Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121649 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gultom, Michael BM
"ABSTRAK
Karbon aktif merupakan bahan yang di kenal sebagai bahan adsorben untuk di gunakan pada sector industri pangan maupun non pangan. Selain itu, penggunaan karbon aktif sangat erat hubungannya dengan usaha perlindungan lingkungan. Semakin ketat pelaksanaan peraturan tentang perlindungan ini, maka pemakaian karbon aktif semakin meningkat.
Pemerintah DKI Jakarta telah mengeluarkan ketetapan baku mutu air minum. Ketetapan tersebut antara lain berisi tentang kandungan logam timbal maksimum yang diperbolehkan dalam air minum sebesar 0.01 mg/L. Sedangkan ?air PAM? yang tersedia memiliki kandungan timbal sebesar 2.3 mg/L. Menyadari hal tersebut, maka dimulailah penelitian mengurangi kadar timbal dalam ?air PAM? dengan karbon aktif granular melalui sistim kontinu.
Pada penelitian ini karbon aktif yang diguuakan dipanaskan terlebih dahulu pada temperatur 100 °C selama 24 jam, perlakuan ini dimaksud untuk memeperluas permukaan karbon aktif yang selanjutnya akan digunakan untuk mengadsorpsi timbal dari air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisasi luas permukaan karbon aktif mengalami peningkatan pada saat sebelum aktivasi dan sesudah aktivasi yaitu sebesar 284 m²/gr menjadi 314.4 ml/gr.
Pada saat adsorpsi dengan vadasi waktu kontak didapat kondisi jenuh pada waktu kontak 10 menit disaat jam ke-16 dan pada waktu kontak 20 menit pada jam ke-10.
Untuk mendapatkan ?air PAM" dengan kandungan timbal sebesar 0.01 mg/L (sesuai dengan ketentuan baku mutu) akan di gunakan karbon aktif sebesar 0.061 gr/L air untuk waktu kontak 10 menit dengan Iaju alir sebesar 23.5 ml/menit, dan 0.029 gr/L air untuk waktu kontak 20 menit dengan Iaju alir 1 1.75 ml/menit.
Pada konsentrasi 312.3 untuk mendapatkan ?air PAM? dengan kandungan timbal sebesar 0.01 mg/L, maka diperlukan karbon aktif sebesar 480,44 gram untuk waktu kontak 10 menit dengan Iaju alir sebesar 23.5 ml/menit dan sebesar 227.02 gram untuk waktu kontak 20 menit dengan Iaju alir sebesar 11.75 ml/menit."
2000
S50848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amru Zauda
"ABSTRAK
Karbon aktif merupakan bahan yang dikenal sebagai bahan adsorben untuk digunakan pada sektor industri pangan maupun non paugan. Selain itu, penggunaan karbon aktif sangat erat hubungannya dengan usaha perlindungan lingkungan.
Semakin ketat pelaksanaan peraturan tentang perlindungan lingkungan ini, maka pemakaian karbon aktif semakin meningkat.
Pemerintah DKI Jakarta telah mengeluarkan ketetapan tentang baku mutu air minum. Ketetapan tersebut antara lain berisi tentang kandungan timbal (Pb) maksimum yang diperbolehkan dalam air minum sebesar 0.01 mg/liter. Sedangkan ?air PAM? yang tersedia memiliki kandungan timbal maksimum sebesar 0.05 mg/liter. Menyadari hal tersebut, dimulailah penelitian mengurangi timbal dalam ?air PAM? dengan menggunakan karbon aktif granular dengan sistem Batch.
Pada penelitian ini karbon aktif yang digunakan dipanaskan terlebih dahulu pada temperatur 100℃ selama 24 jam, perlakuan ini dimaksudkan untuk memperbesar luas permukaan karbon aktif. Kemudian karbon aktif yang tetah diaktifasi tersebut digunakan untuk mengadsorb Pb dalam ?air PAM?.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisasi luas permukaan karbon aktif terjadi peningkatan pada saat sebelum aktifasi dan sesudah aktifasi, yaitu 223.6 m2/gr menjadi 323.5 m2/gr. Kemudian menurun setelah mengalami proses adsorpsi, yaitu sebesar 233.4 m2/gr.
Dari hasil pengujian kapasitas adsorpsi karbon aktif dengan variasi jumlah karbon aktif; menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut mengalami brealdrough (kurva terabosan) pada penambahan karbon aktif sebesar 5.5 gr/liter. Sedangkan pengujian kapasitas adsorpsi dengan variasi waktu kontak, menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi mengalami breaktrough (kuva terobosan) pada waktu kontak 20 jam.
Untuk mengurangi kandungan Pb dalam ?air PAM? dari 0.05 mg/liter menjadi 0.01 mg/liter, maka karbon aktif granular yang dibutuhkan sebanyalc 151 gr/liter.
"
2000
S49030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The maximum Cadmium content in tap water based on Drinking Ware Standard Quality of DKI Local
Government, is 0, 01 mg/L. This experiment is aimed to reduce Cadmium content by adsorbtion process
using 8-10 nun granular activated Carbon. By using continous system to adopt the real condition and
the contact time during isothermal adsorption and the time needed to achive equilibrium conditions
are observed The granular carbon is heated at 100 " C for 24 hours and the surface areas change tom
555,6 m2 /gr to 597,6 m2 / gr .The system reaches penetration curve after I4 hours for 10 minutes
contact rime and I8 hours for 20 minutes.
"
Jurnal Teknologi, 15 (3) September 2001 : 336-345, 2001
JUTE-15-3-Sep2001-336
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bachtiar Firdaus
"ABSTRAK
Karbon aktif merupakan bahan yang dikenal sebagai bahan adsorben untuk digunakan pada sektor industri pangan maupun non pangan. Selain itu, penggunaan karbon alctif sangat erat hubungannya dengan usaha perlindungan lingkungan.
Semakin ketat pelaksanaan peraturan tentang perlindungan ini maka pemakaian karbon aktifsemakin meningkat.
DK1 Jakarta telah mengeluarkan ketetapan baku mutu air minum. Ketetapan tersebut antara lain berisi tentang kandungan logam kadmium maksimum yang diperbolehkan dalam air minum sebesar 0.01 mg/L. Sedangkan air yang tersedia rnemiliki kandungan kadmium sebesar 363.6 mg/L. Menyadari hal tersebut maka dimulailah penelitian mengurangi kadar kadmium dalam air dengan karbon aktif granular ukuran 0.8-1.0 mm melalui sistem kontinu.
Karbon aktif yang digunakan dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 100°C selama 24 jam, perlalcuan ini dimaksud untuk memperluas permukaan karbon aktif. Dengan menggunakan Autosorb BET, karakterisasi luas permukaan karbon aktif diukur pada saat sebelum dan sesudah aktivasi, hasilnya mengalami kenaikan yaitu dari 555.5 m2/gr menjadi 597.6 m2/gr.
Pada proses adsorpsi dengan variasi waktu kontak diperoleh kondisi jenuh pada waktu kontak 10 menit disaatjam ke-14 dan pada waktu kontak 20 menit pada jam ke-18. Dengan permodelan Freundlich diperoleh konstanta kesetimbangan adsorpsi (Kr) untuk waktu kontak 10 menit sebesar 4.62l66, sedangkan untuk waktu kontak 20 menit diperoleh konstanta kesetimbangan adsorpsi (Kf) sebesar 6.53l45.
Penurunan konsentrasi air dari 363.6 mg/L menjadi air dengan kandungan kadmium 0.01 mg/L (sesuai ketentuan baku mutu) maka diperlukan karbon aktif sebesar 630.49 gram untuk waktu kontak 10 menit dengan laju alir sebesar 49.06 cm3/menit dan sebesar 548.55 gram untuk waklu kontak 20 menit dengan laju alir sebesar 24.50 cms/menit.

"
2001
S49146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kandungan logam timbal yang diizinkan dalam "Air PAM" sesuai dengan ketetapan baku mutu air minum Penda DKI Jakarta PP No. 20/90 adalah sebesar 0,01mg/L. Sedangkan "Air PAM buatan", kandungan timbal sekitar 310 mg/L. Tujuan penelitian adalah mengurangi kadar limbah dalam "Air PAM buatan" sesuai baku mutu melalui proses adsorpsi dengan menggunakan 200gram karbon aktif granular dengan diameter 0,8-1,3 mm sebagai adsorben. Sistem kontinu digunakan untuk menyesuaikan dengan keadaan sebenarnya dalam dalam penelitian ini ditentukan waktu kontak yang terjadi selama proses Adsorpsi Isothermal dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi kesetimbangan."
Jurnal Teknologi, 15 (2) Juni 2001: 234-241, 2001
JUTE-15-2-Jun2001-234
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riky Maulana Ikhwan
"[Formaldehida merupakan senyawa berbahaya yang terkandung dalam udara indoor dalam bentuk gas. Efek negatif dari menghirup senyawa formaldehida, bagi manusia, bermacam-macam mulai dari bersin-bersin, sakit tenggorokan, keracunan akut, penyakit kulit, hingga kanker. Pada beberapa penelitian sebelumnya senyawa formaldehida dipisahkan dari udara dengan proses adsorpsi. Untuk mengetahui kinerja adsorpsi formaldehida dari udara dengan karbon aktif, dilakukan uji kinerja dengan mengalirkan udara terkontaminasi formaldehida ke dalam kolom berisikan unggun diam karbon aktif. Dalam penelitian ini, kinerja proses diketahui dengan membuat model matematika guna memperoleh kurva breakthrough dengan bantuan software COMSOL Multiphysics 4.4. pada variasi nilai laju alir umpan (40 ml/min – 85 ml/min), konsentrasi awal formaldehida (50 ppm – 200 ppm), serta tinggi unggun karbon aktif (3 cm – 4.5 cm). Selanjutnya, dilakukan simulasi adsorpsi karbon dioksida dari udara untuk mengetahui pengaruh polutan lain terhadap kinerja adsorpsi formaldehida dari udara dengan karbon aktif. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah profil konsentrasi formaldehida luaran akan semakin lambat meningkat ketika laju alir umpan semakin rendah, konsentrasi awal formaldehida semakin rendah, dan tinggi unggun karbon aktif semakin tebal. Didapatkan pula bahwa keberadaan polutan lain (karbon dioksida) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja adsorpsi formaldehida dari udara dengan karbon aktif., Formaldehyde is a hazardous chemical substance that is contained in indoor air in gaseous phase. Negative effects of inhaling formaldehyde for human may vary from cough, sore throat, poisoned, skin disease, even cancer. In many other researches, formaldehyde is separated from air by adsorption process. In order to find out the performance of the adsroption column, performance tests are done by flowing formaldehyde-contaminated air to column containing fixed activated carbon bed. In this research, the process performance is studied by developing a mathematical model to produce breakthrough curves of the adsorption process using COMSOL Multiphysics 4.4. at various gas flow rate (40 ml/min – 85 ml/min), initial conentration of formaldehyde (50 ppm – 200 ppm), and activated carbon bed depth (3 cm – 4,5 cm). Then, a simulation of carbon dioxide adsorption is also done to find out how much other pollutant influences the formaldehyde adsorption process. The result from this research is the concentration of formaldehyde in the outflow needs longer time to increase at lower gas flow rate, lower initial concentration of formaldehyde, and higher activated carbon bed depth. Also, the presence of other pollutant (carbon dioxide) in the air does not have significant effect to formaldehyde adsorption from air using activated carbon.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paskih
"ABSTRAK
Bahan pencemar buangan industri Iogam limbah cairnya salah satunya berasal dari proses pengasaman yang mengandung berbagai ion logam diantaranya adalah ion besi dan seng yang juga sering hadir secara bersama-sama dan kehadirannya pada badan air dengan konsentrasi yang tinggi menyebabkan terdegradasinya kualitas air. Aplikasi karbon aktif untuk mereduksi kandungan kedua logam berat adalah salah satu solusi yang diupayakan.
Penelitian adsorpsi ion Fe dan Zn dengan karbon aklif telah dilakukan. Variabel-
variabel operasi yang divariasikan adalah rasio berat karbon aktif dalam larutan, konsentrasi larutan biner dan waktu kontak. Proses adsorpsi larutan Fe dan Zn dilakukan menggunakan adsorben karbon aktif berukuran 0,8 - 1,0 mm melalui sistem batch seiama 24 jam pada kondisi ruangan (T= 28°C, P = 1 atm). Sebelumnya karbon aktif diaktifasi melalui pemanasan pada kondisi vakum T = 105°C, P = 50 mbar dan t = 12 jam. Proses pemanasan ini meningkatkan volume pori mikro dari 0,1067 cm3/gr menjadi 0,1618 cm3/gr dan meningkatkan luas permukaan karbon aktif dari 212,8 m2/gr menjadi 325 m2/gr.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rasio berat karbon aktif pada larutan biner dalam proses adsorpsi batch memberikan peningkatan prosentasi ion Fe dan Zn terserap yang lebih tinggi namun pengaruh peningkatan ini lebih besar pada penyerapan ion Fe. Prosentasi ion Fe terserap oleh karbon aktif dari larutan biner lebih rendah dibandingkan prosentasi rerserapnya dari larutan tunggal karena pada penyerapan dari larutan biner terdapat persaingan penyerapan. Rentang waktu adsorpsi effektif ion Fe dan Zn dari Iarutannya sebelum kesetimbangan adsorpsi tercapai dan waktu yang dibutuhkan untuk melewati baku mutu adalah berbeda untuk kedua adsorbat yang tenggangya berganlung pada konsentrasi awal masing-masing di dalam larutan dan bergantung pada rasio berat karbon aktif pada Iarutan yang digunakan.

"
2001
S49017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Taufani
"Global warming yang disebabkan oleh meningkatnya kadar CO2 di dalam udara mengakibatkan suhu permukaan bumi memanas. Hal tersebut mempunyai dampak yang sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi. Untuk itu perlu suatu cara agar gas CO2 yang akan dilepaskan ke udara dapat ditangkap/disaring. Adsorpsi adalah salah satu cara atau metode yang efektif untuk mengurangi CO2 yang dikeluarkan. Adsorpsi adalah fenomena fisik yang terjadi antara molekul-molekul gas atau cair dikontakkan dengan suatu permukaan padatan. Penelitian ini membahas tentang kapasitas adsorpsi CO2 pada karbon aktif.
Dalam penelitian ini karbon aktif yang digunakan adalah karbon aktif komersial (Carbotech). Pengukuran adsorpsi menggunakan metode volumetrik (isotermal) pada temperatur 30ºC dengan tekanan 5 bar dan 7 bar. Variasi tekanan CO2 yang dialirkan akan mempengaruhi kapasitas dan laju penyerapan CO2 pada karbon aktif tersebut. Semakin tinggi tekanan maka kapasitas dan laju penyerapan CO2 juga semakin meningkat. Pada tekanan 5 bar karbon aktif komersial memiliki kapasitas sebesar 23,58 mg/gadsorben, sedangkan pada tekanan 7 bar sebesar 33,64 mg/gadsorben, dengan temperatur isotermal 30ºC.

Global warming caused by increase value of carbon dioxide in the air that contribute heat up temperature of earth. These situations have a dangerous impact to life in the earth. For that, we need some processes in order to carbon dioxide catch before release to the air, adsorption is effective way to reduce carbon dioxide which released. Adsorption is phenomena physics which happen between molecule-molecule gas or liquid to contact with a solid surface. This study discusses the capacity adsorption CO2 at activated carbon.
In this research the activated carbon used is a commercial active carbon (Carbotech). Adsorption measurement use volumetric method (isothermal) at temperatures 30ºC with 5 bar pressure and 7 bar. Variations in pressure CO2 will affect the capacity and the rate of adsorption of CO2 at activated carbon. The higher the pressure, capacity and the rate of adsorption of CO2 are also increasing. Commercial activated carbon has adsorption capacity of CO2 25,82 mg/gadsorbent at 5 bar pressure and 31,28 mg/gadsorbent at 7 bar pressure and 30ºC isothermal temperature.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50990
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cantor, Abigail F.
Boca Raton: CRC Press, Taylor &​ Francis Group, 2018
628.1 CAN w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>