Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99198 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abraham Laurens Rettob
"Pengujian efek medan magnet terhadap presipitasi CaCO3 merupakan salah satu topik yang banyak diteliti untuk dapat menjelaskan efektifitas proses Anti-scale Magnetic Treatment (AMT). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan pengaruh magnetisasi yang berbeda ? beda sehingga menimbulkan kontroversi. Beberapa peneliti dengan menggunakan magnetisasi sistem statis mendapatkan efek magnetisasi menekan presipitasi CaCO3 (mekanisme ion) dan peneliti lainnya mendapatkan efek magnetisasi mempercepat presipitasi CaCO3 (mekanisme presipitasi in situ). Hal ini dipengaruhi oleh kondisi operasi seperti pH, suhu, dan waktu magnetisasi. Untuk itu, perlu dilakukan studi yang lebih mendalam tentang efek medan magnet terhadap presipitasi CaCO3. Untuk mempelajari efek medan magnet terhadap presipitasi CaCO3 dengan sistim statis, maka parameter yang diamati adalah jumlah presipitasi total CaCO3 dan deposit CaCO3 dengan menggunakan metode analisis titrasi kompleksometri EDTA dan analisa jenis kristal CaCO3 pada deposit dilakukan dengan metode XRD. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa kenaikan pH akan meningkatkan presipitasi CaCO3 dan menurunkan kandungan ion di larutan sehingga terjadi perubahan mekanisme ion menjadi mekanisme presipitasi in situ. Pada variasi suhu larutan diperoleh efek magnetisasi dominan terjadi di fasa larutan dan semakin berkurang dengan naiknya suhu. Pada variasi waktu magnetisasi didapatkan penurunan presipitasi CaCO3 di fasa permukaan dengan semakin lama waktu magnetisasi. Analisis XRD menunjukan bahwa jenis kristal CaCO3 yang dominan terbentuk di permukaan adalah kalsit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Ariessita
"Salah satu sistem dalam metode magnetisasi yang mampu mengurangi deposit CaC03 adalah dengan magnerisasi statis larutan Na2C03. Pada sistem ini, dapat dilihat fenomena medan magnet (yang diduga) dapat memperkuat energi hidrasi ion CO32- sehingga ion tersebut tidak mudah bergabung dengan ion Ca"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Nova Eka Putri
"Air merupakan komoditi penting yang digunakan di industri terutama pada peralatan proses. Untuk itu air perlu mendapat perhatian khusus akan masalah-masalah yang ditimbulkannya seperti korosi dan kerak. Jenis kerak dibagi menjadi dua yaitu hard scale (kalsit) dan soft scale (aragonit dan vaterit). Kalsit inilah yang menyebabkan terjadinya penyumbatan aliran pada pipa. Hal ini dapat menurunkan efisiensi perpindahan panas pada alat-alat penukar panas yang menghambat proses produksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, telah dikembangkan suatu metode alternatif untuk pengolahan air yaitu dengan magnetisasi. Magnetisasi ini ditujukan untuk mengurangi pembentukan deposit kerak pada dinding peralatan, biasanya berupa CaC03. Penelitian dilakukan dengan melakukan proses magnetisasi terhadap larutan Na2C03 menggunakan pompa sirkulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas proses magnetisasi terhadap pembentukan kerak. Variabel penting yang diamati meliputi: waktu sirkulasi larutan, jumlah magnet, kecepatan sirkulasi, dan kuat medan magnet. Pengukuran efektivitas magnetisasi terhadap pembentukan deposit kerak akan diamati pada konsentrasi ion Ca2+, berat deposit CaC03, jenis dan ukuran kristal dengan membandingkan data magnetisasi dan non magnetisasi. Untuk uji analisis yang akan dilakukan yaitu menggunakan uji ion selective Ca2+, titrasi kompleksometri EDTA, foto mikroskop, dan X-Ray Diffraction. Dari hasil analisis di larutan, ditemukan bahwa magnetisasi menyebabkan penurunan yang signifikan pada konsentrasi ion Ca"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arianti Hayu Grimonia
"Senyawa turunan indol dan tiazolidin memiliki bioaktivitas yang luas. Salah satunya adalah aktivitas antioksidan. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis senyawa turunan spiro[indol-tiazolidinon] menggunakan amina primer, asam tioglikolat, serta asam oksalat sebagai katalis. Reaksi ini dilakukan dengan metode one-pot synthesis dengan cara Multi Component Reaction (MCR) dan menggunakan variasi amina primer, yaitu anilin, 4-nitroanilin, dan 4-aminofenol untuk masing-masing senyawa turunan spiro[indol-tiazolidinon] 1, 2, dan 3. Senyawa hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), uji titik leleh, serta analisis menggunakan Ultra Violet-Visible Spectroscopy (UV-Vis), Fourier-Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), dan Liquid Chromatography–Mass Spectrometry (LC-MS). Didapatkan senyawa spiro[indol-tiazolidinon] 1, 2, dan 3 dengan persen yield masing-masing sebesar 15,64%; 12,179%; 19,36%. Kemudian produk yang disintesis dilakukan uji antioksidan menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikrihidazil (DPPH). Hasil uji menunjukkan bahwa seluruh senyawa turunan spiro[indol-tiazolidinon] memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 senyawa spiro[indol-tiazolidinon] 1, 2, dan 3 masing-masing sebesar 692,90; 683,88; dan 667,32 ppm.

Indole and thiazolidine derivatives have diverse bioactivities, one of them is an antioxidant. In this research, spiro[indole-thiazolidinone] derivatives were prepared by a one-pot synthesis method. This Multi-Component Reaction (MCR) consisted of isatin, primary amine, and thioglycolic acid, with the addition of oxalic acid as a catalyst. Aniline, 4-nitroaniline, and 4-aminophenol were used as the variation of primary amine for the preparation of spiro[indole-thiazolidinone] 1, 2, and 3 respectively. After preparation, spiro[indole-thiazolidinone] derivatives were identified using Thin-Layer Chromatography (TLC), melting point, and were analyzed using Ultra Violet-Visible Spectroscopy (UV-Vis), Fourier-Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), dan Liquid Chromatography–Mass Spectrometry (LC-MS). Percent yield of spiro[indole-thiazolidinone] 1, 2, and 3 were 15.64%; 12.179%; and 19.36% respectively. The antioxidant activity of the compounds was tested using DPPH method. IC50 value of spiro[indole-thiazolidinone] 1, 2, and 3 respectively were 692.90; 683.88; and 667.32 ppm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzie
"Metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengontrol terbentuknya scale adalah Anti Scale Magnetic Treatment (AMT). Kritik yang biasa dilontarkan tentang metode ini adalah mengenai hasil dari alat AMT yang pada saat penerapannya banyak yang tidak efektif. Selain itu masih terdapat pro-kontra dikalangan peneliti mengenai nilai efektifitas suatu proses magnetisasi dan kondisi operasinya. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang metode magnetisasi ini sebagai metode alternatif yang menjanjikan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari medan magnet terhadap pembentukan partikel dan jenis kristal CaCO3 pada air sadah sintetik (larutan kalkokarbonik) dengan menggunakan sistem dinamis sirkulasi. Beberapa variabel kondisi operasi yang meliputi lama waktu sirkulasi, laju alir, jumlah magnet dan pH diuji untuk lebih memperjelas pengaruhnya terhadap proses magnetisasi. Pada penelitian ini larutan kalkokarbonik disirkulasi pada laju alir yang konstan. Pengukuran dilakukan pada saat sirkulasi dan setelah sirkulasi. Pengukuran kandungan CaCO3 pada larutan kalkokarbonik dilakukan dengan metode titrasi kompleksometri EDTA. Uji XRD dilakukan untuk mengetahui jenis kristal yang terdeposit dipermukaan pelat kaca. Hasil penelitian menunjukan bahwa magnetisasi dapat meningkatkan persen presipitasi dari CaCO3. Peningkatan persen presipitasi untuk sampel yang dimagnetisasi terjadi baik pada saat sirkulasi maupun setelah sirkulasi. Semakin lama waktu sirkulasi dan semakin tinggi laju alir, jumlah magnet dan pH maka persen presipitasi CaCO3 yang didapat akan semakin tinggi. Jenis deposit kristal CaCO3 yang terbentuk dipermukaan pelat kaca adalah kalsit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Wijaya
"Air merupakan komponen yang sangat panting untuk digunakan dalam industri. Air banyak digunakan sebagai pendingin (cooling wafer), boiler feed wafer, kondensasi, chilling, pertukaran panas, dan lain sebagainya Agar memenuhi persyarutan untuk proses industri, maka air tcrsebut harus diolah (di-rrealment) terlebih dahulu. Metode pengoiahan air yang sering digunakan dalam industri adalah metode canon-anion exchange (pertukaran kation-anion) dengan resin penukar ion _ Metode lain yang telah Iama diteliti dan dikembangkan adalah metode pengolahan air dengan magnetisasi. Tuj uan utama dari pengolahan air adalah untuk mengurangi peinbentukan scale (kerak). Scale tcrbagi menjadi dua, yaitu I hard scale (kalsi0 dan sq# scale (aragonir dan varerir). Hard scale umumnya menycbab!-can kehila ngan energi dan kerugian biaya yang cukup besar.
Untuk mencliti pcngaruh xncdan magnet terhadap sifat-sifat air, maka dilakukan pengukuran terhadap sifat-sifat air sebelum dan sesudah magnetisasi, baik sifat fisika maupun sifat kimianya. Parameter yang diuji adalah pl-I, konduktivitas, viskositas dan kandungan ion Ca” dalam air. Pengujian ini menggunakan magnet batang permanen Neobimium (Nb) yang divariasikan kuat medannya dan orientasi kutub magnetnya.
Efek medan magnet menyebabkan terjadinya kenaikan pl-I sehingga pH larutan menjadi bersifat bzqlifr. pl-Inya berubah menjadi 6,79 dan 7,17 dalam waktu 15 menit magnetisasi. Kuat medan yang-digunakan adalah 1520 Gauss. Medan magnet jua menyebabkan terjadinya penurunan konduktivitas. Faklor-faktor yang mempengaruhi penurunan itu adaiah kuat medan magnet dan kutub-kutub magnet (dipole dan monopole) Viskositas air juga mengalami penurunan yang disebabkan oleh lcumb-kutub magnet baik dipole maupun monopole. Sedangkan hasil uji AAS tidak menunjukkan adanya perubahan konsentrasi Ca".
Perubahan sifat-sifat air ini disebabkan oleh terpengaruhnya ion-ion yang ada di dalam air dan molekul-molekul air oleh efek medan magnet. Reaksi pembentukan aragoni! mempakan reaksi kesetimbangan, sehingga kristal-I-uistal yang terbentuk dapat dengan mudah kembali menj adi ion-ion Ca2+."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romadhon Nuzuly
"[Telah dilakukan substitusi Ni pada senyawa perovskite La0,67Ba0,33Mn1-xNixO3 with x = 0; 0,01; 0,02; 0,03; 0,04; and 0,05 dan dikarakterisasi dengan difraksi sinar x, permagraf, dan four point probe (FPP). Semua sampel menunjukkan struktur kristal orthorombik pada suhu ruangan. Parameter kisi a, b, c cenderung konstan seiring
bertambahnya Ni pada Mn. Magnetisasi saturasi untuk semua sampel belum dapat ditentukan yang dikarenakan hasil pengukuran permagraf belum terbentuk kurva histeresis. Selain itu, nilai magnetisasi remanen untuk semua sampel bernilai nol atau tidak ada. Magnetoresistansi negatif terjadi pada x = 0 dengan rasio 15,625% dan magnetoresistansi positif terjadi pada x = 0,01 sampai dengan 0,05 dengan persentase maksimum 18,341% untuk x = 0,01.;Ni-substituted to perovskites La0,67Ba0,33Mn1-xNixO3 with x = 0; 0.01; 0.02; 0.03; 0.04; and 0.05, have been done and investigated by x-ray diffraction, permagraph,
and four point probe (FPP) measurements. All samples show an orthorhombic structure in room temperature. The cell parameter a, b, c tent to consist with increasing Ni content. Magnetization saturation for all samples can not be measure, because the hysteresis loop is not form. On the other side, magnetic remanence is zore for all samples. Negative magnetoresistance appears at x = 0 with ratio 15.625% and positive magnetoresistance appears at x = 0.01 untill 0.05 with
maximum ratio 18.341% for x = 0.01., Ni-substituted to perovskites La0,67Ba0,33Mn1-xNixO3 with x = 0; 0.01; 0.02; 0.03;
0.04; and 0.05, have been done and investigated by x-ray diffraction, permagraph,
and four point probe (FPP) measurements. All samples show an orthorhombic
structure in room temperature. The cell parameter a, b, c tent to consist with
increasing Ni content. Magnetization saturation for all samples can not be measure,
because the hysteresis loop is not form. On the other side, magnetic remanence is
zore for all samples. Negative magnetoresistance appears at x = 0 with ratio
15.625% and positive magnetoresistance appears at x = 0.01 untill 0.05 with
maximum ratio 18.341% for x = 0.01.]"
Universitas Indonesia, 2015
T43931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Omar Rayhan Khalif
"ROV (Remotely Operated Vehicle) adalah sebuah piranti nirawak yang dimanfaatkan untuk melakukan berbagai pekerjaan di bawah air (underwater), salah satunya adalah pemetaan bawah laut (seabed mapping). Pemetaan bawah laut krusial untuk dilakukan dalam membantu penerapan sistem Ina-TEWS (Tsunami Early Warning System). ROV yang cocok untuk melakukan pekerjaan tersebut adalah ROV yang memiliki kemampuan jelajah yang luas dengan efisiensi penggunaan energi yang tinggi. Beberapa tahun belakangan ini, konsep biomimikri sudah cukup banyak diterapkan ke dalam piranti ROV demi menghasilkan desain dan geometri ROV yang lebih efisien dengan memanfaatkan fitur fitur alamiah dari makhluk hidup. Penerapan bentuk ikan pari/manta ray (M. Birostris) dinilai dapat memberikan keunggulan dalam energy conservation ROV, dengan memanfaatkan gliding effect yang jika dianalogikan menyerupai efek layang layang di bawah air. Angle of attack adalah sudut antara garis referensi pada benda dan vektor yang mewakili gerakan relatif antara benda dan fluida yang dilaluinya. Angle of attack berpotensi untuk dijadikan variabel penelitian untuk mengetahui hambatan total pada ROV yang disimulasikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hambatan total dari ROV Biomimikri Manta Ray serta melakukan perbandingan terhadap hambatan total dari ROV Market Bluefin 21. ROV Biomimikri Manta Ray dibuat dengan desain model 0°, 5°, 10°, dan 15°. Model sudut dibuat berdasarkan sudut pada pectoral fins desain model ROV Biomimikri Manta Ray. Pengujian juga dilakukan berdasarkan 3 variasi angle of attack yakni 0°, 3°, dan 6°, dengan kecepatan/speed range 0 sampai 6 knot, dan interval 0.5 knot. Pengujian dilakukan secara numerik dengan software CFD (Computational Fluid Dynamics) NUMECA FINE Open. Penelitian ini diharapkan dapat membantu menganalisis perbandingan hambatan total ROV Biomimikri dan ROV Market dengan variasi angle of attack terhadap hambatan total yang dihasilkan.

ROV (Remotely Operated Vehicle) is an unmanned device that is used to perform various underwater tasks, one of which is seabed mapping. Underwater mapping is crucial to be carried out in assisting the implementation of the Ina-TEWS system (Tsunami Early Warning System). The ROV that is suitable for doing this work is an ROV that has a wide cruising capability with high energy efficiency. In recent years, the concept of biomimicry has been widely applied to ROV devices in order to produce a more efficient ROV design and geometry by utilizing the natural features of living things. The application of the form of a stingray/manta ray (M. Birostris) is considered to be able to provide advantages in energy conservation ROV, by utilizing the gliding effect, which is analogous to the effect of a kite under water. The angle of attack is the angle between the reference line on the object and the vector that represents the relative motion between the object and the fluid in its path. Angle of attack has the potential to be used as a research variable to determine the total resistance of the simulated ROV. The purpose of this study was to analyze the total resistance of the Manta Ray Biomimicry ROV and to compare the total resistance of the Bluefin 21 ROV Market. The Manta Ray Biomimicry ROV was made with model designs of 0°, 5°, 10°, and 15°. The angle model is based on the angle on the pectoral fins of the Manta Ray Biomimicry ROV model design. Tests were also carried out based on 3 variations in angle of attack, namely 0°, 3°, and 6°, with a speed range of 0 to 6 knots, and an interval of 0.5 knots. The test was carried out numerically with the NUMECA FINE Open CFD (Computational Fluid Dynamics) software. This research is expected to help analyze the comparison of the total resistance of ROV Biomimicry and ROV Market with variations in angle of attack to the resulting total resistance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ebsya Serashi Fitriana
"Ester asam lemak karbohidrat adalah emulsifier ramah lingkungan yang dapat disintesis melalui reaksi esterifikasi antara asam lemak dengan sukrosa, baik secara kimiawi maupun enzimatik. Sintesis emulsifier ester asam lemak karbohidrat pada penelitian ini dilakukan melalui reaksi esterifikasi antara asam lemak hasil hidrolisis minyak kelapa sawit dengan sukrosa. Reaksi esterifikasi dilakukan secara enzimatik menggunakan lipase Candida rugosa EC 3.1.1.3 terimmobilisasi pada matriks silika gel 60 dengan bantuan pelarut organik (n-heksana) dan kandungan air yang relatif sedikit.
Immobilisasi enzim merupakan teknik recovery enzim yang menjadi perhatian dalam beberapa tahun belakangan, dilakukan dengan bantuan support sebagai media yang dapat mencegah terlarutnya enzim. Teknik immobilisasi yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik adsorpsi menggunakan lipase Candida rugosa EC 3.1.1.3. Reaksi yang diamati adalah reaksi hidrolisis minyak kelapa sawit dalam sistem emulsi minyak dalam air. Produk hasil sintesis diuji dengan uji emulsi dan diketahui mempunyai sifat sebagai emulsifier.
Berdasarkan hasil penentuan % konversi asam lemak, didapatkan % konversi produk tertinggi sebesar 9,43% pada kondisi suhu 37°C, rasio molar sukrosa:asam lemak 1:80, waktu inkubasi 8 jam, berat lipase bebas untuk immobilisasi 100 mg, dan berat lipase terimmobilisasi untuk esterifikasi 1800 mg. Hasil identifikasi produk menggunakan FT-IR menunjukkan serapan gugus ester pada bilangan gelombang 1737,86 cm-1.

Fatty acid sucrose esters are biodegradable emulsifiers that may be synthesized by esterification reaction between fatty acid (FA) and sucrose (S) was carried out chemical or enzimatic. In this study, the synthesis of emulsifier fatty acid - carbohydrate esters used palm oil fatty acid and sucrose. The esterification reaction was carried out enzimatically using Candida rugosa EC 3.1.1.3 lipase immobilized on matrix silica gel 60 in the present of organic solvent (n-hexane) and little bit water.
Enzyme immobilization is a recovery technique that has been studied in several years, using support as a media to help enzyme dissolutions to the reaction substrate. Immobilizing method used in this study was adsorption method, using specific lipase from Candida rugosa EC 3.1.1.3. The reaction studied was palm oil hydrolysis in oil-water emulsion system. The synthesized product was then examined by simple emulsion test and was proved to be an emulsifier.
Based on the determination of % conversion of fatty acid, obtained the highest % conversion products was up to 9,43% at conditions for esterification were temperature 37°C, the molar ratio of sucrose:fatty acid 1:80, 8 hours incubation time, 100 mg free lipase for immobilization, and 1800 mg immobilized lipase for esterification. The characterization of synthesized product with FT-IR showed that product exhibit the absorbtion of ester functional group at 1737,86 cm-1.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Groggins, P.H.
Auckland: McGraw-Hill, 1958
661.805 GRO u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>