Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107776 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Carissa
"Skripsi ini membahas potensi dampak lingkungan dari rantai suplai industri biodiesel berbahan baku minyak kelapa sawit. Metode life cycle assessment digunakan untuk mempelajari dampak lingkungan yang dihasilkan dari tiga unit utama dalam rantai suplai ini yaitu perkebunan, mill CPO, dan pabrik biodiesel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unit perkebunan menyumbang potensi dampak lingkungan yang terbesar. Selain itu, potensi dampak lingkungan terbesar adalah kontribusi terhadap pemanasan global yang sumbernya didominasi oleh emisi dari unit perkebunan. Sejumlah skenario input pada perkebunan dipelajari untuk dapat mengevaluasi skenario terbaik dalam hal kelas lahan, luas lahan, teknik pembukaan lahan serta tipe lahan.

The focus of this study is to analyze potential environmental impact in the supply chain of palm oil biodiesel industry. Life cycle assessment is applied to analyze impacts, produced by the three main units, which are plantation, CPO mill, and biodiesel plant. This study shows that plantation gives biggest contribution to environmental impact. The biggest potential environmental impact is the contribution to global warming which emissions are produced mostly from the plantation. A number of input scenarios are assessed to evaluate the best scenario in term of land quality, land area, deforestation, and type of land."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52355
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Darmawan
"Skripsi ini membahas mengenai pengembangan model finansial dari suatu industri biodiesel berbahan baku kelapa sawit untuk dijadikan basis analisis ketertarikan sektor swasta dalam penyediaan bahan bakar alternatif. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dari aspek finansial bisnis dari perusahaan kelapa sawit dan perusahaan biodiesel dalam bentuk spreadsheets.
Hasil dari penelitian ini berupa model finansial yang dapat mengeluarkan output laporan keuangan perusahaan berupa neraca, laba-rugi, dan aliran kas. Kemudian laporan keuangan ini dijadikan dasar untuk meneliti kelayakan ekonomis usaha dalam industri biodiesel. Analisis keuangan dilakukan untuk mengetahui proyeksi keadaan perusahaan terhadap waktu selama industri berjalan.
Bentuk informasi dan saran yang dapat disampaikan dari penilitian ini adalah estimasi profitabilitas perusahaan yang disajikan dengan nilai NPV, IRR dan payback period; proyeksi batas minimum perubahan kenaikan harga jual dari produk agar industri dapat berjalan secara ekonomis; dan margin keuntungan yang wajar dari harga jual minyak kelapa sawit dan harga biodiesel.
Adapun hasil yang diperoleh yakni estimasi profitabilitas perusahaan kelapa sawit (IRR 22.27%, NPV Rp226,548,337,015.64, payback period 7 tahun) dan biodiesel (IRR 19.71%, NPV Rp112,316,718,523.22, payback period 4 tahun); perubahan harga MKS (CPO) per tahun berkisar 3.77% sampai dengan 5.43% agar kedua perusahaan bertahan layak ekonomis; margin keuntungan dari harga jual CPO berkisar 34.70% sampai dengan 40.99%, dan margin minimal untuk biodiesel adalah 7.11% dari harga jual biodiesel. Dengan demikian, industri biodiesel menjadi ekonomis untuk dikembangkan.

The focus of this study is about financial modeling of the industry of palm oil based biodiesel. This financial model is used to an analysis basis in learning the attractiveness from private sector to support alternative fuel supply. This study is quantitative study related to financial aspect in spreadsheets form.
The output of this study is financial model resulting financial statements such as balance sheet, cash flow, cost of good sold, and profit/loss statement. Then, these financial statements are used for financial analysis in figuring out the company's financial projection.
Information and suggestion that can be derived from this study are profitability estimation represented by IRR, NPV, and payback period; the minimum average threshold of change price of a product so that the industry would be profitable sustainably; and reasonable profit margin of crude palm oil and biodiesel product's price.
The results of the calculation are profitability estimation for palm oil company (IRR 22.27%, NPV Rp226,548,337,015.64, payback period 7 years) and biodiesel (IRR 19.71%, NPV Rp112,316,718,523.22, payback period 4 years); change in CPO price per years is about 3.77% to 5.43% so that both company would economically profitable; profit margin for CPO price is about 34.70% to 40.99%, and minimum margin for biodiesel price is 7.11%. In conclusion, biodiesel industry would be economically profitable to be developed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52098
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lindi Anggraini
"Skripsi ini membahas analisis rancangan kebijakan industri biodiesel berbahan baku minyak kelapa sawit di Indonesia yang mengadopsi dari kesuksesan sistem kebijakan Brazil. Model sistem dinamis digunakan untuk mendapatkan proyeksi dari setiap alternatif kebijakan. Selain itu teori analisis kebijakan menjadi dasar dalam menganalisis setiap alternatif kebijakan dan dampaknya terhadap indikator keberlanjutan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif kebijakan yang berfokus kepada perusahaan Kelapa Sawit-CPO dan perusahaan Biodiesel memberikan dampak yang paling baik terhadap indikator keberlanjutan namun memerlukan biaya pemerintah yang paling besar. Beberapa alternatif kebijakan dianalisis untuk menjadi bahan pertimbangan mengenai kebijakan pemerintah terhadap industri biodiesel di Indonesia.

The focus of this study is to analyze policy design for palm oil biodiesel industry in Indonesia which adopt and learn from Brazil policy success strory. System Dynamis model is used to obtain projection of every alternative policy. Besides that, policy analysis is a basic to analyze every alternative policy and its outcome as sustainable indicators.
This study shows that alternative policy which focuses on both company, palm plantation-CPO mills and biodiesel plant, gives best sustainable indicators outcome, though it costs a lot by government. Some alternative policy are analyzed to be considered in government policy for biodiesel ndustry.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52063
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Yahya Aldin Fadhlollah
"Lifecycle biodiesel memiliki emisi gas rumah kaca yang lebih besar dibandingkan dengan emisi gas rumah kaca petroleum diesel. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh skenario produksi terhadapa dampak lingkungan biodieseldi Indonesia. Lifecycle biodiesel memiliki rasio energi primer sebesar 0,59 dan rasio energi fosil yang dihasilkan sebesar 3,07.
Padang rumput menghasilkan net emisi gas terkecil dibandingkan dengan hutan tropis dan hutan gambut. Pada variasi pemanfaatan produk samping, skenario A memiliki nilai rasio eco-eficiency terbesar yaitu 1,481 dibandingkan dengan skenario B sebesar 0,379. Jika harga jual biodiesel lebih tinggi daripada minyak goreng, maka emisi gas rumah kaca lifecycle meningkat dengan bertambahnya alokasi pangan.

The greenhouse gas emission of biodiesel lyfecycle is bigger than petroleum diesel. this research is emphasizing on the effect of biodiesel production scenario to Indonesian Biodiesel environment. Biodiesel lifecycle has primary energy ratio 0.59 and fossil energy ratio 3.07.
Degraded land produces the least nett emission gas compared to tropical jungle dan peadlane. In varying by-product utilization, scenario A yields the highest eco-efficiency ratio, 1.481 compared to scenario B, which is only 0.379. If the biodiesel selling price were higher than cooking oil than the greenhouse gas emission would increase as long as the food allocation does.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51705
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Nugraha
"Indonesia memiliki potensi CPO yang sangat besar. Salah satu solusi menghadapi krisis BBM serta permasalahan kualitas udara akibat emisi adalah pemanfaatan CPO sebagai bahan baku biodiesel. Telah dilakukan analisis life cycle biodiesel berbahan baku CPO di Indonesia tahun 2010 dengan model di kota Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Analisis life cycle dibatasi pada proses transportasi CPO, produksi biodiesel, transportasi biodiesel, dan transportasi campuran biodiesel (B-5); sehingga diperoleh data efisiensi energi life cycle dan rasio energi fosil (REF). Untuk menghitung nilai REF dibuat tiga model: (1) transportasi CPO, produksi biodiesel, transportasi biodisel dan transportasi B-5 menggunakan bahan bakar 100% solar (B-0); (2) transportasi CPO, produksi biodiesel, transportasi biodisel dan transportasi B-5 menggunakan bahan bakar campuran 95% solar dan 5% biodiesel (B-5); dan (3) transportasi CPO, transportasi biodisel dan transportasi B-5 menggunakan bahan bakar B-5, sedangkan produksi biodiesel menggunakan 100% biodiesel (B-100). Hasil simulasi menunjukkan bahwa efisiensi energi life cycle paling tinggi diperoleh di Bandung (33%), diikuti oleh Jakarta (32%), Medan (26%), dan Surabaya (21%). Secara keseluruhan (nasional) energi efisiensi life cycle adalah 27%. Dari ketiga model yang digunakan pada umumnya nilai REF < 1. Hal ini menunjukkan bahwa biodiesel adalah bahan bakar non renewable . Nilai REF>1 yang berarti biodiesel renewable ditunjukkan pada model 3 di wilayah Jakarta dan Bandung, masingmasing 1,19 dan 1,89.

Indonesia has very big potential of Palm Oil (CPO). Use the palm oil biodiesel as fuel is a solution for fosil fuel crisis and air pollution because of emission problem. Life cycle analysis (LCA) of palm oil biodiesel in Indonesia at 2010 was studied with models of Medan, Jakarta, Bandung, and Surabaya s case. Scope of LCA studies are CPO transportation, biodiesel production, biodiesel transportation, and biodiesel mix (B-5); to get the energy efficiency life cycle models and fosil energy ratio (FER). There are three models to count FER value: (1) CPO transportation, biodiesel production, biodiesel transportation and B-5 transportation process used 100% fosil fuel (B-0); (2) CPO transportation, biodiesel production, biodiesel transportation and B-5 transportation process used mixed fuel of 95% fosil diesel oil and 5% biodiesel (B-5); and (3) CPO transportation biodiesel transportation and B-5 transportation process used B-5, biodiesel production process used 100% biodiesel fuel (B-100). Result of simulation showed the highest energy efficiency life cycle was in Bandung (33%), followed by Jakarta (32%), Medan (26%), and Surabaya (21%). From the three models, usually FER value 1 mean palm oil biodiesel is renewable fuel showed by third model for Jakarta and Bandung, each 1,19 and 1,89."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan Nafis
"Pemanfaatan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif solar merupakan hal yang gencar dilakukan, terutama pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel di Indonesia, mengingat ketersediannya yang cukup besar. Namun disisi lain hal ini menimbulkan kontroversi akan kekhawatiran bahwa pemanfaatan minyak sawit sebagai biodiesel akan bersaing dengan pemanfaatannya sebagai bahan baku minyak goreng.
Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan usaha untuk mengurangi pemanfaatan minyak sawit dengan melakukan pencampuran (blending) dengan minyak jarak pagar. Studi ini berusaha mencari data tentang performan mesin diesel yang menggunakan bahan bakar biodiesel 10% (B-10), 20% (B-20), 30% (B-30), dan 100% (B-100). Komposisi bahan bakar biodiesel itu sendiri terdiri atas campuran 60% biodiesel sawit dengan 40% biodiesel jarak. Pada studi kali ini proses pembakaran dituang bakar dipelajari dengan menggunakan analisa heat release dan tekanan puncak silinder. Dari analisa ini dapat diketahui bahwa perubahan Static Injection Timing (SIT) bakar dan kecepatan putaran mesin sangat mempengaruhi tekanan yang dihasillkan dalam ruang bakar. Bahan bakar yang lebih dahulu mengalami proses pembakaran cenderung memiliki puncak tekanan (Pmax) yang lebih tinggi, dan cenderung menyebabkan emisi Nox dan HC menjadi lebih tinggi. Untuk putaran rendah, dalam hal ini 1500 rpm pembakaran pada bahan bakar solar lebih cepat tegadi dibandingkan dengan bahan bakar biodiesel, sehingga tidak terdapat perbedaan yang berarti antara penggunaan bahan bakar solar dan biodiesel. Penggunaan bahan bakar biodiesel baru menunjukkan hasil yang lebih baik dari bahan bakar solar pada kecepatan tinggi, baik dari heat release dan emisi yang dihasilkan.

The combustion and heat release of engines using diesel fuel and bio-diesel have been investigated. The bio-diesel consists of palm and jatropha oil, and were tested in variation of static injection timing (SIT) with 1500, 2500, 3000, and 3500 Rpm engine speed. The research conduct in a Ricardo Hydra Research Single Cylinder Direct Injection Diesel Engine. Engine in cylinder pressure data were collected and use to evaluate the rate of heat release with respect to crank angle. It was observed that commonly the peak rates of heat release for all fuel blends were less than diesel fuel on low engine speed. But some of bio-diesel getting higher than diesel fuel on high speed of engine. Static Injection Timing (SIT) will give significant effect of heat release rate and emissions. The emissions from bio-diesel and diesel fuel are compared paying special attention to the most concerning emission: Nox, HC, and CO. The result show that smoke emissions further reduced when engine speed was increased. A reduction in charged temperature can reduce NO emission."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25977
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan Nafis
"Pemanfaatan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif solar merupakan hal yang gencar dilakukan, terutama pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel di Indonesia, mengingat ketersediannya yang cukup besar. Namun disisi lain hal ini menimbulkan kontroversi akan kekhawatiran bahwa pemanfaatan minyak sawit sebagai biodiesel akan bersaing dengan pemanfaatannya sebagai bahan baku minyak goreng. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan usaha untuk mengurangi pemanfaatan minyak sawit dengan melakukan pencampuran (blending) dengan minyak jarak pagar.
Studi ini berusaha mencari data tentang performan mesin diesel yang menggunakan bahan bakar biodiesel 10% (B-10), 20% (B-20), 30% (B-30), dan 100% (B-100). Komposisi bahan bakar biodiesel itu sendiri terdiri atas campuran 60% biodiesel sawit dengan 40% biodiesel jarak. Pada studi kali ini proses pembakaran diruang bakar dipelajari dengan menggunakan analisa heat release dan tekanan puncak silinder. Dari analisa ini dapat diketahui bahwa perubahan Static Injection Timing (SIT) bakar dan kecepatan putaran mesin sangat mempengaruhi tekanan yang dihasillkan dalam ruang bakar.
Bahan bakar yang lebih dahulu mengalami proses pembakaran cenderung memiliki puncak tekanan (Pmax) yang lebih tinggi, dan cenderung menyebabkan emisi Nox dan HC menjadi lebih tinggi. Untuk putaran rendah, dalam hal ini 1500 rpm pembakaran pada bahan bakar solar lebih cepat terjadi dibandingkan dengan bahan baker biodiesel, sehingga tidak terdapat perbedaan yang berarti antara penggunaan bahan bakar solar dan biodiesel. Penggunaan bahan bakar biodiesel baru menunjukkan hasil yang lebih baik dari bahan bakar solar pada kecepatan tinggi, baik dari heat release dan emisi yang dihasilkan. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41205
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Permadi Amiseno
"Karya Akhir ini membahas dampak krisis moneter pada industri aspal curah yang titik berat bahan bakunya berasal dan impor.
Pembahasan dimulai dan latar belakang disetujuinya proyek pendirian pabrik aspal curali di Indonesia. Di smi akan dipaparkan hasil studi kelayakan yang menggambarkan adanya suatu kebutuhan akan aspal curah yang tenis menanjak dañ tahun ke tahun. Selain itu dibahas juga posisi PT XYZ, diantara produsen/importir aspal di Indonesia. Dalam hal ini, PT XYZ mencoba menempatkan din dibelakang Pertamina. Pertamina adalah pemegang price leader, sehingga kebijakan penentuan harga selalu berpedoman pada berapa harga yang dip asang oleh Pertamina.
Pada saat krisis moneter menerpa Indonesia, kurs valuta asing bergejolak tak terkendali. Peru sahaan yang inembeli bahan baku dengan Dollar dan menjual dengan Rupiah alcan sangat terpukul. Para pengguna akhir produk aspal curah ini, yang utaxna.nya adalah badan Pemerintah, sangat menentukan naik turunnya tingkat permintaan, Dengan kondisi keuangan Pemerintah yang kurang baik seperti sekarang ini, maka sangat sulit meningkatkan volume penjualan. Tuntutan atas kreativitas yang Iebih, dalam menean terobosan bani dan segmen pasan alternatif yang potensial dalam memasarkan produk ini akan sangat menentukan.
"
2001
T213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dengan ketersediaan minyak bumi yang saat ini semakin terbatas, menyebabkan tuntutan akan ketersediaan sumber energi alternatif lain guna menghadapai krists energi dimasa mendatang. Bcrbagai penelitian telah banyak dilakukan terhadap pengernbangan bahan bakar dari sumber daya alam yang dapat dlperbaharui diantaranya dengan memanfaatkan minyak nabati sehagai bahan bakar mesin diesel (biodiesel). Preparasi biodiesel dari minyak kelapa sawit pada penelitian ini telah dilaksanakan dan diuji karakteristiknya. Proses preparasi biodiesel dilakukan melalui reaksi antara minyak kelapa sawit dan metanol dengan perbandingan volume sebesar 5 : 1, serta menggunakan
3,5; 4,5; 5 dan 5,5 gram. Reaksi berlangsung pada temperatur 60'C dan
membutuhkan waktu selama +- 1 jam. Ghserin yang dihaslikan dipisahkan, kemudian hasil metil ester (biodiesel) yang diperoleh dicuci dengan air sampai mencapai pH normal (6-7). Hasil pengujian karakteristik yang diperoleh adalah produk biodiesel dari penggunaan katalis (NaOH) sebanyak 3,5 gram (M3.5), 4,5 gram (M4.5) dan 5 gram (M5.0) lebih memenuhi karakteristik dari minyak diesel (untuk mesin diesel putaran rendah); sedangkan produk biodiesel dari…
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julliana Isnuuntari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total biaya ekonomi produksi biodiesel minyak kelapa sawit. Biaya produksi dihitung dari tahap penanaman kelapa sawit di perkebunan, pengolahan menjadi minyak kelapa sawit dan pengolahannya menjadi biodiesel serta distribusi ke depo Pertamina. Pada tingkat perkebunan mengasumsikan luas lahan tanam 6.000 ha di Provinsi Riau. Total biaya ekonomi produksinya yaitu Rp 1.023/kg, dengan komponen biaya terbesar yaitu biaya tenaga kerja (41%) dan biaya material (27%). Biaya lingkungan dan biaya sosial yang merupakan eksternalitas negatif dari perkebunan sawit adalah Rp 169/kg (16%). Pada pabrik kelapa sawit dilakukan perhitungan pada 4 skala pabrik, dan total biaya produksi rata-rata terendah adalah skala 45 ton/jam, yaitu Rp 5.511/kg. Komponen biaya terbesarnya yaitu biaya proses (65%) dan biaya material (22%). Pada pabrik biodiesel dilakukan perhitungan pada 2 skala pabrik, dan biaya produksi rata-rata terendah adalah skala 300 ton per day yaitu Rp 9.721/kg. Secara total biaya ekonomi produksi biodiesel dari kelapa sawit mulai dari tahap penanaman sampai distribusi adalah Rp 9.971/kg, dengan komponen biaya terbesar yaitu biaya material (64%) dan biaya proses (30%). Perhitungan rinci komponen biaya produksi ini menghasilkan beberapa masukan bagi kebijakan efisiensi biaya produksi biodiesel guna meningkatkan ketahanan energi nasional melalui pemanfaatan biodiesel sebagai pengganti bahan bakar fosil.

This study aims to calculate the total economic cost of biodiesel production from palm oil. The production cost is calculated from the plantation level, the conversion into oil palm, the conversion into biodiesel and finally the distribution of biodiesel to Pertamina?s depot. At the plantation level, the study assumes a planting area of 6.000 hectares in Riau Province, resulting in the cost of Rp 1.023/kg with the largest components being the cost of labor (41%) and materials (27%). Environment and social cost as negative externalities incurred by oil palm plantation is Rp 169/kg (16%). In the palm oil mill stage, calculation is done on 4 different mill sizes, and the lowest total average production cost is a mill with capacity of 45 ton/hour, Rp 5.511/kg; the largest cost being processing costs (65%), and materials cost (22%). In the biodiesel plant stage, calculation was done on 2 different plant sizes and the lowest total average production cost is a plant with capacity of 300 ton per day. In total, the economic cost of biodiesel production form palm oil from the planting and distribution stages is Rp 9.971/kg, with the largest cost being materials cost (64%) and processing cost (30%). The detailed calculation on production cost results in a list of policy recommendations to enhance the efficiency of biodiesel production in order to improve national energy security through the use of biodiesel as substitute for fossil fuels."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>