Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Sumantri
"Arang tempurung kelapa (coconut shelI charcoal) merupakan salah satu sumber dari karbon aktif yang dewasa ini sering digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya sebagai adsorben pada sektor industri pangan, maupun non pangan. Dalam penelitian ini karbon dari tempurung kelapa berukuran antara 0,063 mm dan 0,125 mm, diaktifkan dengan aktivator MgCl2 dan NaCl dengan variasi waktu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 12, 24 dan 48 jam, dan diperoleh waktu perendaman terbaik adalah 9 jam. Larutan aktivator MgCl2 adalah aktivator terbaik sebagai adsorben untuk meningkatkan kualitas minyak kelapa (crude coconur oil).
Dari basil karakterisasi karbon aktif dengan metode BET - Autosorb, pada luas permukaan karbon aktif terjadi peningkatan Sant sebelum aktivasi dan sesudah aktivasi, yaitu dari semula 249.1 mzfgr, untuk karbon aktif MgCl2 menjadi 325.9 ml/gr, kemudian menurun setelah proses adsorpsi, yaitu menjadi sebesar 302.7 m2/gr. Untuk karbon aktif NaCl setelah aktivasi adalah 271.5 mllgr, kemudian menurun setelah proses adsorpsi, yaitu sebesar 253.1 m2/gr.
Badan Standardisasi Nasional (SNI No. 01 - 3555) dan Standar Industri Indonesia (SII) telah mengeluarkan ketetapan tentang kandungan maksimum yang diperbolehkan pada minyak kelapa untuk Bilangan Peroksida adalah 5,00 (mL Na3S;O3 0,001 N/g sampel), Asam Lemak Bebas: 5,00 (mL KOH/g sampel), Derajat Asam : 9,00 (mL KOH I N/g sampel). Bilangan Asam: 5,00 (mL KOH/g Sampel). Dari hasil pcnelitian ini, dengan hasil yang Lerbaik adalah dari adsorpsi kurbon aktif MgCl2, yaitu dengan perincian 1 Bilangan Peroksida 0,83 (mL Na2S2O3 0,001 N/g sampel), Asam Lemak Bebas : 0,158 (mL KOH/g sampel), Bilangan Asam 3 0,045 (mL KOH/g sampel), Derajat Asam 1 0,03 (mL KOH 1 N/g sampel). Sedangkan untuk minyak pembanding, minyak goreng Barco (berasal dari buah kelapa) masih Iebih baik dibandingkan dengan perolehan hasil yang diteliti.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan aktivator terbaik MgCl2 pada karbon aktif mampu meningkatkan kualitas minyak kelapa, dan masih jauh lebih baik dari persyaratan kondisi standar yang telah ditetapkan. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Fathul Karamah
"Karbon aktif dari limbah tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai adsorben untuk meningkatkan mutu minyak goreng curah. Kualitas karbon aktif tergantung pada jenis aktivator yang dihasilkan dan waktu perendaman pada proses aktivasi. Pada penelitian ini digunakan MgC12 dan NaCl sebagai aktivator arang dengan memvariasikan waktu perendamannya. Kualitas karbon aktif yang dihasilkan diuji dengan menggunakan karbon aktif tersebut sebagai adsorben untuk meningkatkan mutu minyak goreng curah. Minyak goreng yang telah melalui proses adsorpsi tersebut dibandingkan dengan minyak goreng kemasan yang diolah dengan cara modern. Analisis terhadap minyak goreng yang dilakukan adalah pengujian nilai kekeruhan, pengujian bilangan peroksida, pengujian bilangan asam dan derajat asam, dan pengujian kadar asam lemak bebas.
Setelah dilakukan aktivasi secara kimia, luas permukaan, volume pori dan ukuran pori dari karbon meningkat, dari sebelumnya sebesar 9,39 m2/gram; 3,239x10-3 cc/gram dan 6,581 A menjadi 220,1 m2/gram; 1x10"i cc/gram dan 9,477 A untuk aktivator NaCl; dan 256,6 m2/gram; 1,225x10-' cc/gram dan 10,12 A untuk aktivator MgC12. Aktivator MgC12 memberi pengaruh yang lebih baik dibandingkan aktivator NaCl terhadap mutu karbon aktif yang dihasilkan dengan waktu perendaman terbaik 5-6 jam. Persentase kenaikan mutu minyak berdasarkan nilai kekeruhannya masing-masing adalah sebesar 87,5 %. Persentase kenaikan mutu minyak berdasarkan bilangan peroksidanya, untuk NaCl dan MgC12 masing-masing adalah 68,2 % dan 83,2 %. Persentase kenaikan mutu minyak ditinjau dari bilangan asam dan derajat asam masing-masing untuk NaCl adalah 30,4 % dan 91,6 % dan untuk MgC12 adalah 87,1 % dan 97,2 %. Persentase kenaikan mutu minyak ditinjau dari kadar asam lemak bebas yang mampu diadsorb yaitu 93,4 % untuk NaCl dan 96,6 % untuk MgC12."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Helmawan
"Karbon berukumn antara 0,063 mm dan 0,125 mm terbuat dari tempurung kelapa, diaktifkarn dengan Iarutan aktivator MgCl2 dan NaCl dengan variasi waktu 1,2,3,4,5,6,9, 12,24 dan 43 jam, dan diperoleh waktu perendaman terbaik selama 5-6 jam.
Karbon aktif dengan aktivator MgCl2 merupakan adsorben terbaik untuk memucatkan dan meningkatkan kualitas minyak goreng curah (Crude Palm Oil-CPO, tradisional).
Hasil-hasil yang diperoleh adalah:
1. Kejernihan minyak sebesar 3 NTU (sebelumnya 10 NTU), dengan pembanding minyak Delima (DEPKES No : 231309026037) sebesar 2 NTU menjadikan minyak lebih jernih.
2. Kandungan asam Iemak bebas adalah 0,17 % (sebelumnya 0,474 %), pembanding 0,125 %. Batas rnaksimum untuk kandungan asam lemak bebas menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN) adalah 5 %.
3. Berkurangnya kandungan asam lemak bebas dalam minyak menyebabkan berkurangnya gejala batuk, dan tidak terdapatnya lapisan tipis pada lidah sewaktu dikonsumsi.
4. Bilangan Peroksida yang menurun, dari sebesar 2,41 % menjadi 0,97 %, pembanding 0,68% dengan batas maksimal yang keluarkan oleh BSN sebesar 6 %, menyebabkan minyak tidak mudah rusak walaupun mengalami kontak Iangsung dengan oksigen di udara.
5. Bilangan asam dan derajat asam yang semula sebesar 0,223 dan 0,398 berkurang menjadi 0,05 dan 0,09, dengan besar pembanding yaitu 0,045 dan 0,079.
6. Perbandingan luas permukaan, volume, pori dan ukuran pori karbon sebelum/karbon sesudah aktivasi adalah 9.39/256.6 m2/gram, 0.003239/0.1225 cc/gram dan 6.581/10.12 A."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachri Munadi
"Kilang minyak di Indonesia menghasilkan vacuum residue dari unit distilasi vakum, dimana pemanfaatannya masih sangat rendah. Sebagai residu minyak berat, vacuum residue mengandung hidrokkarbon aromatik tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan karbon aktif dengan luas permukaan tinggi. Karbon aktif saat ini banyak digunakan sebagai gas storage dan electric double layer capacitor (EDLC). Electric double layer capacitor (EDLC) dengan elektroda karbon aktif diketahui memiliki kapasitas tinggi untuk penyimpanan energi. Vacuum residue bersifat isotropik, dapat dipirolisis membentuk karbon anisotopik yang memiliki struktur kristal yang tinggi sehingga meningkatkan kekuatan mekanik karbon aktif. Dalam penelitian ini, vacuum residue dicampur dengan dehydrated castor oil yang mengandung conjugated double bonds, kemudian dilakukan pirolisis dengan heating rate 5oC/menit sampai suhu maksimum 450oC dengan holding time pada suhu maksimum selama 90 menit. Penambahan dehydrated castor oil pada vacuum residue dilakukan dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15%. Minyak jarak dapat diperoleh dari tanaman minyak jarak, yang banyak ditanam di Indonesia, melalui proses ekstraksi biji jarak. Dehidrasi minyak jarak dilakukan menggunakan katalis natrium bisulfat dan melalui heat treatment pada suhu 230oC. Pirolisis vacuum residue dan penambahan dehydrated castor oil dari 0%wt, 5%wt, 10%wt, dan 15%wt mengurangi rasio atom C/H dari prekursor, berturut-turut dari 1,82 menjadi 1,50; 1,48; dan 1,45. Produk pirolisis vacuum residue dan dehydrated castor oil digunakan sebagai prekursor untuk proses aktivasi dan karbonisasi pembuatan karbon aktif. Aktivasi dilakukan dengan menggunakan larutan KOH yang diimpregnasi pada prekursor dan dilanjutkan dengan karbonisasi dengan heating rate 5oC/menit hingga 700oC dan holding time selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak jarak pada vacuum residue berturut-turut dari 0%wt, 5%wt, 10%wt, dan 15%wt dapat meningkatkan luas permukaan karbon aktif dari 150,32 m2/g menjadi, 236,97; 290,99; dan 357,78 m2/g.

Crude oil refineries in Indonesia produce much waste in the vacuum distillation as vacuum residue, but its utilization is still low. As heavy oil residue, vacuum residue contains high aromatics and therefore high carbon which can be utilized as raw material to produce high surface area activated carbon (AC). Such a AC is widely used in the field of gas storage and electric double-layer capacitors (EDLCs). Electric double-layer capacitors (EDLCs) with activated carbon electrodes are known to have higher capacity for energy storage. Vacuum residue containing isotropic aromatics can be pyrolysed to form anisotopic aromatics which has high crystalline content thus increasing mechanical strength of AC. In the present work, vacuum residue was mixed with dehydrated castor oil as conjugated double bond source, then followed by pyrolysis at heating rate of 5oC/min until 450oC and holding time at 450oC for 90 minutes. The amount of dehydrated castor oil added to vacuum residue was varied at 0%, 5%, 10%, and 15% weight of vacuum residue. Castor oil can be obtained from castor oil plants, which are widely grown in Indonesia, by extraction process of castor bean. Dehydration of castor oil used a catalyst of sodium bisulfate to obtain conjugated double bonds. Co-pyrolysis of vacuum residue and addition of conjugated double bonds reduce C/H atomic ratio precursors, from 1.82 to 1.50, 1.48, and 1.45. Product of co-pyrolysis of vacuum residue and dehydrated castor oil was used as a precursor to prepare for activation and carbonization. The activation was conducted by activating the precursor with KOH solution and followed by carbonization at heating rate of 5oC/min until 700oC and holding time at 700oC for 30 minutes. The results show that the addition of castor oil by 0%wt, 5%wt, 10%wt, and 15%wt improved pore surface area from 150.32 m2/g, 236.97, 290.99, and 357.78 m2/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Hendrawan
"Kilang minyak bumi menghasilkan vacuum residue dari unit distilasi vakum, yang sekarang tidak banyak digunakan. Campuran dari vacuum residue dan senyawa ikatan rangkap terkonjugasi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan prekursor karbon aktif karena senyawa tersebut membentuk mesofasa yang stabil pada temperatur tinggi untuk memungkinkan terjadinya polimerisasi aromatik pada vacuum residue. Minyak jarak, yang tersedia di hutan tropis di Indonesia, dapat didehidrasi untuk membentuk senyawa ikatan rangkap terkonjugasi. Polimerisasi membentuk pitch yang mengandung aromatik dengan tingkat polimerisasi yang berbeda-beda sehingga luas permukaan pori yang tinggi dari karbon aktif dapat dicapai. Proses selanjutnya adalah karbonisasi pitch untuk membentuk karbon aktif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan minyak jarak hasil dehidrasi terhadap luas permukaan pori dan amorphicity ketidakaturan kristal. Amorphicity yang tinggi akan menghasilkan luas permukaan pori yang tinggi. Luas permukaan pori dan amorphicity dibandingkan pada sampel karbon aktif yang berasal dari vacuum residue tanpa dan dengan variasi penambahan 5 , 10 , dan 15 berat minyak jarak. Selama proses pirolisis terjadi polimerisasi aromatik, terbukti dengan peningkatan kandungan Haromatik mencapai 1.65 . Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penambahan 15 minyak jarak dapat memperbesar luas permukaan pori sebesar 27 dari 720 m2/g menjadi 1064 m2/g serta meningkatkan amorphicity karbon aktif.

Petroleum refinery produces vacuum residue in a vacuum distillation unit, which is now not much utilized. Mixture of the vacuum residue and a conjugated double bond compound can be used as feedstock to produce activated carbon precursor because the compound forms a stable mesofasa at high temperature to allow polymerization of aromatik compounds in vacuum residue. Castor oil, which is available in tropical forest in Indonesia, can be dehydrated to form conjugated double bond compounds. Polymerization can form a pitch with different extents of polycyclization of aromatiks so that high surface pore area of the activated carbon can be achieved. The subsequent process was carbonization of the pitch to form activated carbon.
The purpose of this study is to examine the effect of the addition of dehydrated castor oil on the pore surface area and the amorphicity of the activated carbon. High amorphicity leads to high pore surface area. During the pyrolysis process, polymerization aromatics occured, as evidence increasing in the content of Haromatic by 1.65. The pore surface areas and amorphicities were compared in activated carbon samples originated from vacuum residue without and with addition of castor oil with variations of 5, 10, 15 by weight of castor oil. The experiment results show that the addition of 15 of castor oil improved pore surface area by 27 from 720 m2 g to 1064 m2 g and increased the amorphicity of the activated carbon particles.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1992
S27964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Kohoin Marandei
"Penelitian ini berupaya untuk membuat Contrast Detail Structured Phantom yang dapat digunakan untuk menguji kualitas citra pada modalitas mamografi. Material latar yang digunakan adalah minyak kelapa dan minyak kelapa sawit sebagai cairan yang mirip dengan Adiposa. Penelitian ini juga menggunkan timah sebagai target yang merepresentasikan adanya sel kanker. Tujuan utama penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan Contrast Detail Structured Phantom dalam menghasilkan citra yang lebih akurat dan responsif terhadap variasi dosis, sekaligus mengatasi permasalahan variabilitas yang tinggi pada struktur latar. Penelitian ini dibagi menjadi 4 tahap, yaitu; persiapan bahan, pembuatan fantom, pengujian fantom, dan evaluasi hasil uji fantom. Tahap persiapan meliputi persiapan desain dan pembuatan fantom serta persiapan material isian latar. Tahap pembuatan fantom meliputi memasukan material isian kedalam fantom. Tahap pengujian fantom meliputi tahap validasi dan uji kualitas citra. Pada tahap validasi, faktor eksposur dan nilai piksel rata-rata citra fantom dibandingkan dengan mamogram pasien. Tahap uji kualitas citra menggunakan parameter uji full width half maximum (FWHM) untuk menilai ketajaman citra serta signal difference-to-noise ratio (SDNR) untuk menilai kontras pada 3 level dosis (0,5 AEC, AEC, dam 2 AEC). Faktor eksposur arus waktu tabung fantom memiliki kesamaan 93,7% (fantom 1) dan 89,4% (fantom 2) dengan faktor eksposur arus waktu tabung pasien, fantom cukup sensitif terhadap dosis dilihat dari tren nilai SDNR yang meningkat mengikuti meningkatnya dosis, FWHM mengindikasikan modalitas mamografi menghasilkan citra yang cukup tajam, sedangkan untuk nilai variabilitas masih cukup tinggi. Fantom dapat digunakan untuk menggantikan organ payudara juga dapat dimanfaatkan untuk menguji kualitas citra modalitas mamografi.

This research strives to create a Contrast Detail Structured Phantom that can be used to test image quality in mammography modalities. The background material used is coconut oil and palm oil as a liquid similar to Adipose. This research also uses lead as a target that represents the presence of cancer cells. The main objective of this research is to improve the ability of the Contrast Detail Structured Phantom to produce images that are more accurate and responsive to dose variations, while also overcoming the problem of high variability in background structures. This research is divided into 4 stages, namely; preparation of materials, making phantoms, testing phantoms, and evaluating phantom test results. The preparation stage includes preparing the design and making the phantom as well as preparing the background filling material. The phantom manufacturing stage includes inserting the filling material into the phantom. The phantom testing stage includes the validation stage and image quality testing. In the validation stage, the exposure factor and average pixel value of the phantom image are compared with the patient's mammogram. The image quality test stage uses full width half maximum (FWHM) test parameters to assess image sharpness and signal difference-to-noise ratio (SDNR) to assess contrast at 3 dose levels (0.5 AEC, AEC, and 2 AEC). The time current exposure factor of the phantom tube is similar to 93.7% (phantom 1) and 89.4% (phantom 2) with the patient tube time current exposure factor, the phantom is quite sensitive to dose seen from the trend of SDNR values which increase following increasing dose, FWHM indicates that the mammography modality produces quite sharp images, while the variability values are still quite high. The phantom can be used to replace the breast organ and can also be used to test the image quality of mammography modalities.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Fazar Indah
"Virgin Coconut Oil (VCO) adalah produk turunan kelapa berupa minyak kelapa mumi memiliki keunggulan kadar asam laurat yang tinggi serta diproses tanpa menggunakan panas. Produk ini memiliki nilai tambah yang sangat menunjang perkembangan industri kelapa nasional. Proses pembuatan VCO secara sederhana dilakukan dengan beberapa cara, antara lain enzimasi, ekstraksi, dan pengadukan. Pada penelitian ini, dibuat VCO dengan dua cara yaitu dengan metode pengadukan dengan alat pengaduk gantung elektrik dengan kecepatan putar 1000, 1300, dan 1500 rpm dan juga dengan metode enzimasi yang menggunakan crude enzim bromelin dari sari buah nanas.
Kedua metode ini dibandingkan untuk mendapatkan metode yang terbaik dari keduanya. Pengadukan dilakukan untuk memecah emuisi kanil, dengan cara mekanisasi. Energi dari pengadukan memecah globula-globula emuisi sehingga terbentuk tiga fasa yaitu minyak, air dan kanil. Penggunaan sari buah nanas yang mengandung crude enzim bromelin sebagai katalisator, dapat membantu reaksi biokimia, yaitu dalam reaksi pemecahan globula kanil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengadukan dengan kecepatan putar 1300 rpm lebih baik dari pada metode enzimasi, dengan hasil yang dicapai sebanyak 16,33 ml/100 gram kelapa parut atau 455 ml kanil dan kadar asam laurat mencapai 39,12% terhadap keseluruhan asam lemak dalam VCO."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsie
"Penelitian mi dilakukan untuk mengetahui pengaruh pencekokan
minyak kelapa bekas-gorengan terhadap badan Malpighi ginjal mencit (Mus
musculus) galur Swiss. Pencekokan dilakukan terhadap 30 ekor mencit
yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu masing-masing kelompok
mencit dicekok minyak kelapa yang belum dipakai untuk menggoreng tahutempe
(K I); minyak kelapa bekas-gorengan tahu-tempe berturut-turut 9, .18,
27 kali (K II, K III, dan K IV); dan CCL (K V. Untuk kelompok kontrol negatif
(K I) dan kelompok perlakuan (K II, K III, dan K IV) sampel mmnyak dicekokan
pada han ke-1, ke-3, dan ke-5, sedangkan untuk kelompok kontrol positlf 3
(Ky) Cd 4 dicekokan pada han ke-6.
Hasil uji perbandingan berganda pada (= 0,05 menunjukkan adanya
perbedaan nyata antara K I dengan K II, K III, K IV dan K V; antara K II
dengan K IV dan K V; antara K III dengan K IV dan K V; dan antara K IV
dengan KV.
Pengamatan mikroskopik terhadap badan Malpighi ginjal mencit
dilakukan setelah han ke-8. Pémberian sampel minyak pada kelompok
perlakuan terhadap mencit memperlihatkan struktur histologi yang berbeda
dengan kelompok kontrol negatif. Kerusakan pada badan Malpighi ginjal
mencit mulai tampak pada pencekokan sampel minyak kelapa bekasgorengan
9 kali dan besarnya kerusakan yang terjadi terus meningkat pada pencekokan minyak kelapa bekas-gorengan 18 dan 27 kali. Pencekokan
Cd 4 memperihatkan kerusakan yang paling parah pada badan Malpighi
ginjal, berupa penyusutan glomerulus clan pelebaran jarak pada ruang antar
Bowman. Kerusakan pada badan Malpighi ginjal tampak jelas meningkat
seiring dengan banyaknya ulangan pemakaian minyak bekas-gorengan."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Anggriany
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh karbon aktif berbahan dasar tempurung kelapa sawit dengan bahan pengaktif ZnCl2 terhadap penurunan konsentrasi gas CO serta penjernihan asap kebakaran. Proses aktivasi dilakukan secara kimia dan fisika. Karbonisasi dilakukan pada suhu 400oC selama 2 jam lalu dilanjutkan dengan aktivasi kimia dengan ZnCl2 dengan konsentrasi 25%. Aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas N2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC dan dilanjutkan dengan mengaliri gas CO2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC.
Penelitian ini menghasilkan karbon aktif yang memenuhi Standar Industri Indonesia dengan luas permukaan sebesar 743 m2/gram, kadar air 14,5%, dan kadar abu total 9,0%. Selain itu karbon aktif yang dihasilkan juga dapat diaplikasikan untuk mengadsorpsi gas CO dari hasil kebakaran dengan persen adsorpsi gas CO sebesar 11,3% pada ukuran partikel 50-37 μm.

This research was conducted to determine the effect of activated carbon made from coconut palm with ZnCl2 as activating agent to decrease the concentration of CO gas and fire fumes purification. The activation process is done chemically and physically. Carbonization was carried out at 400oC for 2 hours and then followed by chemical activation with ZnCl2 at concentrations of 25%. Physical activation is done by flowing N2 gas for 1 hour at 850ºC and followed by flowing CO2 gas for 1 hour at 850ºC.
This research produces activated carbon which follows Indonesian Industry Standard with surface area 743 m2/gram, water content 14.5%, and total ash content 9.0%. The activated carbon produced can also be applied to adsorb CO gas from the fire with the percent adsorption of CO gas by 11.3% in the particle size of 50-37 μm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>