Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Falah Fakhriyah
"Konversi minyak jarak menjadi benzena, toluena, xylena (BTX) dilakukan pada reaktor batch atmosferik pada fasa cair dengan menggunakan Cu/ZSM-5. Cu/ZSM-5 digunakan untuk mengoptimalkan sifat bifungsi katalis dalam jalur reaksi perengkahan-aromatisasi. Karakterisasi 3 macam katalis Cu/ZSM-5 dengan EDX memberikan hasil loading sebesar 21,6%, 33,6%, dan 36,5%. Reaksi utama dilakukan dengan katalis berloading 36,6% pada rasio massa katalis/umpan 1:75, 1:100, 1:125, dan suhu reaksi 310°C, 300°C, 290°C. Produk gas dianalisis dengan GC-FID.
Hasil analisis menunjukkan kandungan fraksi ringan C5 dan BTX dengan selektivitas BTX maksimum 14,43%, diperoleh pada rasio massa katalis/umpan 1:75 dan suhu reaksi 310°C. Uji pengaruh loading tembaga menunjukkan selektivitas maksimum BTX sebesar 7,65% diperoleh pada loading 33,5%.

Conversion of castor oil to BTX was conducted on batch-atmospheric reactor in liquid phase by using Cu/ZSM-5. Cu/ZSM-5 was used to optimize bifunctionality of catalyst in cracking and aromatization reaction pathway. The synthesized catalysts were characterized using EDX, obtaining 21,6%, 33,6% and 36,5% copper loading. The main reactions were conducted using 36,5%-loading catalyst, with catalyst/feed mass ratio varying from 1:75 to 1:125 and reaction temperature varying from 310°C to 290°C.
The products were analyzed by GC-FID, showed maximum selectivity of 14,43% volume at 310°C and 1:75 catalyst/feed ratio. The effect of metal content was also examined, resulted in maximum selectivity of 7,65% volume on 33,5% copper-loading catalyst.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51806
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nerissa Arviana
"Dalam penelitian ini, minyak jarak dikonversi menjadi BTX melalui reaksi simultan perengkahan dan dehidrogenasi. Katalis yang digunakan adalah ZSM-5 yang diimpregnasi dengan logam Zn (Zn-ZSM-5) dengan tujuan untuk memadukan fungsi asam ZSM-5 dan fungsi dehidrogenasi logam Zn. Reaksi dilangsungkan secara semi-batch pada fasa cair dan tekanan atmosferik dengan rasio massa katalis/minyak jarak 1:75.
Variasi yang digunakan adalah suhu reaksi (300°C, 310°C, dan 320°C). Produk gas yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan GC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk gas mengandung BTX dan C1-C5 dengan fraksi produk BTX tertinggi sebesar 45,18% volume diperoleh pada waktu 48 menit dari suhu optimum 310°C.

In this research, castor oil is converted into BTX through simultaneous reaction of cracking and dehydrogenation. The catalyst used is ZSM-5 impregnated with Zn metal (Zn-ZSM-5) in order to combine acid function of ZSM-5 and dehydrogenation function of Zn metal. The reaction is conducted in a semi-batch reactor in liquid phase and atmospheric pressure with catalyst/oil mass ratio 1:75.
Variation to be used is reaction temperature (300°C, 310°C, and 320°C). Gas product is analyzed by using GC. The result shows that gas product mainly consists of BTX and C1-C5. The maximum BTX fraction is obtained at 48 minute from 310°C optimum temperature with the result of 45,18% volume.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51774
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Augustian Wijaya
"Perkembangan kendaraan bermotor yang semakin pesat, memicu naiknya konsumsi bensin di dunia. Namun naiknya konsumsi tidak diimbangi dengan naiknya produksi. Cadangan minyak bumi di dunia yang kian menipis menyebabkan perlu adanya sumber lain yang dapat diperbaharui untuk diolah menjadi hidrokarbon setaraffraksi gasoline. Minyak sawit (CPO) dipilih untuk dijadikan sumber baru dalam pembuatan gasoline karena CPO memiliki struktur rantai karbon yang dapat dikonversi dan diolah menjadi hidrokarbon setaraffraksi gasoline dengan metode perengkahan. Metode perengkahan pada penelitian ini dilakukan secara katalitik dengan menggunakan katalis ZSM-5/Alumina. Katalis alumina digunakan untuk merengkahkan struktur karbon yang panjang dari minyak sawit dan ZSM-5 digunakan sebagai aditif karena katalis ini merupakan katalis sintetik dengan keasaman yang sangat tinggi, sehingga sangat baik digunakan untuk reaksi perengkahan. Namun jumlah katalis ZSM-5 yang dipakai hanya sebagai aditif karena konsentrasi ZSM-5 yang tinggi akan menyebabkan produk reaksi perengkahan menjadi gas C2-C4 dan bukan produk bensin. Reaksi ini dilakukan pada fixed bed reactor sederhana. Umpan yang akan direngkahkan dipreparasi terlebih dahulu dengan cara oksidasi, transesterifikasi dan penambahan metanol. Temperatur reaksi akan dilakukan dari 350 °C sampai dengan 500 °C dengan space velocity 1,8 h-1 . Selain itujuga akan dilakukan variasi berat HZSM-5 dari 5 sampai 20 % berat total katalis. Metode yang digunakan dalam menguji hasil reaksi adalah GC-TCD dan FT-IR. Hasil reaksi dengan umpan POME menghasilkan yield tertinggi pada komposisi ZSM-5/Alumina 5 % yaitu sebesar 63,1 % pada saat temperatur reaksi sebesar 400 °C. Untuk reaksi dengan umpan minyak yang ditambah metanol, juga didapatkan yield tertinggi sebesar 26,75 % pada kondisi reaksi yang sama (temperatur reaksi 400 °C; 5 % berat H-ZSM-5 dalam katalis)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangastuti Sri Handayani
"Cadangan minyak bumi semakin berkurang hingga Indonesia kini terpaksa mengimpor minyak untuk menutupi kebutuhan konsurnsi bahan bakar dalam negeri. Untuk rnengatasi permasalahan tersebut maka harus dikaji berbagai alternatif yang dapat dicoba, antara lain produksi bahan bakar dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Salah satu sumber alam yang dapat diolah menjadi bahan bakar altematif adalah minyak sawit. Minyak sawit mungkin diubah rnenjadi bahan bakar karena memiliki struktur hidrokarbon menyerupai minyak bumi. Karenanya proses pengolahan minyak bumi menjadi bahan bakar fosil dapat diadopsi untuk memproduksi bahan bakar dari minyak sawit (biognsoline).
Dalam penelitian ini akan dilakukan perengkahan katalitik terhadap minyak sawit sehingga diharapkan akan dihasilkan biogasoline. Reaksi dilakukan dalam reaktor batch sederhana dengan variasi temperatur reaksi antara 100 °C hingga 250°C dan variasi waktu reaksi 3 menit hingga 30 menit. Katalis yang akan digunakan adalah zeolit.
Pada produk akan dilakukan analisis densitas, viskositas, berat molekul, bilangan oktana dan FTIR sehingga dapat diketahui sifat dan struktur senyawa tersebut.
Hasil analisis menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan struktur terhadap molekul minyak kelapa sawil. Densitas produk lebih rendah dibandingkan densitas minyak kelapa sawit, yaitu antara 0.91 gr/mL hingga 0.94 gr/mL. Viskositas produk berada dalam rentang nilai 0.0753 P hingga 0.1037 P. Terjadi penurunan berat molekul dari 282 gr/mol menjadi antara 697 gr/mol hingga S44 grfmol. Bilangan oktana produk juga bernilai tinggi yaitu antara 107 hingga 116.
Analisis FTIR menunjukkan adanya pemutusan ikatan karbon yang mengindikasikan terjadinya reaksi perengkahan serta penambahan ikatan RC(CH2); dan (CH2)n, yang mengindikasikan terjadinya reaksi alkilasi. Produk belum dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar karena walau bilangan oktana produk lebih tinggi dibandingkan bensin tetapi viskositas dan densitas produk masih terlalu tinggi. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri
"Telah dibuat cumene dari minyak gondorukem (rosin oil) melalui reaksi perengkahan dan dehidrogenasi menggunakan katalis HZSM-5 yang dimodifikasi. Penelitian ini berhasil melakukan modifikasi terhadap katalis asam padat berbasis zeolit, untuk menurunkan kekuatan asam katalis dengan cara menambahkan promotor logam Cu-Ni dan Ni-Mo. Berkurangnya kekuatan asam katalis dapat menghentikan reaksi perengkahan pada tahap terbentuknya produk cumene. HZSM-5 termodifikasi dikarakterisasi menggunakan metoda FTIR-pyridine yang menunjukkan terjadi penurunan kekuatan asam katalis.
Uji aktivitas katalis untuk reaksi perengkahan dan dehidrogenasi dilakukan untuk mendapatkan kondisi proses yang mengarah kepada produk senyawa cumene, serta analisa produk akhir menggunakan FTIR dan GC-MS. Katalis Cu-Ni/HZSM-5 mampu melakukan reaksi perengkahan-dehidrogenasi gondorukem, sehingga menghasilkan cumene dengan komposisi terbesar sebanyak 3,27%, dengan kondisi proses pada tekanan 30 bar dan temperatur 450o C.

Cumene has been synthesized from rosin oil through cracking and dehydrogenation reactions using modified HZSM-5 catalyst. The research was successfully modified the zeolite-based solid acid catalyst, to reduce acid strength by adding Cu-Ni and Ni-Mo metal as promoter. Catalyst with suitable acid strength could stop the cracking reaction to produce cumene. Modified HZSM-5 were characterized using FTIR-pyridine method. The result showed that the acid strength of the catalyst decreased.
Catalyst activity test for cracking and dehydrogenation reactions were carried out to obtain reaction condition to produce cumene and the final products were analysized using FTIR and GC-MS. Cu-Ni/HZSM-5 catalyst was suitable for the cracking-dehydrogenation reactions of rosin oil, resulting in the largest cumene with composition as much as 3.27%, with reaction conditions at a pressure of 30 bar and temperature 450o C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
"Konversi minyak kelapa sawit menjadi fraksi bensin merupakan salah satu upaya pencarian energi alternatif sebagai pengganti suplai energi berbasis minyak bumi. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan minyak kelapa sawit dapat direngkah menjadi hidrokarbon melalui reaksi perengkahan katalik dengan katalis asam, salah satunya adalah katalis γ-alumina. Dalam penelitian ini dilakukan reaksi minyak sawit dengan katalis γ-alumina di dalam reaktor tumpak berpengaduk yang dilakukan dengan variasi perbandingan berat minyak/katalis 100:1, 75:1 dan 50:1 pada variasi suhu reaksi antara 260 - 340 °C dalam variasi waktu reaksi 1-2 jam. Pasca reaksi perengkahan, produk bensin alternatif ini (biogasoline) diperoleh setelah perlakuan distilasi tumpak 2 tahap. Uji densitas dan viskositas produk ini menunjukkan hasil yang mendekati sifat fisika bensin komersial. Dari hasil uji densitas, viskositas, dan Fourier Transform Infra Red Spektrofotometer (FTIR) produk reaksi perengkahan dapat disimpulkan bahwa produk optimum reaksi terjadi pada perbandingan berat minyak/katalis 100:1 dalam waktu 1.5 jam dan suhu 340 °C, dan hasil uji kandungan produk dengan FTIR, Gas Chromatography (GC), dan Gas Chromatografi-Mass Spectrofotometer (GC-MS) menunjukkan adanya kemiripan dengan kandungan bensin komersial. Berdasarkan hasil uji tersebut, produksi biogasoline pada penelitian ini memiliki yield 11.8% (v/v) dan konversi 28.0% (v/v ) terhadap umpan minyak sawit dengan bilangan oktana produknya sebesar 61.0.

Biogasoline Production from Palm Oil Via Catalytic Hydrocracking over Gamma-Alumina Catalyst. Bio gasoline conversion from palm oil is an alternative energy resources method which can be substituted fossil fuel base energy utilization. Previous research resulted that palm oil can be converted into hydrocarbon by catalytic cracking reaction with γ-alumina catalyst. In this research, catalytic cracking reaction of palm oil by γ-alumina catalyst is done in a stirrer batch reactor with the oil/catalyst weight ratio variation of 100:1, 75:1, and 50:1; at suhue variation of 260 to 340°C and reaction time variation of 1 to 2 hour. Post cracking reaction, bio gasoline yield could be obtained after 2 steps batch distillation. Physical property test result such as density and viscosity of this cracking reaction product and commercial gasoline tended a closed similarity. According to result of the cracking product?s density, viscosity and FTIR, it can conclude that optimum yield of the palm oil catalytic cracking reaction could be occurred when oil/catalyst weight ratio 100:1 at 340°C in 1.5 hour and base on this bio gasoline?s FTIR, GC and GC-MS identification results, its hydrocarbons content was resembled to the commercial gasoline. This palm oil catalytic cracking reaction shown 11.8% (v/v) in yield and 28.0% (v/v) in conversion concern to feed palm oil base and produced a 61.0 octane number?s bio gasoline."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusydi
"Penelitian sebelumnya tentang sintesis hidrokarbon fraksi C3 dan C4 dari minyak kelapa sawit (CPO) menggunakan katalis zeolit RCC (Residue Catalytic Cracking) menunjukkan adanya kompetisi reaksi antara perengkahan gugus C=O dan hidrokarbon rantai panjang. Pada penelitian ini dilakukan perengkahan katalitik dua tahap agar menghindari kompetisi reaksi sehingga dapat mengoptimalkan yield C3-C4. Reaksi tahap pertama dilakukan pada suhu 350_C dan tahap kedua pada 370_C. Penelitian ini dilakukan pada fasa cair dan tekanan atmosfer menggunakan katalis zeolit RCC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perengkahan katalitik dua tahap tidak dapat menghindari terjadinya kompetisi reaksi perengkahan gugus C=O yang menghasilkan CO2 dan perengkahan hidrokarbon rantai panjang yang menghasilkan C3 dan C4 karena katalis memiliki selektifitas yang hampir sama. Pada tahap pertama dan kedua selalu terdapat produk hidrokarbon C3-C4 dan CO2. Pada penelitian ini didapatkan yield hidrokarbon C3 dan C4 sebesar 18% volum pada rasio massa CPO/katalis 75:1. Didapatkan pula katalis mengalami deaktivasi pada 20 menit waktu perengkahan. Sehingga untuk mengoptimalkan produk C3-C4 katalis harus diregenerasi setiap 30 menit.

Previous Research about synthesis hydrocarbon C3 and C4 fraction from palm oil (CPO) using zeolite catalytic cracking shows existence of reaction competition between C=O function cracking and long chain hydrocarbon cracking. In order to avoid competition reaction which mention above, this research use two stage zeolite catalytic cracking reaction. First stage happens at 350_C and second stage at 370_C. This research is conducted at liquid phase and atmosphere pressure uses RCC (Residue Catalytic Cracking) zeolite catalyst. This research result indicates that two stage zeolite catalytic cracking reaction can't avoid reaction competition between C=O function cracking produce CO2 and long chain hydrocarbon cracking produce C3 and C4. This result happens because catalyst has almost same selectivity. CO2 and C3-C4 always be produced in first stage and second stage. This research got 18% volume C3 and C4 at CPO/catalyst mass ratio 75:1. Beside that, research found that catalyst was deactivated after 20 minute at cracking temperature. Base on this fact, catalyst must be regenerated every 30 minutes to optimize C3 and C4 yield."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52242
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Moestika
"Kebutuhan akan bensin mendorongg dilakukannya penelitian untuk menemukan sumber daya Iain sebagai bensin alternatif. Minyak kelapa sawit yang dimiliki Indonesia secara melimpah dapat dijadikan sumber bahan bakar bensin dengan melakukan reaksi perengkahan untuk didapatkan struktur molekul yang lebih kecil dan memiliki karakterislik yang menyerupai bensin.
Reaksi perengkahan katalistik terhadap minyak kelapa sawil dilakukan dengan mengadaptasi prinsip FCCU (Fluidized Catalytic Cracking Unit) yang dapat memecahkan rantai hidrokarbon panjang menjadi fraksi yang lebih pendek. Reaksi perengkahan katalistik ini dilakukan dengan kehadiran kalalis asam alumina. Dalam penelilian ini digunakan katalis alumina JRC (Japan Reference Catalys)-ALO-3 dan JRC-ALO-6. Reaksi dilakukan pada reaktor batch sederhana.
Untuk mengetahui terjadinya perengkahan dilakukan analisis berat molekul dengan metode kenaikan titik didih, viskositas dengan menggunakan viskometer Ostwald.
Bilangan oktana dengan metode ASTM D-976 termodifikasi dan analisa perubahan struktur molekul dengan menggunakan metode FTIR.
Kondisi operasi optimum umuk merengkahkan minyak kelapa sawit adalah pada komposisi katalis-minyak 1:1O0, waktu reaksi 15 menit dan suhu reaksi 150℃.
Reaksi perengkahan tersebut dapat menurunkan berat molekul menjadi 597 gr/mol dari 849 gr/mol dengan struktur molekul dimana ramai lurus senyawa menjadi lebih pendek dari senyawa awalnya. Senyawa produk ini juga memiliki bilangan oktana yang jauh lebih tinggi daripada bensin yang banyak digunakan saal ini, yaitu 111.2.
Namun dari segi viskositas, senyawa ini masih lebih besar daripada bensin premium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qodri Febrilian Erahman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41144
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jelita Helianisa
"Tempurung kelapa merupakan biomassa hasil samping pengolahan buah kelapa yang pemanfaatannya belum optimal karena dianggap sebagai limbah tak bernilai. Dalam proses pengembangannya, limbah tempurung kelapa memiliki peluang yang besar untuk dimanfaatkan sebagai produk dengan nilai ekonomi tinggi seperti BTX (Benzena, Toluena, Xilena) karena memiliki building block berupa senyawa aromatik. Proses pirolisis termal dan perengkahan katalitik biomassa tempurung kelapa telah dilakukan dalam reaktor unggun diam untuk menghasilkan senyawa BTX masing – masing pada suhu 550oC dan 500oC. Katalis CaO/HZSM-5 yang disintesis melalui teknik pencampuran fisik dan impregnasi basah dengan perbandingan 2:1 terhadap umpan bio-oil digunakan pada proses upgrading perengkahan katalitik. Katalis CaO/HZSM-5 dipilih karena penggunaan kedua katalis tersebut secara simultan memberikan efek sinergis dalam menghasilkan senyawa monoaromatik BTX. Penambahan CaO terbukti mampu meningkatkan ukuran pori rata – rata katalis setelah termodifikasi sehingga dapat menurunkan kemungkinan deaktivasi katalis dengan mencegah pembentukan kokas. Karakterisasi BET terhadap katalis menunjukkan bahwa diameter pori katalis CaO/HZSM-5 pencampuran fisik dan impregnasi basah secara berturut – turut sebesar 2,14 nm dan 5,24 nm. Selanjutnya, bio-oil melalui karakterisasi FTIR dimana produk upgrading bio-oil tempurung kelapa didominasi oleh senyawa aromatic, phenol, dan alcohol. Berdasarkan karakterisasi GC-MS, katalis CaO/HZSM-5 hasil pencampuran fisik memberikan kinerja optimal dimana yield BTX tertinggi yang diperoleh sebesar 45,85%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi alternatif dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil
Coconut shell is a by-product of processing coconuts whose utilization is not optimal because it is considered as worthless waste. In the development process, coconut shell waste has an excellent opportunity for being utilized as a product with high economic value as BTX (Benzene, Toluene, Xylene) due to its high content of lignin which is the building block in the form of aromatic compounds. Thermal pyrolysis and catalytic cracking of coconut shell biomass have been carried out in a fixed bed reactor to produce BTX compounds at 550oC and 500oC, respectively. CaO/HZSM-5 catalyst was synthesized using physical mixing and wet impregnation technique with a ratio of 2:1 to bio-oil feed in the upgrading process of catalytic cracking. CaO/HZSM-5 catalyst was chosen because the use of the two catalysts simultaneously provides a synergistic effect in producing BTX compounds. The addition of CaO has proven to increase the average pore size of the catalyst after modification and reduce the possibility of catalyst deactivation by preventing coke formation. The BET characterization of the catalyst showed that the pore diameters of the CaO/HZSM-5 catalyst of physical mixing and wet impregnation were 2,14 nm and 5,24 nm, respectively. Furthermore, FTIR characterization showed the upgrading product of coconut shell bio-oil dominated by aromatic compounds, phenols, and alcohols. Based on the GC-MS characterization, the CaO/HZSM-5 catalyst of physical mixing gave an optimal performance where the highest BTX yield was obtained at 45.85%. This research was expected to provide alternative solutions to reduce dependency on fossil fuels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>