Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25374 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Toddy Samuel
"Teknik pondasi merupakan cabang ilmu geoteknik yang membahas berbagai macam tipe pondasi, salah satunya adalah pondasi dangkal yang umum dipakai dalam pembangunan rumah tinggal serta bangunan tingkat rendah lainnya. Studi ini membahas kapasitas daya dukung pondasi dangkal dengan optimalisasi asumsi kondisi mekanisme keruntuhan tanah melalui perubahan titik pusat keruntuhan tanah serta perubahan arah pembebanan dengan menggunakan metode limit equilibrium. Perhitungan pada studi ini dibatasi oleh metode batas bawah sehingga kondisi kesetimbangan gaya harus terpenuhi untuk setiap asumsi kondisi. Proses perhitungan dengan metode limit equilibrium dapat dilakukan secara manual menggunakan persamaan turunan parsial dengan menyeimbangkan momen gaya pada titik pusat keruntuhan tanah yang telah ditetapkan sebelumnya. Perhitungan pada studi ini menggunakan kondisi pembebanan jenis drained, dan menghasilkan beberapa rumus beban runtuh, dimana nilai beban runtuh yang mendekati nilai batas adalah yang terkecil, sehingga kombinasi yang paling optimum antara arah pembebanan dan perubahan titik pusat keruntuhan tanah dapat ditentukan yaitu kombinasi yang menghasilkan nilai beban runtuh terkecil. Perbandingan kapasitas daya dukung dapat dilakukan dengan membandingkan nilai Nc yang didapat dari hasil perhitungan dengan nilai Nc dari metode lain. Nilai Nc terkecil dalam studi ini sebesar 3.24.

Foundation engineering is the branch of geotechnical engineering that discusses various types of foundation, one of which is shallow foundations commonly used in residential construction and other low rise buildings. This study discusses the bearing capacity of shallow foundation with the optimization of the soil failure mechanism assumption conditions through changes in the central point of the collapse of soil and changes in loading direction using the limit equilibrium method. The calculation in this study is limited by the lower bound of the method so that the force equilibrium conditions must be satisfied for every assumption of the condition. The process of calculating the limit equilibrium method can be done manually using derivative partial equations by balancing the moments of force at the center point of the collapse of soil previously set. The calculation in this study using a type of drained loading conditions, and produce some collapse load formulas, where the collapse load value approaching the limit value is the smallest, so that an optimum combination between the direction of loading and changes in the central point of the collapse of the soil can be determined that is a combination that produces the smallest value of collapse load. Comparison of bearing capacity could be done by comparing the value of Nc obtained from the calculation with the value of Nc from other methods. The smallest value of Nc in this study amounted to 3,24."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50652
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Murni Gusti Dayanti
"Akibat hujan deras yang terus turun selama lebih dari 3 jam, lereng penyangga rel kereta di Cilebut, Bogor, mengalami kelongsoran. Kelongsoran menyebabkan rel kereta jalur Bogor menuju Jakarta menggantung dan tidak dapat dilalui, empat tiang listrik rubuh, serta puluhan rumah warga yang berada di bawahnya mengalami kerusakan. Sebagai upaya mengidentifikasi faktor penyebab kelongsoran tersebut, dilakukan analisis kestabilan pada lereng tersebut berdasarkan beberapa variasi pembebanan dengan melihat pengaruh rembesan atau seepage akibat keberadaan sungai yang letaknya tidak terlalu jauh dari lereng.
Analisis seepage dilakukan dengan menggunakan metode steady-state, sementara analisis stabilitas lereng menggunakan metode limit equilibrium. Dari hasil analisis stabilitas lereng, kondisi sebenarnya ketika terjadi longsor yaitu saat terjadi hujan dan hanya ada beban kendaraan memang sudah menunjukkan kondisi yang cukup kritis dengan faktor keamanan mendekati 1.000, sementara kondisi yang paling kritis berdasarkan hasil analisis adalah ketika terdapat luapan air dari sungai akibat hujan dan terjadi gempa, serta ada kereta yang melintas di jalur arah Jakarta dengan faktor keamanan sebesar 0.965.
Kondisi yang paling kritis dari hasil analisis tersebut kemudian menjadi acuan dalam merencanakan alternatif perkuatan lereng dengan menggunakan soil nail dan geotextile. Kenaikan muka air tanah akibat hujan, pembebanan di area lemah, serta adanya getaran akibat gempa merupakan beberapa hal yang menyebabkan kondisi lereng menjadi tidak aman.

After heavy rains fell for more than 3 hours, slope that supports railway tracks in Cilebut, Bogor, suffered a landslide. This landslide/slope failure made Bogor-to-Jakarta track to hang and cut, four electric poles collapsed, and dozens of houses were damaged underneath. As an effort to identify factors causing the landslide, slope stability analysis is applied to the slope with some loading variations and considering the effect of seepage from a river near the slope.
Seepage analysis is done using steady-state method, while slope stability analysis is done using limit equilibrium method. From the results of slope stability analysis, the actual condition in the event of landslide occur when rain falls and there is only vehicle load already shows considerable critical condition with a safety factor close to 1,000, while the most critical conditions based on the results of the analysis is that when there is a surge of water from the river due to long-duration rain, a train passing Bogor-to-Jakarta track, and an earthquake, with a safety factor of 0.965.
The most critical conditions of the analysis are then become a reference in planning alternatives for slope reinforcement using soil nail and geotextile. Rise in groundwater levels due to rain, loading in the weak area, and the vibrations caused by the earthquake are several things that cause slope condition becomes unsafe.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Feby Lidya
"Metode yang digunakan dalam analisis stabilitas lereng semakin berkembang menyebabkan terdapat lebih dari satu metode yang dapat digunakan dalam menganalisis stabilitas lereng. Saat ini, Limit Equilibrium Method (LEM) dan Finite Element Method (FEM) menjadi metode analisis stabilitas lereng yang paling umum digunakan. Hal tersebut mendasari pertanyaan apakah terdapat perbedaan dari metode tersebut dan bagaimana pengaruh dari hasil analisis stabilitas lereng menggunakan metode tersebut pada permodelan longsor translasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan hasil faktor keamanan dan gambar pola kelongsoran dari penggunaan FEM dengan software MIDAS GTS NX dan LEM dengan software GeoStudio. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat sensitivitas kedua metode tersebut terhadap pengaruh dari variasi parameter tanah permodelan longsor translasi. Penelitian perbandingan hasil faktor kemanan terhadap kedua metode dilakukan dengan mensimulasikan metode LEM dan FEM yang terdapat pada kedua software. Hasil perbandingan metode FEM dan LEM untuk permodelan lereng translasi memiliki hasil yang berbeda. LEM memberikan hasil faktor keamanan yang lebih kecil daripada FEM dan nilainya lebih dekat dengan perhitungan manual. Software MIDAS GTS NX menunjukan sensitivitas yang lebih tinggi daripada software GeoStudio. Dari penelitian ini, untuk analisis stabilitas lereng translasi direkomendasikan untuk menggunakan GeoStudio metode Janbu atau metode Morgenstern-Price untuk hasil faktor keamanan yang lebih optimal.

The method used in the analysis to increase growth causes there to be more than one that can be used in the slope. Currently, Limit Equilibrium Method (LEM) and Finite Element Method (FEM) are the most commonly used slope analysis methods. In that case, are there any differences between these differences and what is the effect of the results of the question analysis using the method on translational landslide modeling. The purpose of this study was to compare the results of the safety factor and slide pattern images from the use of FEM with MIDAS GTS NX software and LEM with GeoStudio software. In addition, this study aims to examine the sensitivity of the two methods to the effect of variations in soil parameters in translational landslide modeling. Comparative research on the results of the safety factor against the second method was carried out by simulating the LEM and FEM methods contained in the second software. The results of the comparison of FEM and LEM methods for translational slope modeling have different results. LEM gives a smaller safety result than FEM and its value is closer to manual calculation. The MIDAS GTS NX software shows higher sensitivity than the GeoStudio software. From this research, for slope safety analysis, it is recommended to use GeoStudio Janbu’s method or Morgenstern-Price’s method for optimal safety factor results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandhamurti Prabastiwi
"Sering terjadinya kasus kelongsoran timbunan sampah di Indonesia membuat analisis stabilitas timbunan menjadi salah satu upaya penting dalam pemenuhan aspek keamanan bagi tempat pembuangan sampah. Namun, kurangnya data mengenai parameter kuat geser sampah yang sesuai dengan karakteristik sampah Jakarta membuat analisis tersebut sulit dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi parametrik stabilitas timbunan sampah TPST Bantar Gebang dengan menggunakan program Slope/W untuk memperkirakan parameter kuat geser sampah. Parameter kuat geser sampah diantaranya dipengaruhi oleh komposisi sampah dan umur sampah tersebut. Semakin tua umur sampah, maka semakin kecil nilai kohesi dan semakin besar nilai sudut geser. Faktor keamanan yang didapatkan pada studi parametrik dengan metode Morgenstern-Price lebih besar dibandingkan metode Ordinary, Janbu, Bishop, dan Finite Element. Selain itu, juga dilakukan simulasi kondisi kritis dan simulasi geometri timbunan sampah. Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan kadar air, sudut kemiringan, dan tinggi timbunan membuat timbunan menjadi lebih tidak stabil. Hasil tersebut dapat menjadi saran bagi pengelola TPST Bantar Gebang.

Frequent occurrence of landfill landslide cases in Indonesia make stability analysis be one of the important efforts to fulfill safety aspect for landfill. However, the lack of shear strength parameters data according to the characteristics of the Jakarta Municipal Solid Waste (MSW), makes the analysis difficult to do. This study aims to conduct a parametric study of stability on Bantar Gebang landfill by using program Slope/W to estimate shear strength parameters. Shear strength parameters are influenced by the MSW composition and the age of the waste. The older age of the waste, makes the cohesion is smaller and the friction angle is greater. Safety factor which is reached on parametric study by Morgenstern-Price method is greater than Ordinary, Janbu, Bishop, and Finite Element method. This study also conducts the critical condition simulations and landfill’s geometry simulations. The results show that the increase in water level, slope angle, and height of the slope, make the slope becomes more unstable. It may be suggestion for the managers of TPST Bantar Gebang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deden Muchji Nurdjaman
"Dalam industri pertambangan, studi geologi teknik sangat dibutuhkan karena kegiatan pertambangan melakukan penggalian lereng yang dapat menimbulkan perubahan besar gaya-gaya yang bekerja pada lereng tersebut (Sepriadi & Prastowo, 2019). Daerah penelitian berada di SIR-04 lokasi tambang terbuka PT Stargate Pasific Resources, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kestabilan lereng di lokasi penelitian, menganalisis pengaruh fluktuasi Muka Air Tanah (MAT) terhadap kestabilan lereng, dan merekomendasikan desain lereng yang sudah memenuhi kriteria sebagai lereng stabil. Analisis yang digunakan merupakan kesetimbangan batas dengan metode perhitungan Morgenstern-Price dengan bantuan software Slide 6.0. Perhitungan nilai Faktor Kemanan pada lereng A-A’ 0.646 yang menandakan bahwa lereng tersebut tergolong pada lereng tidak stabil. Sehingga dibutuhkan desain optimum lereng yang memiliki FK lebih dari 1.25. Pada lereng B-B’, perhitungan menunjukkan nilai FK nya sebesar 2.280 yang termasuk ke dalam kondisi lereng stabil. Begitu pula dengan lereng C-C’, perhitungan menunjukkan nilai FK nya sebesar 1.730 yang termasuk ke dalam kondisi lereng stabil. Fluktuasi Muka Air Tanah berpengaruh terhadap kestabilan lereng pada SIR-04, Site Molore, PT Stargate Pasific Resources. Ketinggian elevasi Muka Air Tanah berbanding terbalik dengan kestabilan lereng, dimana setiap penurunan MAT sebesar 1 meter, nilai FK bertambah sebesar 0.58%. Desain optimum lereng dibuat dengan sudut lereng keseluruhan 34°, dengan sudut pada lereng tunggal sebesar 60°, tinggi lereng tunggal sebesar 5 meter, serta lebar berm sebesar 4 meter.

In the mining industry, the study of geological engineering is highly essential because mining activities involve excavating slopes that can cause significant changes in the forces acting on those slopes (Sepriadi & Prastowo, 2019). The research area is located at the open-pit mine site of PT Stargate Pacific Resources in Langgikima District, North Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. This study aims to analyze the slope stability conditions at the research site, analyze the influence of groundwater level fluctuations on slope stability, and recommend a slope design that meets the criteria for stability. The analysis used is limit equilibrium with the Morgenstern-Price calculation method using Slide 6.0 software. The calculated Factor of Safety (FS) value for slope A-A' is 0.646, indicating that the slope is classified as unstable. Therefore, an optimal slope design is required with an FS value greater than 1.25. For slope B-B', the calculation shows an FS value of 2.280, indicating stable slope conditions. The same applies to slope C-C', with an FS value of 1.730, indicating stable slope conditions. Fluctuations in groundwater levels have an impact on slope stability at SIR-04, Molore Site, PT Stargate Pacific Resources. The elevation of the groundwater level is inversely proportional to slope stability, where for every 1 meters decrease in Groundwater level, the FS value increases by 0.58%. An optimal slope design is created with a single slope inclination of 60°, a single slope height of 5 meters, and a berm width of 4 meters. Consequently, the overall slope inclination is determined to be 34°."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Aqila Husna
"Tanah longsor translasi dianggap lebih jarang terjadi daripada tanah longsor rotasi. Akibatnya, tidak banyak publikasi tentang masalah ini. Menurut penelitian sebelumnya, salah satu program perangkat lunak yang digunakan selama penelitian mengalami masalah. Penelitian ini menguji kompatibilitas dua program perangkat lunak menggunakan dua cara berbeda untuk menghitung nilai faktor keamanan. Seperti untuk Metode Elemen Hingga, MIDAS GTS NX, dan untuk Metode Kesetimbangan Batas, GeoSlope. Fokus hanya pada aspek geometris longsor, seperti sudut kemiringan, elevasi air, dan rasio ketebalan tanah terhadap tinggi lereng. Selanjutnya, penelitian membedakan antara dua jenis tanah. Temuan utama studi ini menunjukkan bahwa masalah utama bukan pada input perangkat lunak. Sebaliknya, kedua program tidak dikembangkan untuk menghitung faktor keamanan slide translasi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil faktor keamanan mendekati perhitungan manual ketika ilustrasi bidang keruntuhan kritis menunjukkan geseran rotasi. Rekomendasi dari penelitian ini dalam menentukan faktor keamanan longsor translasi adalah dengan Metode Limit Equilibrium menggunakan software GeoSlope karena hasil dari GeoSlope lebih akurat dibandingkan dari MIDAS GTS NX.

Translational landslides are thought to be more uncommon than rotational landslides. As a result, there are not many publications on the subject. According to previous studies, one of the software programs employed throughout the study encountered an issue. This research examined the compatibility of two software programs using two distinct ways to calculate the safety factor value. Such as for the Finite Element Method, MIDAS GTS NX, and for the Limit Equilibrium Method, GeoSlope. Focus solely on the geometrical aspects of the landslide, such as the slope angle, water elevation, and the ratio of soil thickness to slope height. Furthermore, the research distinguishes between two types of soil. The study's primary finding shows that the main issue was not with the software's input. Instead, both programs were not developed to calculate the safety factor of a translational slide. It shows that the result of the safety factor is close to the manual calculation when the illustration of the critical failure plane shows a rotational slide. The recommendation from this study in determining the factor of safety of a translational landslide is by Limit Equilibrium Method using the GeoSlope software since the result from GeoSlope is more accurate than from MIDAS GTS NX. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan Nauval Narawangsa
"Analisis kestabilan lereng merupakan faktor penting dalam kegiatan eksploitasi batu bara agar segala aktivitasnya dapat berjalan secara aman. Analisis ini dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor pada lereng. Terdapat beberapa tipe potensi longsor. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap tipe potensi longsor yang mungkin terjadi di daerah penelitian. Lokasi penelitian merupakan kawasan tambang terbuka batu bara yang dimiliki oleh PT Adaro Indonesia di Cekungan Barito, Kalimantan Selatan. Dalam penelitian yang dilakukan, digunakan dua metode yaitu kesetimbangan batas dan Continuous Slope Mass Rating (CSMR). Analisis kesetimbangan batas digunakan untuk mengidentifikasi potensi longsor busur. Sedangkan CSMR digunakan untuk identifikasi potensi longsor planar, membaji, dan guling. Kedua metode ini dinilai dapat melengkapi satu dengan yang lainnya. Analisis kestabilan lereng dilakukan pada area di sekitar garis penampang A dan B. Metode kesetimbangan batas menunjukkan bahwa daerah disekitar kedua penampang memiliki Faktor Keamanan (FK) yang tergolong stabil. Penampang A memiliki FK 1,542 dan penampang B memiliki FK 1,732. Analisis CSMR pada penampang A dan B memiliki nilai minimum 41,32 dan maksimum 62,71. Nilai ini termasuk kedalam kelas II dan III. Kedua kelas ini mengindikasikan terdapatnya potensi longsor pada daerah penelitian. Berdasarkan kedua metode yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa tipe potensi longsor yang mungkin terjadi pada daerah penelitian adalah longsoran membaji.

Slope stability analysis is a very important aspect that keeps mining activities proceed safely. This analysis is done to prevent slope failure. There are several kinds of slope failure. The purpose of this study is to determine some types of slope failure that are possibly occured on observation area. This area refers to an open-pit coal mine of PT Adaro Indonesia which is located on Barito Basin, South Kalimantan. This study is being held using Limit Equilibrium Method (LEM) and Continuous Slope Mass Rating (CSMR). LEM is used to determine the potential circular failure. While CSMR is used for planar, wedge, or toppling failures. The two methods are considered to be complementing each other. Slope analysis is being held on the area around line section A and B. LEM analysis shows that the two line section have stable safety factors (FS). Which is 1.542 for line section A and 1.732 for line section B. CSMR analysis at all the benches of line section A and B shows value of 41.32 to 62.71. These results are classified to class II and III. The two classes indicate that there are some failure potential that is likely to occur. Based on the two methods, it could be concluded that the type of failure that is possibly occured in observation area is wedge failure."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Tantya
"Kondisi tanah di Jakarta bagian Utara memiliki lapisan tanah yang cukup tebal dcngan karakteristik yang tidak begitu baik, yaitu mempunyai konsistensi yang sanggt lunak hingga lunak (very soft to soft) dengan tekanan konus yang kurang dari 10 kg/cm2. Sehingga daya dukung dan penumnan menjadi masalah utama dalam pelaksanaan pembangunan.
Mengacu kepada permasalahan di atas perlu kiranya dibuat suatu peta mengenai daya dukung dan penurunan yang disesuaikan dengan peruntukan bangunan. Data-data yang didapat dalam proses pemetaan ini berupa data sekunder berupa -data bor log dan data sondir. Dari hasil pengumpulan data-data dilakukan penyederhanaan bentuk penampang penyederhanaan sondir, penyederhanaan parameter,dan pembagian zona lokasi. Dilanjdtkan dengan perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi Serta pembuatan peta daya dukung sesuai dengan batas-batas penurunan.
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data didapat jerlis tanah yang dominan di lokasi pemetaan adalah lempung dan lanau dengan konsistensi sangat lunak - lunak hingga sdang_ Daya dukung yang dihasilkan rata-rata cukup rendah yaitu berkisar antara 0.3 - 3 kg/cm2.
Hasil dari pemetaan daya dukung dan penurunan auerupakan inf0m1asi yang sangat berguna untuk mengetahui sebaran nilai daya dukung dan penurunan di Iokasi pemetaan, dan sebagai informasi awal menganai kondisi tanah di Iokasi pemetaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Bagus Satria Dananjaya Sarastika Putra
"Daerah Ibukota Jakarta merupakan daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan kebutuhan akan air bersih semakin meningkat. Sumber air bersih yang saat ini masih digunakan adalah air tanah. Ketersediaan air tanah yang bersih menjadi perhatian agar kebutuhan masyarakat akan air layak konsumsi dapat terpenuhi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kerentanan air tanah terhadap pencemaran di Akuifer Dangkal Cekungan Air Tanah Jakarta serta kaitannya dengan risiko pencemaran air tanah yang ada. Penelitian ini menggunakan data deskripsi logging pengeboran dan data kualitas air tanah yang dimiliki oleh Balai Konservasi Air Tanah Kementerian ESDM. Metode yang digunakan adalah Metode GOD yaitu metode penilaian kerentanan air tanah dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan air tanah di Akuifer Dangkal Cekungan Air Tanah Jakarta. Zonasi kerentanan air tanah yang dihasilkan berdasarkan metode ini menunjukkan bahwa sebagian besar area akuifer dangkal merupakan area yang memiliki kerentanan sedang sampai dengan tinggi. Risiko pencemaran yang dihadapi berkaitan dengan jenis tutupan lahan yang ada di masing-masing zona kerentanan air tanah. Zonasi kerentanan air tanah menggunakan Metode GOD cocok untuk menggambarkan area yang luas karena menggunakan tiga parameter kerentanan air tanah. Namun begitu, karena keterbatasan penggunaan hanya tiga parameter membuat hasil zonasi kerentanan air tanah kurang akurat jika dibandingkan dengan metode lain.

The Capital Region of Jakarta is an area that has a fairly high population density. The high population density causes the need for clean water to increase. The source of clean water that is still used is ground water. The availability of clean ground water is a concern so that the community's needs for water fit for consumption can be met. The purpose of this study was to determine the level of vulnerability of groundwater to pollution in the Shallow Aquifer of the Jakarta Groundwater Basin and its relation to the risk of existing groundwater pollution. This study uses drilling logging description data and groundwater quality data owned by the Center for Groundwater Conservation of the Ministry of Energy and Mineral Resources. The method used is the GOD method, which is a groundwater vulnerability assessment method with the aim of knowing the level of groundwater vulnerability in Shallow Aquifers of the Jakarta Groundwater Basin. The groundwater vulnerability zoning generated based on this method shows that most of the shallow aquifer areas are areas that have moderate to high vulnerability. The pollution risk faced is related to the type of land cover that exists in each groundwater vulnerability zone. Groundwater vulnerability zoning using the GOD method is suitable for describing large areas because it uses three parameters of groundwater vulnerability. However, due to the limited use of only three parameters, the results of groundwater vulnerability zoning are less accurate when compared to other methods."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemal Rachmaputra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>