Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137224 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Innes Yesika Sulistio
"Lansekap merupakan sebuah ruang luar yang dijadikan sebagai media apresiasi manusia, salah satunya adalah dengan memberikan narasi-narasi yang menjadi nilai tambah terhadap lansekap. Narasi lansekap dan unsur-unsur lansekap akan menjadi elemen pembentuk karakter lansekap. Pada masa modern, keberadaan lansekap menjadi sebuah hal yang biasa. Narasi-narasi sebagai bentuk apresiasi terhadap lansekap mengalami perubahan, disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang serba cepat dan praktis. Apresiasi manusia yang berubah terhadap lansekap, akan memberikan pengaruh terhadap karakter lansekap. Namun manusia tetap membutuhkan lansekap sebagai salah satu alternatif untuk menghabiskan waktu luang.

Landscape is an outdoor space that has been used as media of human appreciation, for example by giving narrations that would become an additional value of a landscape. Narrations of landscape and elements of landscape are fundamentals of making landscapes character. In these modern days, landscape existence becomes a common thing. Narrations as forms of appreciation have changed, this is because the changing of fast and practical urban lifestyle. Human appreciations that have been changed toward landscape, will effect towards the landscape character. But human still need landscape as an alternative way to spend their free time (leisure)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51574
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suzi Marsitawati
"ABSTRAK
Permukiman Menteng merupakan kota taman pertama di Indonesia yang dilindungi oleh suatu penetapan sebagai kawasan Cagar Budaya yaitu Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. D.IV-6098 1 d 1 33 11975 tentang Penetapan Daerah Menteng Sebagai Lingkungan Pemugaran. Namun disayangkan banyak perubahan terjadi baik pada lansekap maupun bentuk bangunan yang seharusnya dipertahankan karena Menteng merupakan kawasan permukiman yang terletak ditengah kota, dibangun pada jaman pemerintahan Hindia Belanda dan merupakan salah satu perumahan kolonial yang mempunyai kualitas lingkungan yang baik ; bersih, asri, aman dan nyaman.
Terperolehnya perubahan karakteristik lansekap kota taman permukiman Menteng, terindentifikasi faktor - faktor yang menyebabkan perubahan lansekap kota taman pada permukiman Menteng Jakarta Pusat dan terperoleh penjelasan upaya Pemerintah Daerah dan pemilik kapling dalam melindungi kawasan permukiman Menteng sebagai Kawasan Cagar Budaya adalah tujuan penelitian ini dalam upaya menjawab masalah penelitian yaitu mengapa terjadi perubahan lansekap kota taman pada permukiman Menteng Jakarta Pusat.
Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengumpulkan data melalui wawancara dengan pedoman kepada pemilik kapling lama,pemilik kapling baru, Pemerintah Daerah dan informan lainya yang mempunyai pengetahuan tentang permukiman Menteng.
Berdasarkan hasil penelitian ternyata makin mahalnya PBB, tidak pahamnya pemilik kapling, berkurangnya luasan ruang terbuka hijau, tidak adanya insentif yang diberikan oleh Pemerintah Daerah, kurangnya sosialisasi, dan kurangnya pengawasan yang ketat dari Pemerintah Daerah merupakan faktor penyebab terjadinya perubahan lansekap kota taman pada perrnukiman Menteng.
Dari hasil wawancara dengan pedoman, beberapa informan memberikan usulan jika program Pemerintah Daerah ingin berhasil masyarakat harus dilibatkan sejak awal, diberikan sosialisasi dan diperhatikan insentif kepada masyarakat yang terkena program Pemerintah seperti SK Cagar Budaya Permukiman Menteng.

ABSTRACT
Menteng Settlement has been the first garden city in Indonesia protected by a regulation as a cultural preserve as stated in the Jakarta Governor's Decree No D.IV-60981d 133 1 1975 to decide Menteng Settlement Area as an Environmental Restoration. But it is quite a pity that there are a lot of changes happening either in landscaping or in the form of the building which actually should be maintained since Menteng area is an settlement area located in the middle of the city built during the Netherlands East Indies as a colonial settlement which has better, clean, beautiful, safe and comfortable environmental quality.
Based on the fact-findings on the change of garden city landscape of Menteng settlement, we could identify some factors which can cause changes in garden city landscape and obtain clarification from the Jakarta Provincial Government as well as from land-lot owners in protecting Menteng settlement area as a Cultural Preserve Area is the objective of this study in trying to clarify problems why should there be changes of garden city landscape in Menteng settlement of Central Jakarta.
The researcher is using Qualitative Approach by collecting data through interview with old and new land-lot owners, Local Government and other informants who know about Menteng settlement.
Research has shown that the more expensive land and building tax, lack of understanding of the lot owners, the decrease of green open space, lack of incentives given by the Local Government, lack of socialization, and lack of tight control from the Local Government have become main factors of the change of garden city landscape in Menteng settlement.
The result of interview based on guidelines, some informants gave some suggestion that the community be involved from the beginning in this preservation program. Involvement of the community should be done earlier through socialization of the program while incentives should be given especially to those affected by the preservation project of the Local government as stated in the Decree of cultural Preservation of Menteng Settlement.
"
2007
T20691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiliana
"Perancangan ruang publik ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban akan ruang untuk beraktivitas dan bersosialisasi. Dalam perkembangannya, pembangunan ruang publik ini seringkali terpisah dari pemahaman lingkungan sekitarnya sehingga tidak terdapat kaitan antara ruang publik dan masyarakat di sekitarnya. Ruang publik yang tidak dimanfaatkan dengan benar akan kehilangan makna bagi masyarakat sekitarnya.
Pemahaman mengenai lingkungan sekitar ruang publik diperlukan agar dapat menciptakan ruang yang digunakan dan berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Skripsi ini membahas sejauh mana keberagaman dalam lingkungan sekitar ruang terbuka publik dapat mempengaruhi keberhasilan ruang publik. Khususnya yang dibahas adalah sejauh mana keberadaan mixed-use sebagai salah satu bagian dari keberagaman (diversity) mendukung keberhasilan taman sebagai salah satu ruang terbuka publik.
Dari analisis dua taman dengan lingkungan sekitar yang berbeda diketahui bahwa adanya guna yang dominan dalam suatu area memberi pengaruh terhadap ruang publik. Keberagaman guna lahan sekitar mendorong penggunaan akses di sekitar ruang publik. Pengguna yang beragam dari lingkungan sekitar mendorong penggunaan ruang publik untuk beraktivitas. Guna lahan yang dominan memberi pengawasan lebih terhadap keamanan dalam ruang publik dan area sekitarnya.
Pemahaman tentang kaitan antara keberagaman guna dengan keberhasilan ruang publik menjadi penting untuk dikaji agar diperoleh rancangan yang sesuai dengan keinginan masyarakat sekitar sebagai pengguna dan kebutuhan suatu area akan ruang publik.

Public space designed to meet urban citizen?s need of space used for activities and socialize. In the progress, designs of public space often separate from the understanding of the surroundings so that there is no connection between public space and the society around.
Understanding the environment around public space is necessary to design a space that can be use and functions as it should. This thesis is about how far diversity in an environment around open public space could influence the success of the public space. Especially the presence of mixed-use as one of the forms of diversity supports the success of a park as an open public space.
From the analysis of two parks with different surroundings, we can identify that dominant use in an area influence public space. Mixed-use of the surroundings encourage use of access around public space. Dominant use provides a more lookout to the public space and its surroundings.
Understanding the connection of diversity and the success of public space has become important to study so that we can acknowledge design suitable with citizens desire as users and an area needs of public space."
2008
S48435
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setya Mariana
"Pembangunan fisik di kota Jakarta telah memunculkan lingkungan terbangun yang terdiri atas bangunan dan lansekap. Lingkungan terbangun tersebut salah satunya dibangun dengan cara menutup permukaan tanah dengan lapisan baru berupa perkerasan. Namun, pengadaan perkerasan yang cenderung bersifat kedap air dapat berdampak pada ekologi dari lingkungan terbangun tersebut maupun kawasan kota tesebut secara umum. Dampak yang dimaksud adalah banjir akibat tertutupnya sebagian besar permukan tanah yang dapat meresapkan air.
Tulisan ini mencoba menguraikan bagaimana seharusnya perkerasan mampu mendukung peresapan air pada lahan lingkungan terbangun, termasuk dalam hal ini lahan taman kota yang salah satu fungsinya dibangun sebagai lahan peresapan air. Pada akhir pembahasan, terlihat bahwa selain pengaplikasian perkerasan tembus air, diperlukan upaya-upaya lain yang terintegrasi untuk memaksimalkan peresapan air.

Physical development in Jakarta had emerges built environments that consist of buildings and landscapes. One of the ways to built this is by covering the ground surface with new layer of hard surface (pavement). But, the hard surface that is almost impermeable may cause some effects to the ecology of built environment and of the city generally. One of them is flood, which is caused by the covered ground surface.
This paper is trying to describe how the hard surface should can support the water infiltration, include the case of urban park area which is exists as water infiltration area. At the end of this paper, it could be considered that beside the application of permeable pavement, we need to integrate other efforts to maximize water infiltration.
"
2008
R.05.08.26 Mar p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nirissa Arviana Fardani
"Ruang publik terbuka khususnya taman di dalam ruang kota memiliki potensi yang dapat memicu interaksi yang dapat dikembangkan pengguna di dalamnya. Potensi ruang dan interaksi antar pengguna dalam taman tersebut kemudian mendorong terciptanya komunitas. Skripsi ini bertujuan memahami bagaimana peran ruang publik terbuka terhadap terbentuknya aktivitas komunitas. Pembahasan mencakup taman sebagai ruang publik, persepsi pengguna terhadap ruang tersebut, aktivitas di dalamnya hingga tercipta komunitas dan studi kasus pada Taman Menteng dan Taman Suropati. Temuan skripsi ini adalah potensi dari elemen fisik ruang publik terbuka memicu persepsi dan interaksi pengguna hingga terbentuknya komunitas.

Open public space, especially parks in urban space has potential to develop user interaction. Interaction between user and potential space in the park could encourage community existance. This study aims to understand the role of open public space in order to form activities of community. The study examines furter regarding park as public space, user perception, the occur activity and how the community formed. It uses Taman Menteng and Taman Suropati. Findings show that a physical element of open public space able to encourage perception and user interaction to formed community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rustam Hakim
Jakarta: Bumi Aksara, 2014
712 RUS k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Susanti
"Taman merupakan bagian dari ruang terbuka kota, yang memberi kontribusi bagi masyarakat dan lingkungannya, terutama secara sosial dan estetis. Fungsi sosial dari taman inilah yang memberi pengaruh terbesar pada kehidupan kota. Sedangkan fungsi estetis memberikan nilai tambah pada pengalaman ruang di taman dan memperindah lingkungannya. Namun kondisi taman-taman di Jakarta saat ini tidak seluruhnya baik, dan sering disalahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu, terutama taman lingkungan. Di sisi lain, taman yang baru dibangun maupun yang baru diperbaiki dapat menarik minat masyarakat kota untuk menggunakan taman. Fungsi dan rancangan taman ini dipahami lebih dalam melalui tiga studi kasus taman di area pemukiman kota, yaitu Taman Menteng, Taman Suropati, dan Taman Ayodia. Kehadiran taman-taman di area pemukiman kota, baik taman lingkungan maupun taman wilayah, menggambarkan suatu pemenuhan kebutuhan rekreasi di ruang terbuka, yang disesuaikan dengan gaya hidup waktu senggang di tengah aktivitas keseharian masyarakat kota dan jarak tempuh menuju taman. Penggunanya tidak hanya yang berasal dari lingkungan perumahan tetapi juga tempat lainnya di sekitar wilayah tersebut. Rancangan taman dapat mempengaruhi seberapa banyak pengguna dan menunjukkan hierarki suatu taman. Terdapat sepuluh kriteria perancangan taman-taman lingkungan, yaitu lokasi yang baik dan strategis, akses yang memadai secara fisik dan visual, tempat untuk duduk, fasilitas untuk segala cuaca, pencahayaan malam hari, pengolahan permukaan taman, kegiatan yang beragam, aksen sebagai pusat dan pemberi vitalitas ruang, area bermain anak dan pengolahan affordance yang baik dari suatu desain taman, serta bentuk cenderung geometris.

Park is part of the urban open space that contributes to society and the environment, which primarily has social and aesthetic functions. The social function of park provides the greatest influence on urban life. While the aesthetic function are providing added value to the experience of space in the park and beautify the environment. But the condition of parks in Jakarta is currently not entirely good, and often misused for the benefit of irresponsible groups, especially the local parks. On the other hand, the new or rejuvenated parks can attract people to use the parks. That functions and park's design are understood more deeply through three case studies in urban residential areas. They are Menteng Park, Suropati Park, and Ayodia Park. The presence of parks in urban residential area, both local and district parks, describes recreational needs in the open space, which is adjusted with leisure lifestyle of urban community in the midst of their daily routines and the distance to the park. Users are not only coming from the neighborhood but also elsewhere around the area. The design of park can affect how many users and shows the hierarchy of a park. There are ten criteria for the design of local parks, which is good and strategic location, easy accessibility both physical and visual, sitting places, facilities for all weather, artificial lighting, the variety of park surface, variety of activities and events, standing accent as a center and its vitality space, then children's play areas and making a good affordance of a park design, and geometric shapes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52351
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Maya Puspitasari
"Penelitian ini menyajikan suntingan teks dari naskah Syair Perang Menteng. Dalam menyajikan suntingan teks, metode yang digunakan adalah metode kritis. Penelitian ini juga membahas perbandingan penggambaran unsur sejarah berdasarkan versi para ahli, dari catatan Belanda, dengan teks dalam Syair Perang Menteng. Melalui penelitian ini, akan terlihat perbedaan penggambaran sebuah sejarah berdasarkan sudut pandang cerita peristiwa Perang Menteng. Perang Menteng terjadi di Palembang pada tahun 1819.

This research presents the editing text of Syair Perang Menteng manuscript. In order, present the editing text, it used critic method. The research also discuss about comparison of the description of history element based on historian version from Dutch's notes with text of _Syair Perang Menteng. From this research, will be seen the difference of an description history based perspective the story teller _Perang Menteng_. _Perang Menteng_ was happened in Palembang on 1819."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S10776
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rustam Hakim
Jakarta: Bumi Aksara, 2004
712 RUS k (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Alfani
"Dalam suatu waktu kita tidak hanya bisa menangkap identitas dan image kawasan, namun juga dapat merasakan hal yang berbeda pada suatu kawasan, kemungkinan muncul atau pudarnya suatu hal. Hal ini menimbukan pertanyaan mengenai apa yang menyebabkannya dan bagaimana hal ini bisa terjadi. Kawasan (lingkungan) sebagai tempat manusia hidup dan melakukan aktifitas membutuhkan adanya identitas dan image untuk dapat dibedakan dengan kawasan yang lain. Kemunculan waktu sebagai suatu media tempat manusia untuk bergerak dalam ruang memungkinkan adanya suatu perubahan dan perkembangan baik pada dirinya dan lingkungan. Karena itu, waktu memiliki pengaruh pada pembentukan identitas dan image kawasan.
Dalam bukunya, What Time is This Place? Kevin Lynch mengatakan bahwa suatu tempat bisa terlihat berbeda disaat waktunya pun berubah. Dalam penulisan ini, penulis mencoba melihat peran waktu terhadap identitas dan image kawasan pada dua kasus (Kawasan Roti Bakar Eddy dan Taman Lawang). Waktu yang dilihat dalam penulisan ini adalah yang bersifat sifat yang linear atau menerus (continuous), sedangkan kawasan yang dimaksud adalah kawasan di dalam suatu kota. Selain beberapa teori Kevin Lynch, penulis juga melakukan pendekatan melalui teori-teori yang diungkap oleh JP.Bonta, Arto Haapala, Kwinter Sanford, Harjanto Suwarno dan beberapa teori lain yang terkait dengan topik. Berdasarkan studi dan pengamatan pada dua studi kasus, penulis melakukan analisis untuk menarik kesimpulan.
Penulis menemukan bahwa wujud dari identitas dan image kawasan bias berbentuk fisik dan non-fisik, dikarenakan interpretasi dan penafsiran pengamat juga dapat berbeda berdasar sudut pandang atau caranya melihat. Waktu dapat membuat berubahnya identitas dan image suatu kawasan, waktu juga bias mempengaruhi hanya salah satunya saja. Identitas dan image adalah hal penting bagi sebuah kawasan, dan waktu memiliki peran penting dalam pembentukannya. Berjalannya waktu ditandai dengan adanya hal yang berulang dan hal yang tidak bisa diulang. Selama waktu terus berjalan, suatu identitas dan image kawasan tak terlepas dari potensinya untuk berubah.

In a time we are not only can find region identity and image, but also we can feels something different in that region. This matter cause the question about what makes this happen. A environment as a place for human to live and doing activities needs an identity and image to be distinguished with the other region. Time as a media where human can move in the space makes change and development are possible. Because of that, time have influence to create region identity and image.
In his book (What time is this place?) Kevin Lynch said that ?Places can be given particular look at particular times?. I try to see the role of time to the region identity and image in two cases (Roti Bakar Eddy & Taman Lawang). The time that i mean in this case is the linear time or has continuous characteristic and the region that i mean in this case is a region inside a city. Beside the Kevin Lynch theories, i also see this topic through other theories that written by JP.Bonta,
Arto Haapala, Kwinter Sanford, Harjanto Suwarno and other theories that relevant with this topic. Based on observation in those two cases and literature study, i analyze the information to get the conclusion.
I find that the form of region identity and image can be seen an physical and nonphysical thing, because the interpretation of an observer can be different based on the perspective of how he see. Time can change region identity and image, or just change one of them. Identity and image is an important thing to a region and time have important role to create it. Time is something that have repetition and progressive characterictic. As long time goes on, the region identity and image have potention to change.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48404
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>