Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82202 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meilanie Indriyana
"Pola perkembangan kota dipengaruhi oleh berbagai hat, salah satu yang sangat mempengaruhi perkembangan tersebut secara fisik yaitu perkembangan transportasi. Bagitu pula dengan kota-kota di Amerika. dengan adanya perkembangan transportasi maka kotakota di Amerika mengalami perkembangan yang sangat drastis. Radius kota menjadi dua kali lebih Iuas dengan menggunakan teknologl yaitu streetcar, sebuah kendaraan umum mssal. Muncullah pusat kota sebagai pusat dari kegiatan pemerintahan, perdagangan, perindustrian, perkantoran, dan budaya, sedangkan pinggiran kota sebagai daerah pemukiman. Pinggiran kota terus berkembang sehingga jarak antar daerah tersebut menjadi sangat berjauhan yang mangakibatkan timbulnya ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan. Teknologi terus berkembang, muncul mobil yaitu sebuah kendaraan pribadi. Pada awalnya kendaraan pribadi ini adalah sebuah hal yang Iangka, tetapi pada tahun 1915 Ford rnengeluarkan sebuah sari secara masal yang sangat murah_ Hal ini menyebabkan tingkat kepemilikan kendaraan pribadi yang terus meningkat secara cepat dikarenakan tingkat mobilitas masyarakat dari tempat kerjanya di pusat kota sampai tempat tinggalnya di pinggiran kota, selain dari suatu daerah ke daerah lain karena pada saat itu jarak antar daerah sudah semakin jauh dan tidak dapat di tempuh dengan berjalan kaki_ Dengan adanya kendaraan-kendaraan tersebut memungkinkan kota untuk berkembang dengan luasnya selain itu muncul jalan jalan baru untuk menghubungkan satu daerah ke daerah lain, tetapi tingkat pertumbuhan jaringan jalan tidak sejalan dengan tingkat kepemilikan kandaraan pribadi, hal ini menyebabkan kemacetan lalu lintas yang sangat parah bahkan menjadi sebuah ciri khas dari kota-kota besar. Melihat hal tersebut maka pemerintah menerapkan transportasi masal dan pembangunan yang terpadu sehingga dapat menekan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan. Pada saat ini kota jakarta juga mengalami hal yang sama yaitu kemacetan yang dikarenakan tingkat pengadaan jaringan jalan tidak dapat mengimbangi tingkat kepemilikan kendaraan pribadi yang sangat pesat. Melihat hal tersebut maka pemerintah juga mulai menerapkan konsep mass tranportation dengan moda bus yaitu Trans Jakarta Busway. Dalam penerapannya sistem ini mendapatkan kritikan dari berbagai pihak, selain itu telah terbukti sistem ini tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang ada karena di sepanjang jalan yang dilaluinya tetap terjadi kemacetan pada ""peak hours"". Dalam skripsi ini Penulis mencoba untuk menelaah Iebih dalam permasalahan transportasi Kota Jakarta dalam tinjauan perkotaan, sehingga dapat ditemukan solusi yang terbaik dan sistem transportasi yang sesuai dengan pola Kota Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Arif Sulaiman
"Ibu Kota Jakarta dan kota di sekitar Jakarta berkembang menjadi pusat bisnis dan aktivitas industri dan komersial. Jakarta dengan kota sekitarnya- Tanggerang, Bekasi dan Bogor- menjadi megapolitan yang dinamakan "Jabodetabek". Jakarta merupakan kota yang sangat padat popoulasi dengan berbagi sektor aktivitas. Secara bersamaan perkembangan demografi dan ekonomi, jumlah kendaraan bermotor berkembang secara cepat, akibatnya perkembangan tersebut menciptakan banyak masalah di bidang transpotasi. Sistem transportasi di Jakarta tidak banyak berkembang hingga sekarang. Mayoritas mode transport di Jakarta adalah kendaraan pribadi dan motor. Terdapat banyak masalah pada sistem sekarang, untuk melayani seluruh aktivitas Jakarta harus mempunyai kualitas sistem transport yang dapat melayani seluruh penduduk di Jakarta. Pemerintahan Provinsi Jakata telah mengeluarkan pengaturan sistem transport yang merupakan integrasi dari beberapa model transport dimana termasuk di dalamnnya incluent Bus Rapide Transit (BRT), Outer Ring Road, Mass Rapide Transit (MRT) dan Waterway.

La capitale de Jakarta et la ville autour de Jakarta sont devenue le centre des affaires, des activites industrielles et des commerciales. Jakarta avec les autres villes d'autour Jakarta -Tanggerang, Bekasi et Bogor - Sont devenu megapolitain qui s'est appelle le "Jabodetabek". Jakarta est une ville tres dense et la population avec un large de divers secteurs d'activites. Egalement avec la croissance demographique et economique, le nombre de vehicules automobiles montre egalement une croissance rapide, la consequence que la croissance rapide de vehicules automobiles peut provoquer beaucoup problemes sur le transport. Le systeme de transport a Jakarta na pas beaucoup de croissance jusqu'a presente. Les majorites de modes transport a Jakarta sont la voiture privee et la moto. Il y a beaucoup de problemes sur le systeme existant. Pour desservir tous les activites, Jakarta doit avoir l'un systeme qualite de transport qui capable de servir tous les habitants de Jakarta. Le gouvernement provincial de Jakarta a indique que l'arrangement du systeme de transport ce qui est l'integration de plusieurs modeles de transport qui incluent Bus Rapide Transit (BRT), L'Outer Ring Road, Mass Rapide Transit (MRT) et Waterway."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27823
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Dharma YP
"Penulisan tesis ini bertujuan umuk mengidentifikasi permasalahan pengembangan manajemen transportasi perkotaan, mengkaji berbagai faktor kelemahan, peluang dan ancaman/kendala dalam mendukung perumusan kebijakan di sektor transportasi dan membuat perumusan kebijakan tentang transportasi perkotaan di kota dengan cri-ciri sebagai berikut: tingkal urbanisasi yang tinggi (pertumhuhan penduduk 58%), merupakan ibukota provinsi, pusat kegiatan sosial ekonomi masyarakat, penduduk yang mgmpunyai keragaman etnik dab budaya, dan dikategorikan sebagai kata besar (X). Hal ini mempengaruhi pelayanan angkutan umum, pengaturan lalu-lintas dan perbaikan Sarana di jalan raya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T1506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Urban Sector Development Unit, Infrastructure Department, East Asia and Pacific Region, World Bank, 2003
384WORK001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat terlepas dari keahdiran sesamanya. Mereka membutuhkan ruang untuk mewadahi aktivitas sosialnya dalam suatu kehidupan publik. Keberadaan ruang terbuka seperti taman hujau yang terdapat di tengah kota sudah semakin minim. Jika pun ada, kualitas ruang publik kota ini seringkali sangat memprihatinkan atau telah berubah fungsi sehingga tidak semua warga kota merasa nyaman dan aman berada di tempat tersebut. Perubahan faktor demografis, sosial, dan ekonomi ikut mempengaruhi bentuk pusat perbelanjaan yang ada dan menuntut pusat perbelanjaan tersebut agar mampu menangkap kecenderungan yang hidup di masyarakat dan menterjemahkannya ke dalam bentuk-bentuk pelayanan yang diinginkan. City walk hadir untuk menjawab kebutuhan akan ruang terbuka kota yang nyaman dan aman serta mewadahi gaya hidup masyarakat. Melalui penulisan ini, saya akan meninjau karakteristik city walk yang saat ini banyak diterapkan pada pusat perbelanjaan kota. Tinjauan dilengkapi dengan kajian teori yang diperoleh dari studi literatur, kemudian dilanjutkan dengan survei langsung ke lapangan terhadap tiga pusat perbelanjaan di kota. Dari keseluruhan tinjauan, akan diperoleh peran city walk dalam pembentukan ruang publik kota dan hubungannya dengan gaya hidup masyarakat kota."
720 JIA 4:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amril Rigo
"Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi prasayarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia. Di samping itu juga memberikan gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan dan prosedur maupun tata cara permohonan KI pada Bank Rakyat Indonesia Jakarta. Metode penelitian yang dipergunakan adalah dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dan metode penelitian lapangan (field research)."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syarifuddin
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S21861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Nur
"Penelitian ini bertolak dari fenomena keberadaan kampung di perkotaan dalam proses berlangsungnya perkembangan kota. Banyak penduduk asli kampung yang tersisih dan pindah ke pinggiran kota namun masih ada yang dapat bertahan. Permasalahan yang akan diungkapkan adalah menyangkut pengaruh perkembangan kota terhadap keberadaan kampung kota dan bagaimana komunitas asli yang masih terdapat di dalamnya melakukan aktivitas dan bermukim sebagai usaha untuk tetapat eksis di lingkungan tempat tinggalnya. Analisis didasarkan atas penggunaan konsep Vita aktiva dari Arendt dan Strukturasi masyarakat oleh Giddens sebagai orientasi teoritikal untuk memahamai kondisi manusia dari komunitas asli, perekonomian, system sosial serta produksi dan reproduksi sosial dan implementasinya terhadap aspek keruangan di dalam kampung. Untuk itu penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara.
Hasil analisa menemukan bahwa perkembangan kota berdampak pada terbukanya akses ke kampung, banyak pendatang dan investor berminat untuk tinggal dan berusaha di kampung yang berakibat pada terjadinya transformasi ruang di kampung. Ketidakmampuan untuk bersaing karena keterbatasan kondisi manusia menyebabkan penduduk asli sulit untuk mempertahankan asetnya. Dipihak lain dengan latar pendidikan dan keterampilan yang lebih baik, para pendatang dan investor dapat mendominasi kepemilikan lahan dan kegiatan perekonomian di kampung. Terdominasinya penduduk asli dalam kehidupan akan berimplikasi pada terbentuknya masyarakat baru di kampung. Dalam aspek legal formal kampung Luar Batang masih eksis, namun keberadaanya hanya bersifat semu karena tidak lagi didukung oleh komunitas awal sebagai komponen dasar yang membentuknya.

This research motivated by an existence phenomenon of kampung kota in urban development process. Many people of kampung moving of to the town boundary but still there are original communities able to stay, to survive. This research aim to explores the influence of urban development process to existence of kampung Luar Batang in north of Jakarta and how the community of this kampung conduct their life and activity as effort to survive. The analysis based on Arendt idea of vita activa and Gidden?s structuration is applied as theoretical orientation to understand human condition of community, economic life, social reproduction and social system and the implementation in to the spatial formation in kampung. It is therefore done by research by using qualitative method to express the community phenomenon by explore life experiences in it through observation and interview.
Findings have shown that process of urban development has caused the spatial transformation in kampung. The limited economy capability causes the high dependability of the community to land. The land as commodity used for fulfilling their needs in following the environment change around the kampung. Limitation of human condition, the community cannot be compete and predominated by immigrant and investors. On the other hand, with education background and better skill, the immigrant has the abilities predominate the property of land and activity of economics in kampung. The predominating of community in kampung will increase a new society in kampung. In case of legally and formally aspect, kampung Luar Batang is still exist, however the substance of the existence is in appearance only, because this kampung is no longer supported by the early community as basic component was form of.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Ruswanto
"Perkembangan kota di Indonesia ini ditandai oleh perkembangan empat kawasan kota besar, yaitu Jabotabek, Bandung Raya, Gerbang Kertasura (Surabaya), dan Mebidang (Medan). Secara keruangan (spasial), perkembangan kota juga memperlihatkan terjadinya koridor perkotaan-pedesaan yang mengaburkan perbedaan ciri wilayah perkotaan (urban) dan wilayah pedesaan (rural). Perkembangan kota seperti ini memunculkan cara pandang baru dalam melihat kota, yakni tidak lagi pada city based tetapi pada region based dan kota pun kurang dilihat lagi sebagai suatu sistem yang berjenjang (McGee 1991; Finnan 1997).
Pergeseran fungsi kota dan meluasnya wilayah perkotaan (melampaui batas administratif kota) membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat kota. Utamanya adalah konsentrasi penduduk mengarah ke pinggiran karena mengikuti perluasan wilayah industri dan tempat tinggal. Namun demikian, pusat kota tetap menjadi orientasi masyarakat, karena kota mempunyai berbagai fasilitas umum yang tidak dimiliki oleh wilayah-wilayah pinggiran, seperti pusat berbelanja, perkantoran, dan sekolah lanjutan. Dalam kesatuan wilayah yang luas seperti itu, peran transportasi sangat penting guna menunjang gerak perpindahan penduduk bukan hanya ke tempat kerja, tetapi juga ke sekolah, berbelanja, dan kebutuhan sosial lainnya. Dengan kata lain, transportasi merupakan salah satu komponen penting dalam perkembangan kota.
Dalam tesis ini, secara khusus menyoroti fenomena angkutan kota (angkot) di Kota Bogor, dan permasalahan penelitian difokuskan terhadap masalah: 1) Bagaimanakah perkembangan transportasi kota di Kota Bogor? 2) Bagaimanakah keberadaan transportasi kota dalam konteks perkembangan wilayah mega-urban Jabotabek?, dan 3) Sejauh manakah perkembangan transportasi kota memunculkan fenomena sosiologis di Kota Bogor?
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran tentang dilema yang muncul dalam sistem transportasi kota, khususnya dalam perkembangan sosial ekonomi wilayah mega-urban, dan dampak sosiologis dari fenomena angkutan kota (angkot) sebagai salah satu pelayanan publik yang memadai.
Penelitian ini menggunalan metode penelitian kualitatif, dimana data penelitian dikumpulkan melalui metode wawancara mendalam, pengamatan, dan data statistik. Para informan dipilih melalui teknik penarikan sampel purposif dan teknik bola salju (snow ball). Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yang melukiskan keberadaan sarana transportasi umum kota dalam kaitannya dengan fenomena sosiologis yang ditimbulkannya.
Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa:
Pertama, perkembangan transportasi kota di Kota Bogor terus berkembang dari tahun ke tahun, terutama pada angkutan umum jenis angkot, bahkan mengarah pada kondisi yang sulit dikendalikan. Dalam era otonomi daerah, kewenangan, hak dan tanggungjawab pemerintahan kota semakin besar dalam mengatur sistem transportasi kota. Transportasi kota menjadi sumber pendapatan daerah juga masyarakat kota. Namun prasarana transportasi belum memadai, dan pemecahannya pun tersendat karena masalah dana dan sumber daya manusia. Dalam kondisi ini, kinerja pemerintah kota seringkali dipandang lambat.
Kedua, dalam konteks wilayah mega-urban, keberadaan transportasi kota ikut mewarnai perkembangan wilayah yakni mendorong munculnya desa-perkotaan, dan terpenuhinya kebutuhan antarwilayah terhadap barang dan jasa, dan ketiga, perkembangan transportasi angkutan kota telah memunculkan dilema sosiologis bagi masyarakat kota, diantaranya berkaitan dengan perannya sebagai sumber ekonomi penduduk kota, penggerak mobilitas penduduk kota, pendukung penyebaran konsentrasi penduduk, tetapi dampaknya adalah terjadi kemacetan lalu lintas yang melahirkan sebagian tindak kriminalitas, polusi kota, dan munculnya kehidupan premanisme.
Terkait dengan hal tersebut, transportasi kota menunjukkan kondisi yang dilematis, dimana dapat dianggap sebagai hal yang menguntungkan bagi satu pihak tetapi dapat pula merugikan pihak lain. Hal ini terjadi karena kelemahan berbagai pihak dalam menegakkan komitmen untuk menyediakan sarana angkutan kota yang baik, menguntungkan secara ekonomi tetapi juga kenyamanan sosial dan psikologis bagi warga kota. Perkembangan mega-urban, dalam konteks transportasi kota, cenderung kurang memihak kepentingan masyarakat kalangan menengah ke bawah, dimana mereka justru secara langsung terkait dengan pelayanan transportasi umum ini dan juga sebagai penyangga tenaga kerja industri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>