Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miranti Wiyandari
"Kota Depok sebagai kota penyangga DKI Jakarta memiliki peningkatan volume kendaraan yang pesat. Di samping itu, NOx merupakan salah satu polutan utama yang lebih dari 80% berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola fluktuasi antara polutan NOx (NO dan NO2) yang diakibatkan volume kendaraan yang melintas. Penelitian dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2010 pada 4 hari pengamatan. Metode pengumpulan data menggunakan metode penelitian deskriptif. Pengambilan data dengan pengukuran parameter konsentrasi NO dan NO2, suhu, kelembaban, serta volume kendaraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola fluktuasi konsentrasi polutan NO dan NO2 mengikuti waktu dilakukannya jam sampling. Pada waktu pagi hari kecenderungan yang terjadi yaitu konsentrasi polutan NO2 meningkat, sedangkan pada waktu sore hingga malam hari kecenderungan yang terjadi yaitu konsentrasi polutan NO meningkat. Konsentrasi polutan NO dan NO2 tertinggi yang terukur pada Jalan Raya Margonda Raya Depok yaitu 11,852 Eg/Nm3 dan 11,812 Eg/Nm3. Nilai konsentrasi ini masih memnuhi baku mutu udara ambien menurut PP No.41 Tahun 1999. Volume kendaraan maksimum terjadi pada pagi hari (06.00 - 09.00) dan sore hari (16.00 - 20.00). Dikarenakan peningkatan volume kendaraan akan terus terjadi, maka dilakukan alternatif pengendalian peningkatan konsentrasi polutan NOx.

Depok City as a buffer city of Jakarta has a rapidly increasing volume of vehicles. In addition, NOx is one of the main pollutants of more than 80% comes from motor vehicle exhaust gas. This study aims to determine the pattern of fluctuations between the pollutant NOx (NO and NO2), which caused the volume of vehicles pass. Research conducted in May and June 2010 on four days of observation. Methods of data collection using descriptive research method. Collect data by measuring the parameters NO and NO2 concentrations, temperature, humidity, and volume of vehicles. The results showed that the pattern of fluctuations in pollutant concentrations of NO and NO2 to follow when doing sampling clock.At the time of the morning trend occurred, concentration of NO2 pollutant increase, while during the afternoon till night trend occurred, concentration of NO pollutant decrease. Pollutant concentrations of NO and NO2 measured highest on Jalan Raya Raya Depok Margonda are 11,852 ?g/Nm3 and 11,812 ?g/Nm3. The value of this concentration still under ambient air quality standard by PP No.41 Year 1999. The maximum volume of vehicles going in the morning (6:00 to 09:00) and afternoon (16:00 to 20:00). Due to the increasing volume of vehicles will continue to happen, so the alternative to control increasing the concentration of NOx pollutants."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50481;S50481
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risha Novriana T.
"Sebagai salah satu komponen sistem transportasi, terminal merupakan titik simpul dalam jaringan transportasi. Terminal merupakan tempat dimana penumpang masuk dan meninggalkan lokasi serta mempunyai peran penting untuk pengendalian dan pengaturan sistem pelayanan angkutan umum. Permasalahan yang terjadi di terminal adalah terjadinya kondisi antrean bus yang sedang menunggu penumpang pada lajur bus terminal. Dampak yang diakibatkan oleh kondisi antrean tersebut adalah meningkatnya emisi gas buang kendaraan bermotor. Salah satu emisi gas buang kendaraan bermotor yang berbahaya dan sulit dikendalikan adalah polutan NOx yang terdiri dari polutan NO dan polutan NO2. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terhadap konsentrasi NOx pada udara ambien di sekitar lajur bus terminal. Metode yang digunakan untuk pengukuran konsentrasi NOx adalah metode Griess Slatzman sesuai dengan SNI 19-7119.2-2005. Hasil penelitian menunjukkan jenis kendaraan berbahan bakar gas memiliki kontribusi terkecil dalam mempengaruhi besarnya nilai konsentrasi NOx yang terukur di lajur bus terminal blok-m. Nilai korelasi hubungan antara volume bus terhadap konsentrasi NOx sebesar 0,055 – 0,856. Hasil tersebut menunjukkan bahwa korelasi antara volume bus dengan konsentrasi pencemar udara (NO dan NO2) bernilai sangat lemah hingga kuat. Nilai konsentrasi NOx yang terukur berada di bawah baku mutu 400 μg/m3. Nilai RQ hasil perhitungan menunjukkan para pemilik kios yang berada di lajur bus masih berada dalam tingkat risiko yang cukup aman.

As one component of the transportation system, terminal represents a nodal point in transportation network. Terminal is a place where passengers enter and leave the site as well as having an important role for the control and regulation of public transport service system. The problems that occur in the terminal is the condition of the bus queue for waiting the passengers at the bus lanes. Impact caused by the condition of the queue is increasing exhaust emissions of motor vehicles. One of the exhaust emissions of motor vehicles which is dangerous and difficult to control is NOx pollutants, consisting of NO and NO2. Therefore, it is necessary to study the NOx concentration in the ambient air around the terminal bus lanes. The method used for measuring the concentration of NOx is Griess Slatzman method in accordance with SNI 19-7119.2-2005. The results showed the type of gas-fueled vehicles have the smallest contribution in influencing the value of the NOx concentration measured in bus lanes Terminal Blok M. Value of the correlation relationship between the volume of buses and NOx concentration is 0,055 – 0,856. The results showed that the correlation between the volume of buses with air pollutant concentrations (NO and NO2) is worth very weak to strong. NOx concentrations measured values were well below the standards 400 μg/m3. RQ value calculation results indicate that the stall owners were in the bus lane is still in a fairly safe level of risk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jevon Radytia
"Sektor transportasi merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Keberadaan kendaraan, terkhusus kendaraan bermotor dapat mempersingkat waktu tempuh sebuah perjalanan. Namun karena banyaknya jumlah kendaraan yang diproduksi, kerap kali kendaraan-kendaraan tersebut menyebabkan terjadinya kemacetan di berbagai ruas jalan, tidak terkecuali jalan tol.
Jalan tol merupakan jalan yang dibuat khusus untuk kendaraan beroda empat atau lebih. Sistem transaksi tiket pada pintu tol mengkondisikan kendaraan untuk berhenti. Pada saat volume kendaraan sedang dalam keadaan tinggi, tidak jarang pintu tol ini menjadi area kemacetan. Dampak buruk yang diakibatkan kemacetan tersebut adalah penurunan kualitas udara. Pekerja pengumpul tol diduga menjadi orang-orang yang terkena dampak negatif akibat adanya pencemaran ini.
Salah satu parameter pencemar di udara yang berbahaya dan diemisikan oleh kendaraan adalah NOx. Karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap konsentrasi NOx pada udara ambien di sekitar pintu tol dan melihat risikonya terhadap kesehatan para pekerja pengumpul tol. Pengukuran NOx pada udara ambien menggunakan metode Griess Saltzman sesuai dengan SNI 19-7119.2-2005. Alat yang digunakan untuk mengambil sampel bernama impinger. Pengambilan data dilakukan pukul 06.00-13.00. Konsentrasi NOx terbesar pada penelitian ini adalah 159,94 μg/m3.
Dengan melihat hubungan antara konsentrasi NOx terhadap jumlah kendaraan yang melalui pintu tol, diperoleh nilai korelasi terhadap parameter NO selama 3 hari sebesar 0,21; -0,28; dan 0,51, sedangkan untuk NO2 adalah -0,19; 0,36; dan 0,04. Munculnya korelasi yang sangat lemah disebabkan karena adanya faktor lain yang menentukan jumlah konsentrasi NOx di udara selain kendaraan, seperti faktor alam dan meteorologis.
Penelitian ini mendapati kendaraan jenis kendaraan bermotor penarik atau gandeng atau tempel menjadi kontributor terbesar polutan NOx di udara. Hasil penelitian ini sekaligus menunjukkan bahwa konsentrasi NOx yang diemisikan kendaraan amat dipengaruhi oleh volume silinder kendaraan. Risiko kesehatan terhadap pekerja tol dinyatakan tidak ada karena Risk Quotient (RQ) < 1. Angka RQ tertinggi adalah sebesar 0,50.

Transportation is one of the technology advances that holds a very important function in human's daily activities. The existence of vehicles, especially the motorized vehicles, can greatly shorten the time people need to reach their destination. But then, because there are more and more vehicles been produced these days, frequently they have been causing traffic jams everywhere on the street and the worse part is sometimes it also happen at freeway.
Freeway is especially made for vehicles with four wheels or more. Ticket transaction system on toll gate creates a situation where every vehicle has to stop. When the vehicles volume is in peak situation, sometimes traffic jam could happen at the toll gate. One of the negative effects for this situation is the degradation of air quality. The officers who collect the toll estimated to be the one that suffer the most from the air pollution.
One of the pollutants in the air that emitted by vehicles is NOx. Therefore, there is a need to do the experiment on the concentration of NOx in ambient air around the toll gate and to observe the health risks of the officers that have been exposed to the pollutant.
NOx measurement in ambient air is using Griess Saltzman's method according to SNI 19-7119.2-2005. The name of the equipment that is used for taking the data is impinger. The air sample is taken from 06.00 AM to 01.00 PM. The largest concentration of NOx from this experiment is 159,94 μg/m3.
This experiment shows that heavy duty truck is the biggest contributor of NOx pollutant in the air. It shows that NOx concentration that emitted by vehicles is depending on the volume of the vehicle's cylinder. And also, it is determined that there are no health risks upon the officers because Risk Quotient (RQ) < 1. The highest RQ is 0,5.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1337
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendina Aprilia Larasari
"Analisis kualitas udara penting untuk pengetahuan bagi masyarakat Depok. Parameter udara ambien terbesar adalah Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2). Aktivitas transportasi darat adalah salah satu penyebab terbesar penurunan kualitas udara ambien di kota Depok. Penelitian ini dilakukan di jalan Margonda Raya. Dalam penelitian ini, komponen yang digunakan adalah Mikrokontroler Arduino Mega 2560, Sensor Suhu dan Kelembaban SHT11, Sensor Gas CO MQ-7, Sensor Gas NO2MQ-135, Modul Wifi ESP8266, Sensor Arah dan Kecepatan Angin JL-FS2. Hasil uji Sensor MQ-7 dan MQ-135 menunjukkan nilai hubungan yang sangat kuat dengan nilai R2 = 0,9906 untuk MQ-7 dan R2 = 0,9988 untuk MQ-135. nilai ini mendekati nilai R2 = 1, sehingga nilai ini dapat dianggap baik dan benar. Dapat disimpulkan bahwa dari hasil pengujian sensor layak untuk dioperasikan. Data dari alat yang dirancang kemudian akan ditampilkan di web. Kondisi udara konsentrasi polutan CO dan NO2 yang terukur di Jalan Margonda Raya Depok memiliki kisaran nilai yang masih memenuhi Baku Mutu Ambien Nasional. Hasil pengukurannya adalah hasil pengukurannya adalah Gedung Multidisiplin FMIPA UI: konsentrasi polutan CO sebesar 189 μg/Nm3, konsentrasi polutan NO2 sebesar 213 μg/Nm3. Lokasi I Margonda Raya: konsentrasi polutan CO sebesar 148 μg/Nm3, konsentrasi polutan NO2 sebesar 158 ug/Nm3. Lokasi II Margonda Raya: konsentrasi polutan CO sebesar 199 μg/Nm3, konsentrasi polutan NO2 sebesar 225 ug/Nm3.

Analysis of air quality is important for knowledge for the people of Depok. The biggest ambient air parameters are Carbon Monoxide (CO) and Nitrogen Dioxide (NO2). Land transportation activities are one of the biggest causes of decreasing ambient air quality in the city of Depok. This research was conducted on the Margonda Raya road. In this research, the components used are Arduino Mega 2560 Microcontroller, SHT11 Temperature and Humidity Sensor, CO MQ-7 Gas Sensor, NO2 MQ-135 Gas Sensor, Wifi Module ESP8266, Direction and Wind Speed Sensor JL-FS2. The MQ-7 and MQ-135 Sensor test results produce a very strong value with a value of R2 = 0.9906 for MQ-7 and R2 = 0.9988 for MQ-135. This value returns the value R2 = 1, so this value can be considered good and right. It can be concluded from the results of testing the sensor is feasible to operate. Data from the designed tool will then be compiled on the web. Measured CO and NO2 pollutant air conditions on Jalan Margonda Raya Depok have a range of values that still meet the National Ambient Quality Standard. The measurement results are the results of measurements are the FMIPA UI Multidisciplinary Building: CO pollutant concentration of 189 μg/Nm3, NO2 pollutant concentration of 213 μg/Nm3. Location I Margonda Raya: CO pollutant concentration of 148 μg/Nm3, NO2 pollutant concentration of 158 μg/Nm3. Location II Margonda Raya: CO pollutant concentration of 199 μg/Nm3, NO2 pollutant concentration of 225 μg/Nm3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T55068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mirani Arlan
"ABSTRAK
Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Depok setiap tahunnya memicu terjadinya pertambahan jumlah kendaraan bermotor yang berdampak pada peningkatan kebisingan. Peningkatan jumlah volume kendaraan mengakibatkan berkurangnya kapasitas jalan sehingga memaksa pemerintah untuk melakukan pelebaran jalan guna menghindari terjadinya kemacetan seperti yang terjadi pada ruas Jalan Margonda Raya, Depok yang membentang di wilayah Kelurahan Pondok Cina, Depok. Pelebaran jalan memaksa wilayah pemukiman yang telah ada semakin berdekatan dengan lokasi jalur transportasi sehingga menimbulkan dampak akibat kebisingan bagi penduduk. Pelebaran jalur transportasi mengakibatkan terjadinya perubahan daerah rawan
kebisingan. Pemukiman yang berjarak kurang dari 5 meter dari jalan Margonda Raya termasuk ke dalam Daerah Resiko Bising (DRB). Sedangkan pemukiman penduduk yang terletak pada jarak 5 hingga 15 meter terletak pada Daerah Moderat Bising (DMB). Berdasarkan hasil penelitian diketahui, kebisingan di wilayah pemukiman penduduk di Kelurahan Pondok Cina, Depok telah menimbulkan berbagai dampak bagi penduduk. Seperti gangguan pada tidur dan berkurangnya kemampuan pendengaran. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi yang dapat digunakan untuk mereduksi kebisingan. Solusi yang diterapkan berupa solusi jangka pendek yaitu perbaikan sistem manajemen
transportasi, solusi jangka menengah berupa penanaman pohon di sepanjang Jalan Margonda Raya dan solusi jangka panjang berupa pengadaan transportasi umum yang dapat menampung kebutuhan transportasi penduduk.

ABSTRACT
Growth of population in Depok every year resulted the increase in the number of motor vehicles that have an impact on increasing the noise pollution. An increasing number of vehicles resulted in the reduced of road capacity, so compulsion the government to do road enlargement to avoid traffic jam as occurs in segment of St. Margonda Raya. Road enlargement compulsion residential area that have built being trapped cause of transportation sector so it make impact of noise to the inhabitant. Road enlargement forcing the existing residential areas adjacent to the location of the transportation path,
giving rise to noise impacts for residential. Enlargement of traffic lane cause the change of noise disturbed place. Settlement location with distance less than 5 meters from St. Margonda Raya includes to Noise Risk Location (NRL). Whereas the settlement location that place between 5 to 15 meter includes to Noise Moderate Location (NML).
Based on research ascertainable, noise polluston can impact to the inhabitant in Kelurahan Pondok Cina, Depok like nuisance to the sleep activity and hearing loss. Because of that, we need solution that can use to noise reduction. The solution that we use are sort-term solution is improved the transport management system, medium-term
solution with planting the trees over in St. Margonda Raya and long-term solution with supplying public transportation which can accommodate transportation demand of the population."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1476
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqa Anisa Fadhilah
"[Mobilisasi merupakan kegiatan yang cukup penting dalam menunjang aktivitas sehari-hari, salah satunya adalah untuk menuju tempat kerja. Tempat parkir basement adalah salah satu fasilitas yang dibutuhkan jika melakukan mobilisasi dengan kendaraan bermotor dan nitrogen oksida (NOx) adalah salah satu emisi terbesar yang dihasilkan kendaraan bermotor tersebut sehingga dibutuhkan penelitian untuk menganalisis pola sebaran emisi NOx di tempat parkir basement, serta korelasinya dengan jumlah kendaraan dan faktor meteorologi. Pengukuran konsentrasi NOx dilakukan menggunakan metode Griess Saltzman menurut SNI 19-7199.2-2005 dengan alat impinger yang dilakukan pada dua hari kerja dengan pengukuran pagi pukul 06:30-09:30 dan pengukuran sore pukul 15:30-18:30 di empat titik di lantai parkir basement. Pola sebaran konsentrasi NOx pada pengukuran pagi hari menurun dan menyebar ke titik 1 dan 3, sedangkan pada sore hari menurun dan menyebar ke titik 2 dan 3. Konsentrasi NOx yang dipengaruhi oleh jumlah dan jenis kendaraan yang melintas di lantai parkir basement dianalisa korelasinya menggunakan regresi linier dengan hasil di titik 1 dan 3 bernilai sangat kuat dan di titik 2 dan 4 bernilai kuat dengan penyumbang emisi NOx terbesar adalah sepeda motor, diikuti dengan mobil berbahan bakar bensin dan diesel. Hubungan faktor meteorologi terhadap konsentrasi NOx dianalisis menggunakan regresi linier sehingga didapat hasil korelasi suhu terhadap NOx yang kuat di titik 1 dan 2, dan lemah di titik 3 dan 4. Kelembaban memiliki korelasi yang sangat rendah, sedangkan kecepatan angin memiliki korelasi yang kuat di titik 1 dan cukup kuat di titik 4. Tempat parkir basement bersifat tertutup sehingga dibutuhkan sistem sirkulasi udara yang baik dengan kebutuhan udara yang cukup untuk mengurangi konsentrasi pencemar akibat emisi kendaraan bermotor dan tempat parkir basement 1 memiliki kebutuhan udara yang telah sesuai dengan standar SNI 03-6572-2001., Mobilization is a quite important supporting activity in daily activities, which one of it is to go to work. Mobilization by motor vehicles need basement parking as one of the parking fasilities. Nitrogen oxides (NOx) is one of the largest emissions by motor vehicles so the research is needed to analyze the distribution patterns of NOx emissions in the basement parking and its correlation with the amount of vehicles and meteorological factors. NOx concentration is measured using the Griess Saltzman method according to SNI 19-7199.2-2005 with impinger on two working days in the morning at 06:30-09:30 and in the afternoon at 15:30-18:30 at four points area in basement parking. NOx distribution pattern in the morning measurement decline and spread to the point 1 and 3, while in the afternoon decline and spread to the point 2 and 3. The concentration of NOx is influenced by the number and type of motor vehicles passing through in the basement parking and the correlation is analyzed using linear regression which the results are points 1 and 3 have very strong value and points 2 and 4 have strong value with the largest contributor to NOx emissions are motorcycles, followed by gasoline cars and diesel cars. The correlation of meteorological factors on NOx concentration is analyzed using linear regression and the results of the temperature correlation on NOx is strong in point 1 and 2, and weak in point 3 and 4. Humidity has a very low correlation, while the wind speed has a strong correlation in point 1 and strong enough in point 4. Basement parking needs a good air circulation system that needs sufficient air to reduce the concentration of pollutants due to emissions of motor vehicles and the basement parking 1 has enough air demand according to SNI 03-6572-2001.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dasdo Yessa
"Transportasi merupakan suatu alat pendukung aktivitas manusia untuk melaksanakan kegiatan rutin, bisnis, pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Sebagai prasarana pendukung, transportasi harus mendapatkan pelayanan yang baik sehingga diperoleh sistem pergerakan yang efektif dan efisien bagi pengguna transportasi. Peningkatan sistem transportasi memerlukan penanganan yang menyeluruh, mengingat bahwa transportasi timbul karena adanya perpindahan manusia dan barang. Meningkatnya perpindahan tersebut dituntut penyediaan fasilitas penunjang laju perpindahan manusia dan barang yang memenuhi ketentuan keselamatan bagi pejalan kaki dimana pejalan kaki merupakan salah satu komponen lalu lintas yang sangat penting terutama di perkotaan Jalan Margonda Raya merupakan kawasan Central Business Distric, menyediakan cukup banyak fasilitas untuk pejalan kaki dikarenakan banyak masyarakat yang melakukan aktifitas-aktifitas kesehariannya di area tersebut seperti pekerja, mahasiswa, pelajar, pedagang dan lain sebagainya, karena pada kawasan ini merupakan akses dari pusat perbelanjaan, sekolah, bank, perkantoran dan kampus-kampus.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan volume kendaraan dan volume penyeberang dalam penentuan fasilitas penyeberangan kasus di jalan Margonda Penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan mengenai fasilitas penyeberangan yang tersedia bagi pemerintah daerah Kota Depok untuk memperhatikan ketersediaan dari fasilitas pejalan kaki yang ada pada kawasan bisnis, yaitu jalan Margonda.

Transportation is a mean of supporting human activities to carry out routine activities, business, educational, social and others. As a supporting infrastructure, transportation should get good service so an effective and efficient system of movement for users of transport would be obtained Transportation systems improvement require a comprehensive measures considering that transport occurs due to the movement of people and goods. The increasing movement is in the need of provision of supporting facilities for the movement of people and goods that meet the requirements of safety for pedestrians, where the pedestrian is one of the very crucial traffic component especially in urban areas Jalan Margonda Raya is a Central Business district, provides ample facilities for pedestrians because many people do their daily activities in this area such as workers, students, merchants and others, because this area is main access to the shopping centers, schools, banks, offices and campuses.
The purpose of this study was to determine the relationship between the vehicles and pedestrians volume in the determination of the road crossing facilities, case study Jalan Margonda This study was conducted to provide input on the pedestrian facilities available to local governments to pay attention about the availability of pedestrian facilities in Kota Depok that exist in the business district, Jalan Margonda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1508
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Husen
"DKI Jakarta merupakan bagian dari megapolitan Jakarta yang tumbuh sangat dinamis, namun kurang terkendali sehingga memunculkan permasalahan lingkungan diantaranya pencemaran udara. Pola distribusi spasial polutan udara (NO2, O3, PM10) di DKI Jakarta dan kaitannya dengan curah hujan, tutupan tajuk vegetasi, dan wilayah terbangun tahun 2013-2014. Dikaji dalam penelitian ini menggunakan metode komparasi spasial berbasis wilayah cakupan 0,5 km, 1 km dan 1,5 km dari lokasi stasiun pengukur kualitas udara. Informasi keruangan tutupan tajuk vegetasi dan wilayah terbangun diolah dari citra landsat 8 yang didapatkan dari United State Geological Survey dengan pendekatan NDVI dan NDBI. Citra landsat yang digunakan ialah citra tahun 2013-2014.
Hasil menunjukkan nilai konsentrasi polutan udara cenderung rendah pada awal tahun dan semakin tinggi di pertengahan tahun dan semakin rendah menuju akhir tahun. Selain itu polutan tertinggi terjadi di stasiun dengan karakteristik wilayah sekitar yang memiliki tutupan tajuk vegetasi yang sedikit dan wilayah terbangun yang luas. Sedangkan distribusi polutan terendah terjadi di stasiun dengan karakteristik wilayah sekitar yang memiliki tutupan tajuk vegetasi yang luas dan wilayah terbangun yang sedikit. Kemudian tutupan tajuk vegetasi berhubungan berbanding terbalik dengan polutan udara (NO2, O3, PM10), wilayah terbangun berhubungan berbanding lurus dengan polutan udara (NO2, O3, PM10) dan curah hujan berhubungan terbalik dengan polutan udara (NO2, O3, PM10). Model distribusi menunjukkan nilai polutan yang tinggi tersebar di bagian pusat, utara, timur, timur laut, dan barat, barat laut.

DKI Jakarta is part of a growing megapolitan Jakarta is very dynamic, but lack of control that raises environmental problems including air pollution. Patterns of spatial distribution of air pollutants (NO2, O3, PM10) in Jakarta and its relation to precipitation, vegetation canopy cover, and built area in 2013-2014. Examined in this study using a comparative method based spatial coverage area of ​​0.5 km, 1km and 1.5 km from the location of air quality measuring stations. Vegetation canopy cover spatial information and processed built area of Landsat 8 obtained from United State Geological Survey with NDVI and NDBI approach.
Results showed the concentration of air pollutants tend to be low in the early years and higher in mid-year and the lower towards the end of the year. In addition pollutants occurred in the area around the station with the characteristics that have little vegetation canopy cover and wide area awakened. While pollutant distribution was lowest in the area surrounding the station with the characteristics that have extensive vegetation canopy cover and the built area up a little. Then vegetation canopy cover associated inversely with air pollutants (NO2, O3, PM10), where built area directly proportional to air pollutants (NO2, O3, PM10) and precipitation is inversely related to air pollutants (NO2, O3, PM10). Distribution model shows a high value of pollutants dispersed in the central, north, east, northeast, and west, northwest.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Esther Grace Thina
"Kebisingan merupakan salah satu dampak negatif dari penggunaan kendaraan bermotor. Semakin tinggi jumlah kendaraan bermotor, maka dampak kebisingan akan semakin besar. Oleh karena itu, pemodelan dibutuhkan untuk memprediksi peningkatan nilai kebisingan di suatu lokasi. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan nilai koreksi kebisingan berdasarkan volume kendaraan dengan mempertimbangkan gradien jalan. Variabel bebas yang akan digunakan adalah volume kendaraaan dan gradien jalan, sedangkan variabel terikat adalah nilai koreksi kebisingan. Pemodelan pada penelitian ini, akan berpacu pada buku Calculation of Road Traffic Noise dan analisis kesesuaian baku mutu tingkat kebisingan berdasarkan KEP-48/MENLH/11/1996. Pemodelan nilai koreksi tingkat kebisingan berdasarkan volume kendaraan pada gradien jalan -0,9 sampai 5,6 adalah y = 5.4167ln(x) - 41.618, dan pada gradien 1,5 sampai 2,1 adalah y = 2,7865ln(x) – 20,545. Pemodelan nilai koreksi kebisingan berdasarkan gradien jalan -0,9 sampai -5,6 adalah y = -0,2113x-0,3047 dan gradien jalan 1,5 sampai 2,1 adalah y = 0,5387 x – 0,1462.

Noise pollution is one of the negative impacts of motor vehicle use. The higher the number of motor vehicles, the greater the noise pollution. Therefore, modeling is needed to predict the increase in noise levels at a particular location. This study aims to model the noise correction value based on vehicle volume by considering the road gradient. The independent variables to be used are vehicle volume and road gradient, while the dependent variable is the noise correction value. The modeling in this study will be based on the book "Calculation of Road Traffic Noise" and the analysis of the conformity of noise level quality standards based on KEP-48/MENLH/11/1996. The noise correction value modeling based on vehicle volume on a road gradient from -0.9 to 5.6 is y = 5.4167ln(x) - 41.618, and on a gradient from 1.5 to 2.1 is y = 2.7865ln(x) - 20.545. The noise correction value modeling based on road gradient from -0.9 to -5.6 is y = -0.2113x - 0.3047, and on a road gradient from 1.5 to 2.1 is y = 0.5387x - 0.1462."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>