Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113899 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisnu Hendrianto
"PT Sarana lnsan Muda Selaras (SIMS) sedang dalam tahap upaya penyediaan jasa internet di Ciputat. Dengan kondisi terhatasnya sumber daya parusahaan dan adanya jasa internet dari Internet Services Provider (ISP) lain, perlu dilakukan upaya penyadisan jasa internet yang tepat untuk dapat memberikan jasa internet yang lebih memuaska.n daripadajasa internet kompetilomya. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan menggnnaka.n metode integrasi Servqual dan K.arro Model ke dalam QFD, yang bertnjuan untuk mengukur kondisi knalitas jasa internet yang telah ada di Ciputat dan menghasilkan House of Quality yang kesimpulannya dijadikan usulan prioritas aspek teknis untuk penyediaan jasa internet di Ciputat. Dari basil penguknran terhadap 18 atribut jasa internet yang telah ada di Ciputat dengan menggnnakon Servqual, disimpulkan bahwa seluruh atribut jasa internet belum memiliki kualitas yang bagus. Seluruh atribut jasa internet yang ada memilikl gap skor negati:f dengan rata-rata sebesar -1,16. Sedangkan dari penggunaan Kano Model, dapat diklasifikasi kategori atribut-atribut tersebut, 5 atribut kategori A (Attractive), 5 atribut kategnri 0 (One-dimensional) dan 8 atribut kategori M (Mustbe). Sebagai kesimpulan dari matrik House of Quality, aspek teknis yang perlu diprioritaskan PT SIMS untuk penyediaan jasa internet di Ciputat ada1ah: (i) penyediaan konekai via llX, (ii) penyediaan variasi bamiwidth untuk pengguna, (iii) pemelibaraan jaringm, (iv) penyediaan koneksi internasional via satelit, (v) penggunaan bandwidth monitoring, (vi) penyedia.an sarana entertainment, (vii) support online 24 jam, (viii) optimasi responses center, (ix) penyediaan rekening di bank dan (x) program pelatihan I training.

PT Sarana lnsan Muda Selaras (SIMS) is currently nndergoing a project to provide internet services in the Ciputat area With limited company resources and competing with other Inremet Service Providers (ISP), PT SIMS must present a better internet service options than their competitors. The research on the subject utilizes integtating Servqual and Kano Model into QFD method to obtain information on 1he quality of internet service providers in the Ciputat area and to generate a House of Quality that the conclusion will be technical aspect priority recommendations for internet services provision in Ciputat As 1he outcome of the research by Servqual, results from 18 attributes in the Ciputat area shows that all internet services attributes are still low in performam:e. All of them have a negative gap score mean is -1,16. In addition, 1he Kana Model resulted 1he classification of those attributes wieb are: 5 attributes of category A (Attractive), 5 attributes of category 0 (One-dimensional) and 8 attributes of category M (Must-be). As conclusion from the House of Quality matrix, recbnical aspect priority recommendations for PT SIMS to provide internet services in the Ciputat area are as follows: (i) provision of internet with the connection via IIX, (il) provide multi bandwidth inrernet options for users, (iii) continuous maintenance of network, (iv) provision of international connection via satellite, (v) utilize a bandwidth monitoring system in the network, (vi) provision of entertainment services, (vii) provision of a 24 hours online support, (viii) optimize responses center, (ix) optional payment services via bank transfer, and (x) 1he provision of training progouus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Muhammad Adhi
"PT Pos Indonesia perlu untuk meningkatkan kualitas pelayanan paket pos yang dilakukannya untuk dapat bersaing dengan kompetitornya, dan untuk menghindari adanya protes atau keluhan dari pelanggan. Peningkatan kualitas pelayanan yang dibutuhkan adalah peningkatan kualitas pelayanan yang didasari oleh keinginan pelanggan. Qualify Function Deployment sebagai suatu metode/prosedur untuk membantu dalam perencanaan dan pengembangan produk/jasa dan untuk memastikan bahwa produk/jasa terscbut dapat memenuhi atau melebihi dari keinginan pelanggan adalah salah satu metode yang coook untuk dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan paket pos oleh PT Pos Indonesia yang didasari oleh keinginan pelanggan.
Langkah awal yang dilakukan dalam penggunaan metode QFD ini adalah dengan mengumpulkan informasi dari pelanggan jasa layanan paket pos melalui penyebaran kuisioner. Informasi yang dibutuhkan adalah informasi mengenai tingkat kepentingan pelanggan dan tingkat kepuasan pelanggan terhadap serangkaian atribut jasa layanan paket pos yang diberikan oleh PT Pos Indonesia dan oleh Perjastip. Informasi ini kemudian bersama dengan infomasi teknis mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia untuk meningkatkan kepuasan pelanggan jasa Iayanan pakct pos menjadi masukan dari maniks House of Qualify (HOQ). Kemudian dilakukan analisis lerhadap matriks HOQ untuk menentukan prioritas pengembangan dan pelaksanaan dari atribut jasa layanan paket pos dan rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia tadi.
Analisis HOQ menghasilkan tiga atribut jasa layanan paket pos yang diprioritaskan pengembangarmya untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, yaitu atribut keamanan paket; garansi ganti rugi terhadap keterlambatan dan kehilangan; dan kombinasi harga-kccepatan-keamanan isi. Selain itu analisis HOQ juga menghasilkan rencana kegiatan yang perlu diprioritaskan pelaksanaanya untuk dapat memberikan peningkatan kepuasan pelanggan, yaitu (sesuai urutan prioritas) 1) penyempumaan SOP pengiriman surat, 2) peningkatan kinerja dan standarisasi waktu tempuh kiriman pos, 3) pengiriman barang dcngan sarana jejak Iacak, dan 4)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siti Pandansari
"PT X sebagai perusahaan jasa televisi kabel yang masih terbilang berusia muda ingin mengetahui sejauh mana kebutuhan atau keinginan para pelanggannya telah terpenuhi dengan produk yang ditawarkannya. Untuk itu dilakukan analisa terhadap keinginan-keinginan pelanggan terhadap jasa televisi kabel dengan menggunakan metode Quality Function Deployment. Dari empat fase yang ada, penggunaan metode ini dibatasi pada fase pertama yang dikenal sebagai House of Quality. Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini diawali dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan pada pelanggan jasa televisi kabel PT X di apartemen.
Hasil yang diperoleh dianalisa dan diterjemahkan ke dalam House of Quality. Dari analisa House of Quality diketahui keinginan-keinginan pelanggan yang terpenting, tingkat kepuasan pelanggan terhadap jasa televisi kabel dilihat dari tiap keinginannya, sert tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan PT X untuk meningkatkan kepuasan pelanggannya yang ditunjukkan dengan nilai Relative Importance terbesar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adjie Sudarmadji
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25313
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risman Harif Abidin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Khairi
"Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan setiap perusahaan termasuk jasa bimbingan belajar X harus memiliki keunggulan bersaing sehingga perusahaan akan dapat terus hidup dan berkembang. Keunggulan bersaing jasa bimbingan belajar dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas layanan jasanya. Survey yang dilakukan terhadap pelanggan jasa bimbingan belajar X menunjukkan adanya delapan atribut layanan jasa dengan 50 item yang dinyatakan pelanggan sangat kritis untuk kualitas layanan. Atribut layanan jasa bimbingan belajar X adalah kondisi fisik ruang belajar, suasana ruang belajar, ruang lain, sarana pendukung lain, pegawai, materi, pengajar, dan sistem pengajaran.
Metoda perbaikan performa sederhana Six Sigma digunakan untuk memperbaiki kualitas layanan jasa dengan didasari oleh apakah terdapat pelanggan yang mengalami cacat layanan, yaitu pelanggan menilai layanan yang diberikan tidak memenuhi harapannya. Layanan jasa bimbingan belajar X ternyata memiliki nilai Sigma kecil untuk setiap atribut, artinya jumlah cacat layanan per sejuta kesempatan tinggi dan perbaikan atau peningkatkan kualitas layanan harus segera dilakukan agar pelanggan tidak berpaling ke perusahaan lain. Secara keseluruhan nilai Sigma layanan jasa bimbingan belajar X adalah 1,12422.

In high business competition, every company including education's consulting service X should have competitive advantages so that company can still exist and live grow. Competitive advantages of education consulting service can be improved by doing the service quality improvement. Customer's survey shows that there are eight service attributes with 50 items critical to quality. The service attributes are physical condition of study room, situation of study room, other room, other supporting facility, employee, contents, teacher and teaching system.
Six Sigma performance improvement methods can be used to fix or to improve the service quality with surveying whether customer has defect service or not, which is customer's perception don't meet expectation. Unfortunately education consulting service X have a small Sigma value for every service attribute, which means improvement actions should be done right away. If not, customer will turn to other company that can provide them with good quality service. Sigma value of education consulting service is 1,12422."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T 9922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Khairi Hakikatul Wahyi
"Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan setiap perusahaan termasuk jasa bimbingan belajar X harus memiliki keunggulan bersaing sehingga perusahaan akan dapat terus hidup dan berkembang. Keunggulan bersaing jasa bimbingan belajar dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas layanan jasanya. Survey yang dilakukan terhadap pelanggan jasa bimbingan belajar X menunjukkan adanya delapan atribut layanan jasa dengan 50 item yang dinyatakan pelanggan sangat kritis untuk kualitas layanan. Atribut layanan jasa bimbingan belajar X adalah kondisi fisik ruang belajar, suasana ruang belajar, ruang lain, sarana pendukung lain, pegawai, materi, pengajar, dan sistem pengajaran. Metoda perbaikan performa sederhana Six Sigma digunakan untuk memperbaiki kualitas layanan jasa dengan didasari oleh apakah terdapat pelanggan yang mengalami cacat layanan, yaitu pelanggan menilai layanan yang diberikan tidak memenuhi harapannya. Layanan jasa bimbingan belajar X ternyata memiliki nilai Sigma kecil untuk setiap atribut, artinya jumlah cacat layanan per sejuta kesempatan tinggi dan perbaikan atau peningkatkan kualitas layanan harus segera dilakukan agar pelanggan tidak berpaling ke perusahaan lain. Secara keseluruhan nilai Sigma layanan jasa bimbingan belajar X adalah 1,12422.

In high business competition, every company including education's consulting service X should have competitive advantages so that company can still exist and live grow. Competitive advantages of education consulting service can be improved by doing the service quality improvement. Customer's survey shows that there are eight service attributes with 50 items critical to quality. The service attributes are physical condition of study room, situation of study room, other room, other supporting facility, employee, contents, teacher and teaching system. Six Sigma performance improvement methods can be used to fix or to improve the service quality with surveying whether customer has defect service or not, which is customer's perception don't meet expectation. Unfortunately education consulting service X have a small Sigma value for every service attribute, which means improvement actions should be done right away. If not, customer will turn to other company that can provide them with good quality service. Sigma value of education consulting service is 1,12422.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T41098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayuningtyas
"Hypermarket adalah sebuah bentuk bisnis ritel jasa yang secara langsung berinteraksi dengan konsumen akhir. Oleh sebab itu, hypermarket diharapkan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan dari konsumen dan menyediakan pelayanan yang sesuai untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut kualitas pelayanan yang dianggap penting bagi konsumen berdasarkan tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen. Dan dengan metode DEMATEL, akan dihasilkan prioritas dan keterkaitan antar atribut kualitas tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa kesigapan staf adalah kriteria yang harus diprioritaskan dan paling berpengaruh.

Hypermarket is a form of retail business which directly interact to customer. To satisfy and retain the customer, hypermarket should knows the needs of customer and serve customer well. The focus of this study is to identify the attributes of service quality which is important to customer based on their perception and expectation. And with using DEMATEL method, this study will find the priority and causality of each service quality attributes. Output of this research shows that the alactrity of hypermarket's staff is the first priotity in improvement the service quality and the most influential criteria."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S185
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Tribuana Ishwari
"Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah sejauh mana pemanfaatan Internet oleh pemakai di UPT Perpustakaan UI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan Internet oleh pemakai di UPT Perpustakaan UI dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh pemakai dalam memanfaatkan Internet. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian yang dipakai adalah metode survey dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu setelah menggunakan Internet antara 3-4 bulan dengan menghabiskan 1-2 jam per minggunya, responden telah mampu mencari sendiri informasi yang dikehendakinya dari Internet. Hampir seluruh responden ternyata tidak memiliki account. Lebih dari separuh responden beranggapan bahwa terminal komputer sebanyak 3 unit yang disediakan oleh UPT Perpustakaan UI untuk mengakses Internet belum cukup untuk melayani kebutuhan pemakai. Lebih dari separuh responden juga mengaku mengalami kesulitan dalam menggunakan Internet. Dari responden yang pernah meminta bantuan pustakawan, sebagian besar responden mengatakan bahwa pustakawan yang dimintai bantuan bisa membantu mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>