internship at PT Dankos Farma for the period of May – June 2023 is expected that prospective pharmacists in the pharmaceutical industry know their duties and responsibilities in ensuring appropriate facilities and equipment to produce safe, effective and quality products at the lowest possible cost. The provision of supporting facilities and equipment based on the aspect of Good Medication Manufacturing Practices is expected to be able to work to produce products according to the quality and quality of drugs consistently in accordance with the requirements set to suit the purpose of use. PT Dankos Farma provides ampoule labeling machines to assist in labeling that protects products from adverse external influences. One of the production departments at PT Dankos Farma, namely the production line of Non-Beta Lactam (NBL) injection preparations, always makes continuous improvements to problems that can hinder the production process, one of the problems that occurs in the ampoule labeling machine will affect the quality and quality of the product, hindering the secondary packaging process and the running of production while other processes continue to run and wait for labeling to be carried out immediately. This special task is aimed at analyzing the performance of the ampoule labeling machine in the production department of PT Dankos Farma's Non-Beta Lactam injection through the measurement of the Overall Equipment Effectiveness (OEE) value.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Prabha Yogana
"TPM (Total Productive Maintenance) secara signifikan bisa membuat proses produksi menjadi lebih baik dalam hal perawatan peralatan, pengiriman produk dan tingkat cacat produk. Penerapan yang benar dari TPM ini dapat meningkatkan kinerja produksi sehingga kelangsungan hidup sebuah perusahaan manufaktur dapat terus terjaga. Salah satu tools dari TPM yang dapat menentukan tingkat keefektifan pemanfaatan peralatan adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE).
Dalam penelitian di PT. XYZ ini diperlukan perhitungan OEE setiap lini (Lini A, B, C, D, dan LND) produksi untuk melihat kinerjanya. Lalu setelah diketahui OEE setiap lini maka ditentukan lini manakah dengan nilai OEE terendah, kemudian lini dengan OEE terendah tersebut akan dianalisis hubungannya menggunakan metode regresi multi variabel dan korelasi dengan program Minitab. Kemudian mencari akar permasalahannya mengunakan fishbone diagram. Fishbone diagram merupakan metode untuk mencari akar permasalahan yang menyebabkan kinerja di lini tersebut rendah.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa lini C adalah lini dengan nilai OEE terendah dengan penyebab utamanya adalah speed losses yang tinggi mengakibatkan kinerja di lini C rendah. Terdapat dua speed losses yang mendominasi di lini C, yaitu dari mesin (silo penuh) dan material (pengambilan material untuk bagging). Oleh karena itu perbaikan terhadap kedua speed losses tersebut perlu dilakukan supaya kinerja di lini C meningkat.

TPM (Total Productive Maintenance) significantly can make the production process to be better in terms of maintenance of equipment, product delivery and product defect rate. The correct application of TPM can improve the performance of production so that the viability of a manufacturing company can be maintained. One of the tools of TPM to determine the level of effectiveness of utilization of equipment is Overall Equipment Effectiveness (OEE).
In research at PT. XYZ, required calculation of OEE each line (Line A, B, C, D, and LND) production to see how they perform. After getting value of OEE, Which line is determined by the value of the lowest OEE, then line with the lowest OEE relationship will be analyzed using multivariate regression and correlation with the program Minitab. Then find the root of the problem using a fishbone diagram. Fishbone diagram is a method to find the root problems that cause poor performance in these lines.
The results of this study found that line C is a line with the value of the lowest OEE with the main cause of high speed losses resulted in low performance in line C. There are two speed losses that dominate in line C, that of the engine (full silo) and materials (taking material for bagging). Therefore improvements to the speed of the losses need to be done in order to increase performance in the C line.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Fikri Fakhrurrozi
"Sekarang ini tingkat persaingan di berbagai bidang semakin ketat. Seiring dengan perkembangan teknologi, permintaan konsumen akan produk yang berkualitas semakin meningkat. Semua perusahaan kemudian berlomba-lomba untuk dapat memenuhi kebutuhan itu dan memenangkan persaingan. Hal tersebut dapat dicapai apabila perusahaan memiliki kinerja yang baik. Salah satu langkah yang bisa dilakukan yaitu dengan menerapkan Total Productive Maintenance (TPM). Strategi ini bila dilakukan dengan baik akan meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan.
TPM ini diukur dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang diuraikan ke dalam tiga komponen utamanya yaitu availability, performance rate, dan quality rate. Selain menggunakan metode pengukuran OEE, dilakukan juga pengolahan dengan metode FMEA yang kemudian dianalisis dengan bantuan diagram pareto dan fishbone. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa performance loss menjadi penyebab utama rendahnya nilai Overall Equipment Effectiveness.

Nowadays, the level of competition in the various fields strictly increasing. Along with the development of technology, consumer demand for quality products is increasing. All companies compete to be able to meet the needs and win the competition. This can be achieved if the company has a good performance. One step that can be done is to implement Total Productive Maintenance (TPM). This strategy will significantly improve the company's performance when it is done properly.
TPM is measured by using the method of Overall Equipment Effectiveness (OEE) which is defined into three main components, namely availability, performance rate, and the rate quaity. In addition to using OEE measurement method, it was performed the tabulation using FMEA method and the results was analyzed using Pareto and Fishbone diagrams. The results of this study indicate that the performance loss is a major cause of the low value of Overall Equipment Effectiveness.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisha Putri Ramadhani
"Proyeksi peningkatan permintaan dari produk keramik di dunia termasuk Indonesia membuat persaingan di Industri keramik semakin ketat sehingga menuntut perusahaan untuk menghasilkan produknya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, banyak perusahaan sudah menerapkan konsep lean yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi. PT Doulton merupakan salah satu perusahaan penghasil keramik di Indonesia yang merupakan bagian dari FISKARS Group. Salah satu departemen di perusahaan ini yaitu flat-making department harus mengatasi permasalahan yang dihadapinya saat ini yaitu rendahnya Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin dikarenakan tingginya waktu setup pada saat pergantian item. Implementasi Single Minute Exchange of Die (SMED) bertujuan untuk mengurangi waktu setup dengan mengkonversi kegiatan setup internal menjadi eksternal. Berdasarkan hasil perhitungan secara teori, implementasi SMED dapat mengurangi waktu setup sebesar 56,74 menit atau 53,3% dari waktu semula menjadi 49,7 menit untuk 1 tool setup dan 54,4 menit atau 46,76% dari waktu semula menjadi 61,86 menit untuk 3 tools setup yang dapat dijadikan acuan untuk target waktu setup perusahaan. Kemudian, dilakukan analisis kegagalan yang mungkin terjadi pada proses produksi flat-making untuk diberikan rekomendasi perbaikan agar dapat meningkatkan nilai OEE departemen secara keseluruhan.

The projected increase in demand for ceramics products in the world, including Indonesia, makes the competition in the ceramics industry increasingly tight, which requires companies to produce their products more effectively and efficiently. In order to do that, many companies have implemented lean concepts that aim to increase production efficiency. PT Doulton is one of the ceramics producing companies in Indonesia which is part of FISKARS Group. One of the departments in this company, namely the flat-making department, has to overcome the problem it currently faces, which is low Overall Equipment Effectiveness (OEE) of its machines due to the high setup time. Implementation of Single Minute Exchange of Die (SMED) aims to reduce setup time by converting internal setup activities to external ones. Based on the theoretical calculation results, SMED implementation can reduce setup time by 56.74 minutes or 53.3% from the original time to 49.7 minutes for 1 tool setup and 54.4 minutes or 46.76% from the original time to 61, 86 minutes for 3 setup tools. This calculation can be used as a reference for the company's setup time target. Then, an analysis of failures that may occur in the flat- making production process is carried out to provide recommendations for improvement in order to increase the department’s OEE as a whole."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti Oktaria
"Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah salah satu alat untuk menentukan tingkat keefektifan pemanfaatan peralatan. OEE dikenal sebagai salah satu aplikasi program dari Total Productive Maintenance (TPM). Penelitian ini mengukur nilai OEE satu lini produksi dari pengolahan minyak kelapa sawit di PT. X dalam satu periode, dilanjutkan dengan menganalisa nilai dengan menggunakan analisa pareto dari hasil yang diperoleh oleh akar penyebab OEE tersebut. Nilai yang diperoleh adalah 46,99%, yang jauh di bawah dari standar, standar OEE > 84%, selanjutnya faktor yang sangat mempengaruhi nilai OEE adalah nilai performance yaitu 55,06%.
Penelitian ini menemukan bahwa speed losses salah satu permasalahan yang sebenarnya, yaitu nilai idle and minor stoppage yaitu 16,60% dan kerugian ini terjadi karena beberapa alasan seperti menunggu untuk bahan untuk diproses dan tidak adanya operator, sehingga tindakan yang disarankan adalah untuk memperkuat pengawasan karyawan, terutama operator mesin.

Overall Equipment Effectiveness (OEE) is one tool to determine the effectiveness level an equipment utilization. OEE is known as one of Total Productive Maintenance (TPM) application program. This research measures the value of OEE of one production line of palm oil processing at PT. X in one period, followed by analyzing the value using a pareto analysis of the result obtained by the root causes of the OEE. The value obtained is 46.99%, which is far below from the standard, the OEE standard is greater than 84%, furthermore the factor that greatly affect the OEE value is performance score that is 55.06%.
The research found that the speed loss is one of the real issues, namely the value of idle and minor stoppage is 16.60% and this losses occurs due to several reason such as waiting for material to be processed and the absence of operator, the recommended action is to strengthen oversight of employees, especially machine operators.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1813
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Nabilla
"Dalam melakukan peningkatan produktivitas di area kerja PT. Guardian Pharmatama, TPM (Total Productive Maintenance) dapat digunakan sebagai penerapan pemeliharaan. Untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan TPM dapat digunakan metode overall equipment effectiveness (OEE). OEE merupakan cara mengukur tingkat keberhasilan penerapan TPM yang melibatkan 3 aspek utama, yaitu Availability, Performance Efficiency, dan Rate of Quality. Hasil yang visualisasi nilai OEE pada mesin JCMCO-51, JCMCO-39, dan STV-51 menunjukkan bahwa nilai OEE masih dibawah standar JIPM. Faktor yang dapat mempengaruhi OEE adalah nilai Availability, Performance, dan Quality. Pada ketiga mesin cetak, didapatkan nilai Availability dan Performance yang dibawah standar JIPM. Availability dipengaruhi oleh durasi unplanned shutdown, durasi running, dan durasi mesin stop, sedangkan performance dipengaruhi oleh penggunaan speed aktual dibawah speed standar. Rata-rata speed yang digunakan ketiga mesin kurang dari speed standar. Kegiatan over planned shutdown yang terdapat pada hasil visualisasi perhitungan OEE ketiga mesin pada bulan Juli 2022 ini adalah kegiatan 5R dan kegiatan set-up. Penentuan parameter durasi standar dan evaluasi pada kegiatan tersebut diperlukan untuk mengurangi waktu over planned shutdown. Perlu dilakukan evaluasi dan standarisasi durasi kegiatan yang termasuk 5R dan set-up agar dapat mengurangi durasi over planned shutdown secara aktual dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu serta perlunya pengkajian lebih lanjut mengenai perbedaan speed aktual dengan speed standar pada master data. 

In increasing productivity in the work area of PT. Guardian Pharmatama, TPM (Total Productive Maintenance) can be used as a maintenance application. To measure the level of TPM implementation, the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method can be used. OEE is a way to measure the success rate of TPM implementation which involves 3 main aspects, namely Availability, Performance Efficiency, and Rate of Quality. The results of visualizing the OEE value on the JCMCO-51, JCMCO-39, and STV-51 engines show that the OEE value is still below the JIPM standard. Factors that can affect OEE are Availability, Performance, and Quality values. On the three printing machines, the Availability and Performance values were obtained which were below the JIPM standard. Availability is affected by unplanned shutdown duration, running duration, and engine stop duration, while performance is affected by the use of actual speed below the standard speed. The average speed used by the three machines is less than the standard speed. The overplanned shutdown activities contained in the visualization results of the OEE calculations for the three engines in July 2022 are 5R activities and set-up activities. Adjustment of standard duration parameters and evaluation of these activities is needed to shorten the planned stop time. It is necessary to evaluate and standardize the duration of activities including 5R and set-up to reduce the actual planned shutdown duration and is expected to increase time efficiency and the need for further studies regarding the difference between actual speed and standard speed in the master data. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>