Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heri Heryadi
"Simulasi dengan menggunakan komputer merupakan alat yang penting untuk memodelkan dan menganalisa sistem yang kompleks. Salah satu masalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan simulasi adalah sistem antrian. Pada sistem antrian terdapat bermacam-macam komponen yang menyusunnya sebagai suatu sistem. Sistem antrian dimulai saat suatu entitas datang dari luar sistem memasuki fasilitas untuk meminta pelayanan oleh server dan berakhir ketika entitas ini selesai melakukan apa yang mereka perlukan dan keluar dari sistem.
Metode simulasi berorientasi objek memiliki keunggulan dibandingkan metode simulasi lainnya karena sistem atau permasalahan dapat dipandang tersusun dari objek-objek seperti di dunia nyata yang dapat saling berkomunikasi sehingga permasalahan yang kompleks dapat dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil yang bisa diselesaikan dan bersifat lebih alami.
Secara konseptual, sistem dimodelkan dalam suatu bahasa diagram yaitu diagram UML yang merupakan standar yang sudah sangat diterima di dalam industri perangkat lunak. Dan dalam implementasinya, penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman Java serta library simulasi DSOL untuk mengembangkan model yang dibuat. Penelitian ini menerapkan metode simulasi berorientasi objek dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan library simulasi DSOL pada model antrian multi server. Penelitian ini juga membandingkannya dengan metode simulasi berorientasi proses yang selama ini sering digunakan.

Simulation using computer is an important tool in modeling and analysis of complex systems. One of the problems that can be solved using simulation is queuing system. Queuing system is consisted of components as a whole system's building block. Queuing system run when a customer comes as an input of the system asking for server's services and finish when customer released from system.
Object oriented simulation method has advantages than other simulation method because a system or problem can be viewed arranged from objects communicated each other and can be simplify the problem underlying and more natural and intuitive.
Conceptually, a system underlying is modeled in graphical language called UML diagram which is a standard graphical notation accepted by many parties especially in software industry. This study applied object oriented simulation using Java programming language and simulation library called DSOL in order in multi server queuing model. This study also compares object oriented simulation method with process oriented simulation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50345
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Kunto Wibisono
"Simulasi merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mempelajari sistem. Salah satu domain dari simulasi adalah sistem antrian. Pada sistem antrian terdapat bermacam-macam aktivitas. Simulasi dimulai ketika suatu entitas yang dilepaskan oleh sumber tertentu memasuki fasilitas untuk dilayani oleh server dan berakhir ketika entitas ini selesai melakukan apa yang mereka perlukan. Entitas yang datang ke suatu fasilitas yang tidak sibuk dapat segera dilayani oleh server. Sedangkan apabila fasilitas sibuk, entitas akan menunggu di antrian. Tetapi jika antrian kosong, fasilitas menjadi idle sampai entitas baru datang.
Simulasi berorientasi objek memberikan kemudahan dalam pengembangan dan verifikasi karena salah satu keuntungan menggunakan simulasi berorientasi objek adalah kemampuan untuk memodelkan sistem dengan menggunakan entitas yang bersifat natural terhadap sistem itu sendiri. Sistem dimodelkan dengan UML (unified modeling language) yang menghasilkan cetak biru, meliputi bagian konseptual, semisal proses bisnis dan fungsi sistem, serta bagian kongkrit, semisal kelas objek yang dinyatakan dalam bahasa pemrograman dan skema basis data.
Penelitian ini mengembangkan arsitektur simulasi yang menerapkan paradigma simulasi berorientasi objek pada pemrograman dengan menggunakan DSOL dan UML pada pemodelan sehingga menghasilkan prototipe simulasi berorientasi objek untuk memodelkan simulasi antrian. Selain itu, pada penelitian ini juga akan membandingkan antara simulasi berorientasi objek dengan simulasi berorientasi proses yang selama ini sering digunakan.

Simulation is one of the approaches that can be used to observe how systems work. Queuing system included simulation domain. There are many activities in queuing system. The simulation begin when some entity that released by resource entering the facility to served by server and simulation finished when entity completed their service. An entity who arrives and finds the server idle is being service immediately. If the facility is busy, the entity will be waiting in queue. If the queuing is empty, facility becomes idle until the next entity entering the system again.
Object-oriented simulation gives some advantage in development and verification because one of the advantages most typically cited for using an object-oriented approach to simulation is the ability to model systems using entities that are natural to the system. System modeled using UML (unified modeling language) which creates the blue print, including conceptual part, such as business process and system function, also concrete part, such as object class that evident in programming language and data basis scheme.
This research develops architecture of simulation that applies object-oriented simulation in programming using DSOL and UML modeling. These research outcomes are prototyping object-oriented simulation for modeling the queuing system. Beside that, this research also comparing object-oriented simulation with process-based simulation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refa Farras Hanifah
"Terminal memiliki peran vital dalam aktivitas bongkar muat di dalam pelabuhan. Di dalam terminal, terdapat suatu indikator untuk menghitung kinerja pelayanan bongkar muat yang telah ditetapkan dalam Peraturan Direktorat Jendral Perhubungan Laut. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa B/C/H adalah Box/Crane/Hour, merupakan jumlah peti kemas yang dibongkar/muat dalam satu jam kerja tiap crane. Sementara, B/S/H adalah Box/Ship/Hour, dimana merupakan peti kemas yang dibongkar/muat per kapal dalam satu jam selama kapal bertambat. Terminal Peti Kemas Koja dalam melaksanakan kegiatan operasional bongkar muatnya memiliki standar B/C/H sebesar 24 dan B/S/H sebesar 52. Meskipun masih dinyatakan baik, namun pencapaiannya di beberapa tahun terakhir telah mengalami penurunan. Pencapaian B/C/H dan B/S/H sangat dipengaruhi oleh produktivitas proses bongkar muat peti kemas dari dan ke kapal di terminal. Saat ini, Terminal Peti Kemas Koja menerapkan dua strategi antrian, yaitu work line strategy dan pool strategy berdasarkan jumlah ketersediaan head truck. Work line strategy merupakan strategi antrian dimana setiap head truck harus melayani QCC tertentu selama beroperasi. Sementara, pool strategy memungkinkan semua lini kerja berbagi head truck dan kemudian bekerja secara paralel, dimana dapat meningkatkan efisiensi operasi di semua lini kerja, namun tetap memerlukan ketepatan jumlah operasi head truck. Dengan didasarkan aturan First Come First Served (FCFS) dalam metode pengiriman, penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan strategi antrian yang optimal pada head truck dengan diterapkannya work line dan pool strategy dalam melaksanakan mekanisme perpindahan bongkar muat peti kemas di terminal melalui model simulasi yang dibuat di Arena Software Simulation. Model simulasi yang sudah dibuat akan diverifikasi dan divalidasi terlebih dahulu. Setelah model sesuai dengan kondisi lapangan, maka didapatkan hasil B/C/H dan B/S/H berdasarkan dua strategi antrian berbeda. Penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan strategi yang tepat untuk mendapatkan kinerja head truck yang optimal di Terminal Peti Kemas.

Terminals have a vital role in loading and unloading activities in ports. In the terminal, there are indicators to calculate the performance of loading and unloading services that have been stipulated in the Regulation of the Director General of Sea Transportation. The regulation explains that B/C/H is Box/Crane/Hour, which is the number of containers that are unloaded/loaded in one working hour per crane. Meanwhile, B/S/H is Box/Ship/Hour, which is a container that is unloaded/loaded per ship in one hour while the ship is moored. Koja Container Terminal in carrying out its loading and unloading operational activities has a B/C/H standard of 24 and B/S/H of 52. Although it is still declared good, its achievements in recent years have decreased. The achievement of B/C/H and B/S/H is strongly influenced by the productivity of the loading and unloading process of containers from and to ships at the terminal. Currently, Koja Container Terminal applies two queuing strategies, namely work line strategy and pool strategy based on the amount of availability. head trucks. Work line strategy is a queuing strategy where each head truck must serve a certain QCC during operation. Meanwhile, the pool strategy allows all work lines to share head trucks and then work in parallel, which can improve operating efficiency in all work lines, but still requires the exact number of head truck operations. Based on the First Come First Served (FCFS) rule in the shipping method, this research is aimed at obtaining the optimal queuing strategy for the head truck by implementing a work line and pool strategy in carrying out the loading and unloading movement mechanism of containers at the terminal through a simulation model made at the Arena Software Simulation. The simulation model that has been made will be verified and validated first. After the model is in accordance with field conditions, B/C/H and B/S/H results are obtained based on two different queuing strategies. This study also aims to determine the right strategy to get optimal head truck performance at the Container Terminal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nino, Jaime
New York: John Wiley & Sons, 2005
005.265 NIN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yelita Anggiane Iskandar
"Gas elpiji merupakan salah satu energi penting bagi masyarakat Indonesia. Elpiji biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak bagi konsumen rumah tangga atau sumber energi operasi pabrik. Biasanya elpiji dijual kepada masyarakat dalam kemasan tabung 6 kg, 12 kg dan 50 kg. Seiring dengan keluarnya kebijakan pemerintah mengenai konversi minyak tanah ke elpiji, muncul satu jenis tabung elpiji baru kemasan 3 kg yang saat ini baru didistribusikan di daerah-daerah tertentu saja. Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji atau biasa disingkat sebagai SPPBE adalah organisasi yang bertanggung jawab melakukan operasi pengisian tabung gas elpiji. Selain SPPBE dan Pertamina_selaku pemilik elpiji, ada satu pemain lain yang terlibat dalam kegiatan distribusi tabung elpiji yaitu agen. Agen merupakan perpanjangan tangan dari SPPBE yang didefinifisikan sebagai organisasi yang bertanggung jawab dalam memasok tabung elpiji secara langsung kepada masyarakat dalam rantai distribusi elpiji.
SPPBE X adalah pemain baru di industri distribusi elpiji di Bali. Pabrik yang baru akan beroperasi pada Agustus 2007 ini nantinya akan melakukan operasi pengisian tabung elpiji untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar wilayah Tabanan. Perencanaan operasi adalah hal yang krusial bagi perusahaan baru seperti SPPBE X karena itu pengusaha SPPBE X ingin mengetahui bagaimana pola produksi tabung ketika pabrik beroperasi. Untuk itu dilakukan pembuatan imitasi operasi pengisian tabung gas elpiji SPPBE X dalam bentuk simulasi model menggunakan software ProModel yang diawali dengan pemetaan sistem dalam diagram IDEF0. ProModel digunakan karena dapat menampilkan model yang diinginkan secara visual.
Beberapa tahap yang dilakukan untuk memperoleh model yang menggambarkan operasi pengisian tabung gas elpiji di SPPBE X adalah mengumpulkan data umum dan waktu operasi proses produksi dengan metode time study dan wawancara dengan pihak SPPBE lalu dilakukan uji kecukupan data dan penentuan distribusi menggunakan Stat::Fit yang akan digunakan dalam tahap formulasi model. Uji skenario dapat dilakukan jika model sudah valid dan terverifikasi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sistem yang dimodelkan serta bagaimana pengaruhnya dengan memperhatikan jumlah tabung yang masuk dan keluar SPPBE.

Liquid Petroleum Gas (LPG) definitely is an important energy for Indonesian society. The usage of LPG is not restricted only for any distinct economics class. Commonly, LPG was sold to family in cylinder. The type can be any like in 6 kg cylinder, 12 kg cylinder, and 50 kg cylinder. When 'kerosene exchange to LPG' policy showed, come up a new kind of LPG cylinder, the 3 kg. This time, 3 kg cylinder was distributed only in certain area. LPG Bulk Shipment and Filling Station or abbreviated as SPPBE is an organization which is responsible to do LPG cylinder filling operation. Beside SPPBE and Pertamina_as LPG's owner, there is another player involved in LPG cylinder distribution activity, that is agent. This agent is SPPBE extend that defined as an organization which is responsible to supply LPG cylinder directly to consumer in LPG distribution chain.
SPPBE X actually is a new player in LPG distribution industry in Bali. The plant that will be operating on August 2007 will do LPG cylinders filling operation in Tabanan and nearby. Operation planning certainly becomes a crucial major to new company like SPPBE X then the owner of SPPBE is eager to know the production pattern the time that plant start to operate. By having related information to agent and production process from similar company and also the information about plant facility that now has been being installed, the making of imitation of SPPBE X LPG cylinder filling operation was done in form of model simulation using ProModel software preceded by mapping the system in IDEF0 diagram. The ProModel was used since having the ability to show requested model visually.
Several steps to perform in having a model that represent LPG cylinder filling operation are collecting general data and production process operation time using time study method and interview then the data will be tested by statistic method to know the adequacy level and calculated using Stat::Fit application in ProModel to fit the distribution that will be used in model formulation phase. Scenario analysis in the model can be done only when verification and validation phase have passed. This analysis was executed to find factors that influencing modeled system and the effect by observing LPG cylinder throughput in SPPBE.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Pardianto
"Kenaikan harga minyak dunia hingga di atas USD 100 per barrel telah memaksa pemerintah untuk mempercepat program konversi minyak tanah ke gas LPG. Percepatan program konversi ini telah mendorong peluang investasi yang massif dalam bisnis pembangunan SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) khususnya untuk pengisian tabung gas LPG 3 kg. Pertamina pun telah mengeluarkan standar SPBE. Namun, para pengusaha perlu mengetahui animasi bisnis proses SPBE yang dapat menampilkan proses di SPBE yang sebenarnya secara jelas dan baik. Output di SPBE dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi permintaan tabung gas, tingkat kedatangan truk agen, dan pasokan gas. Berbagai fluktuasi tersebut mendorong pengusaha untuk mengetahui komposisi penggunaan sumberdaya yang dimiliki SPBE yang dapat menghasilkan tingkat output tertinggi.
Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah membuat model simulasi sistem SPBE standar Pertamina guna mengetahui penggunaan sumberdaya yang menghasilkan tingkat output tertinggi dalam menghadapi fluktuasi permintaan tabung dan pasokan gas; agar tidak terjadi kelangkaan distribusi tabung gas. Penelitian ini dimulai dengan penyusunan konsep model simulasi SPBE dengan menggunakan flowchart dan diagram IDEF_. Kemudian dilakukanlah pengumpulan data struktural dan data operasional SPBE. Sedangkan data kuantitatif SPBE dikumpulkan dengan time study untuk kemudian diuji kecukupan data dan akhirnya ditentukan persebaran distribusi data kuantitatif tersebut dengan aplikasi Stat::Fit dalam ProModel.
Perancangan model simulasi SPBE dibuat dengan memasukkan semua data yang telah dikumpukan sebelumnya. Perancangan model simulasi menggunakan software ProModel karena fitur ProModel yang user friendly sehingga mudah digunakan, kemampuan ProModel memodelkan sistem yang memiliki variabilitas dan komponen yang saling bergantung, serta ProModel dapat menampilkan animasi proses yang jelas secara visual. Setelah dirancang, model simulasi SPBE harus melalui uji verifikasi dan validasi agar menjamin bahwa model simulasi SPBE ini memang mewakili proses yang terjadi pada SPBE yang sebenarnya. Dengan model simulasi SPBE yang telah lulus uji verifikasi dan validasi, maka akan dilakukan eksperimen dengan serangkaian skenario yang nantinya akan didapat penggunaan sumberdaya SPBE yang dapat menghasilkan tingkat output tertinggi.

The increase of world petroleum price which is over USD 100 per barrel, has urged Indonesian government to accelerate the conversion program from petroleum to LPG. This conversion program acceleration has opened massive investment in building SPBE (LPG bulk Filling Station) business especially for 3 kg tubes filling. Pertamina has also made SPBE standards. Nevertheless, businessmen need to know SPBE business process animation which can display real SPBE process clearly and properly. Output in SPBE is influenced by many external factors which are like: fluctuation of gas tubes demand, arrival rate of agencies' trucks, and LPG bulk supplies. These fluctuations make businessmen to find resources owned by SPBE allocation which can yield highest output rate.
To solve these problems, the purpose of this research is to design simulation model of SPBE based on Pertamina standards in order to find resources owned by SPBE allocation which can yield highest output rate in facing fluctuation of gas tubes demand, arrival rate of agencies' trucks, and LPG bulk supplies. This research is initialized by designing simulation model concept of SPBE by using flowchart and IDEF_ diagram. Next, structural and operational data of SPBE are collected. While quantitative data are collected using time study method and then are tested to be adequate data and finally distribution probability of quantitative data are determined using Stat::Fit application in ProModel.
Those data which are previously collected are using in building simulation model of SPBE. ProModel software is used in designing simulation model of SPBE because fitures in ProModel are user friendly so that it's easy to use, ProModel also has capability to model a system which consists of variability and interdependency among its components, and also ProModel can display process animation visually. After simulation model of SPBE is built, it must pass verification and validation test to ensure that it represent real process in real SPBE. By using simulation model of SPBE that has passed verification and validation test, experiment with several scenarios will be conducted. After the experiment is completed, we will find resources owned by SPBE allocation which can yield highest output rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50315
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Permana
"Skripsi ini membahas mengenai simulasi pengembangan model proses pengisian Bulk LPG di Depot Pertamina Manggis dari tampilan 2 dimensi menjadi 3 dimensi dengan menggunakan perangkat lunak plant simulation 9.0, selain melakukan pengembangan model dari 2 dimensi, skripsi ini juga membahas model simulasi proses pengisian Bulk LPG di Depot Pertamina Manggis dan distribusi Bulk LPG ke SPPBE yang berada di Bali dengan Object Oriented Simulation dan didapatkan gambaran umum sistem serta diketahui kapasitas pengisian Bulk LPG pada depot pertamina dengan 2 pengisian dan 3 pengisian dan dapat mengetahui besarnya jumlah Bulk LPG yang didistribusikan ke SPPBE yang ada di Bali Setelah melakukan skenario, kemudian penelitian dilanjutkan dengan membandingkan hasil sebelum skenario dan hasil sesudah skenario.

This script describes the simulation model development process Bulk LPG filling in Depot Pertamina Manggis of the 2 dimensions to 3 dimensions using software plant simulation 9.0, in addition to the development of 2-dimensional model, this paper also discusses simulation model of the charging process at the Depot Pertamina LPG Bulk Mangosteen and distribution of bulk LPG to SPPBE who was in Bali with Object Oriented Simulation and obtained a general system well known to Bulk LPG filling capacity at the Pertamina depot with 2 filling and 3 filling and to know the size of the number of Bulk LPG is distributed to SPPBE in Bali After doing the scenario, then the research was continued by comparing the results before the scenario after scenario and outcome."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52032
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Gayatri Dharmaraditya
"Seiring dengan pengalihan penggunaan minyak bumi sebagai sumber energi listrik, energi terbarukan menjadi sumber energi menjanjikan salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga angin. Namun tenaga angin memiliki kekurang dikarenakan sumber angin yang berubah ubah membuat sistem tidak linear. Permanent Magnet Synchronous Generator digunakan sebagai generator dikarenakan sangat cocok untuk turbin angin kecil sedangkan untuk konversi sinyal AC ke DC kali ini menggunakan rangkaian rectifier aktif dengan menggunakan metode kendali yang dikenal dengan voltage oriented control. Untuk membuat daya yang didapatkan dapat maksimal, turbin angin menggunakan MPPT maximum power point tracking untuk mencari tegangan referensi DC maksimum sehingga dapat berada pada daya maksimal. Hasil simulasi membuktikan bahwa menggunakan recitfier aktif dengan pengendali beroritentasi tegangan dapat dilakukan.

Due to the change of using crude oil as an energy source, renewable energi became a future souce energy for example wind energy. However, wind energy has a drawback because the source is change easily making a system non linear. Permanent Magnet Synchronous Generator is used to be a generator because it it iss suitable for small wind turbine. Meanwhile, for AC to DC signal conversion, this reseach using active rectifier circuit with a control metode called voltage oriented control For generate the maximum power, wind turbine use MPPT maximum power point tracking for searching the optimum of voltage reference thus the power can be steady in maximum value. The result of this simulation is wind turbine using active rectifier and use voltage oriented control can be implemented."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Abi Hanindito Sardjono Sudarmin
"Supply chain management merupakan aktivitas yang vital dalam mendukung proses produksi mobil di PT. XYZ. Pada laporan finansial fiscal year 2020, dilaporkan bahwa Inventory Turnover Ratio (ITR) di area part impor mengalami nilai yang rendah. Hal ini terjadi dikarenakan faktor eksternal, yakni terbatasnya frekuensi pengiriman part impor dan waktu pengiriman normal yang mencapai 20 hari. Setelah dilakukan FGD, rendahnya nilai ITR pada part impor berakibat meningkatnya nilai biaya pengiriman melalui udara (air freight) dikarenakan banyaknya Emergency order part impor, yang berdampak pada penurunan profit perusahaan. Pada beberapa penelitian sebelumnya, simulasi supply chain yang didukung oleh Big Data dapat melakukan optimasi supply chain dengan cara pengambilan keputusan strategis. Pada penelitian ini telah dilakukan studi terkait model simulasi part impor supply chain menggunakan simulasi kejadian diskrit, serta implementasi big data di PT. XYZ. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dibuat kerangka teoretis yang menghubungkan antara supply chain, Big Data, serta faktor penyebab terjadinya emergency order dalam terciptanya model simulasi dengan What-if analysis. Dalam proses pembuatan model simulasi supply chain, telah dilakukan analisa proses bisnis dan pengumpulan data menggunakan mix method dengan penyebaran kuesioner dan wawancara pakar. Big Data bertugas melakukan pengelolaan data supply chain, mengirimkan summary data berupa inisial stok, perencanaan produksi, dan perencanaan penerimaan barang harian ke dalam model simulasi dengan bantuan Cognos TM-1. Hasil simulasi yang ditampilkan pada Cognos TM-1, dijadikan sebagai referensi data dalam pengambilan keputusan strategik oleh manajemen, yakni dilakukan emergency order, normal order, production rearrangement, atau keputusan lainnya yang berkaitan dengan cost atau bisnis KPI lainnya dari perusahaan. Hasil Evaluasi yang didapatkan, proses data menggunakan big data hanya membutuhkan waktu 15-20 menit untuk mendapatkan data summary dengan akurasi 100% untuk data perencanaan produksi dan penerimaan barang, akan tetapi masih terdapat gap sekitar 130-unit mobil pada WIP (Work in Process) yang belum terkalkulasi. Untuk proses what if analysis, dapat dilakukan kurang dari 1 jam untuk mendapatkan keputusan oleh manajemen.

Supply chain management is a vital activity for supporting the car manufacturing process at PT. XYZ. In the financial report fiscal year 2020, it was reported that the Inventory Turnover Ratio (ITR) on import part has a low value. It was caused by external factors, such as limited number of frequency delivery of import part and normal delivery time required 20 days. After conducted the FGD, the low value of ITR on import part has impact to air freight costs increase due to the large number of emergency orders, which resulted a decrease in company profits. In several previous research, supply chain simulations supported by Big Data, can optimize supply chains by making strategic decisions. In this research, it has been conducted study related with model simulation of import part supply chain using discrete-event simulation modeling, as well as the implementation of big data at PT. XYZ. To solve these problems, a theoretical framework is made that connects the supply chain, Big Data, and the factors that cause emergency orders to create a simulation model using what-if analysis. In the process of making a supply chain simulation model, business process analysis and data collection was carried out using a mix method with questionnaires and expert interviews, to determine the variables contained in the imported supply chain parts. Big Data is utilized to manage supply chain data, sending summary data of stock parts, daily stock requirements, and daily goods receipt into a simulation model inside Cognos TM-1 for the calculation and visualization process. The simulation results are displayed on the Cognos TM-1 which can be used as reference data in strategic decision making by management, whether to do emergency orders, normal orders, production rearrangements, or other decisions related to cost or other KPI business of the company. In evaluation results, data processing using big data only takes 15-20 minutes to get summary data with 100% accuracy for production planning data and goods receipts, but there is still a gap around 130 vehicle units in WIP (Work in Process) which has not been calculated. For the what if analysis process, it can take less than 1 hour to get a decision by management."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Sjach
"Antrian pada router muncul pada saat paket data diterlma melalui interface router dan pada saat proses transmisi paket. Delay antrian berpengaruh besar terhadap delay variasi paket data dan menjadi sangat penting pada komunikasi data real-time seperti Voice over Internet Protocol (VOIP), sehingga pemilihan metode antrian yang tepat akan memperbaiki karakteristik delay jaringan dan meningkatkan tingkat kualitas layanan VoIP.
Penulisan skripsi ini bermjuan untuk mcngetahui sejauh mana metode Weighted Fair Queuing (WFQ) dapat memenuhi rekomendasi ITU-T G.l I4 tentang one-way deiay maksimum, dan rekomendasi ITU-T G.l07 tentang E-model yang digunakan sebagai pendekatan matematis terhadap kualitas transmisi, pada topologi jaringan yang disimulasikan.
Skripsi ini menganalisa tingkat kualltas layanan VoIP dengan menggunakan metode antrian Weighted Fair Queuing (WFQ). Analisa dilakukan pada simulasi yang dibangun dengan menggunakan piranti Iunak Network Simulator. Parameter kualitas layanan yang digunakan adalah parameter yang ditetapkan oleh ITU-T.
Pada topologi jaringan dan skenario yang disimulasikan, metode antrian WFQ mampu memenuhi syarat delay maksimum sesuai dengan rekomendasi G.l 14. Dan berdasarkan perhitungan konversi nilai R faktor ke MOS dengan menggunakan E-Model, WFQ dapat memberikan nilai MOS Iebih dari 4 (empat), yang berarti nilainya balk. Sehingga layanan VOIP layak untuk diimplementaslkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>