Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 224202 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Proses pemisahan CO2 dari gas alam mempunyai beberapa alternatif proses yang salah satunya adalah absorbsi dengan menggunakan solven DEA (dietanolarnin).
Solven inilah yang memisahkan CO2 dari gas masukan sehingga menghasilkan produk gas keluaran kolom absorber yang sesuai dengan yang diinginkan, ialah gas yang mengandung 4% mol CO2.
Perubahan kuantitas dan kualitas gas masukan menjadi faktor ketidakpastian yang akan menyulitkan dalam mempertahankan kualitas produk gas yang diinginkan, karena laju alir solven dan konsentrasi solven yang disirkulasikan kurang tepat dan kurang mampu mengantisipasi faktor ketidakpastian Estimasi berupa keperluan optimum dari laju sirkulasi dan konsentrasi solven dibuat agar kualitas produk dapat dipertahankan Salah satu upaya dalam mencari keperluan optimum adalah dengan membuat simulasi HYSIS Statis 3.1 dari proses tersebut sehingga faktor ketidakpastian ini dapat terantisipasi. Simulasi HYSIS Statis 3.1 ini akan dikembangkan untuk menghasilkan data-data yang bisa dilihat korelasinya. Korelasi yang ada ialah korelasi antara laju alir solven dengan % CO2 input pada konsentrasi solven tetap, korelasi a.ntara konsentrasi solven dengan % CO2 input pada laju alir solven tetap. Hasilnya akan dibuat secara visual berupa gratik.
Simulasi HYSIS Statis 3.1 akan memudahkan dalam pengontrolan solven DEA yang akan disirkulasikan karena hasil keperluan optimum ini akan dapat mengantisipasi perubahan yang rnungkin teljadi selama berjalannya proses. Simulasi ini menghasilkan dua kondisi keperluan optimum yang dapat digunakan, yaitu pada kondisi efisiensi tray operasi dan disain. Hasil simulasi ini juga dapat memperkirakan kondisi efisiensi tray operasi.
Hasil simulasi HYSIS Statis 3.1 dengan kondisi eiisiensi tray yang sudah disesuaikan menunjukkan pada kondisi operasi, keperluan optimum laju alir DEA ialah 250-725 gpm dan konsentrasi massa DEA ialah 12.5 - 28.2% Hasil ini dapat mempertahankan konsentrasi CO2 output sebesar 4% mol."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmus, Hofriscan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S50832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliani Kristinawati
"Dari berbagai macam polimer membran, selulosa triasetat masih jarang digunakan dalam pemisahan gas. Biasanya polimer tersebut digunakan untuk proses membran yang Iain, seperti osmosis batik, ultrafiltrasi maupun hipertilirasi. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap kemungkinan panggunaan selulosa triasetat dalam pemisahan gas karbondioksida dari metana. Pengujian membran dilakukan di Laboratorium Research Grant FT UI. Parameter yang digunakan untuk mengetahui kinerja membran adalah permeabilitas dan selektifitas. Dari penelitian diperoleh, permeabilitas dan selektifitas membran selulosa triasetat memungkinkan terjadinya pemisahan karbondioksida. Selektifitas terbaik membran komersial selulosa triasetat yang digunakan untuk umpan campuran gas metana dan karbondioksida dalam penelitian ini terjadi pada tekanan 5,51 bar dan fraksi umpan permeat terendah, yaitu sebesar 17.1994. Hasil penelitian pada kondisi ideal maupun kondisi aktual menunjukkan kemampuan membran yang cukup baik untuk pemisahan gas. Hal ini terlihat dan kemampuannya melewatkan karbondioksida yang dapat dilihat dari besamya perubahan karbondioksida di sisi umpan dan permeat. Hasil terbaik pada kondisi aktual yang dapat diperoleh pada penelitian ini adalah perubahan dari 4.52 % umpan hingga menjadi 22.948 % di sisi permeat. Dari penelitian ini disimpulkan, selulosa triasatat Iayak digunakan dalam pemisahan karbondioksida dan gas metana."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Yusuf
"Peralatan dan pipa pada instalasi pengolahan minyak dan gas bumi banyak berhubungan (contact) dengan gas CO2 dan H2S serta fluida-fluida kimia lainnya yang sangat korosif. Data-data hasil pengukuran seperti suhu, tekanan operasi, pH, kecepatan aliran fluida, komposisi dan jenis fluida serta data-data proses lainnya merupakan dasar dari penilaian korosi dan pemilihan jenis material yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kandungan klorida terhadap kenaikan laju korosi pada baja karbon A106 dalam fluida yang tersaturasi gas CO2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah standard ASTM G 31-72 dan NACE Standard RP 0775-99 dimana pengujian ini didasarkan pada pengujian kehilangan berat (weight loss test). Material sampel yang digunakan adalah baja karbon A106. Larutan uji yang digunakan adalah larutan NaCl dengan konsentrasi 0,1%, 1% dan 3,5% kemudian dilakukan saturasi oleh gas CO2. Laju korosi meningkat secara tajam pada rentang konsentrasi NaCl diatas 1%. Peningkatan suhu larutan bersifat linier pada konsentrasi NaCL 0,1%, 1% dan 3,5%. Secara umum model yang dihasilkan pada penelitian ini cukup valid digunakan pada rentang konsentrasi NaCl 1% hingga 3,5% pada rentang suhu 30°C sampai dengan 90°C.

Both pipes and equipments in oil and gas refineries directly contact with acid gas such as CO2 and H2S and other corrosive components. Measured data of pH, temperature, operating pressure, fluid velocity and type or fluids composition is basic data for corrosion assesment and selection materials. The goal of this research is investigate the effect of chloride content in fluids toward corrosion rate on carbon steel in sytem with CO2 saturated. This research using ASTM G31-72 and NACE Standard RP 0775-99 where the test of specimen based on weight loss test. Type of material sample are carbon steel A106. The Solution is NaCl solution with concentration about 0,1%, 1% and 3,5%. Afterwards the solution is saturated with CO2. Corrosion rate increase rapidly in the range of NaCl concentration above 1%. Increasing temperature of solution is linear function in the range of NaCl concentration between 0,1% to 3,5%. Generally, the model in this research is valid in the range of NaCl concentration between 1% to 3,5% and temperature between 30°C to 90°C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21393
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Kartika Sari
"Karbon aktif kulit buah pisang dapat digunakan sebagai prekursor CNT dikarenakan kandungan karbon pada kulit buah pisang sebesar 41,37%. Pada penelitian ini, campuran karbon aktif kulit buah pisang dan minyak mineral 2% disintesis menjadi CNT dengan melibatkan deposisi katalis Fe. Metode sintesis CNT yang digunakan adalah metode pirolisis yang difokuskan pada pengaruh suhu dan waktu reaksi. CNT dianalisis dengan menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), dan Transmission Electron Microscopy (TEM). Suhu reaksi 1200°C menyebabkan minyak mineral tidak berfungsi dengan baik dan katalis teracuni. Waktu reaksi yang lebih dari 60 menit menyebabkan terjadinya deaktivasi katalis Fe. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu dan waktu reaksi terbaik untuk sintesis CNT adalah 1100°C dan 60 menit.

Banana peel activated carbon can be used as CNT’s precursor because it has carbon content of 41, 37%. In this experiment, banana peel activated carbon mixed with 2% mineral oil is synthesized to produce CNT which involves Fe catalyst deposition. CNT were synthesized by pyrolysis method which focused on reaction temperature and time effect. CNT were analyzed by Fourier Transform Infrared (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD) and Transmission Electron Microscopy (TEM). Mineral oil is not functioning properly and catalyst poisoning at 1200°C. Furthermore, especially under reaction time more than 60 minutes make Fe catalyst to deactivate. These results demonstrate that the best reaction temperature and time for CNT synthesis were 1100°C and 60 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In order to investigate spatial and temporal variability of dissolved organic carbon 9DOC) and particulate organic carbon (POC) , several samples were collected from five estuaries,inner part and outer part of jakarta Bay...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"carbon dioxide has important role marine ecosystem, because carbonate system has main role in marine pH determination. The relation between atmospheric CO2 and dissolved CO2 always in equilibrium state and it is influenced by partial pressure of CO2...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Ayu Kencana
"Sel tunam merupakan salah satu energi alternatif yang potensial untuk dikembangkan mengingat potensi dan jenis sumber energi yang terbarukan. Salah satu jenis sel tunam adalah Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC). Pada PEMFC terdapat komponen penting yang disebut dengan pelat bipolar. Pelat bipolar memiliki prosentase terbesar dalam berat dan biaya pembuatan sel tunam. Pada penelitian ini dibuat pelat bipolar karbon komposit dengan 80%wt matriks dan penguat yang terdiri dari 90-100% wt grafit dapur busur listrik (EAF) dan 0-10% wt carbon black FEF 550 dan 20%wt polimer sebagai pengikat yang terdiri dari epoksi resin dan pengeras dengan perbandingan 1:1. Pembuatan pelat bipolar ini dengan variabel penambahan 0-10%wt carbon black FEF 550 yaitu 0;2,5;5;7,5 dan 10%wt carbon black FEF. Proses pencampuran menggunakan pengaduk berkecepatan tinggi dengan kecepatan 28.000 rpm dan dicetak menggunakan metode cetak kompresi dengan tekanan 55 MPa, suhu 100°C, selama 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi optimum terdapat pada 10%wt carbon black FEF 550 dimana dihasilkan nilai densitas sebesar 2,34 gr/cm3, porositas 2,39%, kekuatan fleksural 30,06 MPa, dan konduktivitas listrik 6,52 S/cm.

Fuel cell is one of the potentially alternative energy to be developed due to its potential and kind as renewable energy sources. Fuel cell has many types and one of them is PEMFC (Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell). Bipolar plate is one of main components in PEMFC which have the largest percentage in fuel cell weight and production cost. In this study, the bipolar plate materials made from carbon composites. Constituent materials carbon composites are 80wt% matrix and reinforcement, consist of 95wt% Graphite EAF (Electric Arc Furnace) and 0-10%wt carbon black FEF 550 and 20% polymer as binder consist of epoxy resin and hardener with ratio 1:1. The addition variabels 0-10%wt of carbon black FEF 550 are 0;2,5;5;7,5 and 10%wt. The mixing process used high-speed mixer with mixing speeds 28.000 rpm and to form the plate used compression molding with pressure 55 MPa, 100°C, for 4 hours. The test results showed that the maximum composition was 10%wt carbon black FEF 550 which values are density 2,34 gr/cm3, porosity 2,39%, flexural strength 30,06 MPa and electric conductivity 5,52 S/cm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanno Widy Yunior
"Penyimpanan hidrogen pada media padat adalah yang teraman dengan kemampuan penyimpanan yang tinggi serta murah dibanding metode penyimpanan lainnya. Batubara sub-bituminous merupakan jenis batubara dengan cadangan terbesar di Indonesia dan jarang digunakan karena tidak merupakan batubara dengan kalori tinggi. Batubara sub-bituminous diubah menjadi karbon aktif dengan beberapa perlakuan mekanokimia serta termal. Karbon aktif merupakan media padat penyimpanan hidrogen yang murah, mudah didapatkan, dan memiliki kemampuan penyerapan yang baik karena adanya pori-pori pada permukaannya. Pada penelitian ini, karbon aktif dibuat dengan metode aktivasi kimia. Proses karbonisasi sebagai perlakuan awal dapat meningkatkan kadar karbon tetap dari sampel dari 45,73% menjadi 67,02%. Penambahan activating agent ZnCl2 dengan rasio karbon dan ZnCl2 sebesar 1:4 dalam proses mekanokimia pada Planetary Ball Mill (PBM) yang dilakukan selama 1 jam, kemudian sampel di aktivasi termal dalam kondisi inert dengan suhu 500 oC selama 1 jam. Peningkatan luas permukaan terjadi dari 90,41 m2g-1 (sampel awal) menjadi 452 m2g-1 dan diameter rata-rata pori turun dari 3,8 nm menjadi 3,6 nm. Volume pori total sampel akhir naik menjadi 0.4061 cm3g-1 dari sebelumnya 0.085 cm3/g (sampel awal), serta volume mikropori naik menjadi 0.195 cm3g-1 dari sebelumnya 0.014 cm3g-1. Kapasitas adsorpsi H2 pada sampel awal yaitu 0.123 wt % (4000 kPa | -5 oC) dan 0.110 wt % (4000 kPa | 25 oC), sedangkan kapasitas adsorpsi H2 pada sampel akhir yaitu 0.876 wt % (4000 kPa | -5 oC) dan 0.773 wt % (4000 kPa | 25 oC).

Hydrogen storage at solid media is more secure and cheaper than hydrogen storage in other methods, and also has high storage density. Sub-bituminous coal is the largest reserves in Indonesia and it is seldoms used because the calories is not high enough. Sub-bituminous coal was modified to activated carbon by mechanochemical treatment and thermal activation. Activated carbon can be the best for the solid media because of cheap, good availability, and good adsorption capacity because of many pores on its surface. In this research, activated carbon was formed by chemical activation. Carbonisation process as initial treatment could increase fixed carbon content of sample from 45.73% to 67.02%. addition of ZnCl2 with ratio of carbon:ZnCl2 was 1:4 in the mechanochemical treatment by Planetary Ball Mill (PBM) which was done in 1 hour, further more thermal activation was done in a inert condition in 1 hour with temperature 500 oC. Enhancement of surface area happened from 90.41 m2g-1 (initial sample) to 452 m2g-1, with average pore diameter decrease from 3.8 nm to 3.6 nm. Total pore volume in final sample increased to 0.4061 cm3g-1 from previously 0.085 cm3g-1 (initial sample), micropore volume also increased to 0.195 cm3g-1 from previously 0.014 cm3g-1. H2 Adsorption capacity for sample before treatment was 0.123 wt % (4000 kPa | -5 oC) dan 0.110 wt % (4000 kPa | 25 oC), while H2 adsorption capacity for the final sample was 0.876 wt % (4000 kPa | -5 oC) dan 0.773 wt% (4000 kPa | 25 oC).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lany Wijaya
"Modifikasi elektroda karbon dengan nanopartikel emas dilakukan dengan teknik self-assembly. Teknik ini didasarkan pada kemampuan nanopartikel emas terikat secara kovalen pada elektron bebas dari gugus ujung amina yang ada di permukaan elektroda karbon setelah proses modifikasi pada permukaannya. Kemampuan nanopartikel emas membentuk kompleks dengan arsen membuat elektroda karbon (glassy carbon dan boron-doped diamond) yang telah dimodifikasi dengan nanopartikel emas dapat diaplikasikan untuk sensor arsen (III). Deteksi terhadap arsen (III) dilakukan dengan menggunakan metode Anodic Stripping Voltammetry (ASV).
Hasil karakterisasi secara elektrokimia yang memperlihatkan adanya puncak arus oksidasi As3+ pada elektroda karbon yang telah di modifikasi dengan nanopartikel emas, dimana puncak arus oksidasi ini tidak ditemui pada elektroda karbon yang belum di modifikasi dengan nanopartikel emas.
Hasil optimasi kondisi pengukuran arsen (III) pada elektroda karbon yang telah dimodifikasi dengan nanopartikel emas (GC-AuNP dan BDDAuNP), mendapatkan kondisi optimum untuk waktu deposisi 180 detik, potensial deposisi -500 mV, dan scan rate 100 mV. Respon arus terhadap konsentrasi arsen (III) pada elektroda GC-AuNP linier pada rentang konsentrasi 0 - 10 ìM dengan nilai limit deteksi sebesar 13,128 ppb sedangkan untuk elektroda BDD-AuNP respon arus linier pada rentang konsentrasi 0 - 20 ìM dengan nilai limit deteksi sebesar 4,642 ppb. Presisi pengukuran respon arus terhadap larutan arsen (III) 10 ìM sebanyak 20 kali pengulangan adalah 4,54 % (RSD) untuk GC-AuNP dan 2,93 % (RSD) untuk BDD-AuNP.
Hasil pengujian kestabilan elektroda GCAuNP dan BDD-AuNP selama satu minggu menunjukkan bahwa GC-AuNP lebih stabil dibandingkan BDD-AuNP. Hal ini ditunjukkan oleh nilai persen penurunan arus yang lebih signifikan pada BDD-AuNP dibandingkan pada GC-AuNP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2008
S30486
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>