Ditemukan 8742 dokumen yang sesuai dengan query
Adityo Handoko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48071
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Conny HDRSK Savitri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S47966
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Irmansyah Turhamun
"Perkembangan teknologi Internet of Things membuat inovasi dalam bidang teknologi berkembang semakin cepat dan membawa kemudahan bagi kehidupan masyarakat. Sistem pengendalian akuarium dikembangkan untuk mempermudah masyarakat dalam memelihara ikan di dalam akuarium. Sistem ini dirancang untuk membawa pengalaman baru bagi pengguna dalam memelihara ikan di dalam akuarium. Pengguna dapat berkomunikasi dan memberikan perintah kepada sistem pengendalian akuarium menggunakan Asisten Google pada perangkat Android maupun Google Home yang pengguna. Sistem dapat membantu pengguna dalam penghematan energi listrik yang dikeluarkan dalam pemeliharaan ikan di dalam akuarium lewat fitur pengoperasian pompa air secara otomatis. Pengguna dapat menjadwalkan perintah melalui fitur penjadwalan yang terhubung ke dalam Kalender Google. Sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan pengecekan, pengubahan, penghapusan, dan penambahan perintah terjadwal melalui Kalender Google. Sistem dirancang menggunakan sistem AWS IoT yang dihubungkan dengan Google Cloud Services melalui aplikasi Node-RED yang dikembangkan di dalam AWS EC2. Sistem dirancang dapat membantu pengguna dalam tugas-tugas dasar dalam pemeliharaan ikan di akuarium seperti menyalakan dan mematikan lampu, memberi pakan, menyalakan dan mematikan pompa air secara real-time menggunakan perintah suara dari Asisten Google dengan jeda waktu perintah sekitar 3 – 4 detik. Sistem dapat membantu menghemat energi listrik hingga 17% dengan memaksimalkan kinerja dari pompa air akuarium.
Internet of Things (IoT) technology development makes innovation in the field of technology develop faster and bring convenience to people’s lives. The remote aquarium system was developed to make it easier for people to keeping fish in the aquarium. This system is designed to bring a new experience for users in keeping fish in an aquarium. Users can communicate and give orders to this remote aquarium system using the Google Assistant service available on Android and Google Home devices owned by users. The system can help users save electrical energy spent maintaining fish in the aquarium through the automatic water pump operation feature. Users can schedule orders through scheduling feature connected to Google Calendar service. Users can quickly check, change, delete, and add scheduled order through the Google Calendar services. The system is designed using AWS IoT Services integrated with Google Cloud Services through Node-RED application developed in AWS EC2. The system is designed to assist users in basic fish maintenance tasks in the aquarium such as turning the lights on and off, feeding the fish, turning on and off the water filter pump in real-time using voice commands from Google Assistant around 3 – 4 second to execute commands. The system can help save up to 17% of electrical energy by maximizing the aquarium filter water pump’s performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum,
050 BWAS
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Shenly Riatna Erliza
"Masa remaja yang dimulai dari umur 12 tahun hingga 18 tahun biasanya adalah mereka yang sedang menempuh pendidikan SMP/sederajat dan SMA/sederajat. Remaja yang sedang duduk dibangku sekolah ini, selain melakukan kegiatan belajar di sekolah, mereka juga melakukan kegiatan tersebut di ruang lainnya. Remaja mempunyai karakter khusus yang menjadi transisi antara karakter anak-anak menuju karakter dewasa seperti, kecenderungannya untuk menghabiskan waktu luang bersama dengan kelompoknya di ruang publik. Berdasarkan hal tersebut, keberadaan perpustakaan publik sebagai salah satu ruang belajar bagi remaja dipilih untuk menjadi topik yang akan dibahas pada penulisan ini. Dengan metode penulisan deksriptif analitis, penulis mencoba memaparkan bagaimana elemen ruang yang ada di dalam perpustakaan publik sebagai third place dapat memenuhi kebutuhan remaja saat mereka menggunakan suatu ruang dan dapat mendukung kegiatan belajarnya. Studi kasus dilakukan pada salah satu perpustakaan publik yang ada di Jakarta yaitu, Perpustakaan Kemdikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Adolescence starts from the ages of 12 to 18, who usually are studying in junior high school or senior high school. Those teenagers do learning activities at school and also in other rooms. Teenagers have a special character that becomes a transition from childrens characters to adults characters, such as their tendency to spend free time together with their groups in a public space. Based on this, the existence of a public library as one of learning spaces for teenagers was chosen to be the topic to be discussed. With analytical descriptive method, the author tried to explain how the elements of space in the public library as third place can meet the needs of adolescents when using a space and can support their learning activities. Case study was conducted in one of the public library in Jakarta, which is the Ministry of Education and Cultures Library."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M Bagja Baidhowi
"Dalam pendefinisiannya, ruang publik merupakan suatu ruang yang berfungsi sebagai wadah untuk masyarakat melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sosial, ekonomi, dan budaya. Namun kadang terdapat ruang publik yang tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya dan kadang mengabaikan kebutuhan masyarakat akan ruang tersebut. Sehingga muncul ruang publik yang bersifat sementara untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya tersebut. Namun fenomena kemunculan ruang publik sementara ini perlu dicermati dan dianalisis lebih lanjut, apakah bentuk kesementaraan yang dibentuk oleh pedagang kaki lima Stasiun KRL Tebet sehingga membentuk ruang publik sementara. Penulisan ini bermaksud untuk mencari tahu bentuk kesementaraan tersebut.
In its definition, public space is a container for a community in conducting of variety activities regardless of their social, economic, and cultural status. But sometimes there are public spaces that cannot meet the needs of the community and sometimes ignore the community's needs for that space. Consequently, there is a temporary public space to meet the needs of the community that. However, the phenomenon of the emergence of this temporary public space needs to be examined and analyzed further, such as the form of temporary that is formed by
pedagang kaki lima of Tebet Station thus forming a temporary public space. This writing intends to find out that form of temporary."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
L.E.R. Gloria Febriani
"Proyek pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) banyak mengalami perpanjangan waktu (time overrun) yang disebabkan karena pengelolaan pemangku kepentingan (stakeholder management) belum dilakukan dengan baik. Pemangku kepentingan sebagai pihak berkepentingan merupakan elemen penting untuk dikelola. Pada penelitian ini, kepentingan setiap stakeholder internal dan eksternal disurvey untuk mengidentifikasi kepentingan masing-masing stakeholder yang berpengaruh guna peningkatan kinerja waktu pada pembangunan RPTRA. Hasil survey tersebut dianalisa menggunakan software Structural Equation Modelling (Smart PLS 3.0) untuk selanjutnya dilakukan pengembangan peran dan tanggung jawab pemangku kepentingan berupa diagram alir komunikasi (flow communication) yang dapat meningkatkan kinerja waktu berdasarkan PMBOK.
The Development of Integrated Child-Friendly Public Space (RPTRA) had experienced a lot of time overrun caused by poor management of the stakeholders. Stakeholders are the important elements to manage. In this research, surveys are conducted on the interests of internal and external stakeholder are identified in order to improve the time performance in the development of RPTRA. The identifications key based on the survey result were analyzed using Structural Equation Modeling (Smart PLS 3.0) software on development of roles and responsibilities among stakeholders subsequently in the form of communication flow that can improve the time performance based on PMBOK."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49605
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anton Nugraha Sudarto
"Sebagai upaya untuk menyediakan ruang publik terbuka bagi masyarakat sekaligus aman bagi anak-anak, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 2015 mulai membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efektivitas dampak pembangunan RPTRA di Provinsi DKI Jakarta terhadap output dan outcome dari layanan yang disediakan di tingkat kelurahan di Provinsi DKI Jakarta sekaligus menganalisis output dan outcome mana yang paling efektif terdampak. Efektivitas dampak pembangunan RPTRA dalam penelitian ini, selain dibandingkan dengan antar kelurahan di DKI Jakarta, juga dibandingkan dengan kelurahan-kelurahan di kota-kota di sekitar DKI Jakarta yaitu Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Dengan menggunakan metode Difference-in-Difference (DiD), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diantara sebelas output dan outcome dari layanan RPTRA, pembangunan RPTRA signifikan berdampak dalam meningkatkan probabilitas keberadaan ruang publik terbuka dan taman bacaan masyarakat serta signifikan dalam menurunkan probabilitas terjadinya tindak penyalahgunaan narkoba di kelurahan-kelurahan yang dibangun RPTRA di DKI Jakarta dalam periode tahun 2015-2018. Diantara ketiga output tersebut, pengaruh terbesar pembangunan RPTRA adalah terhadap output berupa keberadaan ruang publik terbuka, baik jika dibandingkan dengan antar kelurahan di DKI Jakarta maupun jika dibandingkan dengan kelurahan-keluarahan di kota-kota sekitarnya.
To provide open public space for community and safety for children, DKI Jakarta Provincial Government since 2015 start to build a Child Friendly Integrated Public Spaces (RPTRA). The purpose of this study was to analyze effectiveness of the impact of RPTRA development in DKI Jakarta Province on the outputs and outcomes from the services provided at the kelurahan level in DKI Jakarta while analyzing which outputs and outcomes were most effective. The effectiveness of the RPTRA development in this study, not only being compared to between kelurahan in DKI Jakarta, but also compared to kelurahan in cities around DKI Jakarta, that is Bekasi City, Depok City, Tangerang City, and South Tangerang City. By using Difference-in-Difference (DiD) method, the results of this study indicate that among eleven outputs and outcomes of services, the development of RPTRA is significant in increasing the probability of the existence of open public spaces and public reading parks and significantly reducing the probability of abuse drugs in kelurahan where RPTRA was built in DKI Jakarta during 2015-2018. Among the three outputs, the biggest influence of the RPTRA development is on the output of the existence of open public spaces, compared to those between kelurahan in DKI Jakarta and compared to kelurahan in the surrounding cities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52570
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Radita Bestari
"Ruang publik dapat berfungsi sebagai latar tempat, ketika interaksi sosial terjadi sebagai ruang dialog di dalam ruang kota. Kota disuguhkan oleh kehadiran pedagang kaki lima, memperlihatkan koneksi antara aspek utama dan pendukung. Koneksi ini berupa mekanisme spasial antara formal-informal dan presence-absence di dalam ruang publik. Mekanisme spasial ini mengakibatkan adanya trasnformasi ruang, khususnya pada trotoar melalui proses negosiasi maupun translasi pedagang kaki lima (PKL). Mekanisme spasial ini menjadi ruang hibrid atau persilangan, yaitu ruang penghubung dari dua bagian atau binary opposition. Dalam studi ini, pedagang kaki lima (PKL) menggunakan trotoar di ruang kota, khususnya kawasan Haji Nawi, dekat stasiun MRT Haji Nawi yang merupakan kawasan perkantoran dan perdagangan. Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap mekanisme ruang dalam mengubah sebuah ruang menjadi thirdspace oleh pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima menggunakan elemen-elemen horizontal maupun vertikal di dalam ruang kota sebagai pembentuk ruangnya.
Public space is a setting than a backdrop, where social interaction occurs as a dialog communication in a city. The city is entertained by the presence of the street hawkers, which shows a connection between the primary and the supporter. This connection is a spatial mechanism between formal-informal and presence-absence in public space. Spatial mechanism occurs space transformation, specifically in a sidewalk through negotiation and translation by street hawkers, to be a hybrid space as a connective line between binary opposition. This study is about street hawkers takes place in the sidewalk next to the Haji Nawi MRTs station, which functionalized as office and commercial area. This study proposes an idea of space mechanism by the street hawkers to transform a space into thirdspace. The street hawkers use horizontal and vertical elements to as primary elements to their space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Afifah Ummul Khair
"Tulisan ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan peran PKL dalam ikut serta membentuk ruang publik dengan melihat pola visual ruang pedagang kaki lima pada konteks kota. Pedagang kaki lima sebagai sebagai inisiator terjadinya urban interior merupakan aktor dari suatu fenomena di ruang kota yang membawa keberagaman di ruang-ruang kota saat ini. Penelitian ini ingin melihat peran dan sumbangan ruang pedagang kaki lima dalam membentuk ruang-ruang kota. Untuk dapat melihat peran tersebut digunakan pendekatan visual merchandising dengan elemen-elemennya yang lazim digunakan dalam perancangan interior. Elemen ini berupa elemen dasar visual yaitu garis, warna dan prinsip pengelompokan. Penelitian ini mengungkap adanya peran dan hubungan komposisi tata letak pedagang kaki lima terhadap pembentukan ruang kota di Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data dengan observasi , dan studi literatur.
This paper aims to describe the role of street vendors in participating in shaping public space by looking at the visual patterns of street vendor space in city relations. Street vendors as urban interior initiators are actors of a phenomenon in urban space that brings diversity in current urban spaces. This study wants to see the role and contribution of street vendors in designing urban space. To be able to see the role used related to visual merchandising with its elements that are commonly used in interior design. This element consists of visual basic elements namely lines, colors and grouping principle. This study revealed the role and relationship of street vendor layout to the formation of urban space on Jalan Sultan Alauddin, Makassar. This research uses qualitative methods, collects data by observation, and studies of literature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library