Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syaiful Rachman
"Quality Function Deplovment (QFD) merupakan suatu alat dari Total Quality Management (TQM) untuk mengetahui kepuasan konsumen dan melakukan perbaikan betkelanjutan berdasarkan keinglnan konsumen tersebut Pada penyusunan skripsi ini, penulis memilih perusahaan yang bergerak di jasa layanan Sistem Informasi yaitu PT Praweda Ciptakarsa Informatika, yang dilatarbelakangi oleh kemajuan dunia informatik yang berkembang begitu cepat terutarna mulai dekade 199O-an. Sehingga perlu dirasakan sentuhan Sistem Kualitas yang baik untuk meningkatkan Iayanan dan kepuasan kepeda konsumen. Adapun konsumen yang yang menj.di objek penelitian adalah Departemen Agama Pusar yang mengelola Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) yang merupakan salah satu produk dari Perusahaan. Sebelum dilakukan pengambilan data dan survey, penulis melakukan studi pendahuluan mengenai SISKOHAT terlebih dahulu, untuk lebih memudahkan dalam melakukan pengambilan dan pengolahan data. Kemudian dilakukanlah wawancara dengan pihak Perusahaan untuk mendapatkan data technical requirement beserta target value-nya masing-masing dalam pembuatan dan jasa layanan SISKOHAT. Sesudah itu diadakan pertemuan dengan manager operasional yang mengelola SISKOHAT di Departemen Agama untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen. Sesudah data dan kedua belah pihak didapatkan, mak. dibuatlah House of Quality yang mempertemukan keinginan konsumen dan technical requirement daam suatu malriks, Dengan melakukan perhitungan dati tingkat kepuasan konsumen. didapatkanlah kesimpulan rnengenai prioritas perbaikan mengenai kebutuhan Departemen Agarna yang harus diantisipasi dan ditangani baik oleh pihak Perusahaan. Kemudian dilakukan analisa perbaikan technical requiremenl untuk menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen sesuai dengan skala prioritas:. Hasilnya didapatkan beberape technical requirement yang harus mengalami perbaikan. Techmcal requirment yang mengalami perbaikan ini dievaluasi kembali nilai target value-nya apakah sudah memenuhi atau tidak. dan bila sudah memenuhi maka sebaiknya Perusahaan disarankan untuk meningkatkan target value yang dibuat untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen Atau dengan penambahan technical requirement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Uliah
"Skripsi ini membahas mengenai Implementasi Kebijakan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pada Kanwil Kementerian Agama Prov. DKI Jakarta dengan menggunakan metode kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa implementasi kebijakan SISKOHAT ini telah berjalan dengan baik, akan tetapi masih ditemukan beberapa kekurangan mulai dari pentransmisian informasi yang berlapis sehingga kurangnya pemahaman pegawai akan kebijakan SISKOHAT, penempatan sumber daya manusia pada bagian SISKOHAT dengan latar belakang pendidikan, minimnya pelatihan yang diberikan kepada staf pelaksana, tidak digunakannya Standard Operational Phrocedure (SOP) sebagai pedoman bekerja karena tidak sesuai kondisi yang ada, besarnya pengaruh struktur birokrasi dalam pelaksanaan tugas dan wewenag staf pelaksana. Dengan melihat kondisi tersebut, maka diperlukan saluran komunikasi yang cepat dan tidak berlapis, proses rekrutmen staf pelaksana SISKOHAT dengan latar belakang pendidikan yang sesuai, adanya pelatihan rutin guna menambah pengetahuan implementator serta diperlukan pembaharuan SOP yang disesuaikan dengan kondisi yang ada.

This thesis discusses the Implementation of Integrated Hajj Informatin and Computerized System (SISKOHAT) at Ministry of Religion Prov. DKI Jakarta using qualitative methods. The results of this study that SISKOHAT policy implementation has been going well, but still found some deficiencies from the transmission of covered information so that lack of understanding will implementer of SISKOHAT policy, placement of human resources at the SISKOHAT with educational background, lack of training given to the implementer, not use the Standard Operational Phrocedure (SOP) to guide work because there are no appropriate conditions, the influence of bureaucratic structures in the implementation of the tasks and authority of implementer. By looking at these conditions, it is necessary to fast communication channels and not layered, recruitment implementer of SISKOHAT with the appropriate educational background, the regular training in order to increase the knowledge and necessary reforms implementer SOP adapted to existing conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardhani Muchsin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh diterapkannya Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) dalam Pelayanan Pendaftaran Haji. Di samping itu, juga untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap produktifitas pelayanan pendaftaran haji, dan untuk mengetahui apakah produktifitas pelayanan tersebut dapat dicapai sesuai dengan tujuan organisasi.
Variabel bebas yang digunakan adalah performansi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) yang meliputi: kemampuan teknologi, kemampuan program aplikasi, dan kemampuan sumber daya manusia. Sedangkan variabel terikat adalah pelayanan pendaftaran haji yang meliputi: Kesesuaian (conformance) dan berwujud dalam pendaftaran, keandalan (reliability) dan kepastian pendaftaran dan kemudahan pendaftaran.
Data primer diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada 67 sampel yang mewakili dari 112 populasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Penarikan sampel yang dipilih sebagai responden dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Penarikan sampel dari populasi KBIH tersebut dilakukan dengan pertimbangan, bahwa KBIH banyak terlibat langsung dalam proses pendaftaran dan bimbingan haji dalam jangka waktu yang sudah cukup lama. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi dengan menggunakan regresi sederhana, yang penghitungannya dilakukan dengan komputer menggunakan program SPSS for Window.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel performansi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) ternyata mempunyai hubungan atau korelasi yang cukup kuat dengan variabel pelayanan pendaftaran haji dengan koefisien korelasi r = 0.519. Di samping itu, variabel performansi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) juga mempunyai pengaruh terhadap pelayanan pendaftaran haji dengan besarnya nilai koefisien determinasi R2 = 0.269. Signifikansi hubungan kedua variabel tersebut cukup tinggi yaitu nilai signifikansi F = 0.000 dan nilai signifikansi t = 0.000.
Agar peranan SISKOHAT terhadap pelayanan pendaftaran haji lebih baik, maka diperlukan adanya struktur SISKOHAT yang jelas dalam organisasi Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji. Kuantitas dan kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan. Disamping itu, mengoptimalkan pemanfaatan kemampuan perangkat teknis SISKOHAT, dan perlu dikembangkanya program aplikasi dan jaringannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Zulfikar
"ABSTRAK
Pengembangan Sistem Aplikasi Komputer (SAK) merupakan bentuk tanggapan atas kebutuhan informasi yang bersifat dinamis, untuk mendukung kelancaran operasi perusahaan.
Pengembangan SAK yang selama ini berjalan di PERTAMINA, belum bersifat integrated, masih berorientasi pada proses bisnis dalam skala sempit. Meskipun dalam tahapan pengembangan SAK di PERTAMINA UPPDN VII mengacu pada tahapan-tahapan baku yang banyak digunakan secara umum, tetapi dalam pelaksanaannya, terlihat masih bersifat individual (tergantung pada analyst-programmer), dan belum berdasarkan pada suatu konsep dasar pengembangan Sistem Informasi. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya duplikasi fungsi SAK, seringnya penyesuaian program SAK dalam memenuhi kebutuhan perubahan kebijakan Perusahaan. Dengan kata lain pengembangan SAK belum berorientasi pada kepuasan pelanggan (user).
Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu metode untuk menganalisis kebutuhan pelanggan, baik yang terungkap dan tidak terungkap dan menerjemahkannya ke dalam tahapan proses pemenuhan kebutuhan pelanggan, sehingga bisa dihasilkan produk yang mendekati harapan dan kebutuhan pelanggan.
Dalam tesis ini, QFD digunakan sebagai metode untuk merumuskan kebutuhan pelanggan, memformulasikannya ke dalam kebutuhan teknis dan selanjutnya melakukan analisis keterhubungan antara tahapan pengembangan SAK dengan paramater ukuran kinerja SAK, serta menganalisis adanya integrasi metode QFD dengan tahapan pengembangan SAK. Analisis tersebut dilakukan dengan mengembangkan House of Quality (HOQ).
Dari kajian terhadap penerapan QFD pada pengembangan SAK, diperoleh suatu kesimpulan bahwa metode QFD bisa diintegrasikan dengan metode tradisional pengembangan SAK, serta dengan metode QFD bisa diperoleh suatu ukuran kinerja layanan Sistem Informasi.

ABSTRACT
The development of computer's application system reflects the response of the dynamic information system requirement in order to support the company's business process.
Development of such application in PERTAMINA has never been toward a fully integrated system. In PERTAMINA Unit PPDN VII, for example, although the development has been in accordance with the standard approach, they are actually dependant to the officer involved, e.g. system analyst, programmer, etc. Furthermore, the Master Plan, on which the development should be based on, has not been established. In other sense, the applications were not developed to satisfy the user requirements, for duplication of a function cannot be avoided and adjustment to meet the dynamic corporate policy is frequent.
Quality Function Deployment (QFD) is a tool, which can be used to analyse the user requirements and translate it into process steps in accomplishing them. The tool will be beneficial in developing a product, which satisfies the user's expectation.
QFD is being used throughout this study to understand the user requirement and translate them into a technical specification. Eventually, QFD can be used to analyse the relationship between application development process and the performance indicator, and how it is being integrated with the overall process. The analysis involves the development of House of Quality (H0Q).
The study concludes that QFD can be integrated with the traditional development method, and it is useful as a means to measure the Information System performance indicator."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Cynthia Gautama
"Industri telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur nasional yang sangat vital, dimana ketidakmampuan atau kehancuran mereka akan memberikan akibat yang dapat melemahkan ketahanan atau keamanan ekonomi pada negaranya. Ancaman terhadap infrastruktur kritis ini terbagi menjadi 2 kategori yaitu ancaman fisik terhadap tangible property dan ancaman elektronik, frekuensi radio, atau serangan berbasis komputer pada informasi atau komponen-komponen komunikasi yang mengontrol infrastruktur yang kritis (cyber threats). Oieh karena itulah, audit sistem informasi sangat diperlukan oieh perusahaan telekomunikasi sebagai salah satu infrastruktur nasional yang kritis.
Pada penelitian ini, digunakan metode pengauditan sistem informasi secara kuantitatif, yaitu dengan menggunakan Quality Function Deployment (QFD), dimana metode tersebut dapat membantu perusahaan telekomunikasi membuat key trade-ojjfs antara apa yang diinginkan oleh customer dalam hai audit sistem informasi dengan apa yang dapat diberikan oleh perusahaan telekomunikasi. QFD dapat membantu auditor untuk mengaudit sistem informasi pada perusahaan telekomunikasi secara efisien dan efektif, Serta untuk mengetahui seberapa besar gap yang terjadi antara kondisi aktual sistem informasi perusahaan lelekomunikasi dengan standar pengembangan sistem informasi.

Telecommunications industry is one of critical national infrastructures, where their incapability or destruction will make a great impact that can decline their national economics’ defense. The threats for this critical national infrastructure can be divided into 2 category, physical threats to tangible property and cyber threats. Therefore, infonnation systems auditing is very needed by telecommunications industry as one of critical national infrastructures.
In this research, Quality Function Deployment (QFD) is used as infomation systems auditing method, where this method can assist telecommunications industry to make key trade-offs between what customer wants in information systems auditing and service elements as company‘s responses to customer wants. QFD can assist auditor to audit information systems of telecommunications industry efficiently and effectively, and to know the gap between actual condition of telecommunications industry's information systems and information systems improvement standard.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hainur Rasyid
"Siskohat merupakan sistem informasi yang strategis dan vital bagi Kementrian Agama. Gangguan pada sistem informasi ini akan memberikan citra yang negatif bagi Kementrian Agama yang berimplikasi bahwa pemerintah gagal dalam mengemban amanat dalam menjalankan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2009. Faktanya, berdasarkan hasil audit Siskohat tahun 2012 terlihat banyak rencana strategis yang tidak berjalan baik sebagaimana harusnya berjalan sesuai dengan Renstra Ditjen PHU 2010-2014. Hal ini menjadi dasar untuk meneliti faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan implementasi Siskohat.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model gabungan Delone & Mclean dan model Technology Acceptance Modeling (TAM) yang disesuaikan dengan penelitian-penelitian sebelumnya dan objek studi penelitian. Model pengumpulan data menggunakan teknik kuisioner. Pengolahan data menggunakan teknik Structural Equation Modeling (SEM) yang dibantu dengan tools software LISREL.
Hasil penelitian ini adalah model sukses sistem informasi Siskohat. Faktor-faktor yang ditemukan mempengaruhi kesuksesan implementasi Siskohat adalah System Quality, Information Quality, Service Quality, Percieved easy of Use, Perceived Usefulness, User Satisfaction dan Net benefit.

Siskohat is a strategic information system and vital for the Ministry of Religious Affairs. Disturbances in this information system will give a negative image for the Ministry of Religious Affairs which implies that the government has failed in undertaking to carry out the Act No. 34 of 2009. However, based on the results of the audit of Siskohat in 2012, seen many strategic plan did not implement as well as it should be run in accordance with the Strategic Plan 2010-2014 of Ditjen PHU. This became the basis for examining the factors that influence the successful implementation of Siskohat.
The model used in this study is a combined model of DeLone & Mclean and Technology Acceptance Model (TAM) which is adjusted with previous studies and the object of research studies. Data collection using questionnaire techniques. Processing data using Structural Equation Modeling (SEM) assisted with LISREL 8.7.
The research result is a successful model of information system of Siskohat. Some factors that influence the implementation success of Siskohat are System Quality, Information Quality, Service Quality, Percieved Easy of Use, Perceived Usefulness, User Satisfaction and Net benefit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Misbachul Munir
"Penyelenggaraan haji adalah tugas nasional yang melibatkan berbagai unsur kementerian dan elemen organisasi lainnya. Kementerian Agama mempunyai kewajiban utama dalam mensukseskan penyelenggaraan ibadah haji yang ditandai dengan bertambahnya tingkat kepuasan layanan jamaah haji. Sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (SISKOHAT), sebagai unit penyedia teknologi informasi pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, maka SISKOHAT harus dapat menjadikan teknologi informasi sebagai kunci sukses pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji mulai dari proses pendaftaran hingga proses ibadah di tanah suci. Hasil audit dan blueprint SISKOHAT tahun 1432 H/2011M, merekomendasikan salah satu program peningkatan efisiensi proses layanan haji adalah program merancang arsitektur enterprise SISKOHAT. Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan rekonstruksi requirement system SISKOHAT sebagai salah satu cakupan dari arsitektur enterprise. Kerangka kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah Zachman Framework, dengan alasan mempunyai nilai yang paling komprehensif dari sudut pandang stakeholder dan abstraksi, jika di bandingkan dengan beberapa kerangka kerja arsitektur enterprise yang ada saat ini. Hasil penelitian ini adalah dokumen rancangan arsitektur yang menggambarkan kondisi terkini SISKOHAT.

Organization of the Hajj is a national duty that involves the various elements of the Ministry and other organizations. The Ministry of Religious Affairs as the leading institution in organizing the Hajj has an obligation to make every organization of the pilgrimage a success, which is measured from the pilgrims’ level of satisfaction regarding the service given. Integrated and computerized hajj information system/Sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (SISKOHAT), as a provider of information technology unit at the Directorate-General of the Organization of the Hajj and Umrah, thus SISKOHAT must be able to make information technology as key to successful organization of the hajj starting from the registration process to the process of worship in the Holy land. In the SISKOHAT year 1432 H/2011 M blueprint report, it recommends one efficiency improvement program for hajj service process which is enterprise architecture design program. Therefore, in this study a reconstruction of SISKOHAT system requirement as one of the parts from enterprise architecture will be conducted. The framework used in this research is the Zachman Framework, because it has the most comprehensive value from the viewpoint of stakeholders and abstraction, if compared with some enterprise architecture frameworks that exist today. The result of this research is an architecture draft document that describes the current condition of SISKOHAT, based on 6 (six) main SISKOHAT business processes, which are: registration, settlement, document completion, departure, the process of worship in Saudi Arabia, and the process of repatriation."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gumilang Mohamad Yani
"Seiring dengan semakin meningkatnya persaingan dunia usaha dan semakin kritisnya para pelanggan, maka suatu perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya yang sejenis harus bisa memberikan produk, baik berupa barang maupun jasa, yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggannya. Agar dapat memberikan produk yang memenuhi kriteria itu perlu diketahui kebutuhan-kebutuhan pelanggan sehingga kemudian pihak perusahaan dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya yang harus ditempuh guna memenuhi harapan pelanggan tersebut.
Fritz sebagai perusahaan forwarder ingin mengetahui sejauh mana keinginan atau kebutuhan pelanggannya, telah terpenuhi dengan produk yang ditawarkannya. Untuk itu dilakukan analisa terhadap keinginan-keinginan pelanggan terhadap perusahaan jasa forwarding dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Dari empat fase yang ada, penggunaan metode ini dibatasi pads fase ketiga fase pertama.
Fase pertama dimulai dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada para pelanggannya melalui uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan program komputer seperti Excel dan SPSS. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisa dan diterjemahkan ke dalam matriks QFD level I. Dari matriks ini dapat diketahui antara lain tingkat kepentingan kebutuhan pelanggan, tingkat kepuasannya terhadap layanan yang diberikan baik oleh Fritz maupun oleh kompetitornya hingga karakteristik jasa yang harus dilakukan.
Fase kedua dimulai ketika beberapa dari karakteristik jasa tersebut memerlukan penjabaran lebih lanjut sehingga dapat diketahui mengapa karakteristik itu sedemikian penting untuk dikuasai.
Pada fase ketiga dibahas mengenai hal-hal yang bersifat kritis bagi perusahaan yang apabila tidak tangani secara cermat dapat mengakibatkan kerugian bagi pelanggan dan hilangnya kepercayaan terhadap perusahaan. Pada fase ini juga terdapat solusi pemecahan masalah guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan itu.

As the competition increases even harder and the customers become more critical than ever, a company who wishes to survive should provide products, goods or services, that the customers need. To provide such products, a company must recognize the customers' needs so then it can anticipate the next things to do to meet those requirements.
Fritz as a freight forwarder, should be aware how far the services it provides meet the customers' needs and requirements. For this reason, a QFD method seems to be a good solution. The QFD itself consists of four levels in which only three of them are adopted in this thesis.
The first level begins by collecting the data necessary by means of questionnaires and then test their results' validity as well as their results' reliability by using computer software such as Excel and SPSS. The results obtained have been analyzed and brought to the first OF D's matrix. From this matrix, readers should be aware from the importance level of customer's requirements as well as their competitive evaluation till the technical requirements that have to be done by Fritz.
The second level starts when few of these technical requirements need to be analyzed deeper so that one could realize why such technical things must be thoroughly studied.
The third level lists some critical points to Fritz that sould be taken care of. A wrong handling in this level could lead serious damage of the customers' good which in turn they don't trust the company any more. In this level, there are also some problem solutions that could be used by the company to neglect the negative effects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T 10271
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gumilang Mohamad Yani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T41054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>