Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87179 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Perkasa Alamsyah
"Lampu Hemat Energi ( LHE ) memiliki effisiensi yang tinggi, akan tetapi LHE menghasilkan distorsi Harmonisa yang cukup besar yang disebabkan oleh karateritik kerja ballast elektronik. Distorsi harmonisa ini dapat menyebabkan beberapa kerugian pada sistem instalasi listrik diantaranya dapat menyebabkan rugi-rugi pada penghantar listrik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban harmonisa terhadap rugi-rugi dari penghantar Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian terhadap kabel NYM 2 x1.5 mm2 yang digunakan sebagai penghantar untuk Lampu Hemat Energi ( LHE ) sebagai beban harmonisa.
Variasi distorsi harmonisa bertujuan untuk menganalisis kontribusi rugi-rugi yang dihasilkan beban dan pengaruhya terhadap penghantar .Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa beban harmonisa berpengaruh terhadap terhadap persentase rugi-rugi yang dihasilkan oleh penghantar akibat adanya arus harmonisa.Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa distorsi harmonik yang ditimbulkan oleh LHE mempengaruhi kontribusi rugi-rugi pada penghantar.

Fluorescent lamps have a good efficiency .Otherwise fluorescent lamps produce Harmonic Distortion cause working of electronic ballast in this lamps. Effect of this Harmonic Distortion make some losses in electrical installation such as losses in conductor.
This research used Cable NYM 2 x1.5 mm2 as a conductor for harmonic loads ( LHE ). Variation of Harmonic Distortion used to find losses contribute produce by harmonic loads and the effects to conductor.From this research know that harmonic distortion produce by LHE contribute in losses in electrical circuit ( conductor / cable ).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51290
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Triandi
"Penghantar merupakan salah satu komponen terpenting dalam sistem distribusi daya listrik. Kemampuan penghantar dalam menghantarkan arus listrik salah satunya dipengaruhi oleh temperatur penghantar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap penghantar NFA2X 2x10mm rm 0.6/1kV. Untuk mengetahui pengaruh temperatur pada penghantar, maka penghantar diberikan arus sebesar 0.6-1In dengan variasi suhu 25-70°C.
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa temperatur di sekitar penghantar menyebabkan kenaikan resistansi konduktor meningkat lebih tinggi saat pengujian dengan temperatur yang lebih tinggi daripada pengujian dalam kondisi normal (25°C). Kenaikan resistansi rata-rata dari semua variasi pengujian sebesar 0.163E. Temperatur di sekitar penghantar juga menyebabkan perubahan konduktivitas penghantar, semakin besar suhu di sekitar penghantar maka konduktivitas penghantar akan semakin kecil.

Conductor is one of the most important component in the electric power distribution system. Conductors have ability to deliver electrical current. This ability depend on conductor's temperature. This research has purpose to get effect of temperature on conductor NFA2X 2x10mm rm 0.6/1kV. Conductor will be given current rating 0.6-1In with temperature 25-70°C.
Based on the test, the temperature surrounding conductor cause increasing conductor's resistance higher than testing on normal condition (25°C). The average resistance increment from all testing variation is 0.163O. The temperature also cause conductor conductivity changed, increasing of temperature surrounding conductor will decrease conductor conductivity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51298
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Azim
"Program Lampu Hemat Energi (LHE) yang dikampanyekan PLN ke rumah tangga kecil memberikan keuntungan dari sisi hemat energi, akan tetapi hal ini juga memiliki kerugian yaitu dari sisi harmonik yang ditimbulkannya karena dapat menimbulkan gangguan baik pada sistem kelistrikan maupun pada system telekomunikasi. Karakteristik harmonik Lampu Hemat Energi dapat dilihat dari pengukuran THD (Total Harmonic Distortion) tegangan dan THD arus. Cahaya yang dihasilkan dapat diketahui dengan mengukur Lux (lumen/m²). Sedangkan pengaruh harmonik pada keakuratan pembacaaan Kwhmeter dapat diketahui dengan mengukur energinya dengan Kwhmeter.
Analisis yang dilakukan dari data hasil pengukuran adalah dengan melihat frekuensi harmonik yang memiliki amplitudo tegangan dan arus terbesar, hubungan besar THD terhadap faktor dayanya (PF), menghitung nilai faktor bentuk (form factor) dan faktor puncak (crest factor), serta besar Lux yang dihasilkan. Untuk data hasil pengukuran dengan Kwhmeter dianalisa dengan membandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran energinya.
Dari hasil pengukuran diperoleh harmonik tegangan dan arus pada LHE adalah harmonik orde ganjil dengan harmonik tegangan terbesar pada orde ke-5 dan harmonik arus terbesar pada orde ke-3. Selain itu harmonik pada LHE memiliki pengaruh yang buruk yaitu menurunkan nilai PF dan harmonik pada LHE sangat kecil pengaruhnya terhadap error pada pembacaan Kwhmeter. Dari hasil pengukuran diperoleh pula bahwa beban nonlinier lain disekitar tempat pengukuran yang terhubung dengan sistem sangat mempengaruhi bentuk tegangan sistem.
Berdasarkan hasil penelitian harmonik pada LHE ini, efek negatif harmonik pada LHE masih kecil dibandingkan keuntungan yang diperoleh dari sisi hemat energinya. Selain itu dari hasil penelitian harmonik ini dapat pula didesain filter untuk memperkecil harmonik tegangan pada orde ke-5 dan harmonik arus pada orde ke-3.

Energy Saving Lamp program announced by PLN to small residential customers gives advantage on energy saving side, but it has disadvantage on the harmonic produced, because it can disturb electrical power system and telecommunication system. Harmonic characteristic of Energy Saving Lamp can be seen from THD (Total Harmonic Distortion) measurement of it's voltage and current. The light produced by this lamp can be measured from the Lux (lumen/m2) produced, while the influence of harmonic produced to the acuracy of Kwhmeter can be known by measurement of energy.
The analysis done to measurement datas is by seeing harmonic frequency which has the biggest voltage and current amplitude, relation between it?s THD and power factor (PF), calculate form factor and crest factor of it?s voltage and current waveform, and the lux produced. The data of energy measurement is analysed by compare the results of measurement with the results of calculation.
Measurement results shows the voltage and current harmonic of energy saving lamp are odd order harmonics. The voltage is predominantly fifth harmonic but the current is predominantly third harmonic. The harmonic produced has a significant negative effect on power factor. It decreases true power factor but the influence of harmonic produced to the acuracy of Kwhmeter is small. Non linier loads near measurement place which are connected to the system have a significant effect on system voltage waveform.
According to the results of this harmonic research, negative effect of the harmonic produced is smaller than the advantage on energy saving side. The results of this research also can be used to design filter to decrease harmonic voltage of fifth order and harmonic current of third order.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pursito
"Transformator merupakan salah satu komponen pentig dalam sistem tenaga listrik. Dalam penggunaaannya banyak ditemui kasus pembebanan yang tidak seimbang untuk setiap fasanya. Ketidakseimbangan beban tersebut mengakibatkan pembebanan pada kawat netral yang mengakibatkan losses pada transformator. Selain itu banyaknya penggunaan beban non-linier mengakibatkan adanya distorsi harmonik yang menimbulkan peningkatan frekuensi yang lebih besar dari frekuensi fundamentalnya. Adanya distorsi harmonik ini juga berkontribusi dalam peningkatan losses yang terjadi pada transformator.
Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat ketidakseimbangan beban dan distorsi harmonik maka semakin tinggi tingkat pembebanan di kawat netral yang mengakibatkan meningkatnya rugi-rugi transformator. Pada pengujian diperoleh nilai ketidakseimbangan sebesar 52,7746 % dan THD arus fasa R sebesar 132.81 %, fasa S sebesar 135.38 % dan fasa T sebesar 111.04 % dengan besarnya arus di netral sebesar 0,6298 A.

The transformer is one trivial component in the power system. unbalanced load often occurs in the use of transformers. Unbalanced load results in the imposition of the neutral wire that resulted in losses in the transformer. In addition to the use of non-linear loads cause harmonic distortion which gives rise to a greater frequency of the fundamental frequency. Harmonic distortion is also contributing to enhancement of losses that occurred in the transformer.
From the tests result can be inferrd that higher level unbalanced load and harmonic distortion, higher level of neutral wire loading will be. The higher neutral wire loading will cause the increase of transformer’s loss. The tests result show the unbalanced level of 52,7746 %, THD of phase R current of 132.81 %, THD of phase S current of 135,38 %, THD of phase T current of 111,04 % as the neutral current is 0,06298 A.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Ramadhani
"ABSTRAK
kWh meter adalah alat yang sehari-hari dipakai oleh para konsumen. kWh meter digunakan untuk mengukur energi lisrik yang dipakai dan harus dibayar oleh para konsumen. Pengukuran harus memiliki tingkat akurasi yang tinggi agar tidak merugikan. Tanpa disadari penggunaan beban non linier oleh para konsumen mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh harmonisa terhadap kesalahan pengukuran pada kWh meter analog. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin besar nilai THD maka semakin besar nilai deviasi pengukuran pada kWh meter analog hingga mencapai 8.79%.

ABSTRACT
kWh meter is a tool used everyday by consumers. kWh meter is used to measure the electrical energy used and must be paid by consumers. Measurements must have a high degree of accuracy so as not to harm. Unwittingly the use of non-linear load by consumers affects this. This research was conducted to see the effect of harmonics on measurement errors on analog kWh meters. The results of this study indicate that the greater the THD value, the greater the measurement deviation value of the analog kWh meter up to 8.79%. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Nurhidayat
"Gangguan harmonisa ( Arus atau Tegangan )merupakan masalah dalam kualitas distribusi tenaga listrik, yang ditimbulkan oleh beban non linier pada sistem tenaga listrik. Masalah harmonisa ini sangat merugikan karena dapat menimbulkan permasalahan kualitas distrbusi listrik yang digunakan, dimana bentuk gelombang suplai akan menjadi terdistorsi sehingga bisa menimbulkan penurunan kinerja dan bahkan akan mengalami kerusakan pada peralatan listrik. Transformator arus merupakan salah piranti listrik yang berfungsi untuk mentransformasikan arus yang besar pada sisi primer menjadi arus yang kecil di sisi sekunder untuk pengukuran dan proteksi. Akurasi (tingkat ketelitian) adalah kemampuan dari alat ukur untuk memberikan nilai tertentu terhadap harga sebenarnya dari objek yang diukur. Dengan mengetahui tingkat akurasi dari suatu instrumen, maka faktor error yang akan terjadi dapat diketahui.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur lingkungan terhadap ketelitian pengukuran oleh transformator arus dengan beban harmonisa. Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian terhadap Transformator Arus dengan beban harmonisa berupa lampu hemat energi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh temperatur lingkungan kerja transformator arus cukup berpengaruh pada akurasi pengukuran arus. Semakin tinggi temperatur kerja, error pengukuran semakin tinggi yang menyebabkan pembacaan pada alat ukur semakin kecil atau turun dari pembacaan normal.

Harmonic distortions ( Current or Voltage ) are some kind trouble of power quality distribution, it's caused by non-Linear loads. Harmonic could caused bad impact for power distribution systems that used it, where the quality of the supply waveform will be distorted so that it can cause performance degradation and even to experience damage to electrical equipment. Current transformer is one of the electrical equipment that serves to transform a large current on the primary side of a small current in the secondary for measurement and protection. Accuracy (precision) is the ability of a measurement to give a specific value to the actual value of the object to be measured. By knowing the accuracy of an instrument, then the error factor that will occur can be known.
This research aimed to investigate the influence temperature of accuration measurement performance from current transformer with harmonic loads such as energy saving lamps. The results showed that temperature work, is influence to accuration measurement current transformer with non-liniear loads. High temperature, influence caused high error meassurement. It means flow readings on the instruments measurement become smaller than normal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51288
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rajani
"Penggunaan Lampu Hemat Energi (LHE) beberapa tahun terakhir telah rame diperdebatkan. LHE memiliki keuntungan dalam penggunaan energi yang rendah dan umur yang panjang. Oleh karena itu peningkatan penggunaan LHE tersebut begitu signifikan. Namun, yang jadi masalah adalah penggunaan LHE menimbulkan efek harmonisa. Distorsi harmonisa ini memiliki dampak negatif pada sistem tenaga listrik. Dalam tesis ini akan menganalisa korelasi pembebanan lampu hemat energi dengan besar dan bentuk gelombang dari harmonisa yang ditimbulkan LHE tersebut. Untuk mengetahui korelasi tersebut, akan dilakukan penelitian terhadap beberapa lampu hemat energi yang ada dipasaran Indonesia. Pengukuran lampu hemat energi tersebut dilakukan dengan dua tahap, yang pertama diukur individual masing-masing lampu, selanjutnya dilakukan pengukuran kombinasi paralel.
Dari hasil penelitian tersebut tersebut diperoleh hasil V-THD 2,27% dan I-THD 106,64% pengukuran individual LHE untuk merk dan daya yang sama. Nilai I-THD relatif turun setelah dilakukan pengukuran kombinasi paralel, sedangkan untuk V-THD relatif tetap. Untuk pengukuran masing-masing orde, orde harmonik ke-3 merupakan penghasil distrosi terbesar untuk arus dan harmonik ke-5 untuk tegangan.

Use of Energy Saving Lamps (LHE) in recent years have been crowded debated. LHE has the advantage in the use of low energy and long life. Therefore, the increased use of LHE is so significant. However, the problem is the use of harmonic effects LHE. Harmonic distortion has a negative impact on the power system. In this thesis will analyze the correlation with the imposition of a large energy saving lamps and harmonic waveform generated from the LHE. To find out the correlation, will do research on some energy saving lamps in the market of Indonesia. Measurement of energy saving lamps are done in two stages, the first measure of each individual lamp, the parallel combination is then performed measurements.
From these results it obtained the V-THD 2.27% and 106.64% THD I-LHE individual measurements for the same brand and power. I-THD relative value fell after the parallel combination of measurements, whereas for the V-THD is relatively fixed. For the measurement of each order, third order harmonic distortions is the largest producer-order harmonic currents and-5 to a"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30904
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Kurniawan
"Proses pengukuran energi listrik pada kWh meter menjadi hal yang sangat penting karena menyangkut proses transaksi energi yang bilamana terjadi kesalahan didalamnya maka akan menimbulkan kerugian pada pihak konsumen dan/atau produsen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik pengukuran oleh kWh meter, baik itu jenis analog maupun digital, yang dipengaruhi oleh harmonisa serta faktor lingkungan berupa naiknya temperatur lingkungan di sekitar kWh meter tersebut dipasang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar nilai harmonisa pada beban maka akan semakin merusak bentuk gelombang arus dan tegangan (terdistorsi). Dengan terdistorsinya gelombang tersebut maka proses pengukuran oleh kWh meter akan semakin jauh dari nilai yang sebenarnya digunakan. Kesalahan terbesar dalam pengukuran akibat harmonisa ini bisa mencapai lebih dari 64%. Selain itu, faktor lain berupa naiknya temperatur di sekitar kWh meter akan menyebabkan pengukuran menjadi lebih besar dari yang semestinya dikarenakan adanya kesalahan faktor elekrtis dan mekanis. Dalam penelitian ini, kenaikan rata-rata terbesar pada hasil pengukuran kWh meter yaitu sebesar 7,22% pada kWh analog, beban 1105 Watt dengan THDi = 10% dan 4,26% pada kWh digital, beban 275 Watt dengan THDi = 40%, dalam setiap 10oC kenaikan temperatur.

The process of measuring electrical energy in electricity meter becomes very important because it involves the energy transaction process and when an error occurs in it then it will cause harm to the consumer and / or producer. This study aims to look at characteristic of measurements by kWh meters, both analogue and digital types, which are influenced by environmental factors such as harmonic as well as rising of environmental temperatures around the kWh meter that installed.
The results showed that the greater the value of the harmonics on the load it will be more damaging current and voltage waveform (distorted). With the wave distorted by the kWh meter measurement process will be far from the actual values used. The biggest mistake in the measurement due to these harmonics can reach more than 64%. In addition, other factors such as rising temperatures will cause the kWh meter measurements become larger than necessary due to the rising value of resistance (R). In this study, the greatest average increase in the measurement results kWh meter is equal to 7,22% for analogue with load 1105 Watts, THDi 10%; and 4,26% for digital with load 275 Watts, THDi 40%; for each 10°C increase in temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Kurniawan
"Pengukuran transaksi energi listrik dengan menggunakan kWh meter selayaknya mempunyai tingkat akurasi yang baik agar tidak ada satupun pihak yang dirugikan akibat adanya kesalahan dalam proses pengukuran. Di sisi lain, dengan semakin banyaknya penggunaan beban non linier oleh konsumen dapat menimbulkan salah satu masalah kualitas daya berupa harmonisa yang dapat mempengaruhi tingkat keakurasian hasil pengukuran energi listrik yang sebenarnya terpaka.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh harmonisa terhadap penyimpangan pengukuran energi listrik pada kWh meter analog dan digital. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin banyak beban non linier yang digunakan maka semakin besar nilai %THD, dan semakin besar %THD (%THD-i > 80%) maka penyimpangan akan semakin besar dengan % kesalahan mencapai > 64% dan tingkat keakurasian dari hasil pengukuran menjadi berkurang pada kedua jenis kWh meter yang digunakan.

Measurement of electric energy transactions using the electricity meter should have a good degree of accuracy, so that none party is financially disadvantaged as a result of measurement error. On the other hand, with the increasing use of non-linear load by consumers may cause one of the power quality problem in form of harmonics; that may affect the degree of accuracy of the actual measurement results.
The study was conducted to see the effect of harmonic distortion toward electric energy measurement using analog and digital electricity meter, and the results show that the more non-linear loads are used, the value of %THD will increase, and the greater %THD (%THD-i > 80%) can increase the error (% error > 64%) and also reduce the level of accuracy of measurement results on both types of electricity meter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42959
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Ariyanti
"Adanya perkembangan teknologi bahan, khususnya untuk aplikasi kabel penghantar listrik menyebabkan terjadinya pergeseran terhadap bahan yang digunakan untuk konduktor listrik yang sebelumnya menggunakan tembaga dan sekarang mulai digeser oleh paduan Aluminium. Pergeseran tersebut disebabkan oleh paduan aluminium mempunyai keunggulan dibandingkan dengan kawat tembaga antara lain; mempunyai berat jenis lebih rendah, proses pembuatan relatif lebih mudah, serta harga relatif lebih murah. Bahan konduktor tidak selalu berada pada lingkungan yang ideal.
Isu pencemaran udara tidak luput dari kualitas bahan konduktor di lapangan, salah satu contohnya adalah hujan asam. Hujan asam dapat mempengaruhi kualitas bahan konduktor. Hujan asam dapat membuat korosi dan menurunkan konduktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan penyebab menurunnya konduktivitas bahan konduktor aluminium dan paduan aluminium dengan melakukan pengujian konduktor yang terkontaminasi oleh larutan H2SO4. Bahan konduktor yang digunakan adalah aluminium murni, AlZrCe+Mg 1%+ Al2O31% dan AlZrCe + Al2O31%.
Penelitian dilakukan dengan merendam bahan konduktor didalam larutan H2SO4 1%, 3%, dan 5% selama 7 hari dan data diambil pada hari pertama, kedua, ketiga dan ketujuh. Konduktivitas hari pertama dan ketujuh mengalami penurunan konduktivitas akibat larutnya butir butir aluminium dan paduan aluminium. kondisi awal konduktivitas aluminium murni IACS pada hari ketujuh atau 7x24 jam terjadi penurunan menjadi 57,584% IACS pada larutan 1%, 56,486% IACS pada larutan 3% dan 55,632% IACS pada larutan 5%. Hal ini dapat terjadi karena elektron bebas yang melewati kisi-kisi kristal yang terdistorsi, maka elektron-elektron akan dibelokkan sehingga jarak bebas rata-ratanya menurun atau tahanan listrik menjadi naik dan kisi kristal terdistorsi didapat dari paduan Aluminium

The development of materials technology, especially for the application of electrically conductive wires causing a shift to materials used for electrical conductors previously using copper and are now starting to be shifted by Aluminum alloy. The shift is caused by aluminum alloys have advantages over copper wire, among others; lower specific gravity, easy manufacturing process, cheaper price. Conductor materials are not always at the ideal environment.
The issue of air pollution does not escape from the conductor material quality in the field, one example is acid rain. Acid rain can affect the quality of the conductor material. Acid rain can create corrosion and lowers conductivity. This study aimed to obtain the decrease in the conductivity of the conductor material of aluminum and aluminum alloy conductors by testing contaminated by H2SO4solution Conductor material used is pure aluminum, AlZrCe Mg + 1% + Al2O31% and AlZrCe + Al2O3 1%.
The study was conducted by immersing the conductor material in solution H2SO4 1%, 3%, and 5% for 7 days and the data taken on the first, second, third and seventh. The first day of the seventh conductivity and conductivity decreased due to the dissolution of the items to aluminum and aluminum alloys. Initial conditions IACS conductivity of pure aluminum on the seventh day or 7x24 hours decreased 57.584% IACS into a solution of 1%, 56.486% IACS in a solution of 3% and 55.632% IACS at a 5% solution. This may occur because the free electrons which pass through a crystal lattice that is distorted, then the electrons will be deflected so that the mean free path decreases or the electrical resistivity to be increased and distorted crystal lattice obtained from Aluminum alloy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>