Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174444 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Kanedi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S48793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfakhri
"Indonesia dlkenal sebagai negara agraris, merupakan negara tropis yang kaya akan hasil bumi yang berlimpah ruah. Banyak sekali hasit buah-boahan yang dihasilkan di seluruh peolosok daerah, diantaranya adalah buah nangka, Namun dikarer.akan karakteristik buah nangka yang cepat busuk apabila kulitnya sudah terbuka dan harganya turun pada saat musim nangka maka petani enggan mencari alternatif dalarn mengolab buab nangka, Melalui proses pengeringan maka basil panen buah nangka yang berlimpah sebagian dapat diawetkan sehingga kerugian pasca panen, khususnya bagi petani buah nangka dapat dihind3li Pengeringan vakum merupakan salah satu telmik pengeringan yang sudah banyak dikenal orang, Dengan mernanfaatkan telmik pengeringan vakum, pengeringan buah nangka dapat dilakukan dengan pembuatan alat pengering valrum yang sederhana dan murah, Dalam percobaan ini temperatur udara yang masuk alat pengering valrum dan tekanan kevakuman divariasikan. Dari variasi tersebut akan diperoleh berapa jumlah massa air yang menguap dari basil pengukuran, Pengukuran yang dila1:ukan adalah dengan menimbang berat dari buab nangka segar yang sudah dibuang bijinya sebelum divakum dan sesudab divakum dalam waktu yang sudah ditentukan, Dengan peroohaan ini juga nantinya diberikan rekomendasi perbalkan alai pengering vakum sehingga nantinya diharapkan pengeringan nangka dapat berlangsung optimum,"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rachman
"Pada proses pengering semprot apabila menggunakan temperatur tinggi dapat menyebabkan degradasi pada material sensitif panas seperti vitamin A padaa buah tomat. Dengan demikian temperatur harus diturunkan untuk menghindari degradasi tersebut namun akan berdampak pada lambatnya pengeringan. Untuk mengatasi ini dapat digunakan dehumidifier untuk menurunkan kelembaban udara pengering sehingga laju pengeringan menjadi lebih cepat. Namun, penambahan dehumidifier ini membutuhkan daya tambahan yang akan meningkatkan konsumsi energi spesifik dari sistem. Dehumidifier pada penelitian ini menggunakan sistem refrigerasi yaitu memanfaatkan evaporator sebagai dehumidifier dan memanfaatkan sebagian panas yang dibuang di kondensor untuk preheater. Dari penambahan sistem refrigerasi ini harus dilakukan penelitian pula untuk konsumsi energi spesifiknya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa vitamin A pada tomat mengalami kerusakan yang sangat signifikan diantara suhu 90°C dan 120°C. Dan konsumsi energi spesifik terendah terjadi saat kelembaban udara minimun, debit udara pengering maksimum dan suhu pengeringan maksimum pada penelitian ini yaitu suhu keluaran evaporator 10°C, debit 450 lpm dan suhu heater 120°C.

In spray drying process if the air drier temperature is high, it can degrade heat sensitive materials like vitamin A on tomato. Hence, the temperature must be lowered to avoid the degradation, however, it makes drying rate slower. To overcome this problem, dehumidifier can be used to low the air humidity so the drying rate faster. However, the addition of dehumidifier need the more power increasing the specific consumption energy of the system. The dehumidifier in this research, used refrigeration system to utilize evaporator as dehumidifier and used the heat rejected on condensor to preheat the air drier. This addition need to be evaluated on the specific energy consumption. The result of this research shows that vitamin A on tomato degrades significantly between temperature 90oC and 120°C. And the minimum specific energy consumption occurs when the humidity is minimum, the air drier flow rate is maximum, and the temperatur of air drier is maximum. In this research the humidity is when the outlet temperatur of air drier from evaporator is 10°C, the flow rate is 450 lpm, and the temperatur of air drier is 120°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yugo Sumbodo
1998
S36966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprianto Dwi Ulmansyah
"Dalam dunia pertanian, pengeringan merupakan salah satu proses terpenting untuk menjaga kualitas bahan basil pertanian dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Ada beragam jenis pengering yang dapat digunakan untuk mengeringkan hasil-hasil pertanian, salah satunya adalah pengering tipe rotari atau berputar.
Teknis pengering yang akan diuji disini sangat sederhana sehingga diharapkan dapat dengan mudah diaplikasikan oleh banyak kalangan petani. Gambaran umuln pengering tipe rotari ini adalah material yang akan dikeringkan dimasukkan ke dalam sebuah silinder berongga yang berputar dengan menggunakan suatu mekanisme motor, kemudian dipanaskan dengan menggunakan kompor. Udara hasil pemanasan silinder dihembuskan ke dalam ruang pengering, dengan mekanisme tersebut diharapkan pengeringan akan terjadi secara kontinyu hingga mencapai titik jenuh di keluaran silinder. Lamanya proses pengeringan dapat diatur dengan merubah putaran silinder atau dengan menaikkan temperatur pemanasan silinder.
Jenis material yang digunakan sebagai contoh pengujian adalah berupa jagung pipilan yang divariasikan jumlahnya ketika masuk ke dalam silinder. Begitu juga dengan aliran udara panas yang ditiupkan ke dalam ruang silinder divariasikan untuk mangetahui efektifitas alat dalam pengeringan.

In agriculture, drying process is one of the most important processes to keep the quality of farrning’s crops good, There are many kind of dryer that can he used to dry farming’s crops; one of those is rotary dryer.
This type of dryer, which will he tested, is the simple one that farmer can use this machine easily. General description of rotary dryer is that material, which is wanted to be dried, is gotten into a rotary hollow pipe, than the pipe will be heated by some burner. The hot bumed air is blowed into drying space in order to make the process runs continuously until the air get saturated in the other side of pipe. The duration of drying process can be arranged by changing the rotary of pipe or by increasing the heating ofthe pipe.
Corn, will be used as the sample of the test. Quantity of material that enters the pipe will be variated. Also the heated airflow will be variated to know 'the eiifectivity of instrument in drying process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdiansyah
"Pengkondisian udara merupakan salah satu faktor penting yang mendukung perindustrian. Pengkondisian udara dapat berupa penurunan moisture (kandungan uap air) dari udara, dimana untuk keper!uan itu dikembangkanlah berbagai janis dehumidifier (pengering udara), selah satunya adalah rotary desiccant dehumidtfter (pengenng udara sistem desikan putar). Skripsi ini mempresentasikan eksperimen dan analisa terhadap efektiVItas, suatu ukuran kemampuan penurunan kelembaban (rasio kelembaban) udara proses, dengan memperhatlkan pengaruh temperatur udara yang memasuki regenerasi terhadapnya.
Penelitian dilakukan dengan menguji rotary desiccant dehumidifier bermerek Munters Avfuktare MD 16 yang menggunakan UCI (Lithium Chloride) berwujud padat sebagai media penyerap uap air. Dehumidifier ini memiliki roda desikan yang berdiameter 535 mm dan tebal 100 mm yang berputar dengan kecepatan 10 rph.
Eksperimen tersebut menghasilken data temperatur bola kering dan temperatur bola basah pada keadaan masuk dan keluar untuk aliran udara proses dan regenerasi Kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan program CATH (Computer Aided Thermodynamics) untuk mendapatkan sifat­sifat termodinamik. Dari sifat sifat termodinamik itu, dikembangkanlah perhitungan terhadap efektifitas pengering udara tersebut.

Air conditioning is one of significant factors wh1ch supports industry. The process can be lowering moisture content of the air, that for the purpose, many kinds of dehumidifiers have been developed, one of them is rotary desiccant dehumidifier. This paper presents experiment and analyzing of the effectiveness, the value of dehumidifier's capability for lowering process air's humidity, especially when its influenced by the changing of the temperature of regeneration air before entering the desiccant.
The experiment was dor1e by using rotary desiccant dehumidifier of Munters Avfuktare MD 16 which has LiCI (Lithium Chloride) for its solid adsorbent This dehumidifier has rotary bed which has 535 mm diameter and 100 mm thickness and is rotated in 10 rph.
The experiment gave information about dry bulb and wet builb temperatures of process and regeneration airflows, when they were entering and leaving the desiccant In order to gain the values of thermodynam1cs parameters for every state, the information can be manipulated by using CATH (Computer Aided Thermodynamics) software. And then the value of effectivity can be calculated."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Djatikusumo S.
"Suatu bahan dengan kadar air yang tinggi memiliki sifat rentan terhadap pembusukan karena aktivitas bakteri pada kadar air tinggi cukup besar. Untuk itu perlu dilakukan proses pengeringan guna mengurangi kadar air larutan. Proses pengeringan yang paling umum digunakan dalam pengeringan bahan berbentuk larutan adalah Spray Drying. Pada umumnya spray dryer digunakan untuk industri makanan seperti pembuatan susu dan kopi instan. Pada proses ini larutan dikabutkan dengan menggunakan pengatom kemudian dikeringkan dengan menggunakan media panas.
Hasil dari pengeringan ini biasanya berupa serbuk dengan kadar air yang sedikit. Penelitian mengenai spray drying dilakukan untuk mengetahui pengaruh temperatur pengeringan dan mass flow terhadap laju pengeringan dan efisiensi alat pengering. Data eksperimen dari penelitian ini menunjukkan bahwa laju penguapan dan efisiensi alat pengering akan meningkat sebanding dengan peningkatan mass flow bahan dan temperatur pengeringan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Triyanto
"ABSTRAK
Salah satu program penghematan energi adalah pemanfaatan sumber energi secara e_[)?3.s'ien dengan menekan kerugian energi dan memargfaatkan kembali panas Iebih. Panos lebih pada .sistem pendingin konvensional di sisi kondensar cufwp besar dan tidak dimanfaatkan. Pans tersebut dilepaskun Ina media pendingin re_/Hgeran, yaitu melalui air arau udara.
Dengan hen! recovery condenser dan beberapa alat pelanglmp laimgya, _nada sistem mesin pendingin, didapat siszem yang lebih ejfekzzlf dan e_[}?lsien. Sistem ini mampu menank kembali panes Iebzh pada kondenser dan dapat dimanfaatlam :mink proses pemanasan adam alan air.
Heat recovery condenser yang digunakan adalah kondensor berpandingin air; sehingga panas yang dilepaskan oleh rafrigeran disarap oleh aliran massa air. Sehingga terjadi parpindahan energi panas dari refrigeran kepada air.
Skripsi ini menganalisa pemanfaatan heal recovery condenser :mink prose: pemanasan pada sistem pengkondisian udara dan pemanasan air. Analisa yang dilakulran bertujuan unruk mengezahui penghemaran energi dan Iwnnzmsi bahan baimr pada siftem. Selanjutnya melalmkan perbandlngan antara Siszem perzgkondisian udara dan pernerruhan air hangat pada kebumhan yang sama antara mesa):
pendingin dengan heat recovery oondenver dan mesin pendingin yang konvensional (tidal: memanfaatkan panas Iebih pada kondensor).

"
1996
S36563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>