Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128006 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diyah Prihartini
"Teknologi generasi ketiga kini mulai berkembang di hampir seluruh belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Wideband code-division Multiple Access (WCDMA) teknologi dapat memberikan berbagai layanan tambahan kepada para pengguna-nya. Fenomena ini yang menuntut para pelaku industri telekomunikasi untuk mengembangkan perangkat komunikasi yang lebih modern baik dari sisi jaringan maupun ponsel. Selain itu, para operator juga berusaha meningkatkan layanan kepada para pengguna layanan telekomunikasi, baik dengan sistem monitoring yang handal dan maupun dari sistem optimasi jaringan.
Tugas Akhir ini membahas mengenai analisis penyebab terjadinya drop call yang menjadi salah satu parameter dalam penilaian kualitas jaringan. Analisis yang akan dilakuakn melalui study kasus BTS 3G BPK akan menganalisa beberapa sumber informasi sebagai referensi yaitu analisis dari pengukuran OSS dan pengukuran di lapangan. Secara perhitungan di lapangan daya pancar BTS dan RSCP yang diterima di UE sektor 2 BTS 3G BPK masih dalam range nilai yang terbilang baik. Untuk Pout BTS rata-rata sebesar 45.52 dBm dan ini masih diatas Pthreshold yakni ? 39 dBm dengan nilai RSCP rata-rata sebesar -70.5 dBm dan ini juga masih terletak pada range -15 dBm s.d -85 dBm. Namun pada kenyataannya, kondisi dilapangan BTS 3G BPK memiliki tingkat drop call yang relative tinggi terutama untuk service voice yakni ?1%.
Berdasarkan hasil analisa dari pengukuran drive test dapat diketahui bahwa penyebab drop call dikerenakan belum terdaftarnya site tetangga atau yang lebih dikenal dengan missing neighbour. Setelah proses Optimasi, data statistik drop call dan handover telah mengalami perbaikan.

Now day third generation (3G) wireless technology has been growth almost all of the wide word, not except in Indonesia. Wideband code-division Multiple Access (WCDMA) technology give many features to their costomer. This fenomena has lead some telecommunication expertises to develop telecommunication infrastructure to be better. Beside that, the telecommunication operators try to give the best services to the costomers, both of in monitoring side and optimization network.
In this final assignment, writer will analyze the cause of drop call which is this parameter is taken as mark in network quality. Analyzing will be done through case study at BTS 3G BPK where the writer will analyze some data as reference such as OSS measurement data and Drive test measurement data. As the result, the value of power BTS and RSCP of UE are good. The BTS Power is still in good quality with the average 41.12 dBm because it's bigger than Pthreshold (45.52 dBm) and the average of RSCP is -70.5 dBm, It's still in range -15 dBm s.d -85 dBm. It is mean that there isn't problem in power receive. But actually, from the measurement report, drop call is found. Statistically the value of drop call is bigger than ?1%.
Based on drive test measurement analyze, we can find the caused of drop call. Drop call that occurs at BTS 3G BPK is occurred due to missing neighbor. After the optimization processed, statistically the drop call and handover value has be improved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51410
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadil
"Drop call pada kanal trafik menimbulkan kerugian karena terjadi pemutusan pendapatan operator seluler oleh sistem diluar kehendak pelanggan. Drop call dapat diatasi atau dikurangi dengan kegiatan pemeliharaan yang baik pada jaringan seluler.
Penelitian ini mengambil studi kasus pada jaringan GSM PT. XYZ area Bandung, yang pemeliharaannya saat ini dilakukan dengan metode korektif. Pada metode tersebut pemeliharaan dilakukan jika masalah drop call sudah terjadi, sehingga kerugian telah terjadi.
Penelitian ini mengukur risiko masalah drop call dengan metode value at risk menggunakan simulasi Monte Carlo. Hal ini dilakukan dengan mengolah data-data historis kinerja jaringan secara statistik, sehingga dapat memperkirakan munculnya masalah sebelum masalah tersebut benar-benar terjadi. Dengan ini operator dapat melakukan pemeliharaan prediktif sebagai metode tambahan untuk memperkuat metode pemeliharaan korektif.
Kesimpulan dari hasil pengujian backtesting membuktikan bahwa metode value at risk dapat digunakan untuk memprediksi drop call rate dengan tingkat kepercayaan 92%, dengan nilai kegagalan prediksi konvergen terhadap nilai kepercayaannya.

Drop call on the traffic channel raises revenue loss of mobile operators. Such condition caused by system disconnection outside the customer desires. Drop call can be overcome or reduced by good maintenance activities on the cellular network.
This research took a case study on the GSM network of PT. XYZ Bandung area, in which the maintenance is currently performed by a corrective method. Such method the maintenance is when a drop call problem has occurred, therefore loss has occurred.
This research measure the drop call risk by using the method of value at risk using Monte Carlo simulations. It is performed by processing historical data network performance statistics, to predict problems before occur. By using this method, operator can perform predictive maintenance as an additional method to strengthen the corrective maintenance methods.
The conclusion based on backtesting result prove that value at risk method with a confidence level 92% can be use to predict the drop call rate, with the proportion of failure will converges to the confidence level.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Murpy Hadi
"Skripsi ini membahas permasalahan yang berhubungan dengan kondisi jaringan 3G di area Cluster GSI 2 dari hasil pengukuran drive test dan dari hasil statistic OSS berdasarkan standar parameter jaringan yang dipakai oleh operator, yaitu CPICH RSCP, CPICH Ec/No, Call Setup Success Rate, Call Complation Rate, Soft Hand Over Success Rate, Drop Rate.
Dari hasil drive test dan statistik OSS ini diketahui bahwa ada beberapa standar parameter jaringan yang memenuhi target dan ada yang belum memenuhi. Oleh karena itu pihak operator selaku penyedia layanan telekomunikasi melakukan optimasi agar tercapai suatu hasil stándar jaringan yang baik yang sesuai dengan standar parameter jaringan yang dipakai oleh operator.

This thesis discusses issues related to 3G network conditions in the area of Cluster GSI 2 of the drive test and measurement results of the statistical results based on the standard OSS network parameters used by the operator it is CPICH RSCP, CPICH Ec/No, Call Setup Success Rate, Call Complation Rate, Soft Hand Over Success Rate, Drop Rate.
From the drive test results and statistics of this OSS note that there are some standard parameters that meet the target tissue and there are not fulfilled. Therefore, the operators as the provider of telecommunications services do the optimization in order to achieve a good outcome networking standard in accordance with the standard parameters used by network operators.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S177
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dikky Chandra
"Pelanggan telekomunikasi akan bertambah dari hari ke hari. Lonjakan jumlah pelanggan ini tentu menggembirakan pelaku industri telepon seluler. Namun penambahan jumlah pelanggan juga membawa konsekuensi serius bagi operator, yaitu kapasitas jaringan untuk menjamin konektifitas pelanggannya. Dengan menggunakan data periode dari tahun 2008 dan metode linier least square untuk melakukan prediksi trafik di tahun 2010. Perhitungan dan prediksi dilakukan untuk mendapatkan komponen nilai growth factor, high season factor, trafik akhir 2010, prediksi pelanggan akhir 2010, program ekspansi jaringan 3G khususnya tentang kebutuhan High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) , capex dan juga opex guna untuk keputusan analisa investasi.
Subscriber HSDPA di Bali diperkirakan meningkat sebesar 160% di tahun 2010, sedangkan Tren Average of Concurrent User Tahun 2010 diprediksikan akan mengalami kenaikan sekitar 206 %. Peningkatan jumlah pelanggan HSDPA diatasi dengan penambahan kapasitas jaringan baik disisi ekspansi maupun new collocated. Dengan IRR berkisar antara 30,353% dan NPV > 0, maka proyek ini layak untuk dijalankan.

Telecommunications customers will increase from day by day. Jump in the number of subscribers is certainly encouraging mobile phone industry. However, the number of customer additions also bring serious consequences for the operator, the network capacity to ensure connectivity customers. The data period collected from 2008 and linear method least square is used to carry out the prediction of the traffic for 2010. The calculation and the prediction was done to get the component thought growth factor, high season factor, also end of year traffic 2010, the prediction of the end subscriber 2010, the total expansion for 3G networks in particular High Speed Downlink Packet Access (HSDPA), capex and Opex furthermore those parameter will be used for investment analysis.
Subscriber HSDPA in Bali is expected to increase by 160% in the year 2010, while the trend of Concurrent Users Average year 2010 is predicted to increase approximately 206%. An increasing number of HSDPA overcome by the addition of either side of the network capacity expansion and new collocated. With IRR ranged between 30.353% and the NPV> 0, means this program is recommended to be done."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27485
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jusril A. Hidayat
"Perkembangan teknologi jaringan selular broadband saat ini diiringi oleh pertumbuhan berbagai aplikasi mobile yang berjalan di atas jaringan tersebut. Berbagai aplikasi tersebut membutuhkan sistem keamanan yang sangat handal seperti m-bankinng dan m-commerce. DNA (Deoxyribonucleic Acid) diyakini sebagai karakter biometric yang memiliki kemungkinan duplikasi nol (0), sehingga tingkat keunikannya benar-benar terjaga. Dengan demikian penggunaan DNA pada sistem keamanan dapat diandalkan. Guna mempersingkat proses verifikasi data diperkenalkan sistem CODIS 13 (Combined DNA Index System 13) yang dikembangkan FBI. Dengan CODIS 13, data DNA yang diverifikasi cukup dengan 13 bagian dari DNA yang merepresentasikan keunikan untuk setiap DNA.
Pada skripsi ini, dibangun sistem aplikasi keamanan berbasis DNA yang diterapkan pada jaringan GPRS dan 3G yang sudah ada saat ini. Piranti lunak dibangun dengan J2ME platform yang melakukan proses digitalisasi data DNA-CODIS 13 pada mobile terminal (handset). Data DNA-CODIS 13 dipaketisasi berformat byte-byte untuk ditransmisikan pada jaringan GPRS dan 3G. Proses pengumpulan database DNACODIS 13 serta verifikasi dilakukan di terminal server. Dengan metode ini, memungkinkan aplikasi piranti lunak yang dibangun untuk diterapkan pada berbagai jenis mobile terminal yang telah mendukung jaringan GPRS dan 3G, tanpa perlu penambahan perangkat keras tambahan.
Unjuk kerja aplikasi dianalisis dengan melakukan pengamatan terhadap besar kesalahan perbedaan data yang dikirim dengan data yang terkirim, serta delay waktu transmisi yang dibutuhkan dalam setiap pengiriman paket data. Skripsi ini menghasilkan sebuah aplikasi (software) sistem keamanan berbasis DNA yang berfungsi sebagai mediator antara handset dengan database server yang dapat diinstalasi di handset. Pembangunan server host sebagai database server juga dilakukan guna mendapatkan pengujian yang maksimal.
Hasil yang didapat dalam proses registrasi maupun verifikasi data DNA menunjukkan tingkat true positive sebesar 100%. Dengan delay rata-rata untuk jaringan GPRS sebesar 5.0618 detik, sedangkan untuk jaringan 3G sebesar 37.848 detik.

Nowadays, the development of broadband cellular network technology has been followed by the growth of several mobile applications on the network technology mentioned. Several applications (e.g. mobile-banking, mobile-commerce) need any reliable security system running on them. DNA (Deoxyribonucleic Acid) has been ensured as biometric character that has a zero duplication probability. Therefore, the level of uniqueness on DNA can be truly kept. Furthermore, the usage of DNA on security system can be surely trusted and relied. In order to speed up the data verification process, has been recognized CODIS 13(Combined DNA Index System 13) developed by FBI. With CODIS 13, the data of DNA verified is only with 13 parts of DNA representating the uniqueness for each DNA.
In this development research, A security application system based on DNA has been built successfully running on the existing GPRS and 3G network. The software has been built based on J2ME platform processing DNA digitalization on mobile terminal (handset). The data of DNA has been packed and formatted as several bytes to be transmitted on GPRS and 3G network. The collection process of the DNA database has been actualized in server terminal. With these methods, enabling the secure software application built to be actualized on several kind of mobile terminals supporting GPRS and 3G network, without need to add any additional hardware.
The performance of secure application has been analyzed with obtaining toward any error probability of difference between data transmitted in the mobile terminal and data received in the server terminal, as well as delay of transmittal time needed in each of the data package sending. This research has made a based DNA secure application functioning as mediator between mobile terminal and database server (server terminal) that can be installed in the mobile handset. The construction of server host as database server has been also done in order to get a maximal testing.
The results achieved in DNA process of both registration and verification have showed that the level of true positive equals 100%. With the average delay for GPRS network equals 5.0618 seconds, whereas the average delay for 3G network equals 37.848 seconds.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40585
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erny Apriany Sylwana
"Pertumbuhan traffic yang terjadi menyebabkan Capital Expenditure (CAPEX) yang harus dikeluarkan oleh operator seluler setiap tahun semakin meningkat dan kompleksitas operasional jaringan semakin tinggi sehingga perlu peningkatan efisiensi jaringan salah satunya melalui sistem otomatisasi menggunakan Self-Organizing Network (SON). Adanya penerapan salah satu use case Self-Organizing Network (SON) yaitu Mobility Load Balancing (MLB) dapat meningkatkan efisiensi Capital Expenditure (CAPEX) yang harus dikeluarkan oleh operator seluler karena adanya proses load transfer antara cell secara otomatis sehingga ekspansi yang dikarenakan isu keterbatasan kapasitas cell dapat dikurangi jumlahnya. Penelitian tesis ini dilakukan untuk membuat pemodelan dan analisis implementasi dari Mobility Load Balancing (MLB) di jaringan 3G. Model ini dapat menentukan algoritma bekerjanya Mobility Load Balancing (MLB) dan nilai investasi maksimum bulanan yang layak dikeluarkan oleh operator seluler terkait implementasi Mobility Load Balancing (MLB).

The growing of cellular traffic nowadays causing the increment of Capital Expenditure (CAPEX) to be incurred by the mobile operators annually and the increment of network operation complexity so that the increment of network efficiency is needed through the automation system using Self-Organizing Network (SON). The implementation of one of Self-Organizing Network (SON) use case, namely Mobility Load Balancing (MLB), can improve the efficiency of Capital Expenditure (CAPEX) due to the transfer of load between the cells automatically so that the cell expansion number due to capacity issue can be reduced. This thesis research was carried out to make the modeling and analysis of the implementation of the Mobility Load Balancing (MLB) in the 3G network. This model can determine the algorithm of Mobility Load Balancing (MLB) and the monthly maximum eligible investments issued by mobile operators regarding the implementation of Mobility Load Balancing (MLB)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kamila
"Implementasi layanan 3G di Indonesia memerlukan sebuah jaminan kualitas layanan bagi para pelanggannya yang di dalam istilah telekomunikasi biasa dikenal dengan sebutan QoS (Quality of Service). Salah satu cara pengukuran Nilai QoS adalah drive test, yaitu sebuah metode pengukuran trafik yang dilakukan dari satu wilayah ke wilayah lain dengan cara berpindah tempat atau mobile baik menggunakan kendaraan atau berjalan kaki. Drive test ini dianggap dapat mewakili data QoS dari sisi pelanggan. Wilayah pengukuran drive test yang dipilih adalah wilayah DKI Jakarta sebagai daerah utama implementasi layanan jaringan 3G dan dikhususkan pada daerah segitiga emas untuk jaringan 3G Telkomsel. Hasil pengukuran drive test tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan metode DOE (Design of Experiments) untuk desain Two-Factor fixed Effect Model. DOE ini mempunyai kemampuan untuk mengolah sedikit data untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang sah dan objektif. Keluaran dari penghitungan DOE adalah uji nilai QoS. Dengan mengacu kepada parameter QoS yang telah ditetapkan oleh 3GPP, maka proses selanjutnya adalah membandingkan antara hasil analisa DOE untuk pengukuran QoS wilayah DKI Jakarta dengan QoS Standar operator. Hasil perbandingan tersebut menggambarkan tingkat baik atau buruknya QoS 3G Telkomsel wilayah DKI Jakarta. Dan dengan menggunakan DOE, hasil yang diperoleh lebih akurat walaupun menggunakan jumlah sampel yang lebih sedikit.

3G services in Indonesia need a quality guarantee for its customers. The guarantee of quality in telecommunication network is known by QoS (Quality of Service). One of methods to measure QoS value on user side is a drive test. Drive test is a traffic measurement method where data is collected by mobile activities, i.e. driving or walking from one area to other area. Before collecting the data, first of all we have to determine specific area and network to be measured. In this writing DKI Jakarta has been chosen as measurement area since it is a major area for 3G implementation. For the measured network, Telkomsel 3G network has been chosen. The next step is to analize drive test data using DOE (Design of Experiments) method for Two-Fixed Effect Model. DOE is capable to analyze a few experiments to produce a valid and an objective result. DOE output is a QoS verification where the final process is taken by comparing QoS measurement in DKI Jakarta with operator standard. The result of this experiment is a QoS 3G level in DKI Jakarta. Even using a few data, the DOE output is more acurate than output of reguler process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novietasari Chisnariandini
"Perpindahan kanal / handover dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu topografi suatu wilayah, ukuran sel yang diduduki, kecepatan kendaraan pelanggan, dan waktu pendudukan kanal. Jika trafik suatu sel sangat padat dan kecepatan kendaraan pelanggan tinggi, proses handover bisa cepat terjadi. Untuk mengurangi kegagalan handover, transmisi data dan suara yang bisa dilakukan pada satu carrier harus dipisah menjadi dual carrier. Penambahan carrier baru sebesar 5 MHz khusus digunakan untuk layanan data digital (HSPA) saja.
Dari hasil perhitungan dan data yang diperoleh ditunjukkan bahwa penambahan carrier berhasil menurunkan drop call ratio sebesar 0,5-1,2 % dan meningkatkan throughput pengiriman data dari 512 Kbps menjadi 21 Mbps. Selain itu probabilitas bloking handover yang terjadi harus rendah, kurang dari 0.07 dan kapasitas trafik minimal 0.23 Erlang. Ditunjukkan pula bahwa intensitas trafik pengiriman data/video call pada sel sebesar 50 % (uplink) dan 75 % (downlink) dari total kapasitas sel.

Channel transfer/handover is influenced by several things, which are the topography of an area, the size of the occupied cell, vehicle speed subscribers, and channel occupation time. If a cell is very dense traffic and high-speed customers' vehicle, the process of handover can quickly occur. To reduce the handover failure, data and voice transmission can be done on a single carrier should be split into dual carrier. Addition of 5 MHz carrier in the amount specifically used for digital data services (HSPA) only.
From the measurement report and data obtained indicated that the addition of carrier managed to reduce the drop call ratio from 0.5 % to 1.2 % and increase the throughput of data transmission from 512 Kbps to 21 Mbps. In addition, handover blocking probability that happens to be low, less than 0.07 and minimum traffic capacity is 0.23. It is also shown that the intensity of traffic data/video calls on the cell by 50% (uplink) and 75% (downlink) of the total cell capacity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51277
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Dolli
"Bisnis selular mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak munculnya teknologi GSM. Bila diperhatikan, realisasi pertumbuhan jumlah pelanggan telepon selular bahkan melampaui angka pertumbuhan yang diproyeksikan pada tahun-tahun sebeluninya. Jumlah satuan sambungan seluler telah mendekati populasi satuan sambungan telepon tetap (fixed). Saat ini terdapat terdapat 11 perusahaan yang mendapatkan izin sebagai operator telepon seluler di Indonesia.
PT. ABC telah mendapatkan lisensi frekuensi 3G pada 8 Oktober 2003 dan Natrindo nendapatkan lisensi pada 17 September 2004. PT. ABC yang dipilih oleh Kementerian Postel lewat proses seleksi yang diadakan oleh Departemen Perhubungan melalui Dirjen Pos dan Telekomunikasi. Sebagai salah satu pemegang lisensi 3G, PT. ABC diharuskan untuk membangunan fasilitas-fasilitas penunjang tersebut pada kenyataannya membutuhkan investasi yang sangat besar.
Kini PT. ABC telah sukses melakukan ujicoba jaringan tersebut di Jakarta dan atau sudah meng-cover di alas 10% dari area layanan itu. Selanjutnya mereka akan terus memperluas coverage ke wilayah lain. PT. ABC pun nicmaparkan untuk pengembangan jaringan dalam dua tahun ke depan dan akan menginvestasikan dana sekitar USS300 juta sebagian besar dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur jaringan.
SWOT analisis dilakukan terhadap PT. ABC untuk dapat menentukan alternatif strategi yang mungkin dapat diterapkan olch perusahaan. Dengan melihat perkembang pesat dalam bisnis telepon seluler saat ini masih membuka peluang bagi PT. ABC untuk peluang perolehan ]aba yang cukup besar.
Analisis kelayakan investasi pun dilakukan berdasarkan tiga skenario kondisi yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Penggunaan tiga skenario tersebut dimaksudkan agar perusahaan lebih fleksibel dan siap dalam menghadapi kondisi terbaik maupun terburuk di masa yang akan datang. Adapun proporsi yang paling menguntungkan bagi perusahaan proporsi dana untuk masalah pembiayaan bagi PT. ABC untuk proyek ini adalah kombinasi pinjaman dan modal sendiri yaitu 60% dari pinjaman dan 40% dari modal sendiri.
Metode yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penanaman investasi yang dilakukan oleh perusahaan adalah analisis capital budgeting melalui perhitungan net present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan payback period (PP) dari proyek. Hasil perhitungan menunjukkan indikasi positif, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa poryek jaringan selular 3G layak dilaksanakan.

Mobile phone business has been growing significantly since their first appearance with GSM technology. If we look closer the increasing number of mobile phone user every year always over the yearly estimation surprisingly. The number of mobile phone ser also now has approaching the population of fixed phone user. Currently there arc eleven companies which already get the license as mobile phone operator in Indonesia.
PT. ABC gets their license for 3G frequency operator in Indonesia since October 8, 2004 while his competitor received their license on September 17, 2004. PT. ABC is chosen by Minister of Post and Telecommunication is trough very tight selection now PT. ABC has obligation to build the infrastructure facilities which need them to make very big investment in Indonesia.
Last year PT. ABC has proven to the government in successfully on network trial in Jakarta Region and after this PT. ABC will start to expand their coverage on other main cities on Java and Sumatra Island. Their target is with in two years in front they plan to invest about USS 300 million on constructed network infrastructure in cooperated with few major companies such as Siemens.
SWOT analysis on PT. ABC much he taken to determine several alternative strategy which might can utilize on the company. If we take a look to current trend of mobile phone user, we can see it is grow more and more big and it is believe that the opportunity to gain profit by PT. ABC still widely open.
Inveshnent analysis is also calculated with three scenario condition which considered that one of this condition might faced by the company. The use of three scenarios is so the company will more flexible and prepared in facing all situations from the best condition even to the worst condition. Therefore the best proportion which more advantages to the company by combination around 60% leverage and 40% from self capital.
The mode being used to see the visibility of investments made by the company is with the Capital Budgeting analysis through calculation if Net Present Vale (NPV), lntemal Rate of Return (1RR) and Payback Period (PP) of this project. Calculation showing that result is still positive and we can summarize that this 3G network infrastructure project by PT. ABC considered is visible to run.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thareq Akmal Hibatullah
"Kerugian negara masih memiliki perbedaan pengertian tergantung pada paradigma hukum yang dipakai. Meskipun begitu, konsep kerugian negara telah dipakai dalam kehidupan hukum di Indonesia, salah satunya pada kasus penggunaan jaringan 3G milik PT Indosat oleh PT IM2 yang melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP. Sementara pihak melihat bahwa BPKP tidak memiliki kewenangan sama sekali terkait kerugian negara. BPKP sendiri tetap kukuh bahwa yang bersangkutan memiliki kewenangan terkait kerugian negara. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis-normatif dengan tipologi penelitian deskriptif-analitis yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran, menemukan fakta-fakta hukum secara menyeluruh, dan mengkaji secara sistematis peraturan perundang-undangan Indonesia dan peraturan lainnya terkait tugas dan wewenang BPKP dalam menilai kerugian negara. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sesungguhnya BPKP tak berwenang menilai kerugian negara, namun berwenang melakukan audit investigatif dan audit perhitungan kerugian negara sebagai bantuan kedinasan kepada institusi lain yang berwenang yang melakukan permintaan bantuan kedinasan.

State's loss still has different definitions depending on the used legal paradigm. However, the concept of state's loss has been used in the legal world in Indonesia, in which one of them in the case of the usage of PT Indosats 3G network by PT IM2 which involved Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP. Certain parties think that BPKP has no authority whatsoever regarding states loss. BPKP remains adamant that it has authority regarding states loss. The mode of the research is the juridical normative approach with descriptive analytical typology, in order to get the picture of, to find legal facts, and to systematically observe the Laws of Indonesia and other laws concerning the authority of BPKP to determine states loss. The result of the study would be BPKP has no authority to determine states loss, although BPKP still can conduct investigative audit and states loss calculation audit in the name of bureaucratic support to the authoritative institution that request the bureaucratic support.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>