Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169132 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fariani
"Sebagai salah satu perusahaan yang berorientasi mencapai zero effect,_pabrik XYZ berkeinginan menurunkan variasi berat es krim agar dapat secara konsisten memenuhi spesifikasi berat yang ditetapkan oleh bagian development. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, pabrik es krim XYZ harus mengendalikan kualitas produk secara statistik, mengetahui process capability (Cp/Cpk), dan Statistical Process Control (SPC) untuk membuat peta kontrol, menghitung Cp/Cpk dan peluang produk keluar dari spesifikasi. Lalu upaya peningkatan Cp/Cpk dilakukan dengan menerapkan QM (Quality Maintenance) yang dapat memelihara peralatan guna mencegah cacat produk.
Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan proses lebih mampu menghasilkan es krim yang dapat memenuhi batas daripada target spesifikasi berat. Tercapai atau tidaknya target spesifikasi berat didominasi oleh prestasi mesin. QM digunakan sebagai metode pemetaan masalah yang berhubungan dengan operasi mesin sehingga berbagai perbaikan yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan proses dalam menghasilkan berat es krim yang memenuhi target."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S49743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penghematan energi adalah suatu keharusan sekarang ini Jika dahulu1 manusia merancang suatu alat atau sistem hanya memperhatikan kemampuan pengoperasiannya saja,. maka pada saat ini mereka memperhatikan juga aspek efisiensi yang juga berarti penghematan, Hal ini mulai difikirkan karena adanya kesadaran akan keterbatasan sumber energi di alam (jika tidak diolah dengan baik I optimum). Berangkat dari pemahaman tersebut, maka PT. XYZ yang bergerak di bidang produksi es krim, menghendaki adanya perubahan sistem refrigerasi yang beroperasi pada hari libur (sistem tidak beroperasi kecuali untuk daerah penyimpanan es krim), agar prestasi sistem di pabrik meningkat. Dalam refrigerasi, ada banyak sistem yang dapat dipilih. Pemlihan tersebut tergantung dari kondisi operasi yang dikehendaki. Ada sistem satu tingkat, sistem banyak tingkat, sistem absorpsi dl1, yang masing-masing memiliki karakter tersendiri. Skripsi ini membahas tentang usaha peningkatan prestasi sistem reftigerasi

Saving on energy is a must nowadays. In the past, human only concerned about the operational capability of the system or machine when designing it. Today, they also concern about the efficiency of the system or machine which also means the economizing.It is because of their consciousness of limited energy resources in the earth. Based on this reason, a firm named PT. XYZ which moves in ice cream production, wants to have change on the refrigeration system when it operates in holy day (the system doesn't operate except in the ice cream storage area), so that the performance increases. In refrigeration, there are many systems could be chosen which is based on the operation condition. They are single stage system, multi-stage system, absorption system, etc, which every of them have their own characteristics. Content of this script is about the effort to increase the performance of refrigeration system in ice cream factory of PT. XYZ when it operates in holyday, by searching alternative systems and comparing them. The paramater which"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Muhammad Rifai
"Masalah yang dihadapi perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi sparepart roof untuk kendaraan bermotor ini adalah masih rendahnya efisiensi dan pembebanan kerja yang kurang merata antar operator. Hal ini menyebabkan tingginya biaya produksi dan menyulitkan perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Untuk meningkatkan efisiensi produksi sparepart ini, perlu dilakukan penyeimbangan produksi dengan metode line balancing pada kasus produksi roof ini. Tiga metode yang akan digunakan terdiri dari metode Largest Candidate Rule (LCR), metode Killbridge and Wester Column (KWC), dan metode Ranked Positional Weight (RPW). Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyeimbangan lintasan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu obervasi di lapangan, melakukan time study, dilanjutkan penerapan dari ketiga metode keseimbangan produksi. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan ketiga metode, KCW memberikan hasil yang terbaik dari ketiga metode tersebut dilihat dari efisien, balance delay dan smoothing index-nya.

The problems faced companies focused on roof spare parts for motor vehicles is the low efficiency and poor work load evenly among operators. This issue leads production cost to be higher and burdens more load to the company in today?s more intense business competition. To raise the efficiency of this spare parts production, we need to know how to balance the process by using line balancing method on the roof production. This method consists of Largest Candidate Rule (LCR), Wester method Killbridge Column (KWC), and methods Ranked Positional Weight (RPW). The steps which are performed in line balancing is applied through several stages, namely the filed observation, doing time study, followed by the application of those three methods of production balance. After completing the analysis process, KCW gives the best results of the three methods according to the efficiency, balance delay and smoothing index."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erizal
"ABSTRAK
Salah satu usaha meningkatkan hasil produksi shoulder pada pabrik pengecoran PT.X adalah dengan melakukan perbaikan kinerja jalur produksi pengecoran Sinto Wall Work yang memiliki mesin pembuat cetakan pasir otomatis dan dapur peleburan induksi. Mesin cetak otomatis Sinto Wall Work pada kapasitas optimal mampu menghasilkan cetakan shoulder sebanyak 240 cetakan/jam apabila dioperasikan dalam produksi 3 shift ( 24 jam kerja 1 hari ).
Untuk melakukan kegiatan produksi 3 shift dengan target produksi sebanyak maksimal 240 cetakan shoulder/jam atau 5760 cetakan/hari sesuai kapasitas mesin cetak otomatis, maka dibutuhkan logam cair shoulder dengan material besi cor nodular (FCD 50) sebanyak 3600 kg/jam atau 86.400 kg logam cair/hari. Produksi logam cair shoulder dilakukan pada unit kerja peleburan dapur induksi dengan menggunakan dua buah dapur 2 ton dan satu buah dapur 10 ton.
Melalui pendekatan simulasi dengan bahasa SIMAN yang menggunakan data-data produksi aktual pada unit kerja peleburan induksi PT.X, maka penggunaan dapur induksi yang ada mampu memproduksi / menyediakan logam cair sebanyak rata-rata 85.600 kg dalam produksi 3 shift, atau setara dengan kebutuhan 5712 cetakan shoulder. Dibandingkan laju produktivitas dapur dalam memproduksi logam cair pada kondisi aktual 1 shift, maka terdapat kenaikan jumlah produksi sampai 477,74 %.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Abdullah
"Sejak masuknya IT Unilever Indonesia ke jajaran produsen es krim di Indonesia pada tahun 1992 dengan merek WALL'S ,terjadi peuingkatan konsumsi es krim di Indonesia yang semula hanya sebesar 29,3 ribu kilo liter pada tahun 1991,maka pada tahun 1995 konsumsi es krim di Indonesia menjadi 73,2 ribu kilo liter.Hanya dalam rcntang waktu yang begitu singkat atau kurang lebih 4 tahun ,PT Unilever Indonesia dapat dipastikan telah menguasai pasar es krim di Indonesia.Keberhasilan itu tidak terlepas dari terobosan yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia dalam memasarkan es krim di Indonesia ,terbukti dengan banyaknya perusahaan yang mengikuti jejak WALL'S dalam pemasaran produk es krimnya.
Pemasaran saat ini merupakan pertempuran persepsi.dan membangun persepsi ini dapat dilakukan melalui strategi brand image terliadap merek suatu produk.Sangatlah tidak mudah bagi produsen dalam membangun mcreknya,mulai dari tahap menancapkan brand awareness sampai loyalitas konsumen terhadap suatu merek sehingga bisa membuat maypritas target pasamya menjadi committed AwyerAtas dasar itulah penulis mengadakan penelitian terhadap Strategi Brand Image yang telah dilakukan oleh PT Unilever Indonesia sehingga dapal menguasai pangsa pasar es krim di Indonesia melalui pent-ukuran Brand Awarc'-msm perceived Quality,dan Brand Loyalty dari es krim merek WALL'S di Indonesia.
Dari hasil penetitian terlihat bahwa es krim merek WALL'S berhasil menduduki posisi Top of Mind,yang berarti merek tersebul paling diingat pertama kali dalam benak konsumen (47%) dibandingkan es krim merek lain.Hal ini disebabkan gencamya promosi yang telah dilakukan PT Unilever Indonesia melalui media cetak maupun elektronik.ataupun menjadi sponsor penyelenggaraan even olahraga atau seni terutama even yang diperuntukkan bagi kawula muda dan game fun bagi anak-anak.
Dilihat dari Brand Loyalty .yaitu tingkat kesetiaan konsumcn terhadap es krim merek WALL's.maka merek WALL'S memiliki persentase terbesar pada Satisfied buyer ( 63,5 % ).Ini menunjukkan sebagian besar konsumen sudah merasa puas dengan rasa es krim yang ditawarkan oleh WALL'S.Sebaliknya persentase terkecil berada pada ttngkal Switcher atau price buyer ( 11,1 % ),yang menunjukkan bahwa sedikit konsumen yang mempunyai alasan mengkonsumsi WALL'S karena factor harga yang murah.Hal ini berarti alasan utama membeli es krim merek WALL'S bukan karena factor harga ,tapi lebih disebabkan oleh factor- factor lain .seperti rasanya yang sesuai dengan selera,mudah diperoleh.mcrck yang sudah dikenal dan mutu yang terjamin.
Mengenai Perceived Quality,ternyata konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap es krim merek WALL'S ,yaitu sebesar 79,4 % .artinya sebagian besar konsumen yang lelah membeli es krim merek tersebut merasa puas karena es krim merek WALL'S dapat memenuhi harapan mereka bahkan mampu melebihi haranan mereka (36,5%).
Berdasarkan hasil penelitian maka PT Unilever Indonesia tetap harus mengadakan promosi secara lebih konsisten dengan variasi pada promosi penjualan dan pemilihan media yang lebih efektif karena terbukti bahwa promosi yang dilakukan melalui radio tidak terlalu mengena pada konsumen.Selain itu perlu adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap harga jual,dan penambahan jumlah mobile cabinet unluk lebih mcndckatkan pada konsumen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukito Rini
"Peningkatan Indeks Kualitas Produk Pada Tahap Pengembangan Produk di PT. XYZ Dengan Metode Six Sigma. Tesis ini membahas penggunaan metode six sigma (DMAIC) untuk memperbaiki indeks kualitas pertama pada tahap pengembangan produk Final Engineering Piloting (FEP). Pada fase define diketahui bahwa rata-rata indeks kualitas pertama pada tahap FEP sebesar -336, 27. Pada fase measure ditemukan bahwa rendahnya indeks kualitas diakibatkan oleh permasalahan pada torso dimana gaya untuk melepas dan memasang tangan dari dan ke lower arm berada di luar spesifikasi.
Analisis menggunakan FMEA merekomendasikan agar material lower arm diganti dari PVC 85 menjadi PVC 65. Pergantian ini bisa membawa perubahan lebih baik, dan setelah perbaikan pada fase improvement didapatkan peningkatan indeks kualitas menjadi 5,46.

This paper discuss about the use of six sigma method (DMAIC) to improve first quality index during development product phase called Final Engineering Piloting. During define phase, found that average first QI FEP is -336,27. Measure phase shows that those index mostly contributed by torso problem, in which poundage to attach and detach hands to and from lower arm are out of product specification.
Analysis phase using FMEA, recommends to change material for lower arm from PVC 85 to PVC 65. This changes can improve product and after all the improvement implemented, average first quality index improve to 5,46.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudji Astutui, examiner
"Energi panas yang terbuang sia-sia merupakan masalah dalam proses produksi. Hal ini juga terjadi pada proses produksi Spring Clip di P.T."X". Energi panas yang terbuang setelah proses bending digunakan untuk proses quenching sebagai pengganti proses hardening, dengan menggunakan variasi temperatur heating : 825, 916 dan 1100 °C, media quenching : air dan oil serta temperatur tempering : 200, 315, 450, 500 dan 650°C, dengan waktu tahan 2,5 jam. Dari penelitian yang lalu diperoleh 3 buah produk baik dari 108 sampel. Tujuan dari penelitian ini adalah meniadakan produk cacat sehingga harga pokok produk yang nyata dapat dihitung dan menentukan alternatif proses produksi yang paling efisien.
Dalam penelitian ini dilakukan penambahan proses yaitu tempering pada temperatur 550°C dan quenching 11 dengan media oli.
Hasil penelitian diperoleh 108 produk baik dengan harga pokok produk yang nyata adalah Rp.3.414,71/produk. Proses dengan media quenching oil, temperatur heating 91 6°C dan tempering 450°C merupakan alternatif proses yang efisien dengan harga pokok produk sebesar Rp.3.310,031produk turun sebesar 4,088%, sedangkan kapasitasnya 2.071 produk/hari meningkat sebesar 50,6% dari proses lama. Penghematan energi untuk pembuatan satu buah Spring Clip yang dapat dicapai dengan adanya proses baru adalah 2.881,617 kJ atau ekuivalen dengan Rp.87,65.

Heat loss is problem in the production process. This is also the problem in the production of Spring Clip at PT."X?. The heat energy haunted after the bending process is used for the quenching process substituting the hardening process, by varying the heating temperature : 825, 916 and 1100°C, by varying the quenching media : water and oil and varying the tempering temperature : 200,350,450,550 and 650°C, with holding time of 2,5 hours. The previous experiment indicates that only 3 good product, while the 105 products are defect. The objectives of this research are to eliminate the defect product so the production cost is obtained and to find the most efficient of production process system.
In this research, additional processes are performed e.g. tempering II on the temperature 550°C and quenching II with oil as media.
The result shows that all of 108 product are good with production cost is Rp.3,414.71/product. The process using heating temperature 916°C, oil as media quenching and tempering temperature 450°C is the most efficient of production process system and production cost is Rp.3,310.031 product decreasing by 4.088%, while the capacity of 2,071 product/day increasing by 50.6% than the previous process. The energy saving to produce one Spring Clip attained by using the new process is 2,881.615 kJ or equivalent to Rp.87.65.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>