Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46988 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"
LAS (Linear Alkylbenzene Suffonates) adalah bahan dasar pembuat detergen yang paling banyak digunakan saat ini [24]. LAS juga banyak ditemukan pada cairan pembersih mobil, paling, pencuci tangan tanpa air (hand sanitizer), pembersih dalam industri maupun pabrik. Jika air yang tercernar LAS terminum oleh manusia maka akan menimbulkan gangguan pencernaan, necroscopy, dan akan menimbulkan iritasi pada kulit ataupun mata jika terkena tubuh bagian luar [11,20]. Mengingat pentingnya air bagi kehidupan manusia, maka proses pengolahan air menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
Salah satu teknik baru yang sedang dikembangkan oleh Departemen Teknik Gas dan Petrokimia Universitas Indonesia untuk mengolah air yang mengandung senyawa hidrokarbon seperti LAS adalah biobarrier. Biobarrier adalah penggabungan antara proses adsorpsi dan proses biodegradasi secara sirnultan. Proses ini akan dikembangkan menjadi biobarrier fluidisasi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk meninjau aspek adsorpsi saja. Pada penelitian ini akan diuji seberapa jauh efek adsorpsi karbon aktif terhadap LAS dengan memasukkan karbon aktif dalam jumlah yang sama ke larutan LAS dengan konsentrasi yang bervariasi (400, 550, 700, 850, 1000, 1150, 1300, dan 1500 ppm) pada proses batch. Metode analisa yang akan digunakan adalah analisa COD-kromat. Setelah itu sebagai data tambahan juga akan dihitung laju fluidisasi larutan LAS dan waktu breakthrough karbon aktif.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pengaruh waktu kontak terhadap adsorpsi LAS, pengaruh konsentrasi LAS terhadap tegangan permukaan, pengaruh konsentrasi awal LAS terhadap kapasitas adsorpsi, dankurva adsorpsi isotermis. Nilai konstanta kesetimbangan Freundlich yang didapatkan adalah 0,004906. Laju tluidisasi untuk larutan LAS yang melewati unggun karbon aktif ±0,716 cm/s clan waktu breakrhrough-nya kurang dari 1 menit.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfahmi Ferdiansyah
"ABSTRAK
Adsorpsi Linear Alkylbenzene Sulfonate LAS menggunakan karbon aktif komersial berbahan baku tempurung kelapa dengan tiga merek berbeda: A Haycarb, B MC5, dan C grade teknis dari laboratorium dasar proses kimia telah dilakukan dengan hasil terbaik pada karbon aktif A yang memiliki luas permukaan sebesar 591 m2/g melalui metode analisis luas permukaan BET, serta persentase penurunan kadar LAS dalam air mencapai 89 removal dan qe kapasitas adsorpsi mencapai 44 mg/g. Analisis konsentrasi LAS dilakukan menggunakan metode MBAS. Variasi waktu kontak, konsentrasi awal LAS, dosis karbon aktif, dan ukuran karbon aktif juga dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap penurunan kadar LAS dalam air dan kapasitas adsorpsi karbon aktif A mengadsorpsi LAS. Model kinetika adsorpsi pada eksperimen ini cenderung mengikuti model kinetika adorpsi pseudo-second-order, sedangkan model isoterm adsorpsi cenderung mengikuti model isoterm adsorpsi Langmuir.

ABSTRACT
Adsorption of Linear Alkylbenzene Sulfonate LAS on commercial activated carbon based on coconut shell with three different brands A Haycarb, B MC5, and C from laboratorium dasar proses kimia, technical grade have been conducted with best result on A activated carbon which has surface area 591 m2 g through BET surface area analysis, up to 89 LAS removal and qe 44 mg g. Analysis of LAS content is conducted by MBAS method. Variation of contact time, initial concentration of LAS, activated carbon dose, and adsorben size are performed to see the effect on LAS removal and adsorption capacity of A activated carbon. LAS adsorption on A activated carbon best described by the pseudo second order kinetic model and Langmuir isotherm model."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Nur Hidayati
"[Linear alkilbenzena sulfonat (LAS) adalah surfaktan dalam deterjen yang bersifat toksik terhadap organisme aquatik dan menurut Kepmenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 kadar maksimum surfaktan dalam air adalah sebesar 0,5 mg/L. Degradasi LAS dilakukan dengan adsorpsi yang disimultan dengan peranan biofilm dari bakteri Acinetobacter baumanii yang terbentuk di atas permukaan karbon aktif jerami. Acinetobacter baumanii terbukti dapat membentuk biofilm diatas karbon aktif jerami dalam nutrient broth (NB), hal ini dibuktikan dengan adanya EPS (Extracellular Polymer Substance) pada Uji SEM dan FTIR. Analisis penurunan konsentrasi LAS dilakukan dengan menggunakan teknik MBAS (methylene blue active substance). Pada penelitian ini dilakukan degradasi LAS dengan dua variasi yaitu pertama variasi konsentrasi LAS 10 ppm, 20 ppm dan 30 ppm serta kedua variasi massa karbon aktif jerami yaitu 60 g, 100 g dan 150 mg. Hasil percobaan menunjukkan bahwa degradasi dengan konsentrasi 20 ppm pada massa karbon 150 gram memberikan hasil persen degradasi yang lebih besar, mencapai 96% pada hari ke-4 diikuti oleh degradasi LAS dengan konsentrasi 10 ppm yang mencapai 95% dan terkahir konsentrasi 30 ppm mencapai 56,25%.
;Linear Alkylbenzene Sulfonates (LAS) one of a kind surfactants in detergents and which is toxic to aquatic organisms, and according to Kepmenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 the maximum levels of surfactant in water are 0.5 mg/L. LAS degradation conducted by adsorption simultaneously with the role of bacteria Acinetobacter baumannii biofilms formed on the surface of activated carbons straw. Acinetobacter baumannii shown to form biofilms on activated carbon straw in nutrient broth (NB), proven by the EPS (Extracellular Polymer Substance) presence in SEM and FTIR test. Degradation Analysis of LAS concentration was conducted by MBAS (Methylene Blue Active Substance). This research conducted with two variations: first variation is LAS concentration there are 10 ppm, 20 ppm and 30 ppm, and a second variation of the mass of activated carbon straw which are 60 g, 100 g and 150 g. The results showed that the LAS degradation with concentration 20 ppm at 150 grams have percentage degradation higher, reached 96% on day 4 followed by 95% for 10 ppm and the last 30 ppm, that is 56,25%.
;Linear Alkylbenzene Sulfonates (LAS) one of a kind surfactants in detergents and which is toxic to aquatic organisms, and according to Kepmenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 the maximum levels of surfactant in water are 0.5 mg/L. LAS degradation conducted by adsorption simultaneously with the role of bacteria Acinetobacter baumannii biofilms formed on the surface of activated carbons straw. Acinetobacter baumannii shown to form biofilms on activated carbon straw in nutrient broth (NB), proven by the EPS (Extracellular Polymer Substance) presence in SEM and FTIR test. Degradation Analysis of LAS concentration was conducted by MBAS (Methylene Blue Active Substance). This research conducted with two variations: first variation is LAS concentration there are 10 ppm, 20 ppm and 30 ppm, and a second variation of the mass of activated carbon straw which are 60 g, 100 g and 150 g. The results showed that the LAS degradation with concentration 20 ppm at 150 grams have percentage degradation higher, reached 96% on day 4 followed by 95% for 10 ppm and the last 30 ppm, that is 56,25%.
, Linear Alkylbenzene Sulfonates (LAS) one of a kind surfactants in detergents and which is toxic to aquatic organisms, and according to Kepmenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 the maximum levels of surfactant in water are 0.5 mg/L. LAS degradation conducted by adsorption simultaneously with the role of bacteria Acinetobacter baumannii biofilms formed on the surface of activated carbons straw. Acinetobacter baumannii shown to form biofilms on activated carbon straw in nutrient broth (NB), proven by the EPS (Extracellular Polymer Substance) presence in SEM and FTIR test. Degradation Analysis of LAS concentration was conducted by MBAS (Methylene Blue Active Substance). This research conducted with two variations: first variation is LAS concentration there are 10 ppm, 20 ppm and 30 ppm, and a second variation of the mass of activated carbon straw which are 60 g, 100 g and 150 g. The results showed that the LAS degradation with concentration 20 ppm at 150 grams have percentage degradation higher, reached 96% on day 4 followed by 95% for 10 ppm and the last 30 ppm, that is 56,25%.
]"
2015
S59374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini membahas tentang proses adsorpsi untuk mengeliminasi limbah surfaktan dengan karbon aktif. Surfaktan dipilih sebagai model polutan karena banyaknya pencemaran air akibat penggunaan surfaktan yang melimpah dari detergen, drilling mud pada pengeboran minyak, hingga industri bioteknologi dan mikroelektronik. Kemudian penelitian akan dilanjutkan untuk mendapatkan kecepatan minimum fluidisasi pada bioreaktor yang akan dirancang pada penelitian yang akan datang.
Surfaktan yang digunakan adalah Sodium Dodeayl Benzene Sulfonate branched yang dibuat dengan variasi konsentrasi = 400, 700, 1000, 1500 mg/L dan ditempatkan dalam labu erlenmeyer tertutup. Bioreaktor merupakan tabung kaca (L =30 cm, diameter = 2 cm) dengan unggun terfluidisasi Kondisi operasi penelitian ini adalah l atm dan 28,9°C, Percobaan dilakukan dengan sistem batch dimana pada tiap konsentrasi diamali fenomena adsorpsi hingga ekuilibrium. Kuantifikasi konsentrasi surfaktan dengan menggunakan pengukuran COD-kromat 0 - 1500 mg/L (metoda refluks tertutup, reagen “HANNA Instrument” HI 9375413-25 MR) dan tegangan permukaan (metoda cincin Platinum-Iridium 20, merk : “Kruss”).
Analisis dilakukan dengan membuat kurva kesetimbangan adsorpsi fasa padat (jumlah yang terserap/ massa karbon aktif, dC/m) dan cair (konsentrasi keselimbangan fasa cair, Ce), jumlah yang terserap terhadap waktu operasi, dan konsentrasi surfaktan terhadap tegangan permukaan.
Dari penelitian ini, terlihat bahwa kurva ketimbangan adsorpsi surfaktan akan naik (Ce : 0 - 533,-4 mg/L) kemudian konstan dengan kenaikan nilai Ce. Nilai konsentrasi misel kritis (CMC) surfaktan ABS : 533,4 mg/L, Konstanta kesetimbangan Freundlich (1/n) = 1,906 dan KF = 4.10-4 yang berlaku untuk Ce 252,561 - 481,682 mg/L. Waktu adsorpsi hingga jenuh : 24 jam. Keceparan fluidisasi minimum : 0,716 cm/s."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marisa Tedjo
"Departemen Teknik Gas dan Petrokimia Universitas Indonesia telah melakukan beberapa penelitian tentang kemampuan pendegradasian satu jenis mikroorganisme terhadap senyawa hidrokarbon tertentu. Untuk melanjutkan dan lebih mengembangkan penelitian sebelum-sebelumnya, dilakukan penelitian untuk menguji ketahanan dan keefektifan konsorsium bakteri (kultur campuran) dalam mendegradasi limbah produk petroldmia yang digunakan oleh masyarakat secara luas. Dalam penelitian ini digunakan jenis sampel kontaminan berupa surfactant sintetis Linear AlkylBenzene Sulfonate (LAS), yang banyak diaplikasikan dalam detergen pembersih. Sedangkan mikroorganisme yang digunakan adalah mikroorganisme konsorsium yang telah dikultur sendiri oleh LEMIGAS, yaitu Pseudomonas aeroginosa, Bacillus subtilis, Bacillus aglomerans. Bacillus cereus, Bacillus alvae. Pelaksanaan proses biodegradasi dilakukan selama 12 hari dengan medium Lockhead and Chase, pada temperatur ruang, kecepatan pengocokan tetap, dengan inokulum awal bakteri sebesar 1.59 x 108 CFU/mL. Sementara itu variasi konsentrasi awal LAS yang digunakan adalah 100,400,700,1000 dan 1500 ppm. Hasil yang diperoleh dan penelitian menunjukkan bahwa konsorsium bakteri yang digunakan dapat hidup dalam lingkungan LAS sampai 1500 ppm. Pertumbuhan dan penurunan chemical oxygen demand teriadi maksimum pada konsentrasi yang terkecil, yaitu 100 ppm. Di sini LAS dapat berfungsi sebagai sumber karbon namun juga dapat berisiko tinggi terhadap kelangsungan hidup beberapa jenis bakteri karena faktor penurunan tegangan permukaan. Hal ini menyebabkan konsorsium bakteri dengan jenis bakteri yang digunakan dalam penelitian ini dapat mendegradasi LAS, namun kurang efektif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermiziar
"ABSTRACT
Polychlorinated Biphenyls Absorption By Active CarbonPCB compound is highly persistent both in sediment and water that it accumulates and pollutes environment. The spreading of PCB can be through food cycle starting from plankton, fish and finally to men that causes various diseases on animals and human. The source of pollution derives from industries using PCB such as trafo oil and pulp industries.
To reduce PCB pollution level in water sphere, the use of active carbon as adsorbent is analyzed. This research method began with solution test on PCB in water area with and without humid acid and then the adsorption test of active carbon on PCB was carried out under various conditions in other words PH variations. PCB percentage was determined by GC/ECD whereas the identity of each PCB congener was confirmed by GC/MS.
PCB used in this research was arochlor 1260. The result indicated a kinetic curve of PCB solution in water in linear form over a period of 3 days. It was also found that humid acid could increase PCB solution on pH 4. PCB adsorption with active carbon showed equal adsorption after 24 hours. The presence of humid acid greatly influenced PCB adsorption on the surface of active carbon, adsorption capacity on pH 4 = 38.68 % and on pH 8 = 15.12 There was an indication that humid acid in water on PH 8 could heighten PCB solution. In addition, it was concluded that arochlor 1260 was comprised of heksachlorobiphenyls, oktachlorobiphenyls, and pentachlorobiphenyls.
Polycholrinated, Biphenyls, Active Carbon, Environment, Pollute Environment, Pollution, PCB,Adsorption, Humid Acid, Water, PH, Heksachorobiphenyls, Oktachlorobyphenyls, Pentachlorobipenyls, 1995.

ABSTRAK
Senyawa PCB sangat persisten di dalam sedimen maupun di dalam air, sehingga akumulasinya dapat mencemari lingkungan. Penyebaran PCB dapat melalui rantai makanan dimulai dari plankton, ikan dan akhirnya manusia, yang dapat menimbulkan berbagai penyakit balk pada hewan atau manusia. Sumber pencemaran ini berasal dari industri yang menggunakan PCB, antara lain industri minyak trafo dan industri kertas.
Untuk mengurangi tingkat pencemaran PCB dari lingkungan air, diteliti kemungkinan pemakaian karbon aktif sebagai adsorben. Metoda penelitian ini diawali dengan uji kelarutan PCB dalam lingkungan air, dengan dan tanpa Asam Humat,kemudian dilakukan uji kemampuan adsorpsi karbon aktif terhadap PCB pada berbagai kondisi, yaknivariasi pH. Prosentase PCB ditentukan dengan GC/ECD, sedangkan konfirmasi identitas masing-masing kongener PCB dilakukan dengan GC/MS.
PCB yang digunakan dalam penelitian ini berupa Aroclor 1260. Hasil penelitian ini menunjukkan kurva kinetika kelarutan PCB dalam air, dalam bentuk linier terhadap waktu sampai dengan 3 hari. Demikian juga ternyata Asam Humat dapat menaikkan kelarutan PCB pada pH 4. Diamati juga adsorpsi PCB dengan karbon aktif menunjukkan kesetimbangan adsorpsi baxu dicapai setelah 24 jam.
Kehadiran Asam Humat sangat mempengaruhi adsorpsi PCB di permukaan karbon aktif, kapasitas adsorpsi pada pH 4 = 38,63 % dan pada pH 8 = 15,12 %, juga diperoleh petunjuk bahwa Asam Humat dalam air pada pH 4 dapat memperbesar kelarutan PCB. Selain itu diperoleh kesimpulan lain bahwa Aroclor 1260 terdiri dari hepsaklorobifenil, heptaklorobifenil, oktaklorobifenil dan pentaklorobifenil."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Riana
1994
S29915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nissa Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk menegradasi limbah Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) agar mencapai baku mutu yang telah ditetapkan dengan metode Contact Glow Discharge Electrolysis (CGDE). LAS yang digunakan merupakan LAS sintetis dengan konsentrasi awal 100 ppm, dan larutan KOH sebagai elektrolitnya. Variasi variabel yang digunakan untuk penelitian ini adalah tegangan listrik (500 V, dan 600 V), konsentrasi elektrolit (0.01 M, 0.02 M, dan 0.03 M), dan kedalaman anoda (CGDE, 1 cm, dan 2 cm). Analisis produk yang dilakukan adalah pengukuran hidrogen peroksida, pengukuran kandungan LAS dengan metode MBAS, dan pengukuran konsumsi energi listrik selama proses degradasi berlangsung. Dari hasil penelitian didapat persentasi degradasi LAS mencapai 99,14% pada tegangan 600 volt, selama 2 jam dan menggunakan larutan elektrolit KOH 0,02 M. Konsumsi energi untuk mendegradasi LAS tersebut sebesar 1149,8817 KJ/mmol LAS yang terdegradasi dan konsentrasi hidrogen peroksida sebesar 298,52 ppm.

This research aimed to degrade Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) in order to achieve the quality standards established by Contact Glow Discharge Electrolysis (CGDE) method. That are used synthetic LAS with initial concentrations 100 ppm, and KOH solution as the electrolyte. In this research variation of variables used are the power supply voltages (500 V, and 600 V), electrolyte concentrations (0,01 M, 0,02 M and 0,03M) and the depths of an anode (CGDE, 1cm and 20 cm). The product analysis is the measurements of hydrogen peroxide, concentration of LAS with MBAS method, and measurement of electrical energy consumption during the degradation process takes place. The result is the percentage of LAS degradation reached 99.14% at the voltage of 600 volts, in time 2 hours degradation and using KOH 0.02 M electrolyte solution. The energy consumption amounted to degrade LAS 1149.8817 kJ/mmol and the concentration of hydrogen peroxide at 298.52 ppm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irine Ayu Febiyanti
"Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) merupakan senyawa organik yang terkandung dalam limbah deterjen. Contact Glow Discharge Electrolysis (CGDE) merupakan teknologi elektrokimia plasma yang menghasilkan radikal hidroksil (?OH) dalam jumlah besar dan dapat digunakan untuk mendegradasi LAS. Penelitian ini dilakukan untuk degradasi LAS menggunakan reaktor Multi-Anode Contact Glow Discharge Electrolysis (M-CGDE) sistem sirkulasi dan penambahan ion Fe2+ serta untuk mempelajari pengaruh jumlah anoda dan penambahan ion Fe2+ terhadap degradasi LAS. Penambahan jumlah anoda pada reaktor M-CGDE dapat meningkatkan degradasi LAS dengan hasil degradasi tertinggi sebesar 100 % dalam waktu 120 menit menggunakan 3 anoda. Penambahan ion Fe2+ dapat menekan rekombinasi ?OH menjadi H2O2 dan meningkatkan degradasi LAS dengan hasil degradasi LAS tertinggi sebesar 99,28 % selama 60 menit menggunakan 1 anoda dengan penambahan ion Fe2+ sebesar 20 mg/L. Nilai COD mengalami penurunan dari 290,02 mg/L menjadi 189,95 mg/L setelah proses CGDE menggunakan 1 anoda dengan penambahan ion Fe2+ sebesar 20 mg/L selama 120 menit. Selama proses degradasi LAS dihasilkan senyawa asam oksalat yang merupakan salah satu senyawa intermediet hasil degradasi LAS.

Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) is an organic compound which is commonly found in the detergent waste. Contact Glow Discharge Electrolysis (CGDE) is a plasma electrochemical technology that produces hydroxyl radical (?OH) in large quantities and can be used for LAS degradation. This study has been conducted to degrade LAS using Multi-Anode Contact Glow Discharge Electrolysis (M-CGDE) circular system and the adding of Fe2+ ions, and to establish the influence of anode number and the adding of Fe2+ ion toward the degradation of LAS. Increasing the number of anode on M-CGDE reactor can increase LAS degradation with the greatest LAS degradation at a rate of 100% during 120 minutes using three anodes. The adding of Fe2+ ions can suppress ?OH recombination into H2O2 and increase LAS degradation with the greatest LAS degradation at a rate of 99,28% during 60 minutes using one anode with Fe2+ ion of 20 mg/L. COD value has decreased from 290,02 mg/L to 189,95 mg/L after CGDE process using one anode with Fe2+ ion of 20 mg/L during 120 minutes. It was confirmed that oxalic acid which is one of intermediate product was produced during LAS degradation process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Nitya Vinaya Natawidha
"ABSTRAK
Pengaruh fotokatalis komposit berbasis TiO2 dan batu apung dalam mendegradasi
senyawa Linear Alkilbenzena Sulfonat (LAS) telah diinvestigasi. Prekursor yang
digunakan adalah TiO2 P25 yang diberi dopan C dan CuO serta penggunaan batu
apung sebagai penyangga. Penelitian ini mencakup variasi dopan, komposisi CuO,
perbedaan sumber foton, dan waktu degradasi agar didapat fotokatalis yang aktif
serta bekerja optimal untuk degradasi LAS. Konsentrasi LAS sesudah degradasi
dianalisis dengan Spektrofotometer UV-Vis dengan metode MBAS (Methtylene
Blue Active Substance). Hasil analisis menunjukkan fotokatalis 1%CuO-TiO2
adalah fotokatalis dengan komposisi CuO yang paling optimal dengan tingkat
degradasi lebih dari 94% setelah 20 menit reaksi menggunakan sinar UV-A.
Dopan C mampu meningkatkan aktivitas TiO2 di bawah sinar tampak dengan
tingkat degradasi lebih dari 85% setelah 20 menit reaksi menggunakan lampu
merkuri sebagai sumber foton.

ABSTRACT
Effects of composite photocatalysts based on TiO2 and pumice stone for
degradation of Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) compound had been
investigated in this research. The precursor was TiO2 P25 doped by carbon and
CuO and also used pumice stone as support. This research investigated dope
variation, CuO composition, different photon source, and degradation time to get
photocatalyst which are active and give optimum work for degradation of Linear
Alkylbenzene Sulfonate. The concentration of Linear Alkylbenzene Sulfonate
after degradation was analyzed by UV-Vis Spectrophotometre with MBAS
(Methtylene Blue Active Substance) method. The results showed that 1%CuOTiO2
photocatalyst is the most optimum CuO doped photocatalyst with
degradation degree was more than 94% after 20 minutes reaction with UV-A
light. C doped could enhance TiO2 actvity under visible light with degradation
degree was more than 85% after 20 minutes reaction with mercury lamp.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43758
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>