Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahyani Fitria Utami
"Biosorpsi adalah suatu proses yang menggunakan padatan berasal dari bahan alam untuk mengikat logam berat yang terdapat dalam larutan. Metode ini sangat menjanjikan untuk mengolah limbah industri yang mengandung logam berat berbahaya karena biaya materialnya yang murah serta memiliki kapasitas penyerapan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan ion logam krom dari limbah cair buatan melalui proses biosorpsi menggunakan biomaterial yang berasal dari daun jambu biji (Psidium guajava) sebagai biosorben.
Percobaan dilakukan pada kondisi batch menggunakan variasi waktu kontak, pH awal larutan, suhu operasi, dan kosentrasi awal ion logam krom dalam larutan. Dosis biosorben yang digunakan adalah 2 gram/liter. Sedangkan, konsentrasi awal ion logam krom dalam larutan adalah 10 mg/liter. Pertama-tama, daun jambu biji sebagai biosorben dipreparasi dengan cara dihaluskan, dicuci, dan dikeringkan. Tahapan berikutnya yaitu pengujian penyerapan, kinetika, serta pengujian kesetimbangan dari proses biosorpsi tersebut. Pada tahapan ini variasi suhu dilakukan untuk melihat kemampuan penyerapan biosorben. Variasi pH dilakukan untuk melakukan uji kesetimbangan, sedangkan variasi waktu kontak dilakukan untuk menguji kinetika penyerapan. Variasi konsentrasi awal ion logam krom dalam larutan dilakukan untuk mendapatkan kurva adsorpsi isotermis.
Pengujian ini diketahui hasilnya dari pengukuran konsentrasi krom yang terdapat baik dalam larutan maupun dalam filtrat. Percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa proses adsorpsi terjadi pada pH 2 dan tidak dapat belangsung pada pH 7 dan 10. Pada pH 2, kondisi kesetimbangan dicapai untuk waktu kontak 90 menit dengan kemampuan penyerapan ion logam krom hingga 99,67%.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan kenaikan temperatur maka konstanta kesetimbangan proses akan cenderung berkurang. Uji adsorpsi isotermis menunjukkan kapasitas adsorpsi ion logam krom oleh daun jambu biji (k) adalah 4,2314 mmol/gram biosorben dan intensitasnya (n) adalah 2,155. Nilai intensitas yang didapat menunjukkan bahwa penggunaan daun jambu biji sebagai adsorben menguntungkan. Berdasarkan hasil percobaan, daun jambu biji berpotensi sebagai biosorben ion logam krom dalam limbah.

Biosorption is a process using solid biomaterial to remove heavy metal from a solution. This is a potential method to treat industrial waste containing toxic heavy metals because of its low-cost and its high sorption capacity. This biosorption process was studied to observe hexavalent chromium removal from artificial waste solution using biomaterial from guava (Psidium guajava) leaves as biosorbent.
Chromium biosorption was studied in batch condition, as function of contact time, solution pH, temperature, and initial concentration of metal ion in solution. The dosage of biosorbent is 2 gram/L. And, initial of chromium ion in solution is 10 mg/L for the experiment of sorption, kinetics, and equilibrium. Before used as biosorbent, guava leaves was being preparated first by crushed, washed, and dried. After preparation, the experiment of sorption, kinetics, and equilibrium was observed. Temperature variation was used to investigate sorption ability of the material. pH solution and contact time variation were used to investigate the equilibrium of the process and sorption kinetics. Adsorption isotherm was investigated from variation of chromium initial concentration in solution.
Result of the experiments wre known from measurement of residual chroium concentration in solution and filtrate. Experiment result showed that adsorption process only occured in pH 2 not in pH 7 and 10. And, the experiment was reached equilibrium condition in contact time 90 minutes with amount chromium adsorbed until 99,67%.
Experiment result showed that equilibrium constants for Cr(VI) decreased as temperature increases and adsorption decreased with temperature for guava leaves. From adsorption isotherm experiment, guava leaves sorption capacity (Kf) was 4,2314 mmol/gram of biosorbent and the intensity of adsorption process (n) was 2,155. The intensity value showed that guava leaves is very valuable as chromium adsorbent. And then, it can be concluded that guava leaves is potential biosorbent for chromium removal from wastewater.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49669
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manik, Giyot Partohap
"Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mendapatkan proses penyisihan ion logam krom melalui proses adsorpsi menggunakan biomaterial yang berasal dari daging buah tanaman jambu biji (Psidium guajava). Hasilnya dapat digunakan untuk mengevaluasi kemampuan biomaterial yang digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan ion krom dari air limbah. Percobaan dilakukan dengan sistem batch dengan dosis biosorben sebesar 2 gr/L. Percobaan yang dilakukan akan memvariasikan waktu kontak dan pH awal larutan untuk mengetahui kinetika adsorpsi dan pengaruh pH terhadap sifat adsorpsi. Sedangkan variasi temperatur digunakan untuk mengetahui pengaruh perubahan temperatur dan parameter termodinamika. Selain itu, variasi konsentrasi awal ion logam krom dalam larutan dilakukan untuk mendapatkan parameter adsorpsi isotermis yang dapat digunakan untuk mengetahui kapasitas dan intensitas adsorpsi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa daging buah tanaman jambu biji dapat menyerap lebih dari 99% ion logam krom terlarut pada pH 2. Proses adsorpsi tidak dapat bekerja pada pH 7 dan 10. Konstanta kesetimbangan adsorpsi ion logam krom dapat dihitung menggunakan persamaan isotermis Freundlich dan titik kesetimbangan dicapai pada 240 menit. Berdasarkan uji adsorpsi isotermis diketahui bahwa kapasitas adsorpsi ion logam krom oleh daging buah tanaman jambu biji sebesar 0,349 mmol/g biosorben terjadi pada pH 2. Dengan kenaikan temperature maka konstanta kesetimbangan adsorpsi ion logam krom akan cenderung berkurang.

Purpose of this study is to learn about chromium ions removal by adsoprtion process using Psidium guajava's fruits. The result can be used for evaluate biomaterial performance as adsorbent to remove chromium ions from waste water. The experiment will be done by batch system with dosage of the biosorbent is 2 gr/L. In this experiment, contact time and pH of the solution will be variated to learn about adsorption kinetic and effect of pH to adsorption characteristic. The temperature of solution will be variated to learn about effect of temperature difference and thermodynamic parameter. Beside that, initial concentration will be variated to learn about adsorption isoterm parameters which can be used to evaluate adsorption capacity and intensity. The experiment results show that, Psidium guajava's fruits can adsorp more than 99% of chromium ions that dissolve at pH 2 solution. The adsorption process can't work at pH 7 and 10 of solution. Batch equilibrium tests showed that the chromium ions removal was fitted with Freundlich isotherm and the adsorption reached equilibrium in 240 min. Due to adsorption isoterm experiment, known that chromium ions adsorption capacity by Psidium guajava's fruits is 0,349 mmol/g biosorbent was achieved at pH of 2.0. The rise in temperature caused a slight decrease in the value of the equilibrium constant (Kc) for the sorption of chromium ions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49681
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Ali Lukman
"Biosorpsi adalah proses penyerapan logam berat oleh padatan yang berasal dari bahan alam. Cara ini merupakan metode yang sangat menjanjikan untuk mengolah buangan industri, terutama karena harganya yang murah dan memiliki kapasitas penyerapan yang tinggi. Oleh karenanya perlu dilakukan pengembangan proses yang dapat mengadsorpsi ion logam berat yang berbiaya murah, dengan memanfaatkan material adsorben yang mudah diperoleh dari tanaman.
Studi ini bertujuan untuk mendapatkan proses penghilangan ion logam kromium melalui proses adsorpsi menggunakan biomaterial yang berasal dari kulit batang tanaman jambu klutuk (Psidium guajava). Hasilnya dapat digunakan untuk mengevaluasi kemampuan biomaterial yang digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan ion krom dari dalam larutan air.
Eksperimen yang akan dilakukan akan memvariasikan waktu kontak dan pH awal larutan untuk mengetahui kinetika adsorpsi dan pengaruh pH terhadap sifat adsorpsi. Selain itu juga digunakan variasi temperatur untuk mengetahui pengaruh perubahan temperatur dan parameter termodinamika. Eksperimen terakhir adalah memvariasikan konsentrasi awal ion logam krom pada temperatur yang sama untuk mendapatkan parameter adsorpsi isotermis yang dapat digunakan untuk mengetahui kapasitas dan intensitas adsorpsi.
Seluruh eksperimen dilakukan dengan sistem batch pada jumlah biosorben tertentu. Berdasarkan hasil penelitian, pada temperatur ruang, kulit batang jambu klutuk dapat menyerap lebih dari 99% ion logam krom terlarut pada pH 2. Sistem adsorpsi tidak dapat bekerja pada pH 7 dan 10. Kemampuan adsorpsi ion logam krom oleh kulit batang jambu klutuk menurun seiring dengan peningkatan temperatur operasi.
Dari uji adsorpsi isotermis diketahui bahwa kapasitas adsorpsi ion logam krom oleh kulit batang jambu klutuk adalah 1,17 mmol/g biosorben dan berdasarkan intensitasnya dapat dinyatakan bahwa penggunaan kulit batang jambu klutuk sebagai adsorben menguntungkan. Proses ini diharapkan dapat diaplikasikan pada unit pengolahan air limbah industri seperti pada industri pelapisan krom, automotif, baja dan penyamakan kulit. Logam kromium harus dihilangkan dari air limbah sebelum limbah tersebut dapat dibuang ke air permukaan terutama karena sifatnya yang sangat beracun, nonbiodegradabel, karsinogenik dan beracun untuk kehidupan aquatik.

Biosorption is a heavy metal removement process by solid which come from nature. This is a promising method for industrial waste water treatment, especially because of the cheap price and have high adsorption capacity. Because of that, development for cheap heavy metal ion adsorption process by using nature base adsorbent are needed.
Purpose of this study is to learn about heavy metal removement process by adsorption process using Psidium guajava s epiderm. The result can be used for evaluate biomaterial performance which is use as adsorbent to remove chromium ions from water.
In this experiment, contact time and pH of the solution will be variated to learn about adsorption kinetic and effect of pH to adsorption characteristic. Beside that, operation temperature will be variated too to learn about effect of temperature difference and thermodynamic parameter. In the last experiment, initial concentration will be variated at the constant temperature to learn about adsorption isotherm parameters which can be used to evaluate adsorption capacity and intensity.
All of the experiment will be done by batch system with certain amount of biosorbent. Based on the experiment results, at room temperature, Psidium guajava s epiderm can adsorp more than 99% of chromium ions that dissolve at pH 2 solution. This system can t work at pH 7 and 10 solution. Performance of chromium ions adsorption by Psidium guajava s epiderm is decreasing through operation temperature increasement.
Due to adsorption isoterm experiment, known that chromium ions adsorption capacity by Psidium guajava s epiderm is 1.17 mmol/g biosorbent and based on the intensity, can be pronounced that this biosorbent is favorable for remove chromium ions for water. This process is expected to be applicated in industrial waste water treatment unit such as electroplating, automotive, and steel industry. Chromium ions must be removed from waste water before it can be disposed to the environment exspecially because of its poisonous, non-biodegradable, carsinogenic, and toxic behavior.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49671
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
F. Anjani Adyani D.
"Kolesterol merupakan zat lunak dari hasil metabolisme tubuh yang terdapat di dalam darah, menyerupai lemak, serta dihasilkan dari asam empedu dan asupan makanan. Pektin merupakan salah satu senyawa aktif yang mampu menurunkan kadar kolesterol. Sumber pektin yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari daun jambu biji (Psidium guajava L.). Tahapan dalam penelitian ini yaitu ekstraksi oleh asam asetat dengan bantuan gelombang mikro, pemurnian/isolasi ekstrak asam asetat dengan dua cara yaitu melalui kolom kromatografi terbuka dan pengendapan oleh etanol 96 %, identifikasi pektin dengan LC/MS dan uji iodin, dan uji in vitro oleh pektin. Waktu ekstraksi tertinggi adalah 15 menit dengan % berat filtrat ekstrak kasar sebesar 16,66 %. Yield hasil pemurnian/isolasi ekstrak asam asetat dari pengendapan oleh etanol 96 % sebesar 0,30 %. Sampel dari isolasi menggunakan metode pengendapan oleh etanol 96 % merupakan sampel pektin yang paling efisien dalam menurunkan kadar kolesterol.

Cholesterol is a soft substance from the body's metabolism in blood, resembling a fat, as well as the resulting from bile acids and food intake. Pectin is one of active compounds that are able to lower the cholesterol levels. Source of pectin used in this research come from the leaves of guava (Psidium guajava L.). The stage in this research is extraction using Microwave Assisted Extraction (MAE) method with acetic acid solvent, purification/isolation of acetic acid's extract in two ways: open coloumn chromatography and sedimentation using etanol 96 %, identification/isolation of pectin with LC/MS and iodin test, and in vitro test of pectin. The highest extraction time is 15 minutes with percent of filtrates's crude extract is 16.66 %. Yield results of acetic acid's extract purification/isolation from sedimentation by ethanol 96 % is 0.30 %. Sample from isolation with method of sedimentation by ethanol 96 % is the most efficient pectin's sample in lowering cholesterol levels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Priambodo
"Hiperkolesterolemia merupakan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh yang telah menjadi perhatian masyarakat karena dapat memicu berbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner, stroke dan aterosklerosis. Penderita hiperkolesterolemia di Indonesia mencapai 18% total penduduk atau sekitar 43 juta orang. Salah satu herbal yang berpotensi sebagai antihiperkolesterolemia yaitu daun jambu biji. Kandungan gallic acid, catechin, epicatechin dan quercetin dalam jambu biji memiliki aktivitas antioksidan dan antihiperkolesterolemia yang baik. Guvacap hadir sebagai produk herbal dalam bentuk kapsul yang berisi ekstrak daun jambu biji yang berkhasiat membantu menurunkan kolesterol dalam tubuh. Proses produksi dilakukan melalu metode maserasi untuk mendapatkan ekstrak daun jambu biji. Produk dijual dengan harga Rp.20.500 per botol dengan isi 60 kapsul. Dari segi keekonomian, harga jual yang terjangkau menjadi keunggulan produk ini. Pabrik Guvacap ini memiliki nilai NPV sebesar Rp 3.310.787.323,99, IRR sebesar 18% dan break event point selama 2,14 tahun sehingga pabrik Guvacap ini sangat layak untuk didirikan.

Hypercholesterolemic is the high levels of cholesterol in the body that have become the public's attention because it can lead to various diseases such as coronary heart disease, stroke and atherosclerosis. Patients with hypercholesterolemic in Indonesia reaches 18% of the total population or about 43 million people. One herb that is potentially as anti-hypercholesterolemic is guava leaf. The content of gallic acid, catechin, epicatechin and quercetin in guava leaf have antioxidant and anti-hypercholesteromic activity. Guvacap present as herbal products in capsule that contains extract of guava leaves are potent to help lowering cholesterol in the body. The production process is carried out through maceration method to get the guava leaf extract. Products sold at Rp.20.500 per bottle which contains 60 capsules. Based on investment feasibility study, Guvacap plant has NPV Rp3,310,787,323,99, IRR of 18% and break event point 2.14 years. Those show Guvacap factory is feasible to be established."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Sutioso
"Pektin merupakan polimer yang berasal dari tanaman, salah satunya terdapat pada daun jambu biji (Psidium guajava), diketahui memiliki aktivitas sebagai penurun kadar kolesterol dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penurunan kadar kolesterol dalam uji in vitro dan in vivo. Dari uji in vitro diketahui bahwa penurunan kadar kolesterol tidak dapat dideteksi karena masih terdapatnya senyawa tannin yang mempengaruhi warna sampel pada saat pengukuran absorbansi.
Dari uji in vivo diketahui bahwa pektin yang diisolasi dari daun jambu biji mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan pada hari ke-28. Hal ini dibuktikan dengan Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf signifikansi satu arah dengan taraf signifikansi 99%.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian simvastatin 0,18 mg/ BB tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar selama 28 hari memberikan penurunan kadar kolesterol lebih baik dibandingkan pektin dengan dosis 0,108 g dan 0,216 g.

Pectin is a polymer comes from plants, which one of them founds on guava leaves (Psidium guajava) has an activity to reduce cholesterol level in blood. This study aims to know the activity of cholesterol reduction in vitro and in vivo test. From in vitro test it was known that the cholesterol reduction level cannot be detected because of pectin compound which affects the color of the sample in absorbance determination with UV-Vis spectrophotometer.
From in vivo test it was known that pectin which is isolated from guava leaves could reduce the blood cholesterol level of Wistar strain white rat (Rattus norvegicus) significantly in 28 days. This was proofed by Analysis of Variance (ANOVA) with 99% significance level.
This study showed that 0,18 mg simvastatin which was given to rats in 28 days, had a better blood cholesterol reduction activity than pectins which doses are 0,108 g dan 0,216 g.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43496
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yenni Auliawati
"Tanin merupakan kelompok metabolit sekunder bagian dari senyawa polifenol yang cukup banyak ditemukan di dalam daun jambu biji (Psidium guajava). Tanin diketahui berpotensi sebagai inhibitor xantin oksidase, enzim yang berperan dalam hiperurisemia. Peningkatan produksi enzim ini akan berdampak pada penyakit pirai atau encok.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yield ekstrak kasar daun jambu biji yang di ekstrak dengan metode sonikasi dengan pelarut yang berbeda, yaitu aseton 70%, etanol 70%, dan akuades, serta menguji inhibisi ekstrak terhadap aktivitas enzim xantin oksidase secara in vitro dan mengetahui kandungan senyawa tanin pada sampel yang memiliki persentase inhibisi tertinggi.
Dari ketiga jenis pelarut tersebut, diketahui ekstrak akuades memiliki persentase inhibisi tertinggi yaitu sebesar 58,2% diikuti oleh ekstrak etanol 70% dan aseton 70% dengan persentase inhibisi masing-masing 38,6% dan 28,5%. Kandungan tanin dalam ekstrak akuades daun jambu biji cukup besar, yaitu sebesar 32,42 mg/g atau 3,242% (b/b).
Hasil yang diperoleh menjelaskan dan mendukung penggunaan ekstrak dari daun jambu biji (Psidium guajava) untuk mencegah dan mengobati hiperurisemia.

Tannin is secondary metabolite and one of polyphenolic substances that can be found in Psidium guajava leaves. Tannin is known for its potential as xanthine oxidase inhibitor, a key enzyme playing role in hyperuricemia. Overproduction of xanthine oxidase can cause gout.
This study aimed to obtain yield of crude extract from Psidium guajava leaves by using three different solvents, acetone 70%, ethanol 70%, and water. The crude extracts were used for in vitro xanthine oxidase inhibitory activity assay. Tannin content in the sample showing the highest degree of inhibition was also determined.
Aqueous extract exhibited the highest activity with an inhibition of 58.2%, followed by ethanol 70% and acetone 70% with an inhibition of 38.6% and 28.5% respectively. Tannin content in aqueous extract of Psidium guajava leaves is 32.42 mg/g or 3.242% (m/m) of total weight.
These results may explain and support the dietary use of the extracts of Psidium guajava leaves for the prevention and treatment of hyperuricemia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinar Rochmasari
"Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mengandung beberapa senyawa seperti minyak atsiri, senyawa tannin, terpenoid, flavonoid, resin, antosianin, dan alkaloid. Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi dan identifikasi struktur molekul senyawa kimia dalam fraksi netral daun jambu biji Australia. Daun jambu biji yang telah kering dimaserasi dengan metanol. Ekstrak kasar metanol diekstraksi dan didapatkan 3 fraksi yaitu fraksi netral, fraksi asam, dan fraksi fenolik.
Fraksi netral diuji bercak menggunakan KLT, dimurnikan menggunakan kromatografi kolom dengan teknik gradien elusi menggunakan eluen campuran etil asetat dan n-heksana. Senyawa hasil isolasi berupa cairan kental (minyak) diidentifikasi menggunakan FT-IR, GC-MS, dan 1H NMR. Dari hasil identifikasi, senyawa yang diperoleh yaitu metil palmitat, metil linolenat, metil stearat dan squalene.

Guava leaf (Psidium guajava L.) contain essential oil, tannin, terpenoid, flavonoid, resin, anthocyan, and alkaloid. This study has been carried out isolation and identification of chemical compounds of Australian guava leaves in the neutral fraction. Dried guava leaves macerated with methanol. Methanol crude extracts was extracted and obtained three fractions: neutral fraction, acid fraction, and phenolic fraction.
Neutral fraction was tested by using TLC test, and then purified by column chromatography with gradient eluent of ethyl acetate and n-hexane. The isolated compounds form oil, then performed the identification with FTIR spectrophotometer, GC-MS, and 1H-NMR. From the results of identification, the compounds was obtained are methyl palmitate, methyl stearate, methyl linolenate and squalene.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S877
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Izmiaty Nurjanah
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Pengobatan kanker payudara saat ini mulai banyak menggunakan bahan alam Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan kanker adalah ekstrak daun jambu biji. Untuk pengembangan lebih lanjut ekstrak dibuat dalam liposom. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas antiproliferasi dari ekstrak daun jambu biji menggunakan liposom. Metode yang digunakan yaitu metode lapis tipis dan dikecilkan ukurannya menggunakan metode ekstrusi. Liposom yang sudah jadi dikarakterisasi secara morfologi menggunakan TEM, distribusi ukuran partikel menggunakan PSA, dan zeta potensial menggunakan zetasizer.Setelah dikarakterisasi, dilanjutkan dengan pengujian antiproliferasi menggunakan metode MTT. Dari hasil karakterisasi, liposom beerukuran dibawah 748 nm dan termasuk Unilamellar Vesicle dengan nilai zeta potensial -12,7. Dari hasil pengujian antiproliferasi didapatkan nilai IC50 liposom 194,034 μg/mL dan IC50 dari larutan ekstrak yaitu 224,863 μg/mL yang menunjukan bahwa liposom dapat mempengaruhi aktivitas antiproliferasi pada ekstrak daun jambu biji.

ABSTRAK
Breast cancer is one of the biggest causes of death in the world. Now, the treatment for breast cancer is more using natural ingredients.One of the plants that can be used for cancer treatment is guava leaves extract.For further development,the extract is made into liposomes. The purpose of this research is to increase the antiproliferative activity of guava leaves extract using liposomes.The method is using thin layer’s method and reduced in sizing using the extrusion method.Liposome that have been made was characterization by morphology using TEM, particle size distribution using PSA, and potential zeta using zetasizer. After characterized, followed by antiproliferative test using MTT method. From the result of characterization, liposome size below 748 nm and include as Unilamellar Vesicles with potential zeta -12,7.From the result of antiproliferative test, IC50 liposomes is 194.034 μg/mL and IC50 of the extract solution is 224.863 μg/mL which proves that liposomes can approve the antiproliferative activity in the guava leaves extract."
2015
S59400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carmelita Dissa Wardhani
"Kuersetin merupakan senyawa flavonoid yang memilki khasiat sebagai antioksidan. Fraksi etil asetat dalam daun jambu biji (Psidium guajava L.) memiliki kandungan senyawa kuersetin yang paling tinggi. Dalam penelitian ini, aktivitas antioksidan dari senyawa kuersetin diukur dengan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil) untuk memperoleh nilai IC50 dari fraksi etil asetat ekstrak etanol 96% daun jambu biji. Aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh daun jambu biji memiliki mekanisme sebagai peredam radikal bebas dengan mendonorkan elektron kepada senyawa radikal bebas.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat pada ekstrak etanol daun jambu biji, membuat 3 formula krim anti kerut yang mengandung ekstrak daun jambu biji, dan menguji stabilitas fisik melalui pengamatan selama 12 minggu pada suhu kamar (28±2ºC), suhu rendah (4±2ºC), dan suhu tinggi (40±2ºC). Setelah itu, dilakukan juga pengukuran aktivitas antioksidan dari sediaan tersebut.
Nilai IC50 yang didapat dari hasil fraksinasi etil asetat yaitu sebesar 10,3429 ppm. Kemudian dibuat ketiga formula dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji yang bervariasi yaitu 0,1%, 0,25%, dan 0,5%. Ketiga formulasi tersebut stabil secara fisik pada tiga kondisi suhu penyimpanan yang berbeda, yaitu pada suhu kamar (28±2ºC), suhu dingin (4±2ºC), dan suhu tinggi (40±2ºC).

Quercetin which is a type of flavonoid is a compound that has antioxidant activity. The ethyl acetate fraction of guava leaves (Psidium guajava L.) contain the highest compound of quercetin. In this research, antioxidant activity assay of quercetin was measured using DPPH (2,2-Difenil-1pikrilhidrazil) method to obtain IC50 values of ethyl aceate fraction of ethanol extract of guava leaves. The mechanism of antioxidant cream of guava leaves is donating an electron to free radical compounds.
The aim of this research is to examine the antioxidant acivity of ethyl acetate fraction in the ethanol extract of guava leaves, to make three formulations of anti wrinkle cream which contain ethanol extract of guava leaves, and test its physical stability for twelve weeks at different temperatures; room temeperature (28 ± 2ºC), low temperature (4 ± 2ºC), and high temperature (40 ± 2ºC). After that, antioxidant activity assay of anti wrinkle cream was tested.
IC50 values of ethyl acetate fraction of ethanol extract guava leaves was 10.3429 ppm. Then, three formulas were made with guava leaf extract concentrations were varied at 0.1%, 0.25%, and 0.5%. All three formulations showed physical stability with three different temperature conditions; room temeperature (28 ± 2ºC), low temperature (4 ± 2ºC), and high temperature (40 ± 2ºC).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S54769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>