Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162926 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simbolon, Piator
"Peningkatan kinerja yang berkelanjutan pada sistem produksi di bisnis manufaktur merupakan satu aktifitas penting untuk mempertahankan eksistensi dan berkembangnya perusahaan dalam lingkungan yang terus berubah. Sebagai basis bagi perencanaan dan implementasinya dibutuhkan sistem pengukuran yang tidak saja sebagai alat monitoring bagi top dan middle manager, tetapi juga dapat memberikan stimulus terhadap proses perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement).
Tulisan ini menghadirkan praktek implementasi pengukuran dan analisis kinerja sistem operasi di PT. FDE, sebuah perusahaan multi nasional, pemasok Kwh meter kepada perusahaan-perusahaan pengelola jaringan dan distribusi energi listrik di Asia, Afrika dan Timur Tengah dengan menggunakan Overall Equipment Effectioveness (OBE).
Dasar desain dan pengadopsian sistem pengukuran kinerja yang tepat guna serta faktor-faktor yang harus dipertimbangkan, diuraikan dengan lugas, mulai dari metode penelitian hingga komunikasi data. Prinsip-prinsip pengukuran dengan OEE diuraikan jelas mulai dari prosedur perhitungannya, ketiga faktornya serta identifikasi enam kerugian besar yang sexing terjadi dalam sistem produksi manufaktur. Implernentasi dan penggunaan OEE pada PT. FDE diuraikan dengan jelas, mulai dari karateristik proses produksinya, pemilihan peralatan dan permesinan yang diteliti, hingga pengumpulan dan pengolahan data.
Analisis kinerja dan identifikasi secara kuantitatif terhadap semua kerugian yang terjadi dianalisa secara menyeluruh, keuntungan yang potensial yang dapat dicapai diuraikan. Akhirnya pembandingan kinerja sistem operasi PT. FDE dengan aplikasi OBE pada berbagai perusahaan yang didapat dari literature, juga diuraikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Rizki
"Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan salah satu metode pengukuran kinerja yang banyak digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk mengukur kinerja pemeliharaan pengoperasian mesin/peralatan dipabrik. Teori dasar pengukuran dengan OEE diuraikan mulai dari prosedur perhitungan ketiga komponen OEE, serta enam kerugian besar yang sering terjadi dalam sistem pemeliharaan mesin produksi. Implementasi dan penggunaan OEE pada perusahaan ini diuraikan dengan jelas, mulai dari karateristik proses produksinya, pemilihan peralatan dan permesinan yang diteliti, hingga pengumpulan dan pengolahan data. Akhirnya pembandingan kinerja sistem operasi perusahaan Fiber Cement perlengkapan bangunan dengan aplikasi OEE pada berbagai perusahaan yang didapat dari literatur, juga diuraikan.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) is one method of performance measurement that is widely used by manufacturing companies to measure the performance of maintenance operation of machinery/equipment on factory. The basic theory of measurement with OEE is desicribed from the calculation of three OEE components, as well as the big six losses that often occur in the system of production machinery maintenance. Implementation and use of OEE on this company will be explained clearly, starting from the characteristic of the production process, the selection of equipment and machinery that will be inspected, until collecting and processing data, Finally the comparison of work operation system of Fiber Cement company is used for OEE application on any variety of company is also described."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1281
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Fikri Fakhrurrozi
"Sekarang ini tingkat persaingan di berbagai bidang semakin ketat. Seiring dengan perkembangan teknologi, permintaan konsumen akan produk yang berkualitas semakin meningkat. Semua perusahaan kemudian berlomba-lomba untuk dapat memenuhi kebutuhan itu dan memenangkan persaingan. Hal tersebut dapat dicapai apabila perusahaan memiliki kinerja yang baik. Salah satu langkah yang bisa dilakukan yaitu dengan menerapkan Total Productive Maintenance (TPM). Strategi ini bila dilakukan dengan baik akan meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan.
TPM ini diukur dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang diuraikan ke dalam tiga komponen utamanya yaitu availability, performance rate, dan quality rate. Selain menggunakan metode pengukuran OEE, dilakukan juga pengolahan dengan metode FMEA yang kemudian dianalisis dengan bantuan diagram pareto dan fishbone. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa performance loss menjadi penyebab utama rendahnya nilai Overall Equipment Effectiveness.

Nowadays, the level of competition in the various fields strictly increasing. Along with the development of technology, consumer demand for quality products is increasing. All companies compete to be able to meet the needs and win the competition. This can be achieved if the company has a good performance. One step that can be done is to implement Total Productive Maintenance (TPM). This strategy will significantly improve the company's performance when it is done properly.
TPM is measured by using the method of Overall Equipment Effectiveness (OEE) which is defined into three main components, namely availability, performance rate, and the rate quaity. In addition to using OEE measurement method, it was performed the tabulation using FMEA method and the results was analyzed using Pareto and Fishbone diagrams. The results of this study indicate that the performance loss is a major cause of the low value of Overall Equipment Effectiveness.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Julius Chaidir
"Penelitian bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja pemeliharaan dari sebuah pabrik kantong semen, dan sekaligus mempelajari dan menganalisa kebutuhan pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksinya guna memenuhi permintaan kantong yang meningkat diwaktu-waktu mendatang.
Untuk studi ini penulis memilih pendekatan penelitian yang mengkombinasikan bacaan literatur, survey lapangan/pabrik, dan wawancara. Prosedur operasional baku, sasaran mutu pabrik dan praktik-praktik yang diterapkan di lapangan dipelajari dan diamati, serta metoda-metoda yang sesuai diaplikasikan untuk pengukuran kinerja.
Hasil studi adalah berupa nilai-nilai kinerja dan kapabilitas proses yang terekam selama kurun waktu pengamatan yang diharapkan akan bermanfaat bagi manajemen pabrik kantong untuk mengembangkan indikator-indikator yang lebih bisa diandalkan untuk menjelaskan kesehatan pabrik serta memilih opsi investasi yang bijak untuk penambahan kapasitas produksi pabrik.

The purpose is to measure and evaluate the maintenance performance of a manufacturing plant producing quality paper bags for portland cement, while at the same time studying and analyzing the plant's needs to upgrade its production capacity to meet the increasing demand in future.
A research approach was adopted, with interactive process combining literature readings, plant surveys and interviews. The existing plant?s SOP, quality objectives and practices are studied and observed, and suitable methods are applied for the performance measurements.
The study brings results in terms of values of equipment performance and process capability that expectedly can be made useful by the plant management to develop more reliable indicators that can describe the health status of their plant while to choose wise investment options to increase plant?s production capacity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27815
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panggalo, Irwandi
"Perbaikan dari sistem manufaktur merupakan salah satu usaha perbaikan yang dilakukan perusahaan, agar dapat merespon perubahan. Namun sering dijumpai tindakan perbaikan atau peneliharaan yang diambil tidak menyentuh permasalahan yang sesungguhnya. Penelitian ini menemukan bahwa equipment losses merupakan salah satu permasalahan yang sesungguhnya, sehingga tindakan perbaikan difokuskan pada permasalahan ini. Dalam penelitian ini digunakan metode pengukuran OEE, regresi majemuk dan korelasi, serta FMEA untuk mengetahui, dan memyelesaikan permasalahan yang terjadi tersebut. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa equipment losses terbesar adalah adjust and setup khususnya pada saat penempatan posisi roll, sehingga tindakan yang disarankan untuk membuat tanda batas center (pokayoke).

Improvement from manufacture system is one of effort of improve done by company to response market change. But it is often is met action of repair or maintenance taken not to touch problems truthfully. This research found that equipment losses is one of problems, so the action taken was focused to this problem. In this research applied measurement method OEE, multiple regression and correlation, and FMEA to know, and solve problems happened. Result of this research got that the biggest of losses equipment is adjust and setup especially when located of roll position, action suggested to make center mark (pokayoke)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52139
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrizal Syarief
"Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu filosofi yang bertujuan untuk memaksimalkan efektivitas dari fasilitas yang digunakan di industri, diterapkan dengan menganalisa permasalahan yang terjadi pada setiap peralatan dan mesin dengan suatu metode perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dari kualitas produk. Nilai OEE ini ditentukan oleh Availability, Performance dan Yield/Qualitas. LabVIEW (Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench) perangkat lunak yang didedikasikan untuk kegiatan antarmuka dan pengendalian peralatan elektronik dengan menggunakan personal computer (PC). Dengan LabVIEW memungkinkan untuk mengoperasikan program instrument, mengukur dan menganalisa data dengan akurat, dan menampilkan hasil dengan cepat.
PT OEI yang memproduksi DC Fan Motor untuk komputer ingin mengetahui nilai OEE dari mesin produksi sebagai dasar kebijakan untuk maintenance. Untuk 4 jenis mesin yang diteliti mempunyai nilai Availability 94 %, Performance 54,055 %, Quality 99,24 % dan OEE 50,416%, menurud Nakajima performance ini sangat rendah (standar > 90%) yang mengakibatkan OEE menjadi rendah, hal ini pengaruh dari laju kecepatan mesin masih rendah. Sedangkan pengukuran ini dilakukan dengan metode xl windows dan LabVIEW 8.5, sedangkan pengukuran dengan LabVIEW 8.5 jauh lebih praktis dan bisa menampilkan variabel-variabel OEE sekali gus dengan tampilan menarik sehingga akan mempermudah dalam pengontrolan maintenance.

Total Productive Maintenance (TPM) is a philosophy that aims to maximize the effectiveness of the facilities used in industry, it is applied to analyze problems that occur on any equipment and machinery with a method of calculation of Overall Equipment Effectiveness (OEE) of product quality. Value is determined by OEE Availability, Performance and Yield / Quality. LabVIEW (Laboratory Virtual Instrument Engineering Workbench) software is dedicated to the activities of the interface and control electronic devices by using a personal computer (PC). LabVIEW program allows to operate the instrument, measure and analyze data accurately, and show results quickly.
PT OEI which produces DC Fan Motor for computers wants to know the value of OEE of production machinery as a basis for maintenance policy. The 4 types of machines studied have value of 94% Availability, Performance 54.055%, 99.24% and OEE Quality 50.416%. According to Nakajima performance is very low (standard> 90%) and resulted in OEE low, this is the effect of the low speed machines. The measurement is done with the method xl windows and LabVIEW 8.5, while measurements with LabVIEW 8.5 is much more practical and can display OEE variables simultaneously with attractive appearance that will facilitate the maintenance control.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T33226
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Riyadi
"PT Kalbe Farma Tbk adalah sebuah perusahaan farmasi yang berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Lippo Cikarang, Bekasi. Perusahaan ini berorientasi domestik dan juga ekspor, di mana untuk itu kualitas merupakan salah satu tuntutan utama dari para konsumennya. Selain itu, untuk mengembangkan usahanya, mulai tahun 2005 PT Kalbe Farma Tbk mulai menambah investasi dengan membeli sebuah mesin pengemas tablet dari Jerman yang dipergunakan untuk mengemas obat promag dalam bentuk blistering. Hal ini dikarenakan untuk mengemas produk tersebut diperlukan suatu alat yang sangat baik kualitasnya.
Penulisan skripsi ini difokuskan pada usaha membantu PT. Kalbe Farma Tbk dalam rangka menghitung kinerja dari mesin pengemas tersebut dengan cara menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan perhitungan aktual perusahaan sebagai tolak ukur kemampuan dari mesin pengemas tersebut dan memberikan saran-saran agar nilai OEE dari mesin pengemas tersebut dapat ditingkatkan. Yang dilakukan pertama kali adalah dengan melihat data-data yang dibutuhkan untuk menghitung nilai OEE suatu mesin/peralatan dengan cara melakukan studi literatur dan perbandingan perhitungan kinerja aktual perusahaan.

PT Kalbe Farma Tbk is a pharmaceutical company located in the Delta Silicon Industrial Park, Lippo Cikarang, Bekasi. The company is domestic and export oriented, which quality is one of the main requirements of its customers. To expand the business, on 2005 PT Kalbe Farma Tbk started adding new packing tablet machine from Germany, that used to resemble drug Promag in blistering form. This is due to resemble the product is a necessary tool that is very good quality.
This essay is focused on PT Kalbe Farma Tbk business of helping, in order to calculate the performance of the packing machine by way of calculating the value of Overall Equipment Effectiveness (OEE) and actual calculation of company as ability yardstick from packing machine and provide suggestions to the value of OEE from the packing machine, it can be improved. The first is to see the data needed to calculate the value of OEE a machinery/equipment by the study of comparative literature and comparison calculation actual performance of company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51917
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti Oktaria
"Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah salah satu alat untuk menentukan tingkat keefektifan pemanfaatan peralatan. OEE dikenal sebagai salah satu aplikasi program dari Total Productive Maintenance (TPM). Penelitian ini mengukur nilai OEE satu lini produksi dari pengolahan minyak kelapa sawit di PT. X dalam satu periode, dilanjutkan dengan menganalisa nilai dengan menggunakan analisa pareto dari hasil yang diperoleh oleh akar penyebab OEE tersebut. Nilai yang diperoleh adalah 46,99%, yang jauh di bawah dari standar, standar OEE > 84%, selanjutnya faktor yang sangat mempengaruhi nilai OEE adalah nilai performance yaitu 55,06%.
Penelitian ini menemukan bahwa speed losses salah satu permasalahan yang sebenarnya, yaitu nilai idle and minor stoppage yaitu 16,60% dan kerugian ini terjadi karena beberapa alasan seperti menunggu untuk bahan untuk diproses dan tidak adanya operator, sehingga tindakan yang disarankan adalah untuk memperkuat pengawasan karyawan, terutama operator mesin.

Overall Equipment Effectiveness (OEE) is one tool to determine the effectiveness level an equipment utilization. OEE is known as one of Total Productive Maintenance (TPM) application program. This research measures the value of OEE of one production line of palm oil processing at PT. X in one period, followed by analyzing the value using a pareto analysis of the result obtained by the root causes of the OEE. The value obtained is 46.99%, which is far below from the standard, the OEE standard is greater than 84%, furthermore the factor that greatly affect the OEE value is performance score that is 55.06%.
The research found that the speed loss is one of the real issues, namely the value of idle and minor stoppage is 16.60% and this losses occurs due to several reason such as waiting for material to be processed and the absence of operator, the recommended action is to strengthen oversight of employees, especially machine operators.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1813
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Prabha Yogana
"TPM (Total Productive Maintenance) secara signifikan bisa membuat proses produksi menjadi lebih baik dalam hal perawatan peralatan, pengiriman produk dan tingkat cacat produk. Penerapan yang benar dari TPM ini dapat meningkatkan kinerja produksi sehingga kelangsungan hidup sebuah perusahaan manufaktur dapat terus terjaga. Salah satu tools dari TPM yang dapat menentukan tingkat keefektifan pemanfaatan peralatan adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE).
Dalam penelitian di PT. XYZ ini diperlukan perhitungan OEE setiap lini (Lini A, B, C, D, dan LND) produksi untuk melihat kinerjanya. Lalu setelah diketahui OEE setiap lini maka ditentukan lini manakah dengan nilai OEE terendah, kemudian lini dengan OEE terendah tersebut akan dianalisis hubungannya menggunakan metode regresi multi variabel dan korelasi dengan program Minitab. Kemudian mencari akar permasalahannya mengunakan fishbone diagram. Fishbone diagram merupakan metode untuk mencari akar permasalahan yang menyebabkan kinerja di lini tersebut rendah.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa lini C adalah lini dengan nilai OEE terendah dengan penyebab utamanya adalah speed losses yang tinggi mengakibatkan kinerja di lini C rendah. Terdapat dua speed losses yang mendominasi di lini C, yaitu dari mesin (silo penuh) dan material (pengambilan material untuk bagging). Oleh karena itu perbaikan terhadap kedua speed losses tersebut perlu dilakukan supaya kinerja di lini C meningkat.

TPM (Total Productive Maintenance) significantly can make the production process to be better in terms of maintenance of equipment, product delivery and product defect rate. The correct application of TPM can improve the performance of production so that the viability of a manufacturing company can be maintained. One of the tools of TPM to determine the level of effectiveness of utilization of equipment is Overall Equipment Effectiveness (OEE).
In research at PT. XYZ, required calculation of OEE each line (Line A, B, C, D, and LND) production to see how they perform. After getting value of OEE, Which line is determined by the value of the lowest OEE, then line with the lowest OEE relationship will be analyzed using multivariate regression and correlation with the program Minitab. Then find the root of the problem using a fishbone diagram. Fishbone diagram is a method to find the root problems that cause poor performance in these lines.
The results of this study found that line C is a line with the value of the lowest OEE with the main cause of high speed losses resulted in low performance in line C. There are two speed losses that dominate in line C, that of the engine (full silo) and materials (taking material for bagging). Therefore improvements to the speed of the losses need to be done in order to increase performance in the C line.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Caesar Maulidani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas suatu proses produksi pada Industri Manufaktur Stamping. Penelitian ini menemukan bahwa equipment losses merupakan salah satu permasalahan yang sesungguhnya, sehingga tindakan perbaikan difokuskan pada permasalahan ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE), dari hasil perhitungan OEE diperoleh nilai yang sangat rendah sebesar 75% tidak mencapai standar World Class 85%. Berdasarkan hasil analisa menggunakan diagram pareto, kerugian losses paling mempengaruhi rendahnya nilai OEE yaitu performance losses dan waktu setup mesin. Pengurangan waktu setup dilakukan dengan penerapan konsep Single Minute Exchange of Dies (SMED) dengan memisahkan setup internal dan setup eksternal yang menghasilkan pengurangan waktu sebesar 30%.

This study aims to determine the productivity of a production process in the Stamping Manufacturing Industry. This study found that equipment losses are one of the real problems, so corrective action is focused on this problem. In this study using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method, from the results of the OEE calculation, a very low value of 75% did not reach the 85% World Class standard. Based on the results of the analysis using the Pareto diagram, the losses that most affect the low OEE value are performance losses and machine setup time. The reduction in setup time is done by applying the Single Minute Exchange of Dies (SMED) concept by separating the internal setup and external setup which results in a 30% reduction in time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>