Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61815 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sibarani, Herbert
"Skripsi ini dilakukan terhadap rancang bangun pendeteksi kecepatan angin. Rancang bangun alat pendeteksi kecepatan angin dapat menggunakan dua metode yang dipakai untuk mendeteksi kecepatan. Metode pertama menggunakan alat pengukur putaran yang disebut speedometer atau rpm meter yang dihubungkan dengan sensor kecepatan, kemudian metode kedua menggunakan teknik generator dc yaitu dengan memanfaatkan tegangan untuk menghitung kecepatan angin. Pada Skripsi ini metode yang digunakan adalah teknik generator dc dimana tujuan pembuatan adalah untuk membandingkan tegangan dengan kecepatan yang dihasilkan. Teknik ini tidak membutuhkan sensor kecepatan karena dengan memanfaatkan generator dc sudah dapat untuk mendeteksi kecepatan angin melalui tegangan yang diakibatkan oleh putaran generator. Setiap ada putaran sudah pasti akan menghasilkan arus listrik, sehingga adanya data berupa signal analog berupa tegangan yang akan dikonversi ke ADC dan dideteksi oleh mikrokontroller untuk ditampilkan ke 7 segment. Sedangkan rancang bangun dimulai dengan merancang suatu pendeteksi kecepatan angin yang berupa baling-baling yang terdiri dari 3 mangkuk (cup), yang kemudian disusun secara horisontal dan dihubungkan dengan genarator DC juga rangkaian pengendali mikrokontroler. Hasil percobaan menunjukkan keunggulan yang menggunakan teknik generator dc dimana untuk mengukur kecepatan angin pada putaran tinggi lebih baik dibandingkan dengan teknik speedometer, hal ini terjadi karena apabila menggunakan speedometer pada saat sensor kecepatan menghitung pada kecepatan tinggi ada data yang tidak terdeteksi oleh sensornya sehingga kurang akurat dalam perhitungannya. Akan tetapi bila menggunakan teknik generator DC karena tidak menggunakan sensor diharapkan dapat mendeteksi kecepatan angin pada kecepatan tinggi yang lebih baik . Skripsi ini dilakukan terhadap rancang bangun pendeteksi kecepatan angin. Rancang bangun alat pendeteksi kecepatan angin dapat menggunakan dua metode yang dipakai untuk mendeteksi kecepatan. Metode pertama menggunakan alat pengukur putaran yang disebut speedometer atau rpm meter yang dihubungkan dengan sensor kecepatan, kemudian metode kedua menggunakan teknik generator dc yaitu dengan memanfaatkan tegangan untuk menghitung kecepatan angin. Pada Skripsi ini metode yang digunakan adalah teknik generator dc dimana tujuan pembuatan adalah untuk membandingkan tegangan dengan kecepatan yang dihasilkan. Teknik ini tidak membutuhkan sensor kecepatan karena dengan memanfaatkan generator dc sudah dapat untuk mendeteksi kecepatan angin melalui tegangan yang diakibatkan oleh putaran generator. Setiap ada putaran sudah pasti akan menghasilkan arus listrik, sehingga adanya data berupa signal analog berupa tegangan yang akan dikonversi ke ADC dan dideteksi oleh mikrokontroller untuk ditampilkan ke 7 segment. Sedangkan rancang bangun dimulai dengan merancang suatu pendeteksi kecepatan angin yang berupa baling-baling yang terdiri dari 3 mangkuk (cup), yang kemudian disusun secara horisontal dan dihubungkan dengan genarator DC juga rangkaian pengendali mikrokontroler. Hasil percobaan menunjukkan keunggulan yang menggunakan teknik generator dc dimana untuk mengukur kecepatan angin pada putaran tinggi lebih baik dibandingkan dengan teknik speedometer, hal ini terjadi karena apabila menggunakan speedometer pada saat sensor kecepatan menghitung pada kecepatan tinggi ada data yang tidak terdeteksi oleh sensornya sehingga kurang akurat dalam perhitungannya. Akan tetapi bila menggunakan teknik generator DC karena tidak menggunakan sensor diharapkan dapat mendeteksi kecepatan angin pada kecepatan tinggi yang lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51340
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Akbar
"Saat ini turbin angin kecepatan rendah sedang mengalami banyak modifikasi guna memaksimalkan kinerja generator sesuai dengan keadaan geografis di Indonesia. Banyak model generator yang dicoba dalam menghasilkan listrik. Pada pembahasaan skripsi ini digunakan generator axial karena cocok dengan keadaan angin kecepatan rendah. Model dan modifikasi dari generator ini pun sangat memegang peranan penting terhadap kinerja generator. Desain dari generator ini menggunakan arus 3 phasa dengan stator tanpa inti besi, serta rotor ganda yang mengapit stator. Disamping itu menggunakan 9 magnet permanen jenis strontium ferrite Br 0.8 T dan 9 kumparan pada stator. Desain ini dibuat berbeda dengan generator axial kecepatan rendah lainnya. Oleh karena itu hasil uji dari generator ini akan di analisa sehingga kita dapat mengetahui nilai efisiensi dari generator yang dibuat sesusai desain yang ditentukan.

Nowdays the low speed wind turbine is modifying to optimize the perfomance of generator appropriate with geographic conditions in Indonesia. Various types of generator which used to producing power. In this thesis author uses an axial generator due to appropriate with low speed wind conditions. The model and the modification of this generator hand the important role of generator performance. The design of this generator use 3 phase coreless stator, and the stator is placed between double rotor. In addition, this generator use 9 strontium ferrite Br 0.8 T permanent magnet and 9 coil in the stator. This design is made different from other low speed axial generator. Therefore, assay results from these generators will be analyzed so that we can know the value of the efficiency of the generator which is made according to the specified design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42464
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ilham Ferdias
"Dengan meningkatnya permintaan akan teknologi yang ramah lingkungan dalam bidang pembangkit listrik, banyak mendorong penyedia energi untuk mengembangkan teknologi turbin angin sampai batasan maksimal. Sebagai pusat dari pengembangan ilmuwan yang akan datang, universitas didorong untuk menyediakan laboratorium yang mengikuti perkembangan teknologi itu sendiri. Karena alat-alat teknologi terbaru sangat mahal biayanya, penulis berharap dapat membantu untuk mengurangi biaya tersebut dengan mengembangkan laboratorium maya. Skripsi ini menjelaskan pengembangan turbin angin dalam laboratorium maya. Laboratorium maya ini akan menganalisa variasi dari kecepatan angin, variasi pisau, variasi dari sudut dan hasilnya.

With increasing the demand of eco-technology in electricity generation encourage many energy providers to develop wind turbine to its limits. As a core for the development of future scientists, universities encourage to provide their laboratories that keep up with the latest technology. Since the latest technology demand high cost for its device, the author hope to support reduced its cost with virtual laboratory (VLAB). This thesis discusses the development of wind turbine VLAB. It will analyze variation of wind speed, variation of blade, variation of pitch and value of output."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bubi Maura Nilendra
"Generator fluks aksial magnet permanen merupakan salah satu jenis pembangkit energi listrik yang dapat digunakan dalam aplikasi pembangkitan energi listrik tenaga angin. Generator fluks aksial magnet permanen sangat cocok untuk digunakan dalam aplikasi pembangkitan energi listrik di Indonesia dikarenakan kecepatan angin yang ada di Indonesia termasuk ke dalam jenis angin dengan kecepatan rendah. Oleh karena itu, perancangan desain model generator fluks aksial magnet permanen perlu untuk dilakukan, sehingga dapat diciptakan pembangkit energi listrik tenaga angin yang efisien dan cocok dengan kondisi angin yang ada di Indonesia.

Axial Flux Permanent Magnet Generator is a kind of electrical energy generator that can be used in the wind energy electrical power generation. Axial Flux Permanent Magnet is very suittable in the application of wind energy electrical power generation in Indonesia because Indonesia has winds which speed is low classified. So, axial flux permanent magnet design and modelling is required to be realized in order to produce an efficient and suittable for wind energy electrical power generation condition in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42655
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Barliani Dwianna
"Pada skripsi ini dibuat sebuah rancang bangun simulator pensinyalan komunikasi seluler bagian subscriber pengirim dengan menggunakan mikrokontroller Atmel 89S51 yang dapat digunakan untuk mensimulasikan bit-bit yang ada selama proses panggilan keluar antara mobile station dengan Mobile Switching Center. Bit-bit yang digunakan sudah sesuai dengan bit-bit yang ada pada pensinyalan komunikasi seluler di indonesia karena didapatkan langsung dari salah satu vendor telekomunikasi di indonesia. Alasan penggunaan mikrokontroller Atmel 89S51 dikarenakan prosesor yang memiliki fitur yang dibutuhkan dan mudah ditemui di pasaran ini mendukung penggunaan bahasa assembly. Sehingga jalannya simulasi dapat lebih optimal.
Perancangan simulator pensinyalan ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak simulasi 8051 IDE. Sedangkan untuk rancang bangunnya dilakukan dengan menggunakan perangkat keras mikrokontroller Atmel 89S51. Perangkat lunak 8051 IDE digunakan untuk menerjemahkan kode mnemonic program sehingga dapat dikenali oleh mikrokontroller Atmel 89S51. Program pensinyalan dibuat berdasarkan algoritma pensinyalan yang sesuai dengan message flow pensinyalan komunikasi seluler yang umum digunakan di indonesia. Sedangkan perangkat keras mikrokontroller Atmel 89S51 digunakan untuk membuat rangkaian pensinyalan komunikasi seluler yang terdiri dari dua mikrokontroller, satu keypad, dan rangkaian seven segment.
Pengujian performa mikrokontroller digunakan untuk melihat kinerja tiaptiap komponen rangkaian mikrokontroller. Analisis yang dilakukan meliputi cara kerja setiap komponen dan unjuk kerja rangkaian mikrokontroller secara keseluruhan. Dari hasil simulasi dan pengujian dapat disimpulkan bahwa masingmasing sub-sistem rangkaian simulator pensinyalan komunikasi seluler bagian subscriber pengirim telah menunjukkan performa yang cukup baik walaupun masih terdapat beberapa kekurangan yang harus disempurnakan. Sehingga secara umum, rangkaian simulator pensinyalan komunikasi seluler yang dibuat sudah cukup merepresentasikan sistem pensinyalan komunikasi seluler bagian subscriber.

This paper realize signalling on mobile cellular communication design on transmitter subscriber division with microcontroller AT89S51 application which can simulate bits through calling process that happens between mobile station and mobile switching center. These bits have been adjusted with bits which are used in mobile cellular communication signalling at one of telecommunication vendor in indonesia. A microcontroller AT89S51 is considered since this processor has capable features, easy to find in general market, and could support assembly as language program. So, the simulation can run optimally.
This signalling in simulator are designed through 8051IDE software simulation. On the other hand, the simulator circuit is designed based on microcontroller Atmel 89S51 hardware. The 8051IDE software is use to translate program mnemonic code, to be used by microcontroller AT89S51. Signalling program made in this paper is based on algorithm program which has been adjusted with the message flow of mobile cellular communication in indonesia. While the sub-systems of microcontroller AT89S51 hardware consists of two microcontroller AT89S51 minimum circuit, one keypad circuit, and one seven segment circuit.
Test was given to evaluate the sub-system and the simulator main circuit performance. Analysis were made based on each sub system and the whole of main simulator circuit. The experimental results show that the performance of each sub system and the whole main simulator circuit produce good results and accurate enough although developments are still needed. As general, this mobile cellular communication signalling simulator may represent mobile cellular communication signalling system in indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40496
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akit Tito Ardyansah
"Thermoelectric Generator sudah lama dikembangkan dan digunakan sebagai sumber energi listrik. Teknologi ini mampu menghasilkan arus listrik memanfaatkan fenomena fisika yaitu efek Seebeck yaitu bila terdapat beda temperature antara dua sisi sambungan bahan semikonduktor akan menghasilkan aliran arus, prinsip fenomena ini merupakan kebalikan dari fenomena yang membuat teknologi ini juga bisa dimanfaatkan sebagai Thermoelectric Cooler.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem pengukuran yang mampu mengukur daya listrik yang dihasilkan dari sel Peltier yang digunakan dengan variasi beda temperatur dan jumlah sel Peltier yang digunakan. Penelitian ini memanfaatkan beberapa sensor yaitu sensor arus ACS712 dan sensor suhu DS18B20 one wire sebagai pengakuisisi nilai-nilai besaran yang dibutuhkan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan variasi satu hingga tiga buah sel Peltier dan serta variasi tegangan power supply untuk pemanas sebesar 11,13,15 Volt sebagai penghasil beda temperatur.
Hasil menunjukan bahwa dengan rangkaian seri 3 buah Peltier akan menghasilkan daya yang lebih besar, begitupun dengan kenaikan beda temperature akan menghasilkan daya listrik yang lebih besar. Hasil didapatkan kenaikan efisiensi hingga 3.67 dengan mengubah jumlah Sel dari satu menjadi dua buah disusun seri, dan meningkat hingga 5.74 dengan mengubah penggunaan Sel dari satu menjadi tiga buah Sel tersusun seri.

Thermoelectric Generator has been developed and used as electrical power source for many years. This technology produces electrical current based on physic phenomenon as known with Seebeck effect wich generated electrical current when temperature difference occurs at the side of two semiconductor material wich connected with a junction. This effect is the reverse of Peltier effect wich used as thermoelectric coller.
This research is aimed to create a measurement system that could measuring power due to Seebeck effect on Peltier cell with variation of temperature difference and number of Peltier cell. This research using many sensors there are current sensor ACS 712, temperature sensor DS18B20 wich connected with microcontroller ATMEGA128 with one wire as measurrand wich needed acquisitioner. The research using variation of number of wich used and variation of voltage that used as heater with 11,13,15 Volt as temperature difference source.
The result shows that using more Peltier cell wich configurated as series will produces more power and the rising of temperature difference produces more electrical power too. Result shown that number of efficiency able to incrase by 3.67 times by added until three Peltier Cells from one Peltier Cell, and increases by 5.74 times by using two Peltier Cells from one before.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Fajrianto Nugroho
"Telah dibuat sebuah alat pengukur kecepatan rambat gelombang pada kawat. Alat ini berbasis pada percobaan Melde. Gaya tegang tali diberikan oleh tarikan motor dc, sedangkan besar gaya tarikannya dibaca oleh sensor strain gauge. Untuk membangkitkan gelombang pada kawat, kawat akan dialiri sinyal listrik sinusoidal yang frekuensinya dapat diatur, dan kawat diletakkan diantara dua buah kutub magnet permanen. Batang magnet permanen dipasang ditengah - tengah panjang kawat. Untuk mengetahui besarnya simpangan getaran yang timbul, digunakan detektor koil elektromagnetik yang akan menghasilkan tegangan listrik sebanding dengan besarnya simpangan getaran pada kawat. Tegangan listrik yang dihasilkan akan dibaca oleh mikrokontroler melalui ADC. Semua proses pengaturan dan pengambilan data dilakukan oleh mikrokontroler, dan hasilnya ditampilkan ke komputer yang terhubung melalui komunikasi serial.

Instrumentation system for measuring wave speed on awire has been built. This system is designed based on Meldeā€™s experiment. Tension force on the wire is given by a DC motor, while the magnitude of the force is measured using straingauge- based sensor. Frequency controllable sinusoidal signal is flown through the wire where is located between two pole permanent magnet in order to generate the sinusoidal wave on the wire. The permanent magnet bar is set up in the middle of the length of the wire. Electromagnetic coil detector will generate electrical voltage that is proportional to the dsiplacement of wave vibration, and the voltage will be measured by microcontroller using its ADC unit. All of the control and data aquisition is executed by microcontroller, and then the result is displayed on a computer which is connected using serial communication."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwitya Harits Waskito
"Penggunaan es balok dalam dunia perikanan di Indonesia sebagai alat untuk pendinginan ikan masih dianggap tidak efektif dikarenakan bersifat keras dan merusak ikan. Selain itu es balok memiliki kemampuan yang rendah untuk mendinginkan ikan dan di beberapa daerah sulit untuk mendapatkan es balok dengan harga terjangkau dan kualitas baik. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan ice slurry berbahan dasar air laut. Selain mempunyai luas kontak yang baik untuk pendinginan ikan, ice slurry juga dapat meningkatkan kualitas kesegaran ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan merancang sistem Ice Slurry Generator dengan Scraper Blade Evaporator sebagai tempat pembuat ice slurry yang efisien, cepat, dan biaya operasi yang murah.
Pengujian dilakukan dengan melakukan perhitungan waktu pendinginan ice slurry sampai temperatur terbentuknya ice slurry dengan metode perhitungan luas kontak antara pipa coil refrigeran dengan air laut. Selain itu dilakukan perbandingan antara hasil perhitungan dengan hasil percobaan pendinginan ice slurry dengan variasi volume 7 liter, 9 liter, dan 11 liter. Dan juga dilakukan pengujian variasi putaran motor augershaft pada 57 rpm, 63 rpm, 67 rpm,dan 77 rpm untuk mengetahui pengaruh putaran motor terhadap waktu pendinginan. Hasil yang didapatkan adalah terdapat perbedaan antara hasil perhitungan dan hasil percobaan, dengan perbedaan sebesar 35.77 %. Dan didapatkan juga hasil bahwa semakin cepat putaran motor maka semakin cepat pula waktu pendinginan ice slurry.

The use of a beam ice by a majority of fishermen in Indonesia is still considered to be less effective due to the harsh and destruction to the fish product. In addition that beam ices have a low ability to cool the fish and mantain the fish at good condition for food product. In some province in Indonesia, it is difficult to get a beam ice with reasonable price and good quality. One of proposed solution is the use of ice slurry made from sea water. In addition to having a good contact with fishes, ice slurry can also improve the quality of the freshness of the fish. This study is aimed to observe and design Ice Slurry Generator with Scraper Blade Evaporator Type as a ice slurry maker to provide an ice slurry with a good efficiency, fast, dan inexpensive operating cost.
The experimental is performed by calculating the chilling time of ice slurry untul nucletion temperature with surface area contacts method between refrigerant pipe coil with sea water. Moreover ,this study is comparising between the calculation results with the time actual results with variations of volume 7 litres, 9 litres,and 11 litres. And also variating the augershaft motor rotation at 57 rpm, 63 rpm, 67 rpm, 77 rpm, to determine the effect of motor rotation to the chilling time. Ther results obatained that there are the differences between the calculation and the experimental results, with a difference of 35.77% and also obtained the result that faster rotation of motor make the chilling time of ice slurry become faster.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Azmaiza Hadsyah
"Penelitian ini dilakukan untuk membangun generator magnet yang dapat menghasilkan medan magnet dengan efek perubahan optik magnetik yang disebabkan oleh medan magnet yang dihasilkan pada ruang sampel. Ruang sampel tersebut berada di antara dua pengarah medan magnet yang diletakan berhadapan. Keseragaman medan magnet di antara dua pengarah medan magnet diukur secara tiga dimensi. Generator magnetik terdiri dari dua koil yang dibalik arah lilitannya. Pengarah medan magnet terbuat dari bahan ferromagnetik untuk memperkuat induksi magnetik. Arus yang diberikan ke sistem dapat mencapai 10 A dan menghasilkan hingga besar medan 0,1 T yang dapat dikendalikan melalui mikrokontroler. Generator magnet yang dikembangkan akan digunakan untuk studi instrumentasi rotasi faraday. Penelitian ini menghasilkan fungsi transfer B vs I, yaitu B = 98,26502i 18,27325.

This study is conducted to build magnetic generator to produce magnetic field with which the effect of the changing magnetic optic caused by the generated magnetic field on a sample between the two groups of coil could be quantitatively studied. The uniformity of the magnetic field between the two groups in three dimension also examined. The magnetic generator is consisted of auxiliary coil, which is reversed for each groups, that is integrated with a ferromagnetic material as the core to amplify the magnetic induction. The current supplied to the system is up to 10 A and generate up to 0,1 T which can be controlled via microcontroller computer communication protocol. The developed magnetic generator will be used in another study to generate magnetic field for faraday rotation instrumentation. This study produced a transfer function B vs. I is B 98,26502i 18,27325."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>