Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68378 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Refrigerasi merupakan salah satu terapan teori termodinamika yang banyak
dijumpai dalam industri-industri komersial. Kompresor merupakan bagian penting
dari peralatan refrigerasi.
Pada penelitian ini dipelajari pengaruh penggantian kompresor terhadap
unjuk kenja sistem refrigerasi, dengan tinjauan pengaruh daya kompresi terhadap
Coefisien Of Performance (COP), efek refrigerasi dan eftisiensi kompresi. Penelitian diiakukan terhadap Unit retiigerasi R-15 yang terdapat pada BOC Cryoplant milik PT. BOC GASES INDONESIA yang menggunakan sistem kompresi uap. Untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi pada kondisi operasi maka dilakukan perbandingan antara kondisi tersebut dengan kondisi ideal/disain. Perbandingan ini dapat dikembangkan, sehingga penyebab penyirnpangan dapat diketahui. Metode tersebut dikenal dengan istilah trouble-showing.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penggantian kompresor terdapat perbaikan pengaruh daya kompresi terhadap Coefisien Of Performance (COP), efek refrigerasi dan effisiensi kompresi. Semakin meningkat daya kompresi maka semakin menurun harga COP, efek refrigerasi dan efisiensi kompresi atau sebaliknya. Setelah penggantian, COP yang diperoleh bila daya kompresi turun menjadi 75 kW adalah 4.13" Sedangkan sebelum penggantian, dengan daya kompresi yang sama, besarnya COP tersebut adalah 3.4. Selain itu, setelah penggantian kompresor penggtmaan claya listrik kompresor, turun menjadi antara 109.71 hingga 113.98 kW dari sebelum penggantian sebesar antara 132.67 hingga 137.08 kW.
Analisis trouble shooting menunjukkan terjadinya penyimpangan pada
kudua kondisi operasi bila dibandingkan dengan kondisi disain. Hal ini
mengindikasikan adanya impuritis pada refrigeran, fouling pada evaporator dan
kekurang-sempurnaan sub cooler bekerja. Sedangkan kondensor yang digunakan,
masih bekerja sesuai dengan yang diharapkan yaitu unjuk kerja sebelum dan
setelah penggantian kompresor cenderung sama. Semakin meningkatnya laju
pelepasan kalor maka semakin meningkat pula laju alir pengembunan dan rasio
peiopasan kalor unit R-15."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahoney, Edward F.
"Electricity, Electronics and Wiring Diagrams for HVACR is a complete, simple, and up-to-date guide to the essentials of electricity and electronics for technicians working in today's HVACR field. Part I gives students a firm foundation in the electrical and electronics concepts utilized in HVACR. Then, using these concepts, Part II presents a wide variety of practical circuits and systems, addressing the challenges HVACR technicians are likely to encounter most often. Building on the diagrams and solutions provided here, students will be able to address even the most complex circuits and problems they will encounter in the field. New topics in this edition include Kirchoff's Law, Vector Analysis of AC Circuits, high-efficiency ECM motors, and remote control thermostats. Designed for simplicity, this text presents clear objectives, easy-to-understand explanations, and well-focused review questions"
New Jersey: Pearson/Prentice Hall, 2006
697 MAH e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu
"Air yang telah diolah dan memenuhi standar kesehatan, dimasukkan kedalam cetakan es (ice cans), cetakan es yang telah terisi air dimasukkan (direndam) didalam tangki yang berisi air garam untuk proses pembekuan, dimana permnukaan air garam didalam tangki ada diatas permukaan air didalam cetakan. Sistem utama yang digunakan pada sebuah pabrik pernbuat es adalah sistem reliigerasi. Dalam hal ini sistem refrigerasi yang digunakan adalah sistem refrigerasi kompresi uap dengan amonia sebagai refrigeran. Sistem pendinginan yang digunakan dalam proses pembuatan es ini adalah sistem pendinginan tidak langsung. Yaitu air didalam cetakan yang akan dibekukan dimasukkan kedalam tangki yang berisi media pendingin kedua (secondary coolcmts). Sebagai secondary coofants digunakan Iarutan garam (sodium chloride, NaCl), yang selanjutnya biasa disebut brine atau air garam. Air garam inilah yang akan didinginkan oleh reirigeran (amonia), yang selanjumya akan membekukan air didalam cetakan dimana air garam sendiri tidak ikut membeku. Pembahasan perancangan ini meliputi perhitungan ccrakan es dan tangki pembeku yang dibumhkan, perhitungan beban pendinginan, laju aliran refrigeran yang diperlukan, perhitungan kompresor, kondensor, menara pendingin, dan pemipaan sistem. Sehingga diperoleh data-data teknis masing-masing bagian yang diperlukan. Selain pemipaan sistem refrigerasi, juga dibahas perancangan sistem pemipaan untuk sistem pengisian cetakan es (ice cans filling system) dan sistem pemipaan untuk udara pengaduk pada cetakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afda Rusyada
"Penelitian ini membandingkan sistem refrigerasi cascade yang menggunakan refrigeran R22 terhadap R290 pada sirkuit temperatur tinggi (high-stage) dengan memvariasikan bukaan katup ekspansi pada sirkuit temperatur rendah (low-stage). Variasi yang dilakukan adalah kondisi Normally Closed, 75% Normally Closed, dan 50% Normally Closed. Sirkuit pada temperatur rendah menggunakan refrigeran campuran R170/R744 (66.67/33.33) dalam % massa. Parameter yang dibandingkan adalah COP dan temperatur evaporasi pada sisi HS yang menggunakan R22 dengan HS menggunakan R290.
Dari hasil pengujian dengan menggunakan refrigeran R290 pada sisi HS diperoleh COP tertinggi dan temperatur evaporasi terendah. Temperatur evaporasi terendah dicapai pada sisi low-stage -82.8°C dengan menggunakan R290 pada HS pada kondisi variasi XV Normally Closed pada tekanan suction 1 bar dan tekanan discharge 11.5 bar. Sedangkan COP terbesar diperoleh dengan skala COP 2.89 menggunakan R290 sebagai refrigeran HS pada variasi katup Normally Closed pada tekanan suction 1 bar dan tekanan discharge 11.5 bar dengan temperatur -16.4°C.

This study compared a cascade refrigeration system that uses R22 to R290 in the high temperature circuit with a variations on the manual expansion valve in the low-stage. These variations were Normally Closed, 75% Normally Closed, and 50% Normally Closed. The system also uses new binary mixture of R170/R744 (66.67/33.33 in % mass) to perform in the low-stage circuit. The parameters that is being analized and collated from this study were COP and evaporating temperature of the high-stage circuit that uses R22 towards R290.
This experimentation indicates the high-stage circuit that uses R290 as a refrigerant has higher COP and lower evaporating temperature than using R22. Lowest evaporating temperature obtained in the low-stage was -82.8°C using R290 in the high-stage with a Normally Closed XV variation while the suction and discharge pressure are 1 bar and 11.5 bar. The highest COP was reached by 2.89 using R290 as the refrigerant in the highstage in a Normally Closed XV variation. The pressure of the suction and discharge were 1 bar and 11.5 bar with a temperature of -16.4°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50756
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Studi eksperimental yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengestimasi kemampuan ejektor dalam meningkatkan efisiensi energi dari sistem refrigerasi yaitu dengan melakukan modifikasi yang menempatkan ejektor sebagai piranti langkah kompresi kedua. Pengujian dilakukan terhadap dua macam siklus refrigerasi yaitu refrigerasi sistem konvensional dengan refrigerasi yang memanfaatkan ejektor sebagai kompresi kedua yang nanti akan dibandingkan untuk mengetahui karakteristik COP serta efisiensi energi masing-masing siklus. Adapun beban pendinginan yang dilakukan yaitu dengan mengatur temperatur Tin pada 30 oC, 35 oC, 40 oC dan 45oC. Hasil dari penelitian ini yaitu unjuk kerja yang diperoleh dari mesin AC untuk COP mengalami penambahan sebesar 0,814, kerja kompresor mengalami penurunan sebesar 5,284 kJ/kg, penghematan yang didapat sebesar 0,187 kW dan penambahan efisiensi 8%. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan maka dengan adanya penambahan piranti ejektor pada mesin AC dapat memberikan kinerja yang lebih baik dan penghematan energi dibandingkan dengan yang tidak mengunakan ejektor (konvensional)."
600 TEKNOSAINS 1:11 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rikko Defriadi
"Efisiensi merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan suatu system. Bagaimana dengan jumlah energy masuk sekecil mungkin dan didapat jumlah energy keluaran yang lebih besar. Paper ini akan membahas segala aspek yang melingkupinya termasuk aspek perhitungan dalam menentukan efisiensi kerja suatu komponen. Aspek yang dibahas melingkupi perancangan system, simulasi tata udara pada system, dan perhitungan efisiensi komponen utama system.

Efficiency is very important in designing a system. How to use the amount of energy into as small as possible and get the greater amount of output energy. This paper will discuss all the aspects that encompass it, including aspects of the calculation in determining the work efficiency of a component. Discussed aspects of the design surrounding the system, air conditioning system simulation, and computation of efficiency in the main components of the system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50913
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luky Aulia Abadi
"Pada saat ini mesin pendingin tdah menjadi salah satu alai yang dapat menunjang kinerja manusia. Akibatnya mesin pendingin tergolong mesin yang berkembang dengan pesat. Efisiensi merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan suatu sistem. Bagaimana dengan jumlah energi masuk sekecil mungkin dan didapat jumlah energi keluaran yang lebih besar. Dalam rangka meningkatkan efisiensi kerja mesin pendingin, dewasa ini digunakanlah sistim pendingin dengan pengaturan aliran refrigerant, dalam unit outdoor, yang putaran motor kompresornya diatur melalui inverter. Motor fan kondenser yang bekerja secara terus-menerus dengan daya yang berubah - ubah sesuai dengan berubahnya beban akan lebih efisien dan pada motor fan kondenser yang bekerja secara start- stop. Daya yang terukur oleh Power Quality Analyser ialah pada frekuensi 60 Hz sebesar 1.032 HY, pada frekuensi 50 Hz sebesar 1.035 kW dan pada frekuensi 40 Hz sebesar 1.074.

At this time the refrigeration machine has to be one tool that can support human performance. As a result, the refrigeration machine that evolved quite rapidly. Efficiency is very important in designing a system. Amount of energy into as small as possible and get the amount of energy output is greater. In order to improve work efficiency refrigeration, cooling system is used today by setting the flow of refrigerant, the outdoor unit, the motor rotation condenser arranged through the inverter. Motor condenser with work continues with the change of power according to changing load will be more efficient than a condenser motor start-stop work. Motor condenser with the start-stop will reduce motor efficiency. Power of system measured by Power Quality Analyser are: at frequency 60 Rz is 1.032 kW at frequency 50 Rz is 1.035 kW and at frequency 40 Rz is 1.074 kW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50937
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lambok Firdaus
"China National Offshore Oil Corporation ("CNOOC") Southeast Sumatra Limited (sebelumnya dikenal sebagai YPF Maxus Southest Sumatra BV) merupakan perusahaan Production Sharing Contractor ("PSC") dengan Pertamina yang menghasilkan minyak mentah terbesar dari lapangan offshore, dan salah satu lapangan offshore terbesar (termasuk terbesar di Indonesia) adalah Widuri, yang terletak dilepas pantai Laut Jawa 100 km di Utara Jakarta. Untuk meningkatkan produksi minyak dilapangan Widuri, maka diperlukan tambahan tenaga listrik dan untuk memenuhi kebutuhan ini CNOOC Southeast Sumatra Ltd mengadakan kontrak kerjasama dengan PT Kwartadaya Dirganusa, yaitu perusahaan nasional yang mempunyai spesialisasi dalam penyediaan tenaga listrik pada perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan dan industri.
Kontrak kerjasama yang dimaksud adalah kontrak no. 332000673, Rental Gas Turbine Generation Unit (GTGLD 2 x 17 MW (Mega-Watt) with Living Quatrer Facility (LQH), dimana pada kontrak pertama tanggal 9 Juni 2000 PT Kwartadaya Dirganusa berkewajiban untuk menyediakan 1 unit GTGU termasuk peralatan penunjangnya untuk menghasilkan tenaga listrik tenaga gas minimum sebesar 17 mega walt (MW) selama 10 tahun yang berlokasi di area Widuri, lepas pantai, laut Jawa. Kemudian dilakukan perubahan kontrak pada tanggal 2 Oktober 2000, dimana disepakati antara PT Kwartadaya Dirganusa dan CNOOC untuk menyediakan tambahan 1 unit GTGU dengan kapasitas yang sama 17 mega walt (MW), sehingga terpasang 2 (dua) unit GTGU dengan kapasitas minimum 2 x 17 MW untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik untuk pengeboran di masa mendatang.
Saat ini kedua unit GTGU telah terpasang diatas Platfonn Seafox 3 dan beroperasi dengan menghasilkan tenaga listrik rerpakai olch CNOOC rata-rata sebesar 32MW, untuk memenuhi kebutuhan listrik dilapangan Widuri. Kedua unit GTGU ini merupakan pembangkit tenaga listrik yang sangat vital bagi operasi produksi minyak didaerah ini, karena menyediakan 41% dari kebutuhan tenaga listrik lapangan Widuri yang secara keseluruhan sebesar 78MW.
Kontrak kerjasama diatas, dibayarkan oleh CNOOC SES Ltd bcrdasarkan tenaga listrik yang terpakai dengan minimum garansi pemakaian sebesar 17 mega wall selama 10 tahun, namun dengan proyeksi konsumsi listrik yang akan digunakan adalah sebesar 24-32 MW selama 10 tahun dimulai sejak tahun 2002, dan kemungkinan pengoperasian pembangkit listrik tenaga gas adalah selama 18 tahun mengingat sumber minyak yang tersedia di wilayah Widuri.

China National Offshore Oil Corporation ("CNOOC") Southeast Sumatra Limited (as previous called YPF Maxus Southeast Sumatra BV) as one of oil Production Sharing Contractor ("PSC") company with Pertamina and it's the biggest suppliers of crude oil offshore in Indonesia, and Widuri area is one of CNOOC's largest offshore field, located l00 miles North of Jakarta. In order to increasing oil production at offshore Widuri field , therefore CNOOC required additional supplying electricity and following this requirement CNOOC intends to made contract with PT Kwartadaya Dirganusa has established a fully licenced wholly owned Indonesian company which in supplying specialized on servicing and providing facilities and electricity power for Oil and Gas Company and Industry.
Contract means contract no- 332000673, Rental Gas Turbine Generation Unit (GTGU) 2 x 17 MW with Living Quarter Facility (LQF), where as first signed contract on June 9, 2000, PT Kwartadaya Dirganusa to provide 1 (one) unit Gas Turbine Generation Unit (GTGU) including supporting equipments for supplying electricity power with minimum capacity 17 MW during 10 years located at Widuri area, Offshore, Java Sea. Thereafter on October 2, 2002 CNOOC SES Ltd and PT Kwartadaya Dirganusa agreed to amend of contract to provide additional 1 (one)
unit GTGU with capacity 17 MW, thereby total unit GTGU installed at Widuri Area are 2 (two) unit with capacity 2 x 17 MW for supply the electricity power required currently and requirement in future.
Currently , the both GTGU installed on above Platform Seafox 3 and operate with load consumption by CNOOC approximately 32 MW for I0 years period to provide electricity power required at Widuri Field. Both unit of GTGU is vital of power plant for oil production at Widuri area, because its provide about 40% from the total power requirement at Widuri area 78% MW.
Accordingly the contract, CNOOC SES Ltd will pay base on the actual power consumption with minimum guarantee power consumption is 17 MW lbr 10 years, meanwhile the forecast load electricity requirement from PT Kwartadaya Dirganusa's GTGU is about 24 - 32 MW during I0 years since 2002 - 2012, and possibility operation power plant until 18 (eighteen) years or 2018 considering of the resources of the oil in Widuri Area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasman Saputra
"Dalam pengobatan dan penelitian biomedis diperlukan cold storage yang dapat mencapai temperatur -8°C dan untuk mencapai temperatur rendah tersebut digunakan sistem refrigerasi cascade. Selama ini sirkuit temperatur rendah menggunakan sistem refrigerasi cascade dan menggunakan refrigeran yang mengandung zat perusak ozon atau penyebab pemanasan global Karena itu, diperlukan alternatif refrigeran alamiah, yang salah satunya adalah karbondioksida Namun, tingginya tekanan dan temperatur triple menghalangi penggunaan karbondioksida untuk temperatur rendah Salah satu solusinya adalah dengan mencampur karbondioksida dengan hidrokarbon(propane) untuk itu pengujian ini dilakukan dengan memvariasikan komposisi massa dari kedua campuran. Dari hasil pengujian didapati temperature evaporasi terendah terjadi pada temperature - 72 dengan komposisi massa R744/R290 sebesar 60 : 40 dengan daya pemakaian listrik terbesar pada komposisi 100 : 0 sebesar 1006 watt.

In medical and biomedical research that is needed cold storage temperature can reach 80°C, and to achieve such a low temperature cascade refrigeration system is used. This circuit during low-temperature cascade refrigeration system using refrigerant-containing substances damaging the ozone or global warming cause, therefore, necessary alternative natural refrigerant, one of which is carbon dioxide [However, the high pressure and temperature triple carbon dioxide to prevent the use of low temperature one the solution is to mix carbon dioxide with hydrocarbons (propane) for this test was done by varying the composition of the mass of the two mixtures. From the test results found the lowest temperature evaporation occurs at temperatures of -72 with R744/R290 mass composition of 60: 40 with the largest electric power consumption on the composition 100: 0 for 1011 watts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50780
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arkom Rizky Primary
"Pabrik es mini portable yang bisa dibawa kemana saja dapat dijadikan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan nelayan didaerah terpencil akan es batu yang digunakan untuk mendinginkan ikan hasil tangkapan agar tetap awet dan tidak membusuk. Mini ice plant ini dibangun disebuah kontainer berukuran 20ft. Kontainer tersebut dilengkapi dengan sistem refrigerasi untuk membekukan 1,5 ton air didalam ice bank. Skripsi ini membahas tentang instalasi dan pengujian sistem refrigerasi pada mini ice plant untuk mengetahui kinerja sistem tersebut. Mesin untuk mini ice plant ini menggunakan sistem refrijerasi kompresi uap dengan 3 kompresor berkapasitas total 5,5 pk yang disusun secara parallel dengan satu kompresor berkapasitas 2,5 pk dan yang lainnya 1,5 pk. Untuk refrijerannya digunkan R22. Dalam perancangannya, sistem ini dapat digunakan untuk membekukan 1,5 ton air dalam satu hari. Setelah proses instalasi selesai, pengujian dilakukan dengan mengukur tekanan dan temperatur refrigerant dibagian suction dan discharge kompresor, outlet kondenser, inlet dan outlet TXV serta yang terakhir adalah pada outlet evaporator. Kinerja sistem digambarkan dalam diagram p-h. Dengan menggunakan 3 kompresor berkapasitas 5,5 pk, temperatur brine dapat mencapai -3 0C, sedangkan dengan menggunakan 2 kompresor berkapasitas 4 pk, temperatur brine hanya -1 0C. Dengan kapasitas total kompresor 5,5 pk yang sekarang digunakan masih belum mencukupi untuk memproduksi 1,5 ton es per hari.

Portable mini ice plant which can be brought to everywhere is one of the solution to solve fisherman problem in remote area about their necessity of ice to freeze the fish so it doesn't destroy quickly and decay. Mini ice Plant is built in 20 ft container. Container is equipped with refrigeration system to freeze 1,5 ton of water in an ice bank. This paper explain about installation and testing refrigeration system of mini ice plant to know how its performance. Mini Ice Plant is vapor compression refrigeration system which use 3 compressor with total capacity is 5,5 hp. It is made in parallel with one compressors have capacity 2,5 hp and 1,5 hp for two other compressors. It has R22 for the refrigerant. It is designed to freeze 1,5 ton of water in a day. After all installation process has finished, experiment is conduct with measure pressure and temperature of refrigerant in suction and discharge compressor, outlet condenser, inlet and outlet TXV, and outlet evaporator. Performance of this system can be seen in pressure-enthalpy diagram. Using 3 compressors with total capacity is 5,5 pk, brine temperature reach -3 0C. In the other hand, using 2 compressors with total capacity is 4 pk, brine temperature only reach -1 0C. With the total capacity of compressor is 5,5 pk, system refrigeration of mini ice plant can not produce 1,5 ton of ice in a day."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50963
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>