Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putro Merekayarto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S48951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sumampouw, Monique Alwine
"Jakarta sebagai kota Metropolitan yang terus berkembang dengan percepatan pembangunan yang sangat pesat. Pembangunan fisik kota Jakarta membawa implikasi kepada kepadatan penduduk terutama pertambahan penduduk akibat perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi besar-besaran terjadi setiap tahun di DKI Jakarta. Permasalahan yang timbul kemudian adalah permasalahan pertumbuhan penduduk dan rata ruang lebih lanjut akan berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia dan lingkungan alaminya. Disisi lain, sulitnya mengkuantitatifkan permasalahan sosial dan lingkungan yang muncul menyebabkan terbatasnya beberapa perencanaan program-program yang berkaitan dengan aspek manusia yang terlibat didalamnya. Belum terdapatnya Urban Sustainability Indicator dengan sistim informasi geografis di DKI Jakarta yang terkait dengan data sosial dan lingkungan serta belum terdapatnya penentuan perencanaan pembangunan lingkungan hidup berdasarkan analisis spasial dengan indikator-indikator pentingnya menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi Pemda DKI Jakarta. Sehingga kemudian penulisan ini bertujuan untuk menghasilkan draft indikator-indikator kunci di bidang sosial dan lingkungan hidup untuk sistim informasi yang bersifat "urban sustainability?.
Sampel penulisan adalah 43 kecamatan di DKI Jakarta dengan Sumber data dari Kantor statistik DKI Jakarta dan Biro LH DKI Jakarta (NKLD-DKI Jakarta). Sedangkan jenis data merupakan data kontinous 8 diskrit yang diolah dengan statistik parametrik. Analisa statistik yang digunakan Deskriptif statistik, Index dan faktorial. Berdasarkan temuan hasil penelitian disini didapatkan 4 indikator utama yang penting yaitu komponen demografi fisik, komponen pencemaran dan kekumuhan, komponen kebutuhan akan air olahan dan terakhir komponen kenyamanan. Masing-masing komponen terdiri dari beberapa variabel yang saling mempunyai hubungan yang cukup kuat satu sama lain. Kemudian muncul pula Kecamatan-kecamatan yang memiliki angka nyata dalam keempat komponen ini yaitu: Kecamatan Penjaringan, Kecamatan Cilincing, Kecamatan Koja dan Kecamatan Tanjung Priuk. Berdasarkan temuan-temuan ini. peneliti menyarankan digunakannya data ini serta lebih dikembangkan kembali dengan memasukkan sektor ekonomi. Sedangkan pada basis data dapat lebih dilengkapi dengan variable-variabel yang lebih tajam.

Jakarta as a metropolitan city with rapid accelerated development. Physical development of Jakarta brings implication to population density specially increasing population due to urbanization. Huge number of people moves every year from villages and small towns to Jakarta. One of the problems that rise from this is increasing population density and urban design. Furthermore, this problem will lead to deteriorating in human quality of life and its natural environment. Besides the difficulty of quantifying social and environmental problem limits some planning programs related to human aspects involved. The unavailability of urban sustainability indicator with geographical information systems tied to social and environmental data, as well as environment development plan based on spatial analysis with its important indicators, are unique and challenging problems for PEMDA DKI Jakarta. Therefore the goal of this thesis is to create a draft of key indicators in social and environmental for information systems that have "Urban sustainability" character.
Taken as sample are 43 Kecamatan in Jakarta with Kantor Statistik DK1 Jakarta as data source. Types of data are continues and discrete that are processed with parametrical statistics. Statistical analyses used are descriptive statistic, and factorial. According to the result of this research, there are four important indicators: Physical demographic components, slum and pollution components, needs of clean water components and convenience components. Each component consists of strongly related variables. And there are also kecamatan-kecamatan that has real numbers in these four components, which are: Kecamatan Penjaringan, kecamatan Cilincing, Kecamatan Koja, dan Kecamatan Tanjung Priuk. Based on the result of this research, the writer suggests the use of this draft. Moreover to develop it with economic sector as additional factor and use sharper variables for data basis.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T14626
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun Muljo Sukojo
"Seiring dengan makin pesatnya pembangunan jaringan jalan di suatu wilayah harus diikuti pula dengan perubahan informasi yang sesuai dengan kondisi jaringan jalan yang ada. Untuk menunjang perubahan-perubahan yang terjadi perlu diterapkan teknologi Penginderaan Jauh (Inderaja) sebagai salah satu teknologi yang berkembang begitu pesat dewasa ini dan semakin diperlukan keberadaannya untuk berbagai aplikasi. Aplikasi penginderaan jauh sangat terkait dengan bidang spasial, dimana unsur spasial yang kita dapatkan selama ini dilakukan dengan menggunakan peta-peta lama disebabkan karena keterbatasan fasilitas dan kendala lainnya, tetapi dengan teknologi Penginderaan Jauh hal tersebut bukan menjadi kendala lagi dan informasi yang diperoleh dapat dimutakhirkan. Keberadaan teknologi Penginderaan Jauh ini diikuti pula dengan munculnya teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang membuka era baru dalam penyajian informasi dan analisa obyek-obyek spasial yang bergeoreferensi. Salah satu teknologi Penginderaan Jauh adalah pengenalan obyek melalui citra Landsat Thematic Mapper (LTM), dimana citra tersebut memiliki resolusi spasial (30x30) meter dan resolusi spektral 7 band. Dengan kombinasi citra (composite image) serta perbaikan kontras citra dilakukan klasifikasi obyek tutupan lahan secara terawasi (Supervised Classification), maka akan diperoleh citra terklasifikasi dan terkoreksi yang dapat digunakan untuk analisis perbaikan trase jaringan jalan serta pembuatan database informasi trase jalan dengan Sistem Informasi Geografis.

Geometric Improvement Of Trace Network Road with Remote Sensing and Geographic Information System. Together with a great development in road network at such district, it must be followed by changing information that should be suited to the condition at present. For supporting the information changes, the remote sensing technology could be applied. It is one of technology with a great increment and needed to various applications. The application of remote sensing technology is close related to spatial field which is used to be achieved from non digital because of limitation facilities and other obstacle. However with remote sensing technology, those can not be burdened anymore and the information achieved can be updated. The presence of remote sensing technology is followed by emerging of Geographic Information System technology which promises a new era in providing deep information and spatial object analysis. The object identification through Landsat Thematic Mapper (LTM) image with (30x30) meter spatial and 7 (seven) band spectral resolution. The composite image together with image contrast improvement are applied to supervised classification covered object for obtaining classified and corrected image that can be used to analyze network road improvement and create database information of trace network road using Geographic Information system."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nizma Fadila
"Air merupakan bahan yang begitu vital dalam hidup setiap makhluk hidup, terutama manusia, sehingga keberadaannya perlu dijaga dengan baik. Kepadatan penduduk meningkatkan kebutuhan masyarakat pada air, apabila tidak diikuti dengan sanitasi yang baik maka krisis air tidak dapat dihindari. Pemanfaatan data yang tinggi dan kebuhrhan terhadap analisis yang cepat dan tepat, telah mendorong adanya kebutuhan terhadap pengembangan sistem informasi geografis kesehatan pada Air Minum dan Penyehatan Lingktrngan (AMPL) untuk menunjang proses perencaruran dan pengambilan keputusan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan model sistem informasi analisis spasial faktor resiko penyakit bawaan air yang mampu mendukung pengambilan keputusan dalam proses perencan.urn peningkatan kualitas dan kuantitas sarana air bersih dan sanitasi nasional.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan studi dokumen di AMPL Pusat dan Sekretariat STBM Pusat. Sistem ini dikembangkan dengan memasukan indikator faktor risiko diare melalui tiga variabel yaitu: kependudukan, lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat, yang selanjutnya dilakukan identifikasi wilayah berisiko diare di tingkat provinsi dan plotting sebaran pelaku program percepatan akses SABS.
Dengan melahrkan proses analisis over laying dan plotting data dalam sistem ini, maka keluaran yang didapatkan berupa data tabulasi, grafik dan peta, yang dipercaya manlrpu melihat kesenjangan masing-masing wilayah. Analisa spasial dilakukan dengan menggunakan software Arc View 3.3 (non open source) sehingga masih dibutuhkannya eksplorasi software yang lebih praktis dalam menjawab kebutuhan pengguna sistem kedepannya.

Water is such a vital comodity in the lfe of every living teature, especially humans, so fts presence should be maintained properly. Population density increases the water needs of the community, thus the water crisis can not be avoided if onlyJbllowed by good sanitation. High data utilization ond the need for rapid and precise analysis, has driven the need for the development of geographic information systems in health Drinking Water and Sanitation (AMPL) to support planning and decision-making process.
This study aimed to identify models of information systems spatial analysis of water-borne disease risk factors that can support decision making in the planning process improved the quality and quantity of clean water and sanitation facilities nation wide.
Data collection methods used are in-depth interviews and document studies at the Centre AMPL and the Secretariat STBM, Jakarta. The system was developed by including indicators of risk factors of diarchea in three variables: population, erwironment and behavior of clean and healthy, which in turn made the identification of areas at risk of dianhea at the provincial level and plouing the distribution of program participants access acceleration SABS.
SABSBy doing the over-laying and plotting dota analysis in this system, then its output is obtained in the form of data tabulation, charts and maps, are believed to be able ta see the gap of each region. Spatial analysis is done using soffi,vare Arc View 3.3 (non open source) so it still needs a more practical exploration software in answering the needs offuture users of the system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Perancangan suatu sistem informasi pajak yang bertujuan untuk melakuktm ekstensifikasi penerimaan pajak dalam ini hal Pajak Penghasilan (PPh) perorangan. Sistem tersebut dibangun dengan. memanfaatkan Sistem lnformasi Manajemen Objek Pajak (SISMIOP) dan Sistem lnformasi Geogrofis (SIG), yang dike/a/a o/eh Direktorat Pajak Bum/ Bangunan (PBB).
Tahapan perancangan dimulai dengan integrasi Sistem Infonnasi Pajak {SIP) yang dike/a/a oieh Direktorat lnformasi Pajak dengan SISMIOP-SIG PBB, sehingga dapal dilakakan usaha-usaha ekstensifikasi, yaitu dengan penyeleksian para Wajib
Pajak (WP) yang memiliki Nilai Jua/ Objek Pajak (NJOP) lebih besar atau sama dengan I milyar atau membayar tarif listrik berdaya 6600 wau atau lcbih dan belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPij'P). Selanjutnya dilakukan pembandingan data yang terdapat dalam SIP, Sehingga menghasilkan indikasi awal untuk dikenakan himbauan memiliki NPWP dan terkena kewajiban
perpajakan PPh perorangan.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriatna
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia,
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BPPT, 1994
R 621.3678 DIR
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nasikhin
"Perkembangan informasi yang begitu pesat menuntut dikembang kannya metode perolehan informasi yang mampu memberikan kemudahan bagi pengguna dalam menemukan informasi yang di -inginkan. Perolehan informasi geografis (Geographic Information Retrieval ? GIR) merupakan suatu metode pencarian informasi yang melibatkan kepedulian terhadap informasi geografis yang terdapat pada query maupun dokumen. Topik GIR muncul dengan latar belakang bahwa sebagian besar dokumen maupun query mempunyai referensi geografis yang perlu ditangani untuk meningkatkan hasil perolehan dokumen. Oleh karena itu, perlu adanya lokasi representatif yang merepresentasikan lokasi dari berita yang ada dalam dokumen. Dengan bantuan suatu basis data lokasi (gazetteer) yang diperoleh dari berbagai sumber, penentuan lokasi representatif dilakukan dengan mengambil nama kota dan negara yang mempunyai frekuensi terbanyak pada masing-masing dokumen.
Pada penelitian ini, dikembangkan berbagai metode perluasan query untuk sistem GIR. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan nilai average precision yang dihasilkan setiap metode terhadap sistem Natural Language (NL). Metode utama yang dikembangkan adalah identifikasi lokasi berdasarkan informasi lokasi dan hubungan geografis yang terdapat pada query dengan mengambil informasi dari gazetteer (dinamakan metode GP). Metode tersebut berhasil memberikan peningkatan terhadap sistem NL sebesar 19.09%. Selanjutnya metode tersebut dikembangkan dengan pemberian bobot kata pada query (dinamakan metode GP_B), yang hanya berhasil meningkatan kinerja metode GP sebesar 1.35%. Penelitian dilanjutkan dengan mengevaluasi penggunaan relevance feedback yang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pseudo relevance feedback dengan mengambil kata-kata kunci terbanyak dan geoFeedback dengan mengambil nama-nama lokasi terbanyak. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan pseudo relevance feedback berhasil meningkatkan kinerja metode GP maupun GP_B mencapai 9%, sedangkan penggunaan geoFeedback justru memberikan penurunan sekitar 5% terhadap kinerja kedua metode tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>