Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127369 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauziyah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanny Suprihono
"Pada penelitian ini digunakan senyawa H3PW12O40, salah satu jenis heteropoli asam, dengan support silika (5102). Katalis ini mempunyai sifat unik, dapat mereaksikan etanol tidak hanya dipemukaan (umumnya katalis lain) tapi jugs di dalam ruah (bulk) katalis. Katalis ini menyerap kuat etanol dan eter, tapi tidak etilen. Sebelum direaksikan, dilakukan karakterisasi inframerah dari luas permukaan. Variasi yang dilakukan dalam uji reaksi yaitu temperatur, waktu kontak (W/F), dan Ioading katalis (persen masse H3PW12O40 dalam katalis H3PW12O40/SiO2). Untuk vaxiasi temperatur dan loading katalis, diambil pads harga W/F tetap, 66700 gr-kat.detik/mol.
Reaksi dehidrasi etanol ke etilen terjadi melalui reaksi simultan melalui eter sebagai produk intermediate dan konversi langsung etanol ke etilen. Reaksi etanol ke eter dominan pads temperatur relatif rendah (< 125 °c). Pada Temperatur lebih tinggi, reaksi eter ke etilen menjadi lebih dominan.
Katalis H3PW12O40 tanpa penyangga, pada temperatur dibawah 150 °c keaktifannya turun dengan cepat dibanding katalis H3PW12O40/SiO2. Produk eter Iebih banyak diperoleh pads loading katalis lebih rendah. Kondisi optixnurn dari konversi etanol ke etilen dan eter, dari penelitian ini, yaitu : W/F - 66700 gr-kat.detik/mol dan loading 56.86%. Untuk produk etilen =200 °c dengan konversi 99% dem selektivitas 99%. Sedangkan eter pada T = 125 °c dengan konversi 48% dan fraksi mol eter 28 %"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Mangatur Victor
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S50812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laode Sulaiman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kukuh Kuntoadhi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risdianti Wastiani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S29673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ali Rimbasa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Rhomadani
"Kebutuhan akan metil amina, terutama dimetil amina (DMA) semakin meningkat dari tahun ketahun. Selama ini proses pembuatannya di industri menghasilkan tiga jenis metil amina yaitu Monometil Amina (MMA), Dimetil amina (DMA) dan Trimetil Amina (TMA) dengan selektifitas terhadap TMA cukup tinggi. Sedangkan produk ini kurang diharapkan karena selain nilai ekonomisnya lebih rendah juga cenderung membentuk azeotrop jika bercampur dengan kedua produk lainnya. Oleh karena itulah studi untuk menentukan katalis yang cocok untuk menghambat pembentukan TMA merupakan satu hal yang cukup penting dilakukan.
Pada penelitian ini digunakan katalis asam heteropoli (H3PW12O40) dan garamnya H0.5Cs2.5PW12O40 dalam reaksi fasa cair, dan sebagai katalis pembanding digunakan Al2O3. Digunakannya katalis asam heteropoli karena mempunyai sifat dan struktur yang unik dibandingkan dengan katalis lainnya yaitu kemampuan katalis tersebut untuk mengabsorpsi sampai ke fasa bulk. Selain itu katalis tersebut juga dilaporkan aktif dalam reaksi sintesis MTBE dari alkohol pada fasa cair dan suhu rendah. Sebagai reaktor digunakan "auto clave" dengan temperatur 30 - 80°C. Untuk menghindari terjadinya udara tekan sebesar 8 bar.
Hasil analisa BET menunjukkan bahwa H0.5Cs2.5PW12O40 mempunyai diameter pori rata-rata 8.167 A dal Al2O3 mempunyai diameter pori rata-rata 6.35 A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa katalis-katalis tersebut aktif untuk reaksi sintesis metil amina, walaupun keaktifannya masih sangat rendah. H0.5Cs2.5PW12O40 dapat menekan terbentuknya TMA hingga 100%. Untuk katalis H3PW12O40 kenaikan temperatur dari 30ºC menjadi 45C pada jam kelima reaksi akan meningkatkan konversi dari 0.0551% menjadi 0.0765%. Penambahan mmol H+/mol MEOH dari 1.25 menjadi 2.5 pada katalis H0.5Cs2.5PW12O40 akan meningkatkan konsentrasi produk DMA sebesar 9.75% dan konversi sebesar 12.3%. Tingkat keaktifan katalis berturut-turut adalah H3PW12O40>H0.5Cs2.5PW12O40>Al2O3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan
"Metana dan karbon dioksida yang terkandung dalam cadangnn gas alam di Indonesia, memiliki dampak terhadap permasalahan lingkungan global seperti efek rumah kaca. Salah satu cara yang cukup potensial untuk memanfaatkan gas ini adalah dengan mengkonversikan gas metana dan karbon dioksida menjadi gas sintesis (CO dan H2), yang merupakan bahan baku industri petrokimia. Cara ini dikenal dengan reaksi reformasi CO2.
Reaksi reformasi CO2 adalah reaksi endotermis, dan katalis yang umum digunakan adalah nikel (Ni), karena cukup aktif dan selektif serta ekonomis. Permasalahan utama yang dihadapi adalah temperatur reaksi yang tinggi dan terbentuknya deposit karbon. Karena itu penting dilakukan pengembangan penelitian katalis untuk reaksi reformasi CO2, sehingga nantinya akan diperoleh suatu katalis yang mempunyai kinerja yang bagus, bereaksi dengan temperatur yang rendah, dan meminimumkan terbentuknya deposit karbon.
Pada makalah ini penulis ingin mengetengahkan hasil penelitian katalis yang berpenyangga bentonit yang berasal dari Leuwiliang-Jawa Barat. Inti aktif yang digunakan adalah nikel yang didapat dari pengenceran Ni(NO3)2.6H2O. Ada 5 buah sampel yang telah diteliti (yaitu : Bentonit Murni, Bentonit Aktivasi Asam, Bentonit Aktivasi Basa, Katalis Asam-impregnasi Ni pada Bentonit Aktivasi Asam, dan Katalis Basa-impregnasi Ni pada Bentonit Aktivasi Basa).
Dari hasil analisa BET diperoleh bahwa Katalis Basa memiliki luas permukaan paling besar dibanding sampel uji lainnya, yaitu dengan luas 34.15 m²/g. Sedangkan luas permukaan untuk sampel Bentonit Murni adalah 24,28 m²/g, untuk Bentonit Aktivasi Asam adalah 33,08 m²/g, untuk Bentonit Aktivasi Basa adalah 6,871 m²/g, dan untuk Katalis Asam adalah 30,12 m²/g.
Hasil analisa FTIR menunjukkan bahwa Katalis Basa memiliki spektrum Al2O3 pada daerah serapan antara 800-400 cm-1. Pada Katalis Asam tidak terdapat spektrum tersebut, yang menunjukkan tidak adanya ikatan Al-O pada katalis. Ikatan Al-O ini menyebabkan bentonit memiliki struktur oktohendral, sehingga struktur molekul dari Katalis Basa akan menjadi lebih kokoh.
Hasil analisa XRD menunjukkan adanya indikasi mineral gypsum, aluminium phospat, alpha quartz, rutile, dan aluminium titanium pada Katalis Asam. Pada Katalis Basa terdapat indikasi mineral alpha quartz, anorthite, lime, dan besi. Mineral-mineral ini merupakan mineral penyusun dari sampel-sampel katalis.
Dan dari hasil analisa AAS memperlihatkan bahwa Katalis Basa memiliki prosentase loading aktual inti aktif Ni paling besar, yaitu sebesar 7.948 % hampir mendekati prosentase loading teoritis (10%), Sedangkan Katalis Asam memiliki prosentase loading aktual inti aktif Ni yang jauh lebih kecil, yaitu sebesar 0,009%.
Setelah pengujian aktivitas katalis, ternyata Katalis Basa jauh lebih aktif dibandingkan dengan Katalis Asam. Secara umum konversi Katalis Basa jauh lebih tinggi dari Katalis Asam, kecuali untuk temperatur 600ºC. Dimana pada terperatur tersebut konversi CH4 dari Katalis Basa adalah 63.2%, sedangkan untuk Katalis Asam adalah 81,1%. Adapun konversi CO2-nya adalah 37.6% untuk Katalis Basa, dan 71,8% untuk Katalis Asam, Selektivitas, yield, dan rasio H2/CO pada setiap temperatur dari Katalis Basa juga terlihat lebih tinggi dari Katalis Asam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>