Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141245 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Swarandani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jacky Susilo
"Penggunaan reaktor membran dalam memproduksi gas sintesis melalui reaksi oksidasi parsial metana memiliki keuntungan dimana oksigen yang digunakan pada reaksi tersebut dapat Iangsung diambil dari udara. Namun demikian, pengoperasian reaktor membran memiliki beberapa kendala yang terutama disebabkan karena temperatur pengoperasiannya yang relatif tinggi yaitu antara 700-1000 0C. Kendala utama dari penggunaan reaktor membran tersebut adalah melakukan pengeleman antara material membran dengan material penyusun dari reaktornya, kendala lainnya adalah membuat membran yang memiliki permeabilitas oksigen tinggi disamping juga memiliki stabilitas fisik dan termal yang baik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa reaktor membran dengan berbahan dasar quartz yang terdiri atas satu buah pipa berukuran 32 x 28 mm, satu buah pipa berukuran 15 x 12 mm , satu buah pipa berukuran 8 x 6 mm, satu buah pipa berukuran 5 x 3 mm, sepasang (male dan female) joint tipe standard taper, dua buah joint tipe flat-O-ring, serta memiliki panjang efektif keseluruhan 80 cm, memiliki kinerja yang cukup baik untuk dioperasikan pada rentang temperatur 700-1000 0C.
Pengeleman dengan komposisi 80 % bubuk pyrex dan 20 % bubuk perovskite LaFe0.8Ni0.2O3-6 memberikan hasil yang sangat baik dimana lem tidak mengalami kebocoran gas selama reaktor dioperasikan selama lebih dari 20 jam. Lem yang dihasilkan juga dapat dengan mudah dilepas dari reaktor tanpa merusak quartz atau membrannya.
Membran perovskite LaFe0.8Ni0.2O3-6 yang dipreparasi menggunakan metode Santo(44) memiliki permebilitas (fluks) terhadap oksigen yang sangat baik yaitu sebesar 2x10-4 mol/cm.s. Untuk pengujian secara semi-batch, konversi metana yang diperoleh sebesar 70 %, selektivitas membran terhadap CO pada 5 menit pertama reaksi sebesar 5 % dan terus berkurang sampai nol, selektivitas terhadap H2 sebesar 100 % pada 1O menit pertama dan terus menurun sampai 30 % setelah reaksi dilangsungkan selama 45 menit, dan selektivitas terhadap CO2 kurang dari 1 %. Untuk pengujian secara kontinu, konversi metana yang diperoleh sebesar 60 %, selektivitas terhadap CO sebesar 30 %, selektivitas terhadap CO2 sebesar 40 %, dan selektivitas terhadap H2 kurang dari 10 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Susanty
"Reaksi oksidasi parsial metana mulai diminati sejak 1990-an, karena reaksinya yang bersifat eksotermik dan juga rasio H2/CO yang dihasilkan adalah 2 yang cocok untuk reaksi Fischer Tropsch dan praduksi metanol. Proses ini menguntungkan dibandingkan dengan proses pembentukan sintesis gas dengan metode konvensional (reformasi kukus) yang sangat endotermik dan rasio H2/CO≥3 yang tidak sesuai untuk proses Fischer Tropsch. Katalis Ni/A1203 telah banyak digunakan untuk reaksi oksidasi parsial metana. Namur terjadinya deposit karbon dan deaktivasi katalis menjadi kendala utama pada proses ini.
Katalis serbuk Ni/ γ -A1203 dipreparasi dengan metode sol gel menggunakan aluminium isopropoksida sebagai prekursor untuk mendapatkan penyangga dengan luas permukaan tinggi dan lebih berpori, metode impregnasi dengan Ni(NO3)3.6H2O sebagai prekursor untuk mendapatkan inti aktif nikel dengan variasi penambahan promotor CeO2, La2O3, dan MgO alau kombinasinya. Perlakuan ultrasonik diberikan pada saat proses impregnasi dengan frekuensi 18 - 22 kHz selama 60 menit.
Katalis Nily-A1203 dengan variasi promotor CeO2 dari MgO (SG 5NCT--CeMg) dengan loading Ni 5% berat memiliki aktivitas katalitik yang tinggi dan stabil dalam waktu reaksi hingga 48 jam. Konversi metana rata-rata sebesar 97,06 % dan selektivitas produk H2 dan CO berturut-turut sebesar 83.38% dan 73,14% dengan rasio produk H2/CO adalah 2,28. Penambahan promotor CeO2 meningkatkan chemisorption H2 sedangkan promotor penambahan MgO meningkatkan jumlah inti aktif nikel dengan mencegah terbentuknya spinel NiA12O4 yang merupakan fasa tidak aktif dengan terbentuknya spinel MgAl2O4 sehingga kombinasi keduanya dapat meningkatkan kinerja katalis. Reaksi tersebut dilakukan pada kondisi tekanan atmosferik, pada temperatur 800°C, rasio reaktan CH4 : O2 = 2 : 1,2 dan WIF = 0,2 g.detiklml. Perlakuan ultrasonik yang diberikan dapat menaikkan selektivitas produk H2 dan CO hingga 9% dan 12% berturut-turut, karena memiliki diameter partikel yang lebih kecil dan komposisi yang lebih seragam dibandingkan dengan katalis tanpa perlakuan ultrasonik.

Partial oxidation of methane has been an interested process since 1990s, because of the reaction is mildly exothermic and also the syngas obtained a suitable H2/CO ratio of 2 for Fischer Tropsch process and production of methanol. This process is more valuable than the process of syngas production through conventional method (Steam Reforming) which is a highly endothermic reaction and the H2/CO≥3ratio of 3 is not suitable for Fischer Tropsch process. Ni/Al2O3 catalyst has been widely used for partial oxidation of methane reaction. Nevertheless the carbon deposit and catalyst deactivation has become the main obstacle in this process.
The powder of Nily-Al2O3 catalyst was prepared by sol gel method using aluminum isopropoxide as a precursor to get a support with high surface area and more porous, impregnation method with Ni(N03)3.6H2O as precursor to get the active site of nickel with addition of various promoters CeO2, La2O3, and MgO or the combination of them. Ultrasonic treatment when impregnation process has been done with 18 - 22 kHz frequency for 60 minutes.
Nily-Al2O3 catalyst with promoters CeO2 and MgO (SG 5NU-CeMg) with 5 wt. % loading of Ni has high catalytic activity and stable for 48 hours time reaction. The mean methane convert-ion is 97,06 % and the product selectivity of H2 and CO is 83.38% and 73,14% respectively, with product H2/CO ratio of 2,28. The addition of CeO2 promoter increase the H2 chemisorptions while the addition of MgO promoter increase the active site of nickel with decreasing the formation inactive NiAl2O4 spine' by forming a stable MgAI2O4 spinel, therefore the combination of these two kind promoters increase the performance of the catalyst. These reaction was studied at atmospheric pressure, with temperature 800°C, CH4:O2 ratio is 211,2 and WIF ratio is 0,2 g.second/ml. Ultrasonic treatment increase the product selectivity of Hz and CO up to 9% and 12% respectively, because of has a smaller particle diameter and more homogeneous composition than the catalyst without ultrasonic treatment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almustasar Amir
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinan
"Membran perovskite diketahui memiliki kemampuan untuk memisahkan oksigen dari udara. Penelitian yang berkelanjutan terus dilakukan untuk mengembangkan teknologi membran perovskite. Penulisan ini membahas hasil penelitian mengenai kinerja membran perovskitc. LaFe._8Ni 0203"yang dipreparasi dengan metode yang dilakukan oleh RJ. Ritchie, RJ. Richardson dan Dan Luss (RRD). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah membran perovskite yang dipreparasi dengan menggunakan metode RRD memiliki permeabilitas 2.10-' mol/cm.s, konversi metana 40 %, selektivitas terhadap H2 dan CO masing-masing sebesar 60 % dan 30 %. Penelitian dilakukan pada suhu 850 °C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Budhisatriono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sugianto Soenario
"Oksidasi parsial metana menjadi produk Iain yang Iebih berdaya guna sepeni metanol dan fomxaldehid, telah menjadi perha1ian para peneliti. Masalah utama da|am konversi metana tersebut adalah ikatan C-H dari CH4 lebih kuat dari molekul lain, sehingga kondisi operasi hams dapat memutuskan kekuatan ikatan C-H yang pertama (mst C-H bond) dan molekul CH4 (104 kkaumol) dan mengontrol produk oksigenat yang terjadi supaya tidak teroksidasi lebih lanjut menjaci oksida karbon.
Pada penelitian ini, penulis menguji keaklifan katalis garam heteropoli Cu@.(PW12O4n)z [disingkat CuPW| pada reaksi oksidasi parsial metana. Preparasi CuPW dilakukan dengan mensubstitusi atom H dari asam H3PW12O4° dengan Iogam Cu dari Cu(N03)2.3H2O. lnti aklif Cu dkend mempunyai kemampuan baik untuk oksidasi parsial metana. Karakterisasi inframerah, Iuas pem1ukaan, kemampuan adsorpsiadesorpsi secara kualjtatif maupun kuantitatif dilakukan untnk mendapatkan data-data penunjang.
Pengujian aktifitas katalis dilakukan pada reaktor unggun tetap dan, pada kondisi : rentang suhu 300 - 700 °C, tekanan 1 atmosfir, rasio CHJO2 = 9 dan WIF dan V25 sampai dengan 'hm [gr-kat.min!ml]. Produk akhir yang diperoleh adalah CO, CO2, HQO, dan CHOH tanpa terbentuk CH3OH, dengan selektivitas C02 dan H20 terbesar. Hasil terbaik untuk memperoleh fonnaldehid, cnberikan oleh katalis Cua(PW12O4o)z pada temperatur 600 °C dan Iaju alir 'hm [gr-katminlmll dengan selekivitas CHOH sebesar 0,456 %, yield CHOH 0,012 % dan konversi metana 2,559 %.
Analisis kemampuan adsorpsi-desorpsi katalis terhadap oksigen dan metana memperlihaikan bahwa katalls mampu mengadsorp keduanya dengan kekuatan yang bersaing, sehingga rasio umpan merupakan faktor yang peming dalam reaksi oksidasi parsial."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Hapsari
"Reaksi oksidasi parsial metana merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi masalah pada reaksi reformasi kukus dan CO2 yang digunakan untuk menghasilkan gas sintesis. Katalis yang umum digunakan pada reaksi oksidasi parsial metana adalah logam golongan VIII. Nikel merupakan katalis yang lebih disukai namun terdapat kendala pada katalis ini yakni deaktivasi yang sangat cepat akibat pembentukan karbon pada permukaan terutama pada Nikel dengan loading tinggi. Masalah ini dapat diatasi dengan berbagai-cara, diantaranya adalah perbedaan pada metode dan kondisi preparasi maupun jenis promotor dan penyangga yang digunakan. Perbedaan presipitan yang digunakan dan perlakuan ultrasonik untuk meningkatkan luas permukaan dan dispersi inti aktif katalis serta keseragaman partikel merupakan salah satu alternatif untuk memperbaiki kinerja katalis berbasis Nikel pada reaksi oksidasi parsial metana menghasilkan gas sintesis.
Pada penelitian ini digunakan katalis 5% Ni/CeO2-MgO-La2O3/Al2O3 yang dipreparasi dengan metode presipitasi dan perlakuan ultrasonik dengan variasi presipitan yang digunakan yaitu Na2CO3 dan NH4OH. Uji aktivitas katalis dilakukan pada tekanan atmosferik, suhu reaksi 800 °C, rasio umpan CII4/O2; = 1,67 selama 8 jam reaksi.
Penggunaan presipitan NH4OH menghasilkan katalis dengan aktivitas katalitik yang lebih baik bila dibandingkan dengan penggunaan presipitan Na2CO3. Hal ini disebabkan oleh adanya senyawa yang menguap yakni NH3, yang meninggalkan rongga pada katalis selama perlakuan kalsinasi, sehingga katalis lebih bersifat porous. Sedangkan perlakuan ultrasonik memberikan luas permukaan katalis yang lebih besar, peningkatan dispersi dan keseragaman partikel katalis sehingga diperoleh katalis dengan aktivitas yang lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>