Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61555 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puti Ratna Anisa
"Pelapisan katalis TiO2 pada eksterior bangunan seperti kaca dan keramik sangat potensial untuk dikembangkan sebagai material swabersih atau self-cleaning. Self-cleaning adalah kemampuan suatu material untuk menjaga kebersihan permukaannya dengan memanfaatkan sifat hidrofilik dari katalis TiO2. Dengan fenomena hidrofilik tersebut, air yang datang melalui hujan atau penyemprotan biasa akan membentuk lapisan tipis dan dengan mudah membawa kotoran yang menempel pada permukaan (self-cleaning). Fotokatalis Ti02 yang dipreparasi dalam bentuk film transparan diinginkan dalam rangka memperluas aplikasi self-celaning. Namun katalis film mi masih memiliki banyak kekurangan sehingga dibutuhkan modifikasi untuk meningkatkan aktivitasnya.
Penelitian ini bermaksud untuk membuat katalis film Ti02 yang transparan namun masih memiliki akdvitas yang baik terutama untuk aplikasi self-cleaning. Dalam penelitian ini, fotokatalis film Ti02 dimodifikasi melalui penambahan Si02 dengan variasi 0; 10; 20; 30; dan 40 % (% berat) yang dipreparasi dengan metode sol-gel dan teknik pelapisan spin-coating pada penyangga Soda Lime Plate (SLP). Bahan awal yang digunakan adalah TiAcAc 75% dan TEOS 98%. Variasi rasio volume TiAcAc terhadap air sebesar 1/0,073; 1/3; 1/5; dan 1/0 dilakukan untuk melihat pengaruh penambahan air terhadap ketebalan dan transparansi katalis film. Struktur dan sifat-sifat katalis dikarakterisasi dengan XRD, SEM, BET dan FTIR. Uji aktivitas hidrofilik dilakukan dengan melihat penurunan sudut kontak air menggunakan alat Contact Angle Meter dan uji aktivitas self-cleaning terhadap kaca dan keramik menggunakan perekaman gambar dengan kamera.
Hasil penelitian menunjukkan besamya rasio volume larutan precursor TiAcAc/H20 dapat mengontrol ketebalan dari fim katalis. Semakin sedikit jumlah Ti pada katalis menghasilkan film yang semakin transparan, namun semakin rendah aktivitasnya. Kondisi optimum film yang telah transparan dan masih memiliki aktivitas yang cukup baik adalah pada rasio volume TiAcAc/H20 sebesar 1/5. Penambahan Si02 terbukti dapat meningkatkan luas permukaan, menghasilkan film yang tipis dan berpori, menghambat pertumbuhan kristal, dan meningkatkan aktivitas hidrofilik. Komposisi penambahan Si02 optimum untuk aktivitas hidrofilik dan self-cleaning adalah pada 30 % (% berat)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widuri
"Dewasa ini pengembangan nanomaterial TiO2 dalam bentuk film sedang mendapat perhatian karena kemudahan dalam aplikasinya. Aplikasi yang populer adalah untuk material antifogging dan self-cleaning. Aditif umumnya ditambahkan pada katalis ini untuk meningkatkan aktivitasnya. PEG (polyethylene glycol) digunakan untuk meningkatkan porositas, memperkecil ukuran kristal serta menurunkan kemungkinan terjadinya peretakan (cracking) film saat proses kalsinasi. SiO2 ditambahkan untuk meningkatkan keasaman dari katalis sehingga mampu meningkatkan hidrofilisitas dari katalis meskipun pada kondisi kurang cahaya. Dalam metode sol-gel rasio larutan prekursor dengan air sangat berpengaruh karena air memegang peranan penting dalam hidrolisis.
Dalam penelitian ini rasio larutan prekursor dan air dan berat molekul PEG akan dipelajari lebih dalam. Selain itu uji self-cleaning terhadap kondisi optimum juga akan dilakukan. Fotokatalis dalam percobaan ini dipreparasi dengan precursor TiAcAc dengan metode sol-gel dan kristalisasi panas. Sol dengan variasi TiAcAc/Air, dan berat molekul PEG serta penambahan PEG dan SiO2 kemudian dilapiskan pada penyangga kaca preparat dengan metode spin coating sedangkan pada keramik dilakukan metode spray coating yang dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu 100_C dan kalsinasi mencapai suhu 520_ C. Selanjutnya untuk mengetahui hasil dari preparasi katalis ini akan dilakukan karakterisasi dengan FTIR, DRS dan TEM.
Uji aktivitas juga dilakukan untuk mengetahui kemampuan swa bersih dan anti kabut dari material yang dihasilkan yang meliputi pengukuran sudut kontak dengan alat contact angle meter dan pengamatan langsung dengan menggunakan kamera digital. Pengembangan nanomaterial dengan metode sol-gel dan kristalisasi panas dengan penambahan dopan PEG dan SiO2 berhasil dilakukan, merujuk pada hasil DRS yang menunjukkan band-gap makin besar, ukuran partikel makin kecil setelah diuji dengan TEM, serta hasil uji sudut kontak yang memperlihatkan penurunan sudut kontak air. Hal ini juga didukung hasil uji kualitatif dimana kabut dan kotoran tidak menempel setelah kaca dan keramik dilapisi oleh katalis. Variasi TiAcAc/H2O yang dilakukan menunjukkan kecenderungan kenaikan aktivitas katalis sesuai dengan hasil FTIR dan uji sudut kontak yang dilakukan, sedangkan variasi berat molekul PEG tidak begitu berpengaruh pada aktivitas katalis yang digunakan.

In the recent time, the development of TiO2 nanomaterial film has been interesting because of its practical applications. Its well known functions are as an antifogging and self cleaning material. Additives are usually added in order to improve its activity. PEG (polyethylene glycol) is generally used as an additive to increase porosity, minimize particle size and prevent film cracking during calcination. SiO2 could make surface more acid, so it can in crease hydrophilicity of TiO2 material even in non-irradiation places. In the sol-gel method, ratio between precursor solution and water ratio became important because water lead the hydrolysis.
In this research, ratio between precursion solution and PEG molecular weigt effect will be studied. Beside those, there are test of self-cleaning on the optimum condition. Photocatalyst in this experiment is prepared by using TiAcAc precursor by using sol-gel method. Sol with varies composition of PEG and SiO2 addition then coated in soda lime plate and ceramics as support by using spin coating method and spray coating method then dried in 100_C and calcined until 520_C. After the preparation, then catalyst has been characterized using FTIR, DRS and TEM.
Activity test was also done to know self-cleaning and anti fogging performance of this material by using contact angle meter and by direct observation using digital camera. Development of nanomaterial with sol-gel method and hot crystallization and the addition of dopan PEG and SIO2 is quite success according to DRS result that shows the increasing of band gap, the decrease of particle size from TEM result and also the decrease of contact angle. These results are supported also from qualitative test which showed antifogging and self-cleaning activity of catalyst coated glass. Variation of Tiacac/H2O showed the result tends to the decrease of activity. From this research, we find also variation of PEG molecular weight does not give a lot of effects for catalyst activity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49695
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Mustikasari
"Teknologi fotokatalis TiO2 terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu dan banyak dimanfaatkan dalam berbagai macam aplikasi. Salah satu bentuk pemanfaatan fotokatalis TiO2 adalah sebagai material anti kabut dan swa bersih. Dengan sifat hidrofilik yang dmiliki material ini, tetesan air yang jatuh ke permukaan yang dilapisi katalis TiO2 tidak membentuk butiran melainkan terdispersi sehingga mampu mencegah terbentuknya kabut yang menghalangi visualisasi pada kaca. Selain itu, sifat super-hidrofilik pada TiO2 dapat menyebabkan kotoran yang menempel pada permukaan kaca yang dilapisi TiO2 akan terdegradasi dan dapat dibersihkan dengan lebih mudah. Untuk dapat meningkatkan performa dari katalis, dilakukan penambahan beberapa jenis aditif ke dalam fotokatalis TiO2. PEG (polyethylene glycol) adalah salah satu jenis aditif yang sering digunakan karena diyakini mampu meningkatkan porositas, memperkecil ukuran kristal serta menurunkan kemungkinan terjadinya peretakan (cracking) film saat proses kalsinasi. Selain PEG, SiO2 juga diyakini mampu meningkatkan keasaman dari katalis sehingga mampu meningkatkan hidrofilisitas dari katalis meskipun pada kondisi kurang cahaya. Pada percobaan ini, kedua macam aditif ini digunakan secara simultan untuk dapat memperbaiki performa dari katalis film yang dihasilkan.
Fotokatalis dalam percobaan ini dipreparasi dengan precursor TiAcAc dengan metode sol-gel dan kristalisasi panas. Sol dengan penambahan PEG dan SiO2 yang bervariasi kemudian dilapiskan pada penyangga kaca preparat dan keramik dengan metode spin coating yang dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu 100_C dan kalsinasi mencapai suhu 520_C. Selanjutnya untuk mengetahui hasil dari preparasi katalis ini akan dilakukan karakterisasi dengan XRD, SEM/EDAX , FTIR, dan BET untuk mengetahui karakteristik fotokatalis yang terbentuk. Uji aktivitas juga dilakukan untuk mengetahui kemampuan swa bersih dan anti kabut dari material yang dihasilkan yang meliputi pengukuran sudut kontak dengan alat contact angle meter dan pengamatan langsung dengan menggunakan kamera digital. Dari hasil karakterisasi dan uji aktivitas, didapatkan kondisi optimum yang mendukung untuk aplikasi swa bersih dan anti kabut ini adalah komposisi penambahan PEG 15% dan SiO2 30% berat. Pada komposisi ini didapati bahwa material memiliki luas permukaan, ukuran partikel, porositas, aktivitas serta hidrofilisitas yang baik yang mendukung untuk aplikasi swa bersih dan anti kabut.

Photocatalyst technology of TiO2 has been developing and employed in many applications. One of its applications is used as self-cleaning and anti fogging material. The hydrophilic and superhydrophilic properties of its material allow water to spread completely across the surface rather than remaining as droplets so it can perform selfcleaning and anti-fogging effect. To improve performance of its material, some additives have been added to TiO2 photocatalyst. PEG (polyethylene glycol) is polymer that widely used as an additive because it can increase porosity, minimize particle size and prevent film cracking during calcination. SiO2 with its acidity also widely used as additive because it can increase hydrophilicity of TiO2 material even in dark place. In this experiment, these additives will be used simultaneously to get the better performance of catalyst.
Photocatalyst in this experiment is prepared by using TiAcAc precursor by using solgel method. Sol with varies composition of PEG and SiO2 addition then coated in soda lime plate and ceramics as support by using spin coating method then dried in 100_C and calcined until 520_C. After the preparation, then catalyst has been characterized using XRD, SEM/EDAX, FTIR, and BET to know the character of material. Activity test also done to know self-cleaning and anti fogging performance of this material by using contact angle meter and by direct observation using digital camera. From characterization and activity test results, it found that optimum condition of PEG and SiO2 addition is reached in PEG 15% and SiO2 30% (weight). In this composition, its material has large surface area, particle size, porosity and hydrophilicity that support for self-cleaning and anti fogging application.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49661
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arseli Tanti Andami
"Saat ini banyak sekali pengembangan pelapisan kaca untuk memenuhi kebutuhan kaca anti kabut untuk pemakaian pada kendaraan serta gedung, terutama pada bagian luar, agar tetap transparan walaupun dalam kondisi cuaca yang berkabut. Namun proses dan biaya preparasi pelapisan kaca anti kabut tersebut hingga saat ini masih mahal sehingga diperlukan proses preparasi yang lebih efisien serta harga yang terjangkau dengan menggunakan teknologi praktis. Hal ini melatarbelakangi dikembangkannya pelapisan kaca untuk aplikasi anti kabut dengan menggunakan proses fotokatalitik. Katalis semikonduktor TiO2 yang diketahui memiliki sifat hidrofilik bila dikenai cahaya UV, dapat dimanfaatkan sebagai katalis utama dalam proses fotokatalitik, sehingga diyakini bahwa TiOz dapat digunakan sebagai katalis pada material kaca untuk aplikasi anti kabut. Dalam penelitian ini akan dilakukan pembuatan kaca anti kabut dengan menggunakan katalis film TiO2 yang dimodifikasi dengan penambahan polyethylene glycol (PEG), dan akan dibahas sifat hidrofilik, transparansi, serta anti kabut dari kaca dengan pelapisan katalis film Ti02 tersebut. Metode preparasi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sol gel, dimana TiO2 sebagai katalis utama dengan variasi penambahan PEG sebesar 0%, 3%, 5%, 10% dan 30% (% massa). Penyangga yang digunakan adalah Soda Lime Plate (SLP) dengan teknik pelapisan metode pemusingan (spin coating). Selain itu, akan dilihat pula pengaruh variasi rasio volume TiAcAc/H2O, dengan perbandingan volume 1/0,073, 1/3, 1/5 dan 1/10, terhadap ketebalan dan transparansi katalis film TiO2. Selanjutnya akan dilihat penambahan PEG dan rasio volume TiAcAc/H2O optimum dengan rentang penambahan PEG 0% - 30% (% massa) untuk mendapatkan kaca anti kabut dengan sifat hidrofilik tinggi, transparan dan memiliki porositas yang tinggi pada lapisan katalis film. Katalis film akan dikarakterisasi dengan XRD, SEM, BET dan FTIR, sedangkan sifat hidrofilik dan transparansinya akan diuji dengan menggunakan Contact Angle Meter dan kamera. Didapatkan komposisi optimum untuk aplikasi kaca anti kabut adalah penambahan PEG 10% (% massa) dengan rasio volume TiAcAc/H2O adalah 1/5, dimana komposisi ini telah mampu membuat sudut kontak dengan air mencapai 0°. Pembentukan gugus -OH akan meningkat dengan adanya penambahan PEG yang juga mampu membuat permukaan katalis film terbebas dari proses peretakan (cracking). Selain itu, terdapat indikasi pembentukan gugus -OH yang berasal dari PEG yang masih tersisa pada permukaan katalis film TiOz. Uji aktivitas hidrofilik juga membuktikan bahwa penambahan Si02 sebesar 30% (% massa) pada komposisi optimum telah mampu meningkatkan aktivitas fotokatalitik dengan adanya indikasi pembentukan gugus Ti-O-Si sehingga sifat hidrofilik pada kaca meningkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprizul Darul Putra
"Pelapisan TiO2 pada permukaan keramik dengan metode spray coating serta uji kekuatan mekanik telah dilakukan. Uji kekuatan mekanik ini terdiri dari : ketahanan abrasi, ketahanan asam-basa, dan uji kelicinan (sliperness). TiO2 yang dilapiskan pada keramik menghasilkan ketahanan abrasi dan ketahanan asam-basa yang memenuhi standar.
Hasil uji kelicinan (sliperness) menunjukkan bahwa keramik yang dilapisi TiO2 memiliki nilai kelicinan yang masih memenuhi syarat keamanan yang ditetapkan sedangkan untuk pengujian matching color hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi larutan TiO2 yang digunakan untuk melapisi keramik maka penampakan warnanya tidak memenuhi standar. Efek self cleaning pada keramik cukup baik tetapi kurang optimal karena kristal TiO2 yang diperoleh adalah rutile.

TiO2 was coated onto ceramics surface using spray coating method, and the mechanical strength was tested. The mechanical strength test consist of : abrasion test, acid-base test, and sliperness test. TiO2 which had coated on ceramics surface fulfill the requirements needed for abrasion and acid-base test.
The result of sliperness test showed that ceramics which had coated with TiO2 fulfill the standard safety requirements. Matching color test showed that the increasing in TiO2 concentration used for ceramics coating had made color differences that didn't met the standard. Self cleaning effect of the ceramics was good enough but didn't gave the optimum performance because the TiO2 formed a rutile crystal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52265
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Arief Widyamoko
"Pengembangan nanomaterial TiO2 pada media keramik untuk aplikasi self cleaning telah dilakukan. Preparasi katalis dilakukan dengan metode sol-gel dengan variasi volume TiAcAc/H2O dan dilapiskan pada permukaan keramik dengan spray coating, kemudian dikalsinasi pada suhu 100°C-1180°C selama 30 menit. Keramik yang telah dilapisi katalis menunjukan penurunan sudut kontak air, dan sifat self cleaning yang aktif. Penambahan katalis pada permukaan keramik tidak mempengaruhi sifat mekanik dan matching color dibandingkan keramik standar. Hasil karakterisasi dengan alat XRD menunujukan adanya TiO2 dengan fasa rutile dengan ukuran kristal antara 60 nm - 77 nm.

Nanomaterial development of TiO2 at ceramic media for self cleaning application has been studied. Catalyst was prepared using sol-gel method with volume variation of TiAcAc/H2O and coated at ceramic surface with spray coating method, then calcinated at temperature from 100°C-1180°C for 30 minutes. Ceramic that has been coated shown a decreasing in contact angle water and active for self cleaning characteristic. Catalyst addition at ceramic surface didn't influence mechanical characteristic and matching color compared to ceramic standard. Characterization result using XRD showed TiO2 content in rutile phase with crystal size between 60 nm - 77 nm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52216
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bey, Sirhan
"Proses fotokatalisis merupakan salah satu metode yang banyak digunakan dalam aplikasi water splitting untuk produksi hidrogen. Tujuan penelitian adalah untuk menguji kinerja fotokatalis berbasis TiO2 untuk produksi hidrogen dari air. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah membuat fotoreaktor, menguji kebocoran fotoreaktor, dan melakukan uji kinerja katalis berbasis TiO2 dalam produksi hidrogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sacrificial agent metanol menghasilkan jumlah hidrogen lebih tinggi dibandingkan etanol, yaitu 90 ?mol untuk metanol dan 70 ?mol untuk etanol. Peningkatan jumlah hidrogen hingga 4 kali terjadi ketika katalis TiO2 didopan oleh logam Pt. Katalis TiO2 menjadi reaktif pada iradiasi sinar tampak setelah didopan dengan nitrogen. Katalis TiO2 yang disintesis dari proses kombinasi sonikasi dengan hidrotermal meningkatkan produksi hidrogen hingga 2 kali dibandingkan dengan katalis TiO2 nanotube tanpa sonikasi. Uji kinerja fotokatalis dianalisa dengan menggunakan kromatografi gas.

Photocatalytic process is one of the method used in water splitting for hydrogen production. The main objective of this research is to test the performance of TiO2 based photocatalysts for hydrogen production from water. Three steps done in this research were making a photoreactor, leak testing of the reactor, and testing the TiO2 based photocatalysts performance. The results show that the use of methanol as a sacrificial agent produces more hydrogen than the use of ethanol, which are 90 ?mol for methanol and 70 ?mol for ethanol. Hydrogen production is 4 times higher when TiO2 is doped with Pt. TiO2 doped with nitrogen becomes reactive under visible light irradiation. TiO2 catalyst synthesized from sonication and hydrothermal combined processes increases hydrogen production up to 2 times compared with using TiO2 nanotube without sonication process. Performance test of photocatalyst was done with a photoreactor analyzed with a gas cromatograph."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51933
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Gas C02 disinyalir meropakan salah satu penyehab teljadinya efek rurnah kaca di permukaan bumi sehingga perlu dilakukan suatu usaha yang dapat menanggulanginya. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, di!aporkan
bahwa C02 dapat direduksi menjadi senyawa yang lebih berguna, seperti turullan
senyawa alkana, alkohol, aldehid, atau karbnksila menggunakan teknologi fotokatalisis. TiO, rnerupakan katatis yang digunakan untuk reaksi fotokatatitik Tapi dari penelitian yang telah dilakukan ternyata kinelja katalis TiO,dinilai masih perlu ditingkatkan. Penarnbahan dopan Cu merupakan salah satu usaha yang sedang dikembangkan untuk meningkatkan kinerja dari katalis Ti02 untuk fotoreduksi C02•
Pada penelilian ini dilakukan preparasi katalis TiO, dengan bahan dasar
TiCl4 dan dilanjutkan dengan preparasi katalis Cu/Ti02, Katalis yang dipreparasi dikarakterisasi SEM EDX untuk mengetahui morfologi/struktur agregat dan keberadaan Cu, karakterisasi AAS untuk mengetahui besamya Cu yang terdapat pada kalalis TiO,, karakterisasi BET untuk mengetahui luas permukaan dan rndius pori, karakterisasi FIIR untuk melihat ikatan-ikatan pacta katalis dan karakterisasi
XRD untuk struktur dan ukuran kristal. Fotokatalis yang dipreparasi diuji
aktifitasnya untuk mereduksi C02 menggunakan reaktor fotokatalitik siklus tertutup.
Dari karnkterisasi katalis Cu!TiO, diketahui bahwa Cu yang terbentuk adalah senyawa oksida Cu dan fasa kristal kalalis yang terhentuk adalah 100%
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dickson Mulia
"Pada penelitian ini telah berhasil didapatkan fotokatalis dengan berbagai karakteristik yang diperlukan untuk tujuan produksi hidrogen dari air (water-splitting). Sintesis dilakukan dari prekursor TiO2 Degussa P-25 dengan metode perlakuan hidrotermal yang dilanjutkan dengan post-treatment berupa kalsinasi atau hydrothermal posttreatment. Karakterisasi terhadap hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan analisa SEM, BET, DRS, dan XRD.
Hasil SEM memperlihatkan morfologi nanotube keluaran proses hidrotermal yang memiliki luas permukaan BET yang tinggi (SBET = 238.6 m2/g). Karakterisasi DRS menunjukkan bahwa TiO2 nanotubes yang telah diberikan dopan Nitrogen memberikan respon yang baik terhadap sinar pada panjang gelombang sinar tampak (? > 400 nm).
Analisa XRD menunjukkan terbentuknya fasa kristal anatase, yang penting untuk water-splitting, dan juga ukuran kristal dari katalis-katalis yang telah disintesis (7 - 13 nm). Prosedur yang optimal dalam sintesis juga telah dibahas, yang mencakup perlakuan pencucian dengan asam, dan berbagai variasi post-treatment.

In this research, we have succeeded in preparing photocatalyst with various characteristics in order to accomplish hydrogen production from water (watersplitting). Synthesis have been conducted from commercially available TiO2 powder via hydrothermal treatment followed by post-treatment, either calcination or hydrothermal post-treatment. The prepared samples were characterized with SEM, N2 adsorption measurement (BET), DRS, and XRD respectively.
SEM images showed nanotube morphology as a result from hydrothermal treatment with high BET surface area (SBET = 238.6 m2/g). DRS result showed good response to visible light range (? > 400 nm) for Nitrogen-doped TiO2 nanotubes.
XRD measurements showed existence of anatase crystallite phase, which hold important role for water-splitting, and crystal size value of the prepared samples (7 ' 13 nm). Optimum method for synthesis has also been discussed, including acid-washing treatment and various post-treatments.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51858
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"Modifikasi zeolit alam Lampung (ZAL) dengan fotokatalis TiO2 melalui metode sol gel telah dilakukan dan diuji kinerjanya untuk penyisihan fenol. ZAL yang sudah mengalami pemurnian awal dilapisi dengan sol TiO2 yang dibuat dari prekursor titanium isopropoxide bis acetil acetonate [Ti(OPr)4 AcAc], sehingga diperoleh material adsorben-fotokatalis terintegrasi (AFT). Uji kinerja material AFT dalam menyisihkan fenol dilakukan dalam fotoreaktor batch yang dilengkapi dengan 6 lampu UV jenis black light (@ 10 watt) dan pengaduk mekanik. Perubahan konsentrasi fenol dianalisis menggunakan UV-Vis Spectrophotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi TiO2 dalam AFT yang optimum sebesar 15 % berat, yang dapat menyisihkan fenol 10 ppm hingga 88% pada konsentrasi AFT (dalam limbah fenol) optimum sebesar 5 g/l. Dengan menggunakan adsorben (zeolit) sebagai penyangga fotokatalis (AFT), maka diperoleh penyisihan fenol yang lebih besar daripada penyisihan fenol oleh zeolit saja, TiO2 saja dan penyangga fotokatalis yang tidak memiliki daya adsorpsi (quartz-TiO2). Laju reaksi fotodegradasi meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi awal fenol, yang dapat dimodelkan menggunakan kinetika Langmuir Hinselwood.

Lampung`s natural zeolite (ZAL) has been modified with TiO2 photocatalyst through sol-gel method to produce the integrated adsorbent-photocatalyst material (AFT), and then evaluated to remove phenol.Pre-treated ZAL was coated with TiO2 sol that prepared using the solution of titanium isopropoxide bisacetyl acetonate [Ti(OPr)4AcAc] as precursor. Performance tests of the AFT in phenol removal were carried out using a batch photo-reactor equipped with 6 UV black light lamps (@ 10 watt) and mechanic stirrer. Phenol concentrations were analyzed with UV-Vis spectrophotometer. The experimental results show that the optimum TiO2 loading in AFT is 15 %wt, which can remove 88% of 10 ppm phenol in the optimum AFT concentration of 5g/l. By using zeolite adsorbent as photocatalyst support (AFT), the elimination of phenol is more effective than zeolite, bare-TiO2 and inert quartz-TiO2. The reaction rate of phenol degradation increases with increasing the phenol initial concentration, which can be formulated by Langmuir-Hinselwood kinetic model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>