Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45334 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Charles Yandriyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Investing on facilities is one of options that must be chosen to enlarge the compotitive advantage of a business.Other option is for is for example,rent the facilities
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
VD Agung Nugrahanto
"Elpiji telah ditetapkan sebagai salah satu bahan bakar alternatif kendaraan bermotor oleh Pemerintah sejak tahun 1995. Ketetapan tersebut dilatarbelakangi oleh upaya menyukseskan "Program Langit Biru" dan "Program Diversifikasi Energi" serta penghematan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini masih disubsidi oleh Pemerintah. Program tersebut telah mendapat dukungan Menteri Pertambangan dan Energi, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Badan Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan, Pemerintah Daerah dan para pengusaha angkutan umum.
Pembangunan instalasi Stasiun Pengisian Bahan bakar Elpiji (SPB Elpiji) memerlukan biaya investasi yang relatif cukup besar, sehingga calon investor dan pihak Pertamina perlu mengetahui tingkat kelayakan investasi sebuah SPB Elpiji. Nilai Investasi suatu SPB Elpiji yang lokasinya digabung dengan SPB umum adalah sebesar Rp. 641.500.000 . Dari hasil perhitungan tingkat keekonomian suatu SPB Elpiji dengan margin sebesar Rp. 340/kg atau Rp. 190/liter dan Omzet harian rata-rata 2.500 liter sampai dengan 3000 liter dan harga jual Rp. 840 per liter maka diperoleh nilai NPV yang negatif dan nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 25% - 30%.
Dengan nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 25% - 30% dianggap kurang menarik bagi suatu usaha baru mengingat resiko yang ada cukup besar sehingga Pertamina perlu memikirkan kembali kebijakan insentif yang akan diberikan kepada investor dibidang ini.

Liquified Petroleum Gas has been decided as an alternative fire for vehicle by The Government since 1995. The Reason of the decision is The Government's effort to succed The "Blue Sky program" and "The Energy Diversification" and also to be thrifty the fuel consumption that still subsidized by The Government. The Program was supported by Ministry of Mining and Energy, State Ministry of Environment, Bureau of Environment Supervision and Controlled, Province Government and Me mass transportation bussiness.
The development of a Liquified Petroleum Gas Station for Vehicle need a lot of investment so the investor candidate and Pertamina have to know the level of feasibility of a Liquified Petroleum Gas Station.
The total investment of a Liquified Petroleum Gas Station that was on the same location with an ordinary Gas Station is about Rp. 6-11.500.000. By the result of a Liquified Petroleum Gas Station economic level calculation with a certain fee Rp. 340 per kilogram or Rp. 190 per litre and the daily omzet average of 2.500 litres up to 3.000 litres and the selling price is Rp. 840 per litre, we will have the minus value of Net Present Value (NPV) and the value of Internal Rule of Return (IRR) about 25% up to 30%. With this kind of IRR value 25% up to 30%, was not very inlersting for a new bussiness considered the risk is very big enough, so Pertamina need to think again the incentive regulation that will be given to the investor in this bussiness.
"
2000
T4988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lauw Mince
"Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan investasi dengan metode APV dan IRR, menghitung titik impas dan menganalisa sensitivitas variabel. Investasi ini merupakan bagian dari program perbaikan infrastruktur pelabuhan Tanjung Priok. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data melalui wawancara, website dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menyarankan investasi layak dilakukan dengan asumsi tingkat diskonto yang sama setiap tahun. APV lebih besar dari nol dan IRR lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor. Dengan menggunakan analisa sensitivitas didapatkan hasil bahwa pertumbuhan bongkar muat sangat mempengaruhi APV dan IRR.

This study aims to assess the feasibility of investment using APV and IRR, the breakeven point and sensitivity analysis. This investment is a part of the infrastructure improvement program of Tanjung Priok port. This research was conducted by collecting data through interviews, website and literature study. The investment is feasible with assumption that the discount rate is the same every year. APV is greater than zero and IRR is greater than the rate of expected return by investors. By using sensitivity analysis showed that the growth of throughput greatly affect the APV and IRR."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27781
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Riswanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukria
"RINGKASAN EKSEKUTIF
PT Siera adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi yang mempunyai keyakinan industri telekomunikasi akan bergeser ke industri multimedia dimana konsumen tidak hanya membutuhkan telekomunikasi tradisional (suara) tetapi lebih kepada berbagai nilai tambah. Untuk mengantisipasi itu PT Siera melakukan ekspansi (diverifikasi) pada industri multimedia.
Pada pertengahan tahun 1997, PT Siera hendak melakukan investasi pada perusahaan penyiaran tekevisi swasta yaitu TV Beta, tetapi dibatalkan karena dianggap nilai (value) TV Beta ada pada kondisi under value, walaupun begitu PT Siera masih diberi kesempatan untuk melakukan investasi dalam bentuk Convertible Bond (CB) bernilai Rp150 milyar dengan tingkat bunga 7% dan deferred rate 19% untuk jangka waktu 5.
Secara keseluruhan sebelum krisis monoter terjadi, lingkungan eksternal yang mempengaruhi industri oenyiaran televisi sangat mendukung bagi perkembangan industri tersebut.
Belanja iklan nasional selama 4 tahu terakhir (1992-1996) ini mengalami pertumbuhan rata-rata lebih dari 40% pertahun dan diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan rata-rata 25% pertahun sampai dengan tahun 2001. Dari belanja iklan nasional tersebut lebih dari 50% akan disalurkan melalui media televisi.
TV Beta adalah salah satu perusahaan oenyiaran televisi swasta yang pada wal berdirinya ditujukan untuk program pendidikan tetapi kemudian berubah menjadi televisi komersial
Kinerja TV Beta selama ini kurang baik, disamping itu TV Beta memiliki banyak kekurangan, sehingga akan diperlukan investasi tambahan yang cukup besar untuk meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.
Sehubungan dengan itu, investasi melalui pembelian CB lebih baik dari pada investasi langsung, walaupun begitu bunga CB sebesar 7% pertahun masih jauh dibawah bungan CB rata-rata yang besarnya 1% diatas rata-rata bungan deposito 6 bulan dari 3 bank pemerintah dan 3 bank swasta. Berdasarkan proyeksi kinerja keuangan TV Beta, kemampuan TV Beta dalam membayar bunga cukup baik.
Lingkungan umum yang besar peranannya dalam mempengaruhi industri penyiaran televisi di era krisis tahun 1998 yang sedang terjadi di Indonesia adalah lingkungan ekonomi dan lingkungan politik, kedua lingkungan tersbeut kurang mendukung bagi perkembangan industri penyiaran televisi.
Belanja iklan nasional melalui media televisi tahun 1998 mengalami penurunan secara drastis menjadi sekitar Rp 900 milyar atau turun lebih dan 70% dari yang diproyeksikan Rp 4,3 triliun.
Strategi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan penyiaran televisi selama krisis ditujukan pada usaha-usaha untuk bisa bertahan hidup
Berdasarkan proyeksi keuangan, TV Beta akan mengalami net income negatif sampai dengan tahun 2002 dan akan mengalami defisit pada tahun 1999, sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar bunga juga tidak cukup baik, hal itu ditujukan dengan interest coverage ratio yang masih dibawah 100%
Berdasarkan hasil analisis disarankan agar PT Siera mencairkan convertible bond tersebut atau mengambil alih perusahaan secara keseluruhan/mayoritas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Shafia Irawan
"Penelitian ini mengeksplorasi kelayakan investasi proyek hidrogen hijau dari listrik panas bumi menggunakan sistem elektrolisis. Analisis ini mempertimbangkan dampak berbagai faktor terhadap metrik ekonomi utama, termasuk Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Temuan kami menunjukkan bahwa kapasitas produksi dan biaya listrik merupakan faktor penting, dengan produksi yang lebih tinggi menghasilkan nilai NPV, IRR, dan PP yang lebih positif. Oleh karena itu, disarankan untuk menemukan elektroliser alternatif yang mampu melebihi 100 kg produksi hidrogen harian. Biaya transportasi juga merupakan pertimbangan penting lainnya, karena skenario tanpa biaya transportasi menunjukkan NPV yang lebih tinggi dibandingkan dengan skenario yang menyertakan biaya transportasi. Makalah ini memberikan wawasan berharga bagi investor dan pemangku kepentingan yang mempertimbangkan proyek produksi hidrogen ramah lingkungan. Hal ini menekankan pentingnya mengoptimalkan kapasitas produksi, meminimalkan konsumsi listrik, dan mengelola biaya transportasi untuk meningkatkan kelayakan finansial. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi dampak lingkungan dan sosial dari produksi hidrogen hijau serta pertimbangan finansial.

This research explores the investment feasibility of green hydrogen projects from geothermal electricity using an electrolysis system. The analysis considers the impact of various factors on key economic metrics, including Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period (PP). Our findings reveal that production capacity and electricity cost is a crucial factor, with higher production leading to more positive NPV, IRR, and PP values. Consequently, the finding of alternative electrolyzers capable of exceeding 100 kg of daily hydrogen production is recommended. Transportation cost is another key consideration, as scenarios without transportation costs exhibit a higher NPV compared to those with transportation costs included. This paper provides valuable insights for investors and stakeholders considering green hydrogen production projects. It emphasizes the importance of optimizing production capacity, minimizing electricity consumption, and managing transportation costs for improved financial viability. Further research is recommended to explore the environmental and social impact of green hydrogen production alongside the financial considerations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amrina Roosyada
"Sehubungan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor 56/PERMEN-KP/2014 tentang moratorium perizinan usaha tangkap di wilayah perairan Indonesia dan 57/PERMEN-KP/2014 tentang pelarangan alih angkut muatan di laut yang menyebabkan beberapa kapal angkut ikan berhenti beroperasi. Sebagai salah satu solusi agar kapal dapat beroperasi kembali adalah dengan utilisasi kapal angkut ikan dengan cara memodifikasi kapal menjadi kapal angkut penumpang dan barang. Sebelum pelaksanaan utilisasi, diperlukan studi untuk mengetahui kelayakan investasinya. Kelayakan investasi tersebut dapat dinilai dari manfaat ekonomi maupun non ekonomi dari hasil modifikasi kapal di masa yang akan datang. Dengan menggunakan analisis metode-metode umum kelayakan investasi, maka dapat diketahui modifikasi kapal angkut ikan ini layak untuk dilaksanakan.

In relation by the release of Minister Regulation of Maritime Affairs and Fisheries Republic of Indonesia Number 56 / PERMEN-KP / 2014 about moratorium licensing of fish catching in Indonesian waters, and Number 57 / PERMEN-KP / 2014 about banning transshipment at sea, causing several fish carrier vessels to stop operatin. As one of a solution so that the ship can resume operations, was then conducted a utilization of fish carrier vessel by modifying the ship into a cargo passenger vessel. Prior to the implementation of the utilization, is needed a study to determine the feasibility of the investment. The feasibility of the investment can be assessed from the economic and non-economic benefits of the modified vessel for the future.Using feasibility of investment analysis, it is known that the modification of fish carrier vessel is feasible."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>