Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103781 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Prajogo Rachmadi
"Balanced Scorecard ada lab sebuab metode untuk menerjemahkan vlSI, misi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukw:an yang menyeluruh dan memberi kerangka kerja bagi pengukuran kinerja dan sistim manajemen strategi perusahaan. Balanced Scorecard mengevaluasi kinerja perusahaan dari empat perspektif : keuanga14 pelanggan., proses bisnis internal serta pembelajaran dan pretumbuban.
Dalam merancang Balanced Scorecard, keterlibatan para abli perusabaan yang paham akan strategi sangat diperlukan. Allis dasar itulah dalam merancang balanced scorecard untuk PT. DTU ini, digunakan kuisioner untuk melibatkan para ahli dan pelaksana dalam menentukan sasaran - sasaran strategis perusahaan. Dengan adanya kuisioner ini diharapkan basil rancangan scorecard akan Iebih objektif dan sesuai dengan kebutuban perusahaan.
Dari penelitian inl, diperoleh beberapa sasaran strategis pada tiap pernpektif rancangan balanced scorecard PT. DTU. Pada perspektif keuangan diperoleh enam sasaran strategis. Pada perspektif pelanggan ada lima sasaran strategis. Tujuh sasaran strategis pada perspektif proses bisnis.

Balanced Scorecard is a method to translate company's mission and strategy into comprehensive measures and give framework to performance meansurement and company's strategic management system, Balanced scorecard evaluates company's perjbrmance from four perspective : financial, customer, internal process business. and learning and growth.
To design balanced scorecard, the involvement of experts from the firm are surely needed Jlor this reason in designing balanced scorecard for PT. DTll. questioner is used to involve the expert to decide the objectives of the firm. By this questioner, the design of the scorecard expected to be more objective and suitable to company's purpose.
As the result of this research, we gel any objective from the design of the PT. DTU's balanced scorecard. In the financial perspective the are six objectives. From customer perspective there are fNe objectives. Seven Objectives get from the internal process perspective, and six objectives from learning and growth perspectives.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Malvin Turangan
"Balanced scorecard merupakan pengukuran kinerja yang tidak hanya mempertimbangkan faktor finansial sebagai tolak ukurnya, melainkan juga melibatkan perspektif pelanggan. Dengan Balanced scorecard, pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan dapat memandang perusahaan dari berbagai perspektif secara simultan serta menghubungkan antar tolok ukur bisnis dengan strategi perusahaan sehingga tercipta apa yang disebut dengan organisasi yang berfokus pada strategi (strategy focused organization).
Hasil penelitian diperoleh kerangka Balanced scorecard yang terdiri dari sasaran strategis, tolok ukur, target yang ingi dicapai dan action plan yang akan dilakukan untuk perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Balanced scorecard is performance measurement that not only consider financial factor as its yardstick but also entangle in perspective customer in perspective internal business process and in company can look into company from various of in perspective simutaneous and connective between business measuring rod and corporate strategy so its created what are called and organization that focus at strategy (strategy focused organization).
Research result is obtained balanced scorecard framework that consist of strategic target, measuring rod, goals that wish reached by nad action plan that will be conducted company for in perpective financial customer, internal bussiness process, and study and growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27054
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Annisa M.
"Balance Scorecard (BSC) adalah suatu metode pengukuran kinerja perusahaan yang mencakup aspek keuangan dan nonkeuangan. Pada pendekaiannya BSC meliputi empat perspektif yaitu finansial, konsumen, intemal bisnis proses dan proses pembelajaran dan pertumbuhan.
Untuk mendapatkan sistem BSC, maka sebuah perusahaan membenluk suaiu visi dan misi yang memperlihatkan arah yang dituju oleh perusahaan tersebut. Wsi dan misi tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk strategi sebagai penjabaran operasionalnya. Penu diingat fokus dari pembuatan BSC ini adalah untuk memberikan ukuran terhadap kinerja perusahaan, oleh karena itu dibentuklah suatu metrik sebagai suatu sistem tolak ukur performa yang berkaiian dengan visi, misi dan strategi dari perusahaan. Tolak ukur tersebut terbagi atas lead indicators yang merupakan pemacu kerja perusahaan dan Iag indicators sebagai ukuran hasil dari pcngukuran yang dilakukan oleh perusahaan.
Metrik memuat penjabaran dari strategi yang dibuat perusahaan dalam empat perspektif yang terkart dan tolak ukur yang digunakan untuk memperlihatkan kemajuan yang dicapai_ Penjabaran strategi tersebut bempa sasaran strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam usaha pencapaian visi dan misi,dan metrik tersebut juga berisi inisiatif strategik atau apa yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan strategi dari masing-masing perspektif.
Pada sasaran strategik harus diiihat juga hubungan sebab akibat dari semua strategi pada setiap perspektif dan hubungan antara setiap perspeiaif. 'i ujuan dan hubungan sebab akibat itu sendiri adakah untuk melihat apakah strategi perusahaan sudah merupakan satu kesetuan sistem yang berkesinambungan.
PT. Indofarma sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, memiliki pclucng untuk maju pada keadaan ekonomi Indonesia yang sedang terpuruk ini, karena permintaan pasar terhadap obat generik meningkat peset. Dapat dilihat sebagai suatu peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan bisnis perusahaan. Olen karena itu PT. lndofarma harus memiliki strategi yang matang dan sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan_ Dengan menggunakan sistem BSC, perusahaan dapat menetapkan ukuran-ukuran apa saja yang dapat diperhitungkan dalam menilai kinerja perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya dan ukuran-ukuran apa saja yang akan diperhitungkan untuk menilai strategi yang diterapken oleh PT. lndofarma sampai dengan tahun 2004.

Balance Score Card (BSC) is a method for measuring a tirm?s competency which consists ot Enancial and non-iinancial aspects. ln its approach, BSC covers four perspectives, which comprises of financial, consumer, internal business process and the leaming curve perspective.
To implement this method, a iimi is obliged to contigure their visions and missions in which they will move towards. These visions and missions are then clarified in form of a strategy that illustrates the iin'n's operations. Since the objective of implementing BSC is to provide a measurement of the lirm's competency, a matrix is structured as a tool to discover the tirm's performance, which is then linked with its visions and missions discussed previously. This tool consists of lead indicators which function is to stimulate the lirm's effort, along with iag indicators which help assist in the assessment ofthe tirm's performance.
The matrix describes the strategy developed by the inn, which includes the four perspectives mentioned. The strategy is specihed to detennine the targets in which to achieve in terms of completing the tirm?s visions and missions. Furthennore, the matrix should also describe any strategic initiatives in which the tirm should undertake tc complete each of the four perspectives.
Finally, in order to accomplish the targeted strategy, it is essential to examine the relations of each strategy in each of the four perspectives. Hence, by doing so allows the hm1 to assess whether or not these strategies are one part ofa prolonged system.
Indofarma Ltd., one of the largest pharmaceutical companies in Indonesia, has managed to succeed whilst the country's economic condition worsens. This is due tothe increasing market demand of generic medicine instead of common medicine, which are considered being more costly. The circumstance has created a massive opportunity for the tim to expand their wings in this sector. The irm must undoubtedly occupy a competent strategy that underpins the tirm's visions and missions. With the utilization of BSC method, lndofarma Ltd. can tix upon which assessments the irm uses to appraise its perfomience in the previous years, and which measurements will be employed in terms of appraising their strategies until year 2004.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalalembang, Lyra Bellatrix
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membantu PT. Tongkonan Trans Utama untuk menganalisis kesesuaian antara strategi yang dijalankan dengan visi dan misi PT. Tongkonan Trans Utama serta membantu untuk merancang strategy map dan balanced scorecard yang sesuai dengan strategi PT. Tongkonan Trans Utama. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan data primer. Penelitian ini membahas rancangan strategy map dan balanced scorecard yang dapat diajukan kepada PT. Tongkonan Trans Utama sebagai pertimbangan dalam penentuan strategi dan alat ukur kinerja. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa strategi PT. Tongkonan Trans Utama sudah sesuai dengan visi dan misi PT. Tongkonan Trans Utama dan menyarankan bahwa PT. Tongkonan Trans Utama perlu memperbaiki dan mengembangkan sistem manajemen yang ada ke dalam bentuk strategy map dan balanced scorecard.

ABSTRACT
This research aims to help PT. Tongkonan Trans Utama to analyze the organization rsquo s mission, vision, and strategy using Strategy map and Balanced Scorecard as a strategic tool for successful strategy execution. The method used in this research is descriptive method with the primary data. This study is focus on designing a Strategy Map and Balanced Scorecard for PT. Tongkonan Trans Utama which can be used as a consideration in determaining the strategy and performance measurement of the organization. The conclusion of the research is that PT. Tongkonan Trans Utama strategy is in line with its mission and vision. This research can be used as a reference for improving and developong strategic management using the Strategy Map and Balanced Scorecard concept."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Andre
"Ungkapan change to living merupakan suatu hal yang harus dihadapi perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat. Pesatnya perkembangan teknologi dan inovasi produk/jasa mendorong perusahaaan untuk lebih cermat dalam memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan-tujuan strategis perusahaan.
Dalam era pasar bebas saat ini membuat kondisi pasar menjadi semakin terbuka dan mengaburkan batas antar negara. Semua pelaku bisnis akan saling mengerahkan keunggulan daya saing masing-masing mulai dari segi dana, pengalaman, kemajuan teknologi, produk hingga sumber daya manusia. Sementara itu Indonesia yang masih berusaha terus bangkit dari krisis ekonomi, masih tetap dihantui dengan ketidakpastian hukum, ketidakstabilan kondisi sosial, politik, dan keamanan yang membuat proses pemulihan menjadi tersendat. Tertembusnya indeks IHSG pada angka 1.000 pada bulan Desember 2004 sepertinya belum mampu mendongkrak kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Peningkatan jumlah angkatan kerja yang menganggur turut memberikan andil dalam melemahnya daya beli masyarakat.
Semua kondisi yang terjadi saat ini merupakan ancaman umum yang dihadapi semua perusahaan. Tetapi perusahaan yang kreatif dan inovatif akan mampu bertahan bahkan bertumbuh dengan kondisi pasar yang ada. Perusahaan yang sehat akan melakukan perumusan dan penetapan strategi yang tepat dan fleksibel dalam mengelola sumber dayanya disertai tindakan pengendalian atas strategi yang dijalankan.
Perubahan ini juga menyangkut hal pengukuran kinerja perusahaan. Sistem pengukuran kinerja yang sebelumnya hanya fokus pada laporan keuangan (past performance based) dianggap tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan informasi atas kondisi aktual perusahaan guna mengukur kemampuannya bertahan di masa depan bahkan dalam menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing pada kondisi globalisasi (future performance based).
Aspek-aspek lain yang bersifat non-keuangan (intangible assets) seperti pemberdayaan tenaga kerja, proses bisnis yang efektif, loyalitas pelanggan, hubungan saling membutuhkan dengan para pemasok dan kompementor, dan dinamika lingkungan eksternal menjadi aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dalam meningkatkan pendapatan perusahaan secara konsisten (aspek keuangan). Begitu pentingnya peranan aspek non keuangan pada saat ini akan mendorong perusahaan untuk menetapkan sistem pengukuran kinerja baru yang semakin komprehensif dan seimbang, melengkapi pengukuran kinerja yang telah ada (fokus keuangan) dengan memperhatikan aspek non keuangan. Sistem pengukuran kinerja yang seimbang akan mendukung perusahaan untuk secara tepat menyusun strategi usaha, sukses mengimplementasinya, dan terus mengevaluasi strategi yang telah dijalankan.
Dalam penyusunan karya akhir ini, penulis telah melakukan pengamatan pada PT ABZ yang merupakan salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi seluler di Indonesia. Sebagai operator yang baru beroperasi dan memberikan layanan kepada masyarakat, PT ABZ perlu merumuskan visi, misi, dan nilai perusahaan serta membentuk sistem pengukuran kinerja baru yang seimbang (balanced scorecard) guna mendukung proses perumusan dan implementasi strategi untuk mewujudkan cita-cita menjadi salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi 3G yang diakui di Asia. Dengan melakukan evaluasi strategi yang telah diterapkan perusahaan sebelumnya, penulis berupaya melakukan penjabaran tujuan-tujuan strategis perusahaan ke dalam ukuran hasil (lag measures) dan ukuran pendorong kinerja (lead measures). Kedua ukuran tersebut diharapkan dapat mendukung pihak manajemen PT ABZ untuk secara obyektif mengukur seberapa jauh pencapaian sasaran strategis yang ditetapkan sehingga dapat ditentukan tindakan-tindakan strategis selanjutnya dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang dihadapi perusahaan.
Peta telekomunikasi Indonesia yang sudah berubah dengan kebijakan duopoli, kehadiran platform CDMA, implementasi Fixed Wireless Access, potensi konvergensinya telekomunikasi, teknologi informasi, dan media penyiaran menuntut PT ABZ untuk memiliki strategi yang tepat dalam berkompetisi menghadapi operator incumbent dan operator baru lainnya. Balanced Scorecard dapat dijadikan kompas dan dashboard perusahaan dalam menjalankan strategi walau bukan berfungsi sebagai silver bullet semua permasalahan perusahaan di masa depan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Arifin
"Perusahaan garmen di Indonesia mengalami tantangan dari luar dan dalam perusahaan. Faktor eksternal yang mempengaruhi meliputi meningkatnya biayabiaya baik karena kebijakan pemerintah maupun tingkat inflasi dan faktor lainnya. Adanya perdagangan garmen ilegal yang berasal dari Cina juga menambah tantangan yang hams dihadapi perusahaan. Dari dalam perusahaan, umumnya tantangan yang dihadapi adalah kenyataan bahwa operasionalisasi perusahaan garmen memberikan margin yang ketat sedangkan kualitas hams tetap terjaga. Konsekuensi dari tantangan-tantangan di atas adalah perusahaan hams dapat menentukan strategi yang tepat untuk bertahan dan menjadi yang termaju dalam industrinya. Pengendalian biaya merupakan hal krusial yang narus dilakukan, namun untuk berkembang menjadi yang terbaik, perusahaan haruys mampu mengelola semua aspek dari operasi perusahaan menjadi kesatuan integrasi berdasarkan strategi yang tepat. Analisis secara keseluruhan dilakukan melalui Analisis Lingkungan Jauh (Remote Environment), Analisis Lingkungan Industri (Porter's Five Forces Model), Analisis Lingkungan Perusahaan (Value Chain), Analisis SWOT, dan perancangan Balanced Scorecard. Berdasarkan seluruh analisis yang dilakukan pada perusahaan, tampak bahwa PT XYZ memiliki keunggulan dalam hal operasi yaitu melalui sistem subkontrak yang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan kelemahan perusahaan yang mendasar adalah kurangnya penekanan pada kegiatan penjualan perusahaan dan diperlemah dengan keadaan intern perusahaan yang meliputi kompetensi sumber daya manusianya yang kurang, sistim informasi yang belum terintegrasi, maupun iklim yang belum optimal dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Keadaan perusahaan yang belum optimal semakin memperkuat kebutuhan PT XYZ akan suatu sistem manajemen yang strategis dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan, terutama dengan meniadakan kelemahan perusahaan dan menangkap peluang-peluang yang menarik pada lingkup pasar perusahaan. Rancangan Balanced Scorecard yang diusulkan dapat digunakan untuk tujuan tersebut dan meningkatkan posisi perusahaan dalam pencapaian rumusan visi PT XYZ menjadi pemimpin dalam pasar pakaian dalam laki-laki yang memiliki keunggulan dalam kualitas dan harga melalui penetrasi pasar domestik dengan pengelolaan yang profesional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Warisun
"ABSTRAK
Karya Akhir ini membahas usulan rancangan balanced scorecard sebagai pengelolaan strategi dan pengukuran kinerja. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 30 Jakarta perlu alat dalam pengelolaan strategi dan pengukuran kinerja. Balanced Scorecard sebagai pengelolaan strategi dan pengukuran kinerja yang inovatif dapat digunakan untuk menyusun strategi organisasi dan mengevaluasi kinerja dari suatu organisasi untuk menuju misi, visi, tujuan stratejik dari organisasi tersebut. Balanced Scorecard dikembangkan pertama kali oleh Robert S Kaplan dan David P Norton. Metode Balanced Scorecard menterjemahkan strategi organisasi ke dalam tujuan dari pengukuran kinerja, ukuran yang digunakan, target yang akan dicapai, dan inisiatif yang diterjemahkan kedalam empat perspektif balanced scorecard yang seimbang dan saling berkaitan dengan konsep sebab akibat.

ABSTRACT
The final work is to discuss the proposed draft balanced scoredcard as strategy and performance measurement. This study is a qualitative research design deskriptif. The results suggest that the Vocational School “SMK Negeri 30 Jakarta” necessary tool in the management strategy and measurement of performance. Balanced Scorecard as a strategic management and performance measurement can be used to develop innovative organizational strategies and evaluate the performance of an organization to lead the mission, vision, strategic goals of the organization. Balanced Scorecard was first developed by Robert S Kaplan and David P Norton. Method of Balanced Scorecard translates an organization's strategy into objectives of performance measurement, the measure used, the targets to be achieved, and initiatives that translated into the four balanced scorecard perspectives were balanced and intertwined with the concept of cause and effect."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T33772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Soedibjo
"PT X bergerak dalam bidang freight forwarding untuk pelayanan ekspor maupun impor. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, sangat penting bagi perusahaan untuk mengukur kinerja tidak hanya berdasarkan pendekatan keuangan namun juga menggunakan pendekatan-pendekatan lain agar dapat bersaing dengan kompetitor.
Ada beberapa cara untuk mengukur kinerja perusahaan, yang berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Pada karya akhir ini diusulkan penggunaan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja perusahaan. Dalam Balanced Scorecard ditentukan sasaran-sasaran strategik dan pengukuran yang hendak dicapai oleh PT X.

PT X is a freight forwarding company that handles exorts and imports. In todays tightening business competition it is very important for a company to measure its performance not only using financial approaches but also various approaches in order to compete.
There are several ways, which differ from one company to another, to measure a company?s performance. This thesis suggests the implementation of the Balanced Scorecard to measure the company?s performance. The Balanced Scorecard determines strategic objectives and measurements that the company intends to accomplish."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25379
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Nurindrayani
"Dalam ekonomi yang didominasi oleh aktiva berwujud (tangible assets), pengukuran keuangan cukup untuk mencatat investasi dalam aktiva-aktiva dan mencakup biaya-biaya yang berkaitan dalam penggunaan aktiva-aktiva berwujud tersebut untuk menghasilkan pendapatan dan laba. Namun trend ekonomi mutakhir menunjukkan bahwa bisnis yang didorong oleh produk dengan memanfaatkan aktiva tetap telah bergeser ke bisnis yang didorong oleh pengetahuan dan jasa dengan memanfaatkan aktiva tidak berwujud (intangible assets). Untuk itulah diperlukan alat yang dapat mendeskripsikan dan mengukur aktiva-aktiva tidak berwujud tersebut dan strategi yang dibutuhkan untuk menciptakan nilai. Ketiadaan alat seperti ini akan menghadapkan perusahaan pada keulitan memanaj apa yang tidak dapat dideskripsikan dan apa yang tidak dapat diukur. Dalam konteks inilah Kaplan & Norton telah memberikan 'resep' untuk menjawab persoalan-persoalan di atas, yaitu bahwa untuk mengeksekusi strategi dalam lingkungan bisnis yang didorong oleh informasi tersebut membutuhkan tiga komponen yang secara matematis merupakan persamaan dari : Breakthrough Results = Describe the strategy + Measure the strategy + Manage the strategy. Secara filosofis tiga komponen tersebut berarti bahwa kita tidak dapat memanaj (komponen ketiga) apa yang tidak dapat diukur (komponen kedua) dan kita tidak dapat mengukur apa yang tidak dapat dideskripsikan (komponen pertama). Persamaan di atas dapat juga ditulis : Breakthrough Results = Strategy Map + Balanced Scorecard + Strategy Focused Organization. Dengan latar belakang di atas, karya akhir ini membahas tentang usulam perancangan Strategy Map dan Balanced Scorecard pada sebuah perusahaan produsen keju untuk menuju terciptanya Strategy Focused Organization. Sistem pengukuran kinerja pada perusahaan tersebut masih menggunakan pendekatan 'tradisional', meminjam istilah Kaplan & Norton , yaitu mengandalkan ukuran-ukuran finansial dengan bertumpu pada anggaran sebagai alat pengendalian sehingga masih terdapat beberapa keterbatasan, antara lain (a) tidak terdapat alat manajemen yang menggambarkan strategi perusahaan secara komprehensif dan koheren, (b) tidak terdapat obyektif-obyektif stratejik; dan (c) pengendalian cenderung bersifat operasional jangka pendek. Beberapa kelemahan tersebut diusulkan untuk diatasi dengan melakukan perancangan Strategy Map dan Balanced Scorecard dan mengimplementasikan prinsip-prinsip Strategy Focused Organization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T23835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>