Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172505 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Heryanto
"Dengan semakin meningkatnya tekanan untuk menaikkan jumlah produksi dan menurunkan biaya, manajemen aset menjadi suatu prioritas utama pada perusahaan pertambangan. Masalah penggantian peralatan menjadi suatu hal yang sangat penting dan harus dioptimalkan terutama untuk armada dump truck dan excavator. Selama ini, perusahaan belum menerapkan suatu pendekatan yang sistematis dalam membuat keputusan penggantian sehingga umur peralatan yang paling ekonomis belum diketahui. Oleh sebab itu, umur penggantian yang paling optimal yaitu umur yang meminimalkan biaya siklus hidup harus ditentukan.
Pada penelitian ini, penentuan umur penggantian dump truck dan excavator dilakukan berdasarkan metodologi optimal replacement interval. Metodologi ini menggunakan pendekatan cost per hour untuk menentukan umur penggantian yang paling optimal. Dari penelitian ini diperoleh suatu guideline yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam penyusunan replacement strategy mereka.

With the increasing pressure to enhance production and reduce cost, asset management has become a top priority in the mining company. Equipment replacement problem become an important thing and should be optimized especially for fleet of dump truck and excavator. Until now, a systematic approach to make replacement decision hasn't applied yet so that the company didn't know the most economical age of their equipment. Therefore, age with minimum life cycle cost namely optimal replacement age must be determined.
In this study, the determination of optimal replacement age is conducted based on optimal replacement interval methodology. This methodology uses the costs per hour to determine the optimal replacement age. From this study, a guideline to develop replacement strategy is obtained.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52330
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkipli
"
ABSTRAK
Kehadiran alat-alat berat dalam menangani suatu proyek, khususnya. proyek-proyek yang berskala besar dalam bidang teknik sipil berperan sangat penting
dalam membantu manusia mencapai tujuannya seperti mempercepat proses
pelaksanaan, hasil kerjanya yang Iebih rapi serta karena efisiesi dan efektiiitas dalam
pelaksanaan pekerjaan, dimana para kontraktor sering dibatasi oleh dana, waktu,
peraturan atau spesifikasi serta mendapatkan keuntungan yang cukup tanpa
mengurangi kualitas dan fimgsi hasil pekerjaannya.
Sehubungan dengan hal diatas, maka judul dari penelitian ini adalah "Efisiensi
Kerja Kombinasi Excavator dan Dump Truck Pada Studi Waktu Gerakan".
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan angka efisiensi kerja maksimum (E) dari
excavator dan dump truck dengan waktu tunggu excavator atau dump truck yang
terkecil akibat pengaruh medan kerja dilapangan.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan metode analisis operasi, dengan
mengadakan observasi langsung kelapangan, dimana data yang dikampulkan
meliputi data primer yaitu mengamati gerakan dari alat yang sedang bekerja serta
mencatat waktu siklusnya, sedangkan data sekunder yang dikumpulkan meliputi
data spesifikasi alat, pengalaman operator, didapat dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan perusahaan pemilik peralatan. Pengolahan data menggunakan metode statistik menyangkut mean (rata-rata).
"
1997
S35566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Melinda Pratiwi
"Penurunan harga batu bara menyebabkan perusahaan pertambangan mengalami kesulitan untuk meningkatkan keuntungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengambil keuntungan adalah dengan menurunkan biaya operasional. Pada proyek pertambangan, alat produksi pengantar material berkontribusi besar dalam tingginya biaya operasional, terutama dump truck sebagai alat yang berperan penting dalam transportasi material. Namun, upaya menurunkan biaya penggunaan dump truck mengalami kendala akibat dari penjadwalan operasi dump truck yang belum optimal dan masih menggunakan cara konvensional. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kerja dump truck dengan menentukan jumlah dan jenis dump truck yang digunakan serta alokasi waktu operasi pada masing-masing dump truck setiap bulannya. Optimalisasi pekerjaan dump truck dilakukan dengan membentuk model matematis untuk meminimumkan biaya penggunaan dump truck. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Integer Linear Programming (MILP) dengan bantuan perangkat lunak LINGO 18. Hasil penelitian berupa penjadwalan dump truck selama satu tahun dalam bentuk alokasi waktu operasi setiap bulannya. Optimasi model penjadwalan dump truck dapat meminimumkan biaya sebesar Rp2.530.490.039,51 atau melakukan penghematan sebesar 3,19%.

The degradation of coal prices caused the mining industry to face difficulty in increasing its profit. Reducing operational costs is a way a company could do to gain profit while the revenue is stagnant. In a mining project, material haulage equipment has a big contribution on operational cost, especially dump truck that plays a significant role in transporting material. However, the conventional method of scheduling the dump truck operation interferes the effort to reduce dump truck operational costs. Thus, the study aims to optimize dump truck operation by deciding the number and types of dump trucks, also the monthly allocation of dump truck operation time. A mathematical model was developed to optimize dump truck operation that leads to minimizing dump truck operation cost. This research method is Mixed Integer Linear Programming (MILP) with the support of LINGO 18 software. The result of this study is a one-year schedule of dump truck operation in the form of monthly allocation time operation. The optimization of the dump truck operational schedule reduced cost by Rp2.530.490.039,51 or save money by 3,19%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Widawati
"Persediaan suatu komponen pada gudang dalam suatu perusahaan yang menangani transportasi sangat diperlukan. Hal tersebut mengharuskan perusahaan melakukan suatu metode pengotrolan dalam segala bidang agar dapat memenuhi setiap terjadi penggantian komponen. Salah satu cara yang harus ditempuh adalah dengan mengoptimalkan sistem persediaan komponen. Metode yang sesuai untuk system persediaan spare parts pada penelitian ini menggunakan fixed time period with safety stock.
Dari hasil pengalahan data menggunakan metode tersebut terbukti dapat menurunkan tingkat persediaan ke titik yang optimal yang berdampak ke penurunan inventory cost. Total saving cost yang diperoleh dari 12 periode penelitian adalah sebesar Rp 96.035.916,00.

It is so needed the stock of the components in the warehouse in a transportation company. The company requires to applying a specific control method in all areas in order to comply every replacement of components. One of the methods is optimizing the supply system components. In this study, the compatible method for the system of spare parts stock is using a determined time period with safety stock.
Based on the data of the research, this method effectively reduces the stock level to the optimum point that impacts to the decrease of the stock cost. In 12 periods of study, the obtained total saving costs are Rp 96.035.916,00.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27949
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marissa Qurniati
"[ABSTRAK
Latar Belakang : Kelelahan umum merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadi kecelakaan kerja. Peningkatan tekanan darah sering disertai dengan kondisi lelah pada seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perubahan tekanan darah (sistolik, diastolik,MAP) dengan timbulnya kelelahan umum dan faktor-faktor yang berhubungan pada operator heavy dump truck di Binungan yaitu usia, status perkawinan, status gizi, kebiasaan olah raga, kebiasaan merokok, shift kerja, lama kerja,dan stres kerja.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 125 responden yang dipilih secara propotional random. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, data medical check up dan kuesioner. Pengukuran kelelahan dan tekanan darah menggunakan tensimeter dan waktu reaksi L77 Lakassidaya yang diukur sebelum dan sesudah bekerja. Analisis data menggunakan uji regresi linear untuk variabel numerik dan uji regresi logistik untuk variabel katagorik.
Hasil : Prevalensi kelelahan umum operator sebelum kerja sebesar 20% dan sesudah kerja 22.4% dengan tingkat kelelahan ringan. Faktor yang berhubungan dengan kelelahan pada operator yaitu masa kerja > 3 tahun (r = 0.268) dengan nilai adjusted R square sebesar 6.4%. Faktor-faktor lain yang diteliti tidak berhubungan dengan kelelahan umum.
Kesimpulan : Perubahan tekanan darah tidak berhubungan dengan kelelahan umum. Faktor yang berhubungan dengan kelelahan umum adalah masa kerja.

ABSTRACT
Background : Increased blood pressure is often associated with general fatigue which one of risk factors for accidents in the workplace. The aim of this study is to determine the relationship blood pressure (systolic, diastolic, and MAP) with general fatigue and related factors related such as age, marital status, nutritional status, exercise, smoke, shift work, working periode, and stres.
Methodology: this study used a cross-sectional design with 125 respondents selected by proportional random sampling. Data collected through interviews, medical check-up data and questionnaires. Fatigue and blood pressure measurement using a sphygmomanometer and Lakassidaya L77 reaction time measured before and after work. Analysis data using linear regression test for numerical variables and logistic regression for catagorical variables.
Result : The prevalence of general fatigue in operators before work is 20% and 22.4% after working with mild fatigue level. Factors that related to fatigue is working period > 3 years with adjusted R-square value of 6.4% (r =0.268).Other factors are not associated with general fatigue. Conclusions: Blood pressure are not associated with general fatigue. Working periode is associated with general fatigue.;Background : Increased blood pressure is often associated with general fatigue which one of risk factors for accidents in the workplace. The aim of this study is to determine the relationship blood pressure (systolic, diastolic, and MAP) with general fatigue and related factors related such as age, marital status, nutritional status, exercise, smoke, shift work, working periode, and stres.
Methodology: this study used a cross-sectional design with 125 respondents selected by proportional random sampling. Data collected through interviews, medical check-up data and questionnaires. Fatigue and blood pressure measurement using a sphygmomanometer and Lakassidaya L77 reaction time measured before and after work. Analysis data using linear regression test for numerical variables and logistic regression for catagorical variables.
Result : The prevalence of general fatigue in operators before work is 20% and 22.4% after working with mild fatigue level. Factors that related to fatigue is working period > 3 years with adjusted R-square value of 6.4% (r =0.268).Other factors are not associated with general fatigue. Conclusions: Blood pressure are not associated with general fatigue. Working periode is associated with general fatigue., Background : Increased blood pressure is often associated with general fatigue which one of risk factors for accidents in the workplace. The aim of this study is to determine the relationship blood pressure (systolic, diastolic, and MAP) with general fatigue and related factors related such as age, marital status, nutritional status, exercise, smoke, shift work, working periode, and stres.
Methodology: this study used a cross-sectional design with 125 respondents selected by proportional random sampling. Data collected through interviews, medical check-up data and questionnaires. Fatigue and blood pressure measurement using a sphygmomanometer and Lakassidaya L77 reaction time measured before and after work. Analysis data using linear regression test for numerical variables and logistic regression for catagorical variables.
Result : The prevalence of general fatigue in operators before work is 20% and 22.4% after working with mild fatigue level. Factors that related to fatigue is working period > 3 years with adjusted R-square value of 6.4% (r =0.268).Other factors are not associated with general fatigue. Conclusions: Blood pressure are not associated with general fatigue. Working periode is associated with general fatigue.]"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Ari Wibowo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Prima Oktarina
"Latar belakang: Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan masalah kesehatan kerja yang dilaporkan sebagai alasan umum ketidakhadiran operator dump truck di Industri Pertambangan PT.X. Operator alat berat memiliki risiko untuk terjadi NPB karena aktivitas pekerjaan. Sementara latihan peregangan membantu mencegah NPB dengan meningkatkan fleksibilitas neuromuskuler dan mengurangi rasa nyeri. Manfaat latihan peregangan untuk operator alat berat khususnya dump truck belum banyak diteliti dan perlu dilakukan intervensi berupa latihan peregangan terhadap operator dump truck yang mengalami NPB.
Tujuan: Mengetahui efek latihan peregangan saat bertugas terhadap NPB pada operator dump truck di industri pertambangan PT.X
Metode: Penelitian quasi experiment dengan pendekatan control group pretest-posttest melibatkan 76 operator yang mengalami NPB, masing-masing 38 operator dipilih secara purposive sampling untuk kelompok kontrol dan intervensi. Kelompok kontrol hanya menerima video edukasi pencegahan NPB dan kelompok intervensi menerima intervensi standar dan Latihan Peregangan Punggung Bawah. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. Tingkat nyeri dan fleksibilitas diukur setiap minggunya. Tingkat nyeri dan fleksibilitas punggung bawah dinilai dengan Numeric Rating Scale (NRS) dan V-Sit and Reach Test. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat, dan general linear model (GLM).
Hasil Penelitian: Selama latihan peregangan, terdapat penurunan signifikan tingkat nyeri dan peningkatan fleksibilitas setiap minggunya. Pada akhir intervensi, terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri punggung bawah dan fleksibilitas pada kelompok kontrol dan intervensi (p<0,001). Tidak ada hubungan signifikan antara penurunan nyeri dan peningkatan fleksibilitas selama latihan peregangan.
Kesimpulan: Latihan peregangan punggung bawah secara signifikan dapat mengurangi tingkat nyeri dan meningkatkan fleksibilitas pada NPB. Latihan peregangan ini dapat digunakan sebagai salah satu program latihan peregangan di tempat kerja untuk pencegahan NPB. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh latihan peregangan pada operator alat berat lainnya.

Background : Lower Back Pain (LBP) is an occupational health problem that is reported as a common reason for the absence of dump truck operators in the mining industry of PT.X. Heavy Eequipment Vehicle (HEV) operators are at risk for LPB due to work activities. Stretching exercises help prevent LBP by increasing neuromuscular flexibility and reducing pain. The benefits of stretching exercises for HEV operators, especially dump trucks, haven’t been studied yet and interventions need to be carried out regarding the effects of stretching exercises on dump truck operators who experience LBP
Purpose: Determine the effect of stretching exercises especially pain level and flexibility in lower back while on duty towards low back pain in dump truck operators at the coal mining industry PT.X.
Methods: A nonrandomized controlled trial with a pretest-posttest control group approach involved 76 dump truck operators who experienced LBP, each of which 38 operators were selected by purposive sampling for the control and intervention groups. The control group only received LBP prevention education videos and the intervention group received standard intervention and Lower Back Stretching Exercises. This study were performed for 4 weeks. Pain and flexibility levels were measured at the start of the program, weekly, until the end of the program. Low back pain and flexibility were assessed using the Numeric Rating Scale (NRS) and the V-Sit and Reach (VSR) test. The data obtained were analyzed using univariate, bivariate, and general linear models (GLM).
Results: During stretching exercises, there was a significant reduction in pain levels and a significant increase in flexibility each week. At the end of the intervention, there was a significant difference between the level of pain and flexibility on LBP in the control and intervention groups (p<0.001). There is no significant relationship between reduced pain and increased flexibility during stretching exercises.
Conclusion: Lower back stretching exercises can significantly reduce pain levels and increase flexibility in LBP. This stretching exercise can be used as one of the stretching programs at work for the prevention of LBP. Further research is needed on the effect of stretching exercises on other heavy equipment operators.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnisa Damarany
"Kegiatan transportasi batu bara memiliki potensi bahaya dan risiko terjadinya kecelakaan. Faktor manusia seperti kelelahan (fatigue) dan mengantuk (sleepiness) telah menjadi perhatian utama sebagai penyebab terjadinya kecelakaan. Hal ini terlihat dari tingginya kasus kecelakaan di jalur hauling akibat mengantuk dan/atau kelelahan pada pengemudi dump truck PT. X Distrik KCMB tahun 2007-2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor internal (usia, kuantitas tidur, masa kerja) dan eksternal (shift kerja, pola kerja, durasi mengemudi) dengan tingkat kantuk (sleepiness) dan kelelahan (fatigue) pada pengemudi dump truck PT. X Distrik KCMB tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2012 di jalur hauling PT. X Distrik KCMB, Kalimantan Selatan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 60 orang. Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dan menggunakan desain studi cross sectional. Tingkat kantuk (sleepiness) diukur secara subjektif dengan menggunakan kuesioner The Epworth Sleepiness Scale (ESS) dan hasilnya menunjukkan bahwa 6,7% responden diindikasikan memiliki tingkat kantuk berlebih (excessive daytime somnolence). Sedangkan tingkat kelelahan (fatigue) diukur secara subjektif dengan menggunakan kuesioner The Fatigue Severity Scale (FSS) dan hasilnya menunjukkan bahwa 31,7% responden memiliki tingkat keparahan kelelahan yang signifikan. Rata-rata tingkat kantuk tertinggi yang diukur dengan menggunakan kuesioner The Wits SleepWake Skale terjadi pada periode Pukul 04.01-05.00 WITA. Sedangkan gejala kelelahan paling banyak dirasakan pada akhir shift yang diukur dengan menggunakan kuesioner RCIF Fatigue Scale adalah letih pada kaki. Hasil uji statistik menujukkan hasil bahwa hanya durasi mengemudi yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kantuk (sleepiness) dan hanya pola kerja yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kelelahan (fatigue). Durasi mengemudi >9 jam mempunyai peluang 12,3 kali diindikasikan memiliki tingkat kantuk berlebih jika dibandingkan dengan pengemudi dengan durasi mengemudi ≤9 jam. Pola kerja 13 hari kerja 1 hari off adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan tingkat keparahan kelelahan jika dibandingkan dengan pola kerja yang lain. Pola kerja 13 hari kerja 1 hari off mempunyai peluang 0,2 kali untuk mengalami tingkat keparahan kelelahan yang signifikan dibandingkan dengan pola kerja 6 hari kerja 1 hari off.

Abstract
Coal transportation activities has potential dangers and risks of accidents. Human factors such as tiredness (fatigue) and somnolence (sleepiness) has become a major concern as the cause of the accident. It is seen from the high incidence of accidents due to sleepiness hauling lines and / or dump truck driver fatigue on PT. District X KCMB years 2007-2011. This study aims to determine the relationship of internal factors (age, quantity of sleep, period of employment) and external (shift work, work patterns, duration of driving) to the level of sleepiness (sleepiness) and tiredness (fatigue) on the dump truck driver PT. X District KCMB 2012. The research was conducted in April-May 2012 in line hauling PT. X KCMB District, South Kalimantan. Number of respondents in this study is 60 people. This study uses quantitative observational and cross sectional study design. The level of sleepiness (sleepiness) was measured subjectively using the Epworth Sleepiness Scale The questionnaire (ESS) and the results showed that 6.7% of respondents indicated having excess levels of sleepiness (excessive daytime somnolence). While the level of fatigue (fatigue) was measured subjectively using the Fatigue Severity Scale questionnaire (FSS) and the results showed that 31.7% of respondents have a significant level of fatigue severity. Average of the highest level of sleepiness as measured using the questionnaire The Wits SleepWake Skale occurred in the period 04:01 to 05:00 o'clock pm. While the most widely perceived symptoms of fatigue at the end of shift is measured using a questionnaire RCIF Fatigue Scale was tired in the legs. The results of the statistical test results showed that only duration of driving which have significant relationship with the level of sleepiness (sleepiness) and only the work patterns that have a significant relationship with levels of fatigue (fatigue). Driving duration> 9 hours had 12.3 times the odds have indicated excessive levels of sleepiness when compared with drivers with a duration of ≤ 9 hours driving. Work pattern 13 days working a day off is the most dominant variables associated with the severity of fatigue when compared with other working patterns. Work pattern 13 days working a day off to have 0.2 times the chance to experience significant fatigue severity compared with the pattern of six days of work a day off."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30486
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Hutomo Jihan
"Penggantian preventif merupakan salah satu elemen dari preventif maintenance untuk mencegah lamanya downtime akibat banyak penggantian komponen setelah kerusakan. Akan tetapi jika penggantian preventif ini sering dilakukan maka akan mempengaruhi tingkat ketersediaan mesin. Downtime yang minimal menjadi penting apabila berkaitan dengan produksi ataupun alat pendukung produksi, seperti forklift. Dengan memodelkan downtime minimal komponen kritis dari forklift maka interval yang optimal untuk meningkatkan ketersediaan komponenkomponen tersebut dapat diketahui. Hasil dari penelitian ini komponen kritis coupling, battery, dan v-belt tingkat ketersediaan komponen akan bertambah sebesar 0.09%, 3.99% , dan 0.87% jika dilakukan penggantian preventif pada interval 2400 jam, 480 jam, dan 480 jam.

Preventive replacement is an element of the preventive maintenance to prevent long downtimes due to many part replacements after breakdown. But if preventive replacement is often done, it will also influence the level of machine availability. Minimal downtime becomes important when related to production and production support tools, such as forklifts. By modeling the minimum downtime for critical components of the forklift, the optimal interval to increase availability of the replacement of the component could be known. The result from this research is for each critical components coupling, battery and v-belt the availability of these components in an increase of 0.09%, 3.99%, and 0.87%, if preventive replacement is carried out at interval of 2400 hours, 480 hours, and 480 hours."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51840
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>