Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Thurton P.
"Di kota-kota besar di Indonesia, sudah mulai kekurangan lahan untuk tempat parkir pada suatu gedung bertingkat, hal ini membuat para insiyur teknik sipil mendisain basement untuk tempat parkir. Oleh karena itu muncul ide-ide untuk membuat dinding penahan tanah dengan menggunakan suport. Salah satu contoh suport yang digunakan adalah earth berm. Earth berm ini menggunakan ketinggian, lebar, dan sudut yang dibentuk terhadap tanah galian sebagai suport untuk menahan dinding penahan tanah agar tidak roboh.
Dalam penelitian ini, dilakukan berbagai variasi terhadap earth berm dan kekakuan struktur untuk mendapatkan suatu pola dimana variasi bentuk dari earth berm menghasilkan deformasi dinding yang kecil, tekanan tanah pasif yang besar, serta tekanan tanah aktif yang kecil.

In many big cities in Indonesia, there are lack of spaces for parking area in several buildings, due to this matter the civil engineers design basement for parking area. Therefor came up several ideas to make retaining wall using support. One of the examples of wall support is earth berm. Earth berm uses height, width, and angle formed to the excavation as a support to keep the retaining wall so that it would not be fell down.
In this research, various earth berms and structure stiffnesses are performed to get a pattern where various earth berms give less wall deflection, bigger passive pressure, and less active pressure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50521
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Rainaldo
"Selama tahap konstruksi galian dalam pada struktur bangunan bawah tanah, deformasi dinding penahan tanah harus dapat diprediksi dan diperhitungkan. Bila terjadi deformasi dinding penahan tanah yang berlebihan akan berakibat kerugian pada proyek. Maka dari itu, perlu diperlukan analisis terhadap perilaku dinding penahan tanah pada konstruksi galian bertahap. Analisis pemodelan dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak berbasis metode finite element, PLAXIS 2D.
Melalui hasil pemodelan, didapat bahwa konstruksi Stasiun MRT Bundaran HI dengan menggunakan metode kostruksi Top Down, akan mengalami defleksi maksimum pada dinding penahan tanah sebesar 53,60 mm. Jika menggunakan metode Internal Braces, defleksi maksimum dinding adalah sebesar 53.42 mm.
Pada metode Internal Braces, didapat bahwa semakin besar jarak vertikal strut akan mengakibatkan defleksi yang terjadi pada dinding penahan tanah semakin besar, semakin besar profil strut yang digunakan sebagai struktur penyokong mengakibatkan defleksi yang terjadi pada dinding penahan tanah akan semakin kecil, dan semakin besar jarak horisontal strut akan mengakibatkan defleksi yang terjadi pada dinding penahan tanah semakin besar.

During the construction phase of the deep excavation of underground building structures, deformation of the retaining wall must be predictable and calculated. If there is an excessive deformation of the retaining wall, it will result in a loss to the project. Therefore, it is necessary to analyze the behavior of the retaining walls in the staged construction of excavation. Modeling analysis was performed using the software based on the finite element method, PLAXIS 2D.
Through the modeling results, it was found that the construction of the Bundaran HI MRT Station using the Top Down construction method, will experience a maximum deflection on the retaining wall of 53.60 mm. If using the Internal Braces method, the maximum wall deflection is 53.42 mm.
In the Internal Braces method, it is found that the greater the vertical distance of the strut will result in greater deflection that occurs on the retaining wall, the greater the strut profile used as supporting structure results in smaller deflection that occurs on the retaining wall, and the greater horizontal distance the strut will cause deflection which occurs on the larger retaining wall.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Oksri Nelfia
"ABSTRAK
Analisa kekakuan dinding dibuat untuk menggambarkan perilaku mekanik struktur dinding penahan tanah akibat pembebanan tanah serta konstruksi di atasnya. Prilaku mekanik dinding dapat dibuat dengan melakukan permodelan pada struktur dinding. Permodelan yang dilakukan adalah 100 model yang terbagi atas jenis tanah (lempung dan pasir), bentuk struktur (Plane strain, Axisymmetry), kedalaman galian, penetrasi, dan variasi kekakuan dinding. Dengan melakukan simulasi pada permodelan struktur dinding, maka akan didapatkan suatu hasil yang dapat mengambarkan prilaku mekanik dari struktur dinding penahan tanah yaitu nilai deformasi lateral yang terjadi pada ujung atas dinding, bending momen pada dinding kantilever, tekanan efektif tanah serta vertical settlement pada permungkaan tanah di atas turap, dimana dilakukan analisa yang paling mendalam pada variasi kekakuan struktur dinding. Dengan struktur dinding yang semakin kaku maka kemampuan dinding penahan tanah akan semakin baik dalam menerima beban yang dapat dilihat pada displacement yang terjadi semakin kecil dan kapasitas bending momen yang semakin besar. Program elemen hingga yang digunakan untuk mensimulasikan penelitian adalah PLAXIS ver.8.

ABSTRACT
Analysis of walls' stiffness is conducted to explain mechanical behaviors of the sheet pile affected by surcharge load and construction load on the surface. Mechanical Behaviors of the walls' are constructed by modelling on walls structure the modelling is conducted by using 100 models, consisted of types of soil (clay and sand), forms of structures (Plane strain, Axisimmetry), excavation and penetration depth of walls variety of walls stiffness. Conducting a simulation on modelled walls' structure results in mechanical behaviors of sheet pile structure, which are lateral deformation value accured on the top of the walls, bending moment on cantilever walls, effective pressure of soil and vertical settlement on the surface above sheet pile, wheres the furthest analysis is on variety of walls' stiffness. The more rigid the sheet pile, the better the sheet pile on-load capacity witnessed by the decline of displacement and the incline of bending moment capacity. Finite element method used is plaxis ver. 8."
2007
S35761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lingga Dyatama
"Skripsi ini membahas mengenai simulasi dari Low Strain Integrity Testing yang diterapkan pada permodelan dinding penahan tanah, yang dilakukan dengan menggunakan software geoteknik yaitu PLAXIS v8. Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terhadap pondasi tiang, menghasilkan kesimpulan bahwa data beda waktu resonansi pada grafik waktu terhadap kecepatan dan beda frekuensi pada grafik mobilitas dapat digunakan untuk menginterpretasikan panjang tiang. Pada penelitian ini, data didapatkan dari hasil simulasi dari permodelan yang dijalankan menggunakan program PLAXIS v8. Dari hasil analisa data, didapat bahwa pada simulasi yang dilakukan terhadap dinding penahan tanah ini memberikan hasil panjang dinding yang kurang sesuai dengan hasil yang diperoleh dari perhitungan teoritis. Selain itu dapat disimpulkan bahwa akurasi data panjang dinding turut dipengaruhi oleh keberadaan tanah yang berada di sekeliling dinding.

This far, there have been so many retaining wall constructions already built all over the world. From all those retaining wall structures, there would be some of them which has un-identified existing condition, whether its type, dimension, and depth. To figure out the characteristics of those unknown retaining wall structures, there must be a method which could help the author in doing the analysis. In this paper, the author defines the case which would be analyzed as concrete retaining wall, which has the unknown dimension and depth. Dimension and depth of this existing retaining wall could be defined by using low strain integrity testing method. Basically, the main concept of this kind of testing is identical with wave reflection testing. Then the testing and/or interpretation can be simple to do because this evaluation identical with wave reflection evaluations. Analyzing
wave reflection, author use one of Geotechnical Software i.e. PLAXIS Version 8. Outputs are obtained from PLAXIS v8 that is graphics of time and frequency
domain."
2008
S50534
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lingga Dyatama
"Skripsi ini membahas mengenai simulasi dari Low Strain Integrity Testing yang diterapkan pada permodelan dinding penahan tanah, yang dilakukan dengan menggunakan software geoteknik yaitu PLAXIS v8. Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terhadap pondasi tiang, menghasilkan kesimpulan bahwa data beda waktu resonansi pada grafik waktu terhadap kecepatan dan beda frekuensi pada grafik mobilitas dapat digunakan untuk menginterpretasikan panjang tiang. Pada penelitian ini, data didapatkan dari hasil simulasi dari permodelan yang dijalankan menggunakan program PLAXIS v8. Dari hasil analisa data, didapat bahwa pada simulasi yang dilakukan terhadap dinding penahan tanah ini memberikan hasil panjang dinding yang kurang sesuai dengan hasil yang diperoleh dari perhitungan teoritis. Selain itu dapat disimpulkan bahwa akurasi data panjang dinding turut dipengaruhi oleh keberadaan tanah yang berada di sekeliling dinding.

This far, there have been so many retaining wall constructions already built all over the world. From all those retaining wall structures, there would be some of them which has un-identified existing condition, whether its type, dimension, and depth. To figure out the characteristics of those unknown retaining wall structures, there must be a method which could help the author in doing the analysis. In this paper, the author defines the case which would be analyzed as concrete retaining wall, which has the unknown dimension and depth. Dimension and depth of this existing retaining wall could be defined by using low strain integrity testing method. Basically, the main concept of this kind of testing is identical with wave reflection testing. Then the testing and/or interpretation can be simple to do because this evaluation identical with wave reflection evaluations. Analyzing wave reflection, author use one of Geotechnical Software i.e. PLAXIS Version 8. Outputs are obtained from PLAXIS v8 that is graphics of time and frequency domain."
2008
R.01.08.74 Dya s
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Adi Wicaksono
"Daya dukung tanah yang rendah seringkali mengakibatkan pembangunau tirnbunan tidak dapat dilaksanakan secara sekaligus, oleh karena itu pembangunan timbunan umumnya dllaksanakan secara bertahap hingga rnencapai ketinggian tanah yang direncanakan. Tanah akan memiliki perilaku yang berbeda-beda selama proses timbunan tanah dimana perilaku tersebut dapat dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan Iereng dan kedalaman terhadap tanah keras.
Analisis ini merupakan suatu “parameter study" dengan memodelkan kasus dari kombinasi beberapa nilai sudut kemiringan lereng timbunan dan kedalaman terhadap tanah keras yang berbeda dan dianalisis sehingga didapatkan dan diketahui perubahan yang teljadi pada besar tegangan di dalam tanah, defonnasi atau penurunan pada dasar timbunan, faktor keamanan dan bentuk kelongsoran yang dapat mungkin terjadi.
Pada analisis ini dikerjakan dengan bantuan program komputer yaitu Plaxis v-3 dan selanjumya dibandingkan dengan cara manual yaitu dengan bantuan grafik yang telah disajikan oleh Boussinesq untuk mengetahui besamya tegangan di dalam tanah yang teljadi pada kasus timbunan menerus dan grafik Janbu untuk mengetahui kestabilan lereng dengan menghitung nilai faktor keamanan dan mengetahui bentuk kelongsoran yang terjadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Priyanto
"Pada proyek yang memiliki basement diperlukan struktur penahan tanah yang mampu menahan tekanan tanah lateral aktif yang bekerja pada saat penggalian basement Penggunaan struktur penahan tanah yang cukup kaku seperti dinding diafragma serta penambahan beberapa lapis ground anchor akan berguna untuk mencegah terjadinya pergerakan tanah lateral Untuk itu peneliti mencoba melihat efek dari penggalian dan pemasangan ground anchor terhadap pergerakan tanah lateral sekaligus membandingkan nilai pergerakan yang didapat dari model dengan menggunakan program Plaxis 2D dengan hasil pembacaan dari inklinometer.

On projects that have a basement we need an earth retaining structure to hold the active lateral earth pressure that works on basement excavation activity The rigid of earth retaining structures like a diaphragm wall and several layer of ground anchor would be useful to prevent earth lateral movement In order to the researchers tried to see the effect of the excavation and installation of ground anchors for the lateral earth movement and comparing the value of lateral earth movement of a model using Plaxis 2D program with the value inclinometer reading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fauzan Amaly
"Pelaksanaan pekerjaan galian dilapangan sering kali menghadapi kendala manakala pekerjaan tersebut memakan waktu yang lama sehingga displacement pada dinding galian terjadi. Solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan lateral support untuk meminimalisir displacement tersebut sehingga keruntuhan dapat dihindarkan. Salah satu lateral support yang sering digunakan adalah angkur tanah. Skripsi ini merupakan studi simulasi dimana galian dengan variasi bentuk (plane strain dan axissymetry), panjang embedment, lebar galian, kedalaman galian, serta jenis tanah, akan memberikan variasi perilaku pada turap dan angkur tanah. Perilaku tersebut berupa lendutan pada ujung turap, momen pada turap, gaya angkur yang dihasilkan, tekanan tanah aktif-pasif disepanjang turap, serta settlement yang terjadi di sisi galian. Simulasi ini dimodelkan menggunakan software Plaxis Ver.8."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50461
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sijabat, David Maratur Fernando
"Timbunan yang dibangun di atas tanah lunak memiliki kecenderungan mengalami kegagalan pada tanah dasarnya (bearing failure). Hal tersebut diakibatkan tanah lunak mempunyai daya dukung yang rendah untuk memikul beban konstruksi. Apabila akan dibangun timbunan yang harus selesai dalam waktu yang relatif cepat dan harus ditimbun di atas tanah lunak, dapat diatasi dengan melakukan perkuatan tanah menggunakan bahan geosintetik dengan tarik tinggi pada dasar timbunan, sehingga meningkatkan daya dukung tanah lunak (bearing capasity) dan stabilitas timbunan. Analisa menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak PLAXIS untuk mencari nilai faktor keamanan, deformasi dan perubahan tegangan pada timbunan yang dibangun di atas tanah lunak yang diperkuat dengan geosintetik.

Embankment built on soft soil has a tendency to fail on the land base (bearing failure). This is due to the soft soil has low bearing capacity to carry the burden of construction. If the embankment will be constructed to be completed in a relatively fast and must be built on the soft soil, can be mitigated by the geosynthetic soil reinforcement using materials with high tensile at the bottom of the embankment, thus increasing the bearing capacity of soft soil and the stability of the embankment. Analysis using the finite element method with the aid of software PLAXIS to find the value of safety factor, deformation and stress changes in the embankment built on soft soil reinforced by geosynthetic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50572
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febrinal
"Hujan merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya longsor. Infiltrasi air hujan dapat mempengaruhi kestabilan hingga menyebabkan lereng longsor. Untuk itu perlu diketahui besar perubahan parameter tanah pada saat hujan hingga dapat menyebabkan lereng longsor.
Dalam tulisan ini dilakukan penelitian melalui studi parametrik dengan menggunakan program Plaxis 2D berbasis metode elemen hingga. Kondisi awal lereng ditentukan dengan analisis balik menggunakan data sekunder, kemudian dibuat simulasi perubahan kondisi tanah pada lereng sebagai dampak dari hujan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan unit weight sekitar 11.5 %, naiknya muka air tanah, turunnya kohesi 1-5 kN/m2 serta turunnya sudut geser sekitar 1o dapat menurunkan stabilitas lereng hingga menyebabkan lereng longsor pada saat hujan. Selain itu ditinjau penggunaan tension crack pada pemodelan dengan Plaxis 2D.
Hasil menunjukkan bahwa pembuatan interface sebagai bentuk tension crack pada Plaxis sama-sama memberikan penurunan SF yang sangat kecil sekali baik pada analisis drained maupun undrained dan hasil serupa juga didapat dari pemodelan tension crack bentuk celah pada kondisi drained. Untuk pemodelan tension crack bentuk celah pada kondisi undrained memberikan hasil yang lebih baik karena penurunan nilai SF lebih konsisten pada pemodelan yg berbeda dan terdapat penurunan nilai SF cukup besar jika dibandingkan dengan lereng tanpa tension crack.

Rainfall is one of the triggers that can cause slope failure. Infiltration of rain water will influence the stability of the slope. Therefore, it is necessary to find the alteration of soil parameters that can cause the slope failure at rainy season.
In this paper, parametric study is conducted by using finite element software with plaxis 2D. Initial condition of the slope is determined with back analysis by using secondary data. Then, the alteration of soil is simulated as the effect of rainfall.
The result shows that the increase of unit weight about 11.5%, the increase of soil water surface, the decrease of cohesion about 1-5 kN/m2, and the decrease of friction angle around 1o, can reduce the slope stability and cause the failure at rainy season. Beside that, tension crack also was introduced on the slope model to observe the effect on Plaxis 2D modelling.
The result shows that the use of interface as tension crack in plaxis gives the same lower SF either for the drained or undrained analysis. The same result also shown in virtual crack model on drained analysis. For the use of virtual crack as tension crack for modelling in 2D analysis, virtual crack model shows better result because the decrease of SF is consistent among the models. There are also significant decrease of safety factor compared with model without tension crack.
"
2016
S62392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>