Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189785 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhana D.
"Nelayan mempunyai peranan penting dalam menjaga kualitas produk perikanan di Indonesia. Dalam menjaga kesegaran hasil tangkapannya, salah satu cara mereka adalah menggunakan media pendingin seperti es. Akan tetapi, ketersediaan es balok sering menjadi kendala bagi para nelayan, terutama yang berada didaerah terpencil. Sulitnya akses ke daerah terpencil ini menjadi suatu penyebab kurangnya kualitas ikan para nelayan di Indonesia. Oleh karena alasan tersebut maka dirancanglah suatu pabrik es mini yang dapat menjangkau hingga ke daerah terpencil. Pabrik es mini ini menggunakan petikemas 20 ft, dan didalamnya terdapat cetakan-cetakan es yang berfungsi meletakkan air kedalamnya untuk dijadikan es balok. Untuk melanjutkan pengembangan pabrik es mini ini, maka tujuan penelitian ini adalah melakukan pengukuran dan analisis terhadap distribusi temperatur yang terjadi didalam cetakan es. Dengan mengetahui distribusi temperatur tersebut, diharapkan dapat memberi kontribusi untuk pengembangan pabrik es mini dan memberi pengaruh yang baik pada kepada kualitas ikan di negara kita.

Fishermen have important role in maintain the quality of our fishery product. There is one method to maintain the freshness of their haul; it is by using cooler medium like ice block. However availability of ice blocks often become a problem for fishermen, especially fishermen in the remote area, accesibility to this area become a constraint that makes ice block's supply can't fulfill fishermen needs. For that reason, a mini ice plant that can reach remote area was designed. The The mini ice plant is using a 20 ft container; in this container there is a number of ice can which used for place of fresh water become ice blocks. To continue the development of mini ice plant , the purpose this reaserch is doing measurement and analysis to time and temperature distribution in ice can. Hopefully it can give contribution to the development of mini ice plant and good influence for our country's fish product."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50927
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chairil Chaidir Ayuba
"Pabrik es mini yang bisa di bawa kemana saja merupakan salah satu solusi untuk ketersediaan es bagi nelayan di daerah-daerah terpencil. Yang sangat diperlukan oleh nelayan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas kesegaran ikan dengan pembekuan. Sehingga mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
Proses pembuatan mini ice plant ini berdasarkan desain yang telah ada, yang di bahas pada penelitian sebelumnya. Perealisasian desain yang ada ini untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan desain yang telah dibuat. Sehingga dapat diperbaiki desain yang telah ada untuk mengoptimalkan desain dari mini ice plant. Pembuatan komponen-komponen pada ruang produksi yang diperlukan seperti peti kemas, rel, crane, bak produksi, cetakan es, penyangga cetakan es, dip tank dan tilitng. Lalu penganalisaan kembali kekuatan dari komponen-komponen tersebut yang terkena beban pada saat produksi.
Desain yang telah dibuat cukup baik dengan mnggunakan satu peti kemas 20 ft, yang membagi menjadi dua buah ruang yaitu ruang produksi dan ruang mesin. Dapat memproduksi sebesar 1.5 ton es dalam satu kali siklus produksi. Kelemahan terbesar adalah kurangnya ruang untuk tilting yang menganggu saat proses produksi es. Komponen-komponen lain masih cukup aman dalam menahan beban saat produksi.

Portable mini ice plant is one solution of ice availability for fisherman in remote area. Which needed by fisherman to increase the quality of fish freshness by freezing. So there's an added value.
This fabrication process of mini ice plant based on existing design, which already studied on previous research. Design realization from existing design is to know weakness of design. With the result can be fixed and optimized the design of mini ice plant. Fabrication of needed components of production room as container, rail, crane, production tank, ice can, ice can support, dip tank, and tilting. Then reanalyze the strength of components which loaded when production process.
Previous design already good enough which use 1 container 20 ft, which separate into two rooms that is production room and machine room. It can produce 1.5 ton of ice for one cycle production. Biggest weakness was the lack of space for tilting which disturbing the production process. Others components still safe enough to adequate the load when production process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50731
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Adhiwena
"Sebagai negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang kedua didunia, Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat besar hingga mencapai 65 juta ton per tahun. Dengan potensi tersebut tentu saja produk perikanan menjadi salah satu andalan Indonesia dalam perolehan devisa negara.
Nelayan memiliki peranan penting dalam menjaga kualitas produk perikanan Indonesia. Dalam menjaga kesegaran hasil tangkapan nelayan, salah satu metodenya adalah dengan menggunakan media pending seperti es. Akan tetapi ketersediaan es balok ini sering menjadi kendala bagi para nelayan, terutama yang berada di daerah terpencil. Sulitnya akses ke daerah-daerah terpencil ini menjadi penyebab kurangnyanya pasokan bagi para nelayan.
Oleh karena hal tersebut, maka dirancanglah sebuah pabrik es mini (mini ice plant) yang dapat menjangkau hingga ke daerah nelayan terpencil. Rancangan pabrik es mini ini menggunakan sebuah petikemas 20 ft, didalam petikemas ini terdapat salah satu komponen utama dari pabrik es mini yaitu ice bank. Ice bank adalah sebuah bak yang didalamnya terdapat cetakan-cetakan es, yang merupakan tempat dimana es balok akan diproduksi dengan menggunakan larutan air garam (brines) yang bersirkulasi didalam ice bank.
Untuk melanjutkan pengembangan pabrik es mini ini, maka tujuan penelitian ini adalah melakukan pengukuran dan analisa terhadap distribusi temperatur yang terjadi didalam ice bank. Dengan mengetahui distribusi temperatur tersebut, diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pabrik es mini kearah yang lebih efisien, sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi para nelayan.

As an archipelago country which has the second longest coast line in the world, Indonesia have very big fishery potency till reach 65 million ton per year. Because of that reason, fishery products become one of the Indonesia workhorses in acquirement of national income.
Fishermen have important role in maintain the quality of our fishery product. There is one method to maintain the freshness of their haul; it?s by using cooler medium like ice. However availability of ice blocks often become a problem for fishermen, especially for the fishermen in the remote area, accessibility to this area become a constraint that makes ice block supply can?t fulfill fishermen needs.
For that reasons, a mini ice plant that can reach remote area was designed. The design of mini ice plant is using a 20 ft container; in this container there is ice bank which is one of primary mini ice plant component. Ice bank is a basin which in it there are ice cans to make ice blocks. Ice cans are cooled with circulating salt solution in water (brines) in ice bank.
To continue the development of mini ice plant, the purpose this research is doing measurement and analysis to temperature distribution of brines in ice bank. By knowing the temperature distribution, hopefully it can give contribution to the development of mini ice plant to be more efficient and it can be useful for fishermen.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50752
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Permana
"Energi merupakan syarat bagi kehidupan manusia.Dengan persediaannya yang terbatas serta terikat dengan dampak negatif akibat Penggunaannya,usaha pengembangan energi alternatif dan konservasi energi akan sangat dibutuhkan.Salah satu sumber energi aplikatif dan produktif saat ini adalah ice slurry.Ice slurry merupakan campuran atau suspensi dari kristal-kristal es, air, dan suatu zat aditif,seperti glycol, garam, maupun alkohol. Ice slurry banyak digunakan terutama sebagai media pendinginan alternatif menggantikan penggunaan refrigerant,media pengawetan,dan juga diaplikasikan dalam bidang kedokteran.Kebutuhan yang tinggi akan ice slurry ini karena ice slurry memiliki luas permukaan yang besar sehingga meningkatkan efektif perpindahan panas, bersifat layaknya liquid sehingga dapat dipompa melalui suatu sistem pemipaan atau bahkan disimpan dalam suatu storage.Untuk itulah perlu dikembangkan ice slurry generator sebagai alat penghasil ice slurry, yang menggunakan sistem refigerasi dimana efek pendinginan yang dihasilkan digunakan untuk membuat bahan baku tertentu menjadi ice slurry.Penelitian dilakukan untuk mengkarakterisasi sistem yang telah dirancang bangun,dengan menggunakan bahan baku utama air,ditambah dengan aditif seperti diethylene glicol dan cream.Dalam pelaksanaannya,dilakukan perhitungan coeffisient of performance sistem,analisa perancangan sistem beserta Komponennya.Dari karakterisasi diperoleh bawah dengan menggunakan air,dan ditambah aditif DEG 6% -10%,dan cream diperoleh COP antara 3,14 -3,51, dengan derajat superheat yang diperoleh antara 23°C-27°C sedangkan derajad superheat yang diperoleh antara 3°C - 5°C. Volume bahan baku ideal yang disarankan untuk pembuatan ice slurry ini adalah 6 liter sampai 9 liter.

Energy, one of most important thing in human life. With the limitation of source and based on effect will be carried out, the development of alternative energy and also conservative energy is needed. One of them is ice slurry. Ice slurry is suspension of crystal, water, and additive like glycol, salt, or alcohol to reduce freezing point of solution. Ice slurry is available used as secondary cooling replacing the used of refrigerant, for storage, and also used in medical treatment. The need of ice slurry based on its properties, such as high fluidizat ion of contact that maximize heat transfer, looks alike liquid that can be pumped and storage. That's why, ice slurry generator is needed to produce ice slurry using a refrigeration system. The aim of this research is to characterize the system, with water and additive like diethylene glycol (DEG) and cream to produce ice slurry. Research done by calculating coefficient of performance (COP), analyzing the design include components of system. Using water, DEG 6% until 10%, and cream as raw substance, known that COP system between 3,14 - 3,51. degree of superheat 23°C - 27°C, and subcooled 3°C - 5°C. The ideal volume of raw substance of ice slurry for this system is 6-9 liter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[ Sistem Sistem generator ice slurry berbasis air laut diteliti secara eksperimental
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari kecepatan putaran pompa (rpm)
terhadap beberapa karakteristik dari ice slurry. Berdasarkan data eksperimen
diketahui bahwa kecepatan putaran pompa sentrifugal pada suatu kecepatan
putaran pengaduk tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap kecepatan
penurunan temperatur air laut. Kecepatan penurunan temperatur tertinggi adalah
1.08oC/menit yang terjadi pada putaran pompa 3000 rpm dan putaran pengaduk
800 rpm. Selain itu, waktu keluar ice slurry dari evaporator, waktu berhenti
pengaduk, dan selisih antara kedua waktu tersebut juga bergantung pada
kecepatan putar pompa dan pengaduk. Sebaliknya, daya listrik masukan pompa
tidak bergantung pada kecepatan putar pengaduk. Daya pompa hanya bergantung
kepada kecepatan putaran pompa. Beberapa parameter kinerja maksimum teoritis
untuk siklus refrigerasi pada sistem ini telah dihitung dan didapatkan bahwa nilai
koefisien performa maksimum teoritis adalah 4.89. ice slurry berbasis air laut diteliti secara eksperimental dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari kecepatan putaran pompa rpm terhadap beberapa karakteristik dari ice slurry Berdasarkan data eksperimen diketahui bahwa kecepatan putaran pompa sentrifugal pada suatu kecepatan putaran pengaduk tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap kecepatan penurunan temperatur air laut Kecepatan penurunan temperatur tertinggi adalah 1 08oC menit yang terjadi pada putaran pompa 3000 rpm dan putaran pengaduk 800 rpm Selain itu waktu keluar ice slurry dari evaporator waktu berhenti pengaduk dan selisih antara kedua waktu tersebut juga bergantung pada kecepatan putar pompa dan pengaduk Sebaliknya daya listrik masukan pompa tidak bergantung pada kecepatan putar pengaduk Daya pompa hanya bergantung kepada kecepatan putaran pompa Beberapa parameter kinerja maksimum teoritis untuk siklus refrigerasi pada sistem ini telah dihitung dan didapatkan bahwa nilai koefisien performa maksimum teoritis adalah 4 89 , An ice slurry generator system based on seawater is studied
experimentally in order to find out the influence of centrifugal pump rotation
speed (rpm) to some characteristics of ice slurry. Based from experimental data it
is known that pump rotation speed in certain mixer rotation speed is significantly
influence the seawater temperature drop rate. The highest temperature drop rate is
1.08oC/minute that occur at pump speed 3000 rpm and mixer speed 800 rpm.
Besides, time of ice slurry to come out from evaporator, time of mixer to stop, and
time difference between them are depend on pump and mixer rotation speed.
Otherwise, electrical power input of pump is not dependent on mixer rotation
speed. Power input of pump is only depend on pump rotation speed. Some
parameter of theoretical maximum performance has been calculated and obtained
that theoretical maximum coefficient of performance is 4.89.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yafi Rahmad Oktafian
"Ice slurry merupakan media pendingin ikan dengan kualitas pendinginan yang merata, partikel es yang tidak merusak ikan,dan suhu pendinginan dibawah 0 derajat. Hal ini membuat nelayan dapat menjaga kualitas ikan agar tetap segar dan tidak mengalami pembusukan selama berada di atas kapal. Penelitian kali ini akan bertujuan untuk mengimplementasikan ice slurry generator untuk kapal ikan 25 GT. Penelitian ini mencakup penggambaran layout untuk peletakan Ice slurry generator dan analisa investasinya dengan mencari nilai break even point, net present value, dan internal rate of return. Pemasangan ice slurry generator bertujuan untuk memenuhi kebutuhan es pada kapal ikan 25 GT sebanyak 465 kg/hari. Kapal pada penelitian ini memiliki panjang 16.5 m, lebar 4.47 m dan tinggi 1.69 m dengan displacement 50104 Ton. Kapal ini terdiri dari 2 palkah ikan yang nantinya akan diisi ikan yang didinginkan oleh ice slurry. Hasil dari penelitian ini adalah gambar layout peletakan ice slurry generator di kapal ikan dan hasil analisa investasinya. Dari hasil analisa investasi didapat bahwa pemilik kapal ikan 25 GT dengan ice slurry generator dapat mencapai titik break even point pada trip ke 88 atau selama 2 tahun 6 bulan dari awal investasi dilakukan. Nilai net present value dengan bunga 12 % yang didapatkan sebesar Rp.1.946.895.697 yang berarti investasi layak dilakukan (NPV>0). Nilai IRR yang didapat dari penelitian ini sebesar 35.58 % yang artinya investasi layak dilakukan karena lebih besar dari pada bunga pinjaman (12%).

Ice slurry is a fish cooling media with an even cooling quality, ice particles that do not damage fish, and cooling temperatures below 0 degrees. This makes the fishermen can maintain the quality of the fish so that it remains fresh and does not experience decay while on the boat. This research will aim to implement an ice slurry generator for 25 GT fishing vessels. This study includes a description of the layout for the laying of the Ice slurry generator and investment analysis by finding the break even point value, net present value, and internal rate of return. The installation of the ice slurry generator aims to meet the needs of ice on a 25 GT fishing vessel totaling 465 kg / day. The ship in this study has a length of 16.5 m, width 4.47 m and height 1.69 m with displacement of 50104 tons. This ship consists of 2 fish hatches which will later be filled with fish which are cooled by ice slurry. The results of this study are the layout picture of laying ice slurry generator on a fishing vessel and the results of investment analysis. From the investment analysis it is found that the owner of a 25 GT fishing vessel with an ice slurry generator can reach the break even point on trip 88 or for 2 years and 6 months from the initial investment. The net present value with an interest of 12% is Rp. 1.946.895.697 which means that the investment is feasible (NPV> 0). The IRR value obtained from this study is 35.58% which means the investment is feasible because it is greater than the loan interest (1).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satyo Yuwono
"Dalam proses penangkapan ikan ada suatu parameter berupa Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan (NTPHP), nilai ini berbanding lurus dengan meningkatnya keuntungan negara. Nilai ini bisa ditingkatkan dengan penggunaan pendingin pada kapal nelayan agar nelayan bisa lebih lama berlayar, kapal penangkap ikan bisa dilengkapi baik menggunakan alat pembuaat es ataupun membawa phase change material seperti es balok, es serut, ataupun ice slurry. NTPHP di Indonesia masih belum bisa memenuhi target karena kapal nelayan masih belum cukup membawa pendingin baik alat produksi ataupun material pendingin. BPPI membuat suatu ice slurry generator yang nantinya akan diletakkan di Semarang, akan tetapi alat ini masih belum bisa memproduksi target kapasitas ice slurry. Dari alat pembuat bubur es yang dimiliki BPPI ini menggunakan kompresor yang dari spesifikasinya seharusnya bisa memenuhi target yang ada, akan tetapi pada realitanya mesin ini tiddak dapat memenuhi target tersebut. Oleh karena itu pada studi ini melakukan perancangan modifikasi pada evaporator agar mesin pembuat bubur es bisa memenuhi target yang ada. Dari rancangan yang dilakukan pada studi ini menunjukkan bahwa rancangan memenuhi target yang diberikan. Selain itu rancangan ini menunjukkan perhitungan nilai coefficient of performance, serta kebutuhan ice slurry.

In the process of fish capture, there is a parameter called the Fisheries Product Processing Exchange Rate (NTPHP), which is directly proportional to the increase in the country's profits. This value can be increased by using refrigeration on fishing vessels so that fishermen can stay at sea for longer. Fishing vessels can be equipped with ice-making equipment or carry phase change materials such as ice blocks, shaved ice, or ice slurry. However, in Indonesia, the NTPHP has not yet reached the target because fishing vessels still do not carry enough refrigeration equipment or materials. The BPPI (Fisheries Product Processing Institute) has developed an ice slurry generator that will be placed in Semarang, but this device has not been able to meet the target capacity of ice slurry production. The existing ice slurry maker at BPPI uses a compressor that, based on its specifications, should be able to meet the target. However, in reality, the machine cannot achieve the desired target. Therefore, this study focuses on designing modifications to the evaporator of the ice slurry maker to ensure that the machine can meet the target. The design proposed in this study shows that it meets the given target. Additionally, the design includes calculations of the coefficient of performance and the ice slurry requirements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus P.
"Indonesia merupakan negara kepulauan dengan salah satu pekerjaan sebagian besar rakyatnya bekerja dibidang perikanan dengan menjadi nelayan, rendahnya tingkat teknologi yang diaplikasikan dalam masyarakat nelayan di indonesia serta mahalnya harga alat pendingin dibuthkan untuk menjaga kesegaran ikan-ikan mereka tentunya akan merugikan nelayan. Pembuatan mini ice plant tentunya akan membantu kegiatan ekonomi didaerahdaerah pesisir yang tingkat penerapan teknologi serta tingkat ekonominya rendah, dengan dibuatnya mini ice plant dengan bentuk yang simpel tentunya dan dengan daya yang kecil akan mengurangi biaya pembelian alat yang dibutuhkan sehingga membuat pengeluaran dari nelayan dapat diperkecil. Proses simulasi CFD dilakukan sebagai salah satu upaya untuk melakukan maksimalisasi dari proses perpindahan kalor dan pembekuan yang terjadi pada mini ice plant tersebut.

Indonesia as an archipelago country with those majoring people activity is fishery, because of low technology level which is applicated to the fishery community in Indonesia as well as the price of refrigerating devices too much expensive for keeping the freshness of the their fish, surely it can be disadvantage for fishery. The making of mini ice plant will help economy activity in coastal area which level of application technology as well as economy level are low, so that by constructed this kind of mini ice plant with simple form and by used low power. It will be reduced buying cost of needed device so that it can make expending of fishery could be minimize. Simulation process of CFD is done as one of effort to make maximization of heat transfer process and solidification which happened on the mini ice plant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50767
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cammaert, A. B.
New York : Van Nostrand Reinhold , 1988
627.9 CAM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahrul Rizal
"Penjagaan kualitas dari produk obat menjadi peran penting apoteker dalam pengiriman oleh PBF karena waktu yang ditempuh berbeda-beda tergantung pada jarak tujuan dan jenis transportasi yang digunakan. Salah satu parameter kualitas produk obat adalah suhu yang harus tetap berada pada rentang 8 – 25oC yang sedang diusahakan oleh PT Enseval Putera Megatrading DC3 Cikarang dengan melakukan validasi pengiriman menggunakan kemasan Polyurethane Insulated Container. Jarak tujuan yang ditempuh hingga 3 hari dengan transportasi darat menyebabkan waktu penjagaan kualitas selama 22 jam dengan kemasan tersebut menjadi tidak relevan sehingga dilakukan optimasi media pendingin dalam kemasan menggunakan konfigurasi Ice Gel Pack 6 Beku dan 4 Beku-4 Dingin melalui proses penyiapan Ice Gel Pack beku dan dingin, conditioning hingga suhu target 8 – 25oC, pengkonfigurasian Ice Gel Pack dan produk dummy, penempatan Insulated container pada area staging, monitoring suhu selama 4 hari, serta penyajian diagram garis dan pengolahan data minimum, maksimum, dan rata-rata. Berdasarkan proses tersebut, kedua konfigurasi Ice Gel Pack tersebut belum mampu mempertahankan suhu target sehingga perlu adanya optimasi lanjutan.

Maintaining the quality of drug products is an important role of pharmacist in shipping by Pharmaceutical Wholesalers because the time taken varies depending on the destination distance and the type of transportation used. One of the quality parameters of drug products is the temperature that must remain in the range of 8-25oC which is being endeavored by PT Enseval Putera Megatrading DC3 Cikarang by validating shipments using Polyurethane Insulated Container packaging. The destination distance traveled up to 3 days by land transportation causes the 22-hour quality maintenance time with that packaging to be irrelevant so that the optimization of the cooling media in the packaging using the Ice Gel Pack 6 Frozen and 4 Frozen-4 Cold configuration through the process of preparing frozen and chilled Ice Gel Pack, conditioning to the target temperature of 8-25oC, configuring Ice Gel Pack and dummy products, placing the Insulated container at staging area, monitoring the temperature for 4 days, and presenting line diagrams and processing minimum, maximum, and average data. Based on this process, the two Ice Gel Pack configurations have not been able to maintain the target temperature so further optimization is needed."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>