Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruri Kharisma
"Probabilitas bloking merupakan satu faktor penting untuk standar tingkat pelayanan dalam sistem radio mobil seluler. Dengan demikian perlu dipikirkan suatu cara untuk memperkecil kemungkinan terjadinya bloking panggilan handover dengan maksud memperbaiki nilai GOS (Grade Of Service) system. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara menyediakan sejumlah kanal cadangan yang khusus menangani panggilan handover.
Skripsi ini akan menganalisa jumlah kanal yang sudah disebutkan di atas dengan cara menghitung traffik perpindahan satu sel ke satu sel yang dikalikan dengan kecepatan.
Hasil akhir yang diperoleh memperlihatkan bahwa untuk parameter masukan sistem dengan tingkat mobilitas yang tinggi maka penerapan prioritas handover akan memberikan nilai GOS yang jauh lebih baik.

Blocking probability is an important factor for standard level of service in mobile cellular. There is a need to find a way to reduce the probability of handover blocking for improving Grade of Service value from a system. Reducing the probability of handover blocking can be implemented with providing backup channels for handling handover calls.
This script will analyze how many channels need to be provided. Amount of channels can be calculated from moving traffic times by velocity of the traffic.
Final result shows that there is an improvement in GOS value if we put a handover priority for high mobility system at certain input.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51120
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lelianto Eko Pradana
"Teknologi telekomunikasi mengalami perkembangan yang sangat signifikan, dimana saat ini pengguna sangatlah mudah mendapatkan perangkat portable. Berdasarkan data dari CISCO, trafik dari mobile device akan mencapai 60 dari total perkembangan trafik. Wi-Fi offload menjadi solusi untuk mengatasi masalah kepadatan trafik ini. Uji performansi dari HSDPA - Wi-Fi offload telah menghasilkan throughput yang lebih baik.
Dalam penelitian ini, penulis akan membahas mengenai jaringan LTE dan Wi-Fi. Permasalahan yang ada pada jaringan LTE ndash; 802.11g offload ini adalah adanya drop call yang terjadi pada proses handoff. Jaringan yang dirancang merupakan sebuah jaringan LTE ndash; 802.11g offload yang menggunakan algoritma Teori Permainan yang telah dimodifikasi untuk memperoleh drop call yang lebih kecil pada proses vertical handover.
Teori Permainan yang dirancang memiliki 3 parameter yaitu Ph, Ps, Pe. Teori Permainan memberikan jumlah drop call yang lebih kecil jika dibandingkan dengan metode konvensional, yaitu 5,57 lebih baik dibanding metode Konvensional.

Telecommunication technology is experiencing a very significant development, where users are now very easy to get portable devices. Based on data from CISCO, traffic from mobile devices will reach 60 of total traffic development. Wi Fi offload becomes a solution to overcome this problem of traffic density. Performance testing of HSDPA Wi Fi offload has resulted in better throughput.
In this research, the author will discuss about LTE network and Wi Fi. Problems that exist on the LTE network 802.11g offload is a drop call that occurs in the handoff process. The designed network is an offload LTE 802.11g network that uses a modified Game Theory algorithm to obtain a smaller drop call in the vertical handover process.
Game Theory designed has three parameters Ph, Ps, Pe. Game Theory provides a smaller number of drop calls when compared to conventional methods, which is 5.57 better than conventional methods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Adiguna
"Internet di kereta api merupakan suatu konsep yang sedang marak dalam beberapa tahun terakhir. Percobaan di beberapa Negara telah membuktikan kemungkinan adanya akses internet bagi penumpang kereta api, namun tak satu pun dari percobaan tersebut yang menggabungkan akses broadband, skalabilitas, handover yang mulus, dan jaminan kualitas layanan dalam satu solusi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu arsitektur jaringan internet baru dan solusi mobilitas antarkerja yang memungkinkan. Salah satu mobilitas antarkerja yang memungkinkan adalah Mobile IP (MIP). Pada skripsi ini, akan disimulasikan bagaimana MIP menangani handover dan menjamin paket sampai ke tujuan. Hasil simulasi menunjukkan paket dapat terkirim.

Internet-on-the-train is a rising concept in the last few years. Several trials in different countries have proved the feasibility of offering internet access to train commuters, but none of them combines broadband access, scalability, seamless handover and quality of service guarantees in one solution. Therefore, new internet network architecture and possible inter-working mobility solution is needed. One of possible inter-working mobility solution is Mobile IP (MIP). In this thesis, how MIP handle handover and ensure packets to reach its destination will be simulated. The result shows that packets are successfully delivered."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51378
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Dimas Hardo Trihatmoko
"ABSTRAK
Jaringan Mobile IPv6 merupakan jaringan yang mampu memberikan kemudahan akses kepada pengguna dalam melakukan perpindahan dari suatu jaringan ke jaringan lainnya. Hal ini dikarenakan mendukung perpindahan mobile node dari titik akses satu ke titik akses lain. Dua buah skenario diimplementasikan untuk mengetahui kinerja dari jaringan Mobile IPv6. Parameter QoS untuk pengukuran adalah throughput, delay dan packet loss. Aplikasi yang diukur adalah Video
Streaming, dimana kualitas dari video streaming juga diukur menggunakan parameter bit rate dan frame rate. Dari hasil pengukuran diketahui bahwa parameter packet loss mengalami peningkatan ketika mobile node melakukan perpindahan, dari home network ke foreign network, dibandingkan ketika mobile node berada di home network. Besar packet loss mencapai 20,340%.

ABSTRACT
Mobile IPv6 is a network of networks that can provide easy access to the user in making the transition from one network to another. This is because the mobile node supports the transfer of a single access point to another access point. To determine the performance of Mobile IPv6 network, can use some QoS parameters such as throughput, delay and packet loss. Applications that are measured Video Streaming, where the quality of video streaming is also measured using the parameter bit rate and frame rate. That the results of measurements of packet loss parameters increased when the mobile node to move, from the home
network to foreign network, compared to when the mobile node in home network. Large packet loss reached 20.340%"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42645
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aldilah Rahmawati
"Berdasarkan bukti yang ada menyebutkan bahwa serah terima di samping tempat tidur atau bedside handover dapat mengurangi pasien jatuh, waktu pemulangan, dan biaya lembur, sekaligus meningkatkan kolaborasi tim. Metode penulisan yang digunakan adalah Case Report, tahapan-tahapan yang dilakukan yaitu menemukan fenomena, melakukan observasi dan wawancara, mengidentifikasi masalah, menerapkan evidence-based practice dan penulisan laporan kasus. Fenomena yang ditemukan yaitu di ruang rawat inap Rumah Sakit X melakukan handover hanya di nurse station, sehingga dilakukanlah penerapan langkah-langkah bedside handover berdasarkan evidence-based practice. Hasil dari penerapan evidence-based practice tersebut masih kurang optimal dikarenakan sosialisasi tentang penerapan evidence- based practice baru dilakukan dua kali.

Based on evidence, bedside handover can reduce patient falls, discharge time, and overtime costs, and also increasing team collaboration. The writing method uses Case Report, the stages that used are finding phenomena, conducting observations and interviews, identifying problems, applying evidence-based practice and writing case reports. The phenomenon that was found is the ward of X Hospital, handovers were only carried out at the nurse's station, so that bedside handover steps were implemented based on evidence-based practice. The results of the application of evidence-based practices are still less optimal due to the socialization of the application of evidence-based practices has only implemented twice."
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Ishfahanie
"Penggunaan metode komunikasi dalam pelaksanaan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X mengacu pada SOP yang berlaku yaitu komunikasi SBAR dalam format SOAP. Hasil karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis penerapan K-ISBAR tool dalam pelaksanaan handover di ruang rawat inap Rumah Sakit X. Metode penulisan yang digunakan pada karya tulis ini yaitu case report dengan hasil analisis yang didapatkan dari observasi, wawancara, dan telusur dokumen. Hasil analisis pada karya tulis ini menunjukkan bahwa penyampaian informasi dalam pelaksanaan handover belum efektif sehingga diterapkan evidence-based practice berupa metode komunikasi K-ISBAR. Hal ini berkaitan dengan fungsi pengarahan dan peran interpersonal pada head nurse dan primary nurse yang belum optimal. Evaluasi penerapan komunikasi K-ISBAR masih belum maksimal. Hasil karya tulis ini merekomendasikan head nurse dan primary nurse untuk melakukan pengarahan dalam bentuk adaptasi serta evaluasi penerapan metode komunikasi yang terstruktur dalam pelaksanaan handover.

Communication method that used during handover in inpatient room at X hospital refers to the SOP, which is SBAR communication in the SOAP format. This study aims to analyze the implementation of K-ISBAR tool during handovers in inpatient rooms at X Hospital. Case report research with the result of the analysis obtained through observations, interviews, and document research method. The results of the analysis in this paper show that the delivery of information in the handover implementation has not been effective so that evidence-based practice is applied in the form of the K-ISBAR communication method. This is related to the function of directing and interpersonal roles in the head nurse and primary nurse which are not optimal. Evaluation of the application of K-ISBAR communication is still not optimal. It is recommended for head nurse and primary nurse to conduct briefings in the form of adaptation and evaluation of the application of structured communication methods in carrying out handovers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Irma Putri Wani
"Dalam memberikan pelayanan keperawatan, perawat harus mampu berkomunikasi secara efektif. Komunikasi yang efektif dapat terlihat dari penerapan kegiatan conference yang berhubungan langsung dengan proses handover setiap pergantian shift dilakukan. Conference merupakan kegiatan diskusi yang membahas terkait kegiatan selama shift sebelum melakukan operan shift berikutnya yang dilakukan oleh clinical care manager, head nurse, primary nurse dan associate nurse. Jika pelaksanaan conference tidak dilakukan dengan baik, maka informasi yang didapatkan saat proses handover dapat menjadi tidak efektif. Handover yang efektif akan mendukung kesinambungan pengobatan maupun perawatan pasien. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya komunikasi yang jelas dalam pemberian asuhan keperawatan, serta tim perawat akan sangat terbantu dalam memberikan perawatan yang optimal kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan conference terhadap proses handover di ruang rawat inap lantai X. Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 8 Mei sampai dengan 20 Mei 2024, dengan metode deskriptif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 12 orang, menggunakan teknik pengambilan sampel yakni total sampling. Pengumpulan data didapatkan melalui observasi dan wawancara. Setelah data didapatkan, terlihat bahwa perawat di ruangan masih perlu diberikan edukasi terkait pelaksanaan conference agar merasa terbiasa dan mau mampu melakukan conference setiap pergantian shift. Untuk itu diharapkan adanya pelaksanaan workshop MPKP dan roleplay MPKP yang dilakukan di setiap ruangan di rumah sakit, sehingga pelaksanaan kegiatan conference dapat diterapkan sesuai standar dan kebutuhan dari rumah sakit.

In providing nursing services, nurses must be able to communicate effectively. Effective communication can be seen from the implementation of conference activities which are directly related to the handover process at each shift change. A conference is a discussion activity that discusses activities during a shift before carrying out the next shift carried out by the clinical care manager, head nurse, primary nurse and associate nurse. If the conference is not carried out well, the information obtained during the handover process may become ineffective. Effective handover will support continuity of treatment and patient care. Therefore, clear communication is needed in providing nursing care, and the nursing team will be greatly helped in providing optimal care to patients. This research aims to analyze the implementation of the conference on the handover process in the inpatient room on floor X. This research was conducted from May 8 to May 20 2024, using descriptive methods. The sample in this study consisted of 12 people, using a sampling technique, namely total sampling. Data collection was obtained through observation and interviews. After the data was obtained, it was seen that the nurses in the room still needed to be given education regarding the implementation of conferences so that they felt used to it and were able to conduct conferences every shift change. For this reason, it is hoped that there will be MPKP workshops and MPKP roleplays carried out in every room in the hospital, so that the implementation of conference activities can be implemented according to the standards and needs of the hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suwega Drestantiarto
"Jaringan Mobile IPv6 mendukung perpindahan mobile node dari titik akses jaringan satu ke titik akses lain tanpa harus memutuskan koneksi. Pada jaringan mobile, perpindahan ini disebut handover yang dibedakan atas vertical handover dan horizontal handover. Untuk mengetahui performa jaringan dengan kedua jenis handover tersebut, dapat diukur beberapa parameter QoS seperti throughput, transfer time, dan delay. Dalam skripsi ini, aplikasi yang digunakan berupa File Transfer Protocol (FTP).
Hasil pengukuran membuktikan bahwa throughput mengalami penurunan sebesar 4,14% pada horizontal handover dan mengalami penurunan sebesar 26,25% pada vertical handover; transfer time bertambah sebesar 8,34% pada horizontal handover dan bertambah sebesar 41,49% pada vertical handover; delay bertambah sebesar 8,22% pada horizontal handover dan bertambah sebesar 41,05% pada vertical handover. Secara keseluruhan performa jaringan mobile IPv6 skenario horizontal handover lebih baik daripada vertical handover.

Mobile IPv6 network supports mobile nodes movement from one location to another within the network without having to disconnect. In mobile networking, the movement is called handover which is divided into vertical handover and horizontal handover. To determine the network performance with both types of handovers, we can measure several QoS parameters such as throughput, delay, and transfer time. In this final paper, application that is used is the File Transfer Protocol (FTP).
Measurement results prove that the throughput decreased by 4.14 % in horizontal handover and decreased by 26.25 % in vertical handover; the transfer time increased by 8.34 percent in horizontal handover and increased by 41.49 % in vertical handover; the delay increased by 8.22 % in horizontal handover and increased by 41.05% in vertical handover. Overall, network performance of mobile IPv6 on horizontal handover scenario is better than the vertical handover.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43451
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rhaka Naufan Azmi
"ABSTRAK
Jaringan Mobile Internet Protocol adalah feature yang terdapat pada Ipv4 dan Ipv6 dan memungkinkan mobile device untuk dapat diidentifikasikan dengan menggunakan IP tunggal walaupun device tersebut berpindah dari satu jaringan (home network) ke jaringan lainnya (foreign network). Proses perpindahan tersebut dinamakan handover yang dibedakan menjadi horizontal dan vertical handover. Untuk mengetahui performa jaringan dengan kedua jenis handover tersebut, dapat diukur beberapa parameter QoS seperti throughput, delay, packet loss dan transfer time. Skripsi ini menggunakan aplikasi game flash yang akan diukur QoSnya. Pengukuran dilakukan dengan cara memainkan aplikasi antara server dan client. Dari hasil pengukuran QoS, dapat dilihat bahwa proses horizontal handover memiliki performa yang lebih baik dibandingkan proses vertical handover. Selisih performa skenario vertical handover dengan horizontal handover untuk parameter throughput, delay, packet loss, dan transfer time adalah 21,61%, 18,43%,20% dan 23,48%.

Abstract
Mobile Internet Protocol is a network feature contained in the IPv4 and IPv6 and enable mobile devices to be identified by using a single IP even though the device is moved from one network (home network) to another network (foreign network). Transfer process is called handover is divided into horizontal and vertical handover. To find out the network performance with both types of handover, the QoS can be measured several parameters such as throughput, delay, packet loss and transfer time. This thesis uses flash game application to be measured QoSnya. Measurements were performed by means play between server and client applications. Of QoS measurement results can be seen that the horizontal handover has better performance than the vertical handover process. Difference in the performance of vertical handover scenarios with horizontal handover to the parameters throughput, delay, packet loss, and transfer time is 21.61%, 18.43%, 20% and 23.48%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43552
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Arthur S. author
"Handover merupakan suatu fitur dari teknologi seluler GSM dimana pelanggan tetap dapat melakukan komunikasi suara (call) dalam keadaan berpindah pindah lokasi tanpa terputusnya komunikasi. Salah satu fitur dari handover adalah Fast Traffic Handover, dimana Fast Traffic Handover merupakan suatu fitur yang mampu menangani traffic pada waktu puncak (peak traffic) pada saat cell lagi penuh (congestion). Fitur ini memberikan suatu tambahan dukungan pada BSS salam meningkatkan kapasitas jaringan. Oleh karena itu, melalui pelaksanaan Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisa tentang Fast Traffic Handover, parameter-parameter apa saja yang mendukung dan proses percobaannya. Data percobaan Fast Traffic Handover ini diperoleh dari Sistem Jaringan GSM INDOSAT, dimana Fast Traffic Handover ini salah satu aplikasi yang digunakan pada PT. INDOSAT.

Handover is a part from GSM technology cellular which purpose to make call continous working eventhough move from one place to another place without breaking. One of feature from handover is fast traffic handover. Fast Traffic Handover feature provides an advanced behavior enabling to handle sudden traffic peaks leading to full cell congestion. As a result, the feature constitutes an additional mean of the BSS system to increase the network capacity. In case, the purpose from this final project is to analysis the fast traffic handover, parameter-parameter that used and the process implementation how the fast traffic handover is directly. The data of fast traffic handover can be found from network system GSM PT. INDOSAT, because this feature is also use in PT. INDOSAT."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>