Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36238 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aji Samiaji
"Hydrogen Plant adalah suatu sistem penghasil hydrogen yang akan digunakan nantinya dalam proses pemurnian minyak mentah (crude oil). Hydrogen Plant memiliki suatu reformer yang akan merubah input berupa hydrocarbon atau natural gas menjadi gas hydrogen sebagai output. Gas Hydrogen ini nantinya akan digunakan kembali dalam synthesis senyawa hydrocarbon menjadi bahan bakar minyak.
Pada tanggal 2 Juli 2002 Hydrogen Plant PT. X mengalami kerusakan pada tube reformer berupa crack, bursting dan berlubang. Material dari tube reformer ini adalah HP+Nb. Sampel tube yang mengalami kerusakan ini kemudian dianalisa untuk diketahui penyebab dari kerusakan yang terjadi.
Analisis yang dilakukan dimulai dari analisis visual, pengamatan patahan makro, pengamatan metalografi, pengujian kekerasan, pengujian tarik, pengujian komposisi, pengamatan SEM dan pengujian EDX.
Hasil analisa menunjukkan bahwa penyebab dari terjadinya kerusakan pada tube reformer ini adalah karena terjadinya overheating. Overheating ini dapat disebabkan oleh adanya jilatan api yang terus menerus sehingga akan menyebabkan penurunan ketahanan creep dan umur sisa material.

Hydrogen Plant is a system that produce hydrogen. This hydrogen will used in the refining process of crude oil. Hydrogen Plant has reformers that will change the input as hydrocarbon or natural gas to be hydrogen gas as the output. As the cycle process, this hydrogen gas will reused to synthesis the hydrocarbon compound to be the fuel.
In July, 2nd 2002, Hydrogen Plant of PT. X , suffering a failure of cracking, bursting and hole at the reformer tube. The material of the tube is HP+Nb. The sample of the tube is being analyzed to find the main cause of the failure.
The analysis is start from visual analysis, examination of the fractography, metallography axamination, hardness testing, tensile testing , chemical composition testing, SEM examination and finally EDX testing.
The result of this analysis, shows that the failure of reformer tubes, caused by overheating. This overheating is due to continous flame impingement to the tube. This yields the decreasing in creep strength and the remaining life of tube.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Maysarah Kuntjoro
"Peningkatan kebutuhan dan konsumsi energi setiap tahunnya tentu menjadi tantangan bagi seluruh dunia dalam menemukan sumber energi yang tidak berbahaya bagi lingkungan karena umumnya hampir sebagaian besar sumber energi saat ini berasal dari bahan bakar fossil yang mana seperti diketahui, bahan bakar fosil dapat menghasilkan emisi CO2 yang termasuk sebagai gas rumah kaca. Salah satu sumber energi yang cukup menjanjikan sebagai alternatif dari bahan bakar fosil adalah Hidrogen. Produksi hidrogen dapat dihasilkan dari elektrolisis air melalui water spiltting. Dalam proses water splitting, elektrokatalis adalah faktor penting yang dapat meminimalkan nilai overpotential. Material yang berpotensi digunakan sebagai elektrokatalis adalah MXene (Ti3C2Tx) yang disisipkan dengan material lainnya yaitu Multi-walled carbon nanotubes (MWCNT) terfungsionalisasi. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan sintesis nanokomposit MXene/MWCNT melalui metode hidrotermal untuk digunakan sebagai elektrokatalis pada reaksi evolusi hidrogen. Nanokomposit MXene/MWCNT yang telah disintesis kemudian dikarakerisasi menggunakan XRD, SEM, TEM, FTIR, BET dan spektroskopi Raman. Lalu untuk mengetahui performa elektrokatalisnya didapatkan dari pengujian elektrokimia LSV, CV, EIS dan kronoamperometri. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai onset dan overpotential nanokomposit MXene/MWCNT sebesar 267mV dan 517mV, yang mana nilai tersebut paling kecil dibandingkan elektroda lainnya yang digunakan pada penelitian ini dan melalui perhitungan ECSA dari pengujian CV didapatkan nilai luas permukaan aktif elektrokimia nanokomposit MXene/MWCNT sebesar 93,75cm2. Kemudian berdasarkan pengukuran EIS diketahui nanokomposit MXene/MWCNT memiliki hambatan yang kecil dan konduktivitas yang baik. Selain itu untuk kestabilannya yang dievaluasi melalui pengujian elektrokimia kronoamperometri, didapatkan bahwa nanokomposit MXene/MWCNT memiliki kestabilan yang cukup baik dalam digunakan sebagai elektrokatalis pada reaksi evolusi hidrogen.

The increase in energy demand and consumption every year is certainly a challenge for the whole world in finding energy sources that are not harmful to the environment because almost large source of energy today comes from fossil fuels. As known, fossil fuels can produce CO2 emissions which is one of a greenhouse gas. Hydrogen is one of the promising energy sources as an alternative to fossil fuels. Hydrogen production can be produced from water electrolysis through water splitting. In the process of water splitting, electrocatalyst is an important factor that can minimize the overpotential value. The material that has the potential to be used as an electrocatalyst is MXene (Ti3C2Tx) which is inserted with other materials, namely functionalized Multi-walled carbon nanotubes (MWCNT). Therefore, in this research, the synthesis of MXene/MWCNT nanocomposites by hydrothermal method was carried out to be used as an electrocatalyst in the hydrogen evolution reaction. The synthesized MXene/MWCNT nanocomposite was then characterized using XRD, SEM, TEM, FTIR, BET and Raman spectroscopy. Then to find out the performance of the electrocatalyst obtained from LSV, CV, EIS and chronoamperometric electrochemical tests. Based on the research results, we found out that the onset and overpotential values ​​of the MXene/MWCNT nanocomposites are 267mV and 517mV, which are the smallest values ​​compared to the other electrodes used in this study and through ECSA calculations from the CV testing, the value of the electrochemical active surface area of ​ MXene/MWCNT nanocomposites is 93,75cm2. Then based on EIS measurements it is known that the MXene/MWCNT nanocomposite has small resistance and good conductivity. In addition to its stability which was evaluated through chronoamperometric electrochemical testing, it was found that the MXene/MWCNT nanocomposite had fairly good stability in being used as an electrocatalyst in the hydrogen evolution reaction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Efendi
"Ketersediaan minyak bumi yang semakin menipis, harganya yang tidak stabil, dan potensi kerusakan lingkungan akibat pemakaian bahan bakar fosil mendorong pengembangan bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar fosil, termasuk avtur. Bioavtur merupakan bahan bakar terbarukan yang memiliki karakteristik serupa dengan avtur. Bahan baku potensial untuk produksi bioavtur di Indonesia adalah minyak kelapa. Komposisi asam lemak dalam minyak kelapa sesuai dengan kisaran rantai atom karbon avtur. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara dengan pangsa ekspor minyak kelapa terbesar kedua di dunia yang menunjukkan bahwa pemanfaatan minyak kelapa di Indonesia masih sangat minim.
Pada penelitian ini, bioavtur disintesis dari minyak kelapa melalui reaksi hidrodeoksigenasi untuk mengonversi asam lemak menjadi hidrokarbon dengan menghilangkan oksigen. Katalis yang digunakan dalam reaksi ini adalah katalis NiMoP/Al2O3. Reaksi hidrodeoksigenasi dilakukan dengan variasi tekanan dan suhu, yaitu pada tekanan 10, 15, dan 20 bar, dan suhu 375, 385, dan 400°C. Reaksi dihentikan apabila telah mencapai kesetimbangan berdasarkan analisis produk gas dengan GC-TCD. Reaksi hidrodeoksigenasi pada suhu 375°C dan tekanan 10 bar mampu menghasilkan konversi sebesar 92,16%, hydrocarbon content sebesar 87,18%, serta selektivitas dan yielad bioavtur sebesar 79,36% dan 55,56%. Produk cair didistilasi untuk memperoleh produk fraksi avtur. Dari hasil uji densitas, viskositas, bilangan asam, nilai kalor, dan titik beku pada distilat bioavtur diperoleh nilai yang cukup baik.

The increasing of scarce of petroleum availability, unstable prices, and potential environmental damage due to the use of fossil fuel encourage the development of alternative fuels that can replace fossil fuels, including jet fuel. Bio-jet fuel is a renewable fuel that has similar characteristics to jet fuel. The potential raw material for bio-jet fuel production in Indonesia is coconut oil. The composition of fatty acids in coconut oil corresponds to the range of carbon atomic chain of jet fuel. In addition, Indonesia is also the country with the second largest share of coconut oil exports in the world which shows that the use of coconut oil in Indonesia is very less.
In this study, bio-jet fuel was synthesized from coconut oil through hydrodeoxygenation reaction to convert fatty acids to hydrocarbons by removing oxygen. The catalyst used in this reaction was NiMoP/Al2O3 catalyst. The hydrodeoxygenation reaction was carried out with variations of pressure and temperature, at pressures of 10, 15, and 20 bar, and temperatures of 375, 385, and 400°C. The reaction was stopped if it had reached equilibrium based on GC-TCD analysis of gas product. The hydrodeoxygenation reaction at 375°C and 10 bar was able to produce high conversion (92.16%), much hydrocarbon content (87.18%), high selectivity and also yield of bio-jet fuel (79.36% and 55.56%). Liquid products were distilled to obtain avtur fraction products. From the results of the density, viscosity, acid number, heating value, and freezing point analysis of the bio-jet fuel distillate, good values were obtained.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoki WDP
"ABSTRAK
Kebutuhan akan air bersih adalah suatu yang mutlak. Tidak hanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari tetapi juga untuk kebutuhan industri. Saat ini di daerah-daerah pinggiran kota banyak bermunculan perumahan murah ataupun daerah industri baru seiring dengan perkembangan penduduk. Sebagian besar tidak dilengkapi dengan sistem pengelolaan sampah dan limbah yang memadai sehingga kualitas air sungai yang ada saat ini sangatlah menurun akibat dari buangan sampah rumah tangga maupun industri tersebut. Konsentrasi zat yang terlarut dalam air bermacam-macam jenisnya salah satu diantaranya adalah Fe. Kebutuhan air bersih tidak terlepas dari kandungan zat-zat yang terkandung dalam air tersebut, tentunya dengan batas kadar yang ditentukan. Di antara unsur-unsur yang terkandung dalam air ada yang berbahaya dan ada juga yang bermanfaat bagi tubuh manusia yaitu sebagai sumber mineral.
Kelebihan konsentrasi Fe di dalam air dapat menyebabkan air berwarna kecoklat-coklatan yang dapat menimbulkan karat dan penyumbatan pada pipa saluran, karat tadi juga akan merusak perangkat kamar mandi, dapur dan organ tubuh manusia yaitu ginjal. Untuk air yang mengandung besi terlarut diperlukan adanya pengobatan lebih lanjut untuk mendapatkan air sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zat-zat yang mempengaruhi sebaran endapan Fe dalam penampang maupun sepanjang saluran diantaranya daya hantar listrik, suhu, pH dan NH4. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari kanal Tarum Barat. Ke-empat faktor tadi secara tidak langsung mempengaruhi kenaikan dari konsentrasi Fe.
Untuk mengetahui fluktuasi Fe pada air di kanal Tarum Barat maka dibuat grafik yang menggambarkan fluktuasi Fe pada tiap potongan sungai dalam hal ini terdapat 8 potongan sungai yaitu BTB 1 s/d BTB 8 dari tahun 1994 s/d 1999 serta membuat grafik hubungan antara Fe dengan daya hantar listrik, suhu, pH dan NH4 dengan menggunakan program Microsoft Excel. dengan membuat grafik hubungan-hubungan tersebut maka akan terlihat dengan jelas sejauh mana pengaruh ke-empat faktor tersebut terhadap kenaikan konsentrasi Fe dari tahun ke tahun.

"
2001
S34796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella Lydia
"Latar Belakang: Resin komposit Giomer Bulk-Fill merupakan resin komposit yang dapat ditumpat hingga ketebalan 4 mm dan dapat melepas ion fluor. Resin komposit ini juga menjadi buffer asam ketika tingkat pH saliva turun dan mengembalikan ke pH netral. Namun, kenaikan pH diikuti dengan penurunan sifat fisik dari material. Belum diketahui apakah terdapat pengaruh terhadap kekerasan permukaan setelah material ini melepas fluor dan perubahan pH saliva.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh perbedaan pH saliva buatan dan lama perendaman terhadap kekerasan permukaan resin komposit Giomer Bulk-Fill.
Metode: Penelitian eksperimental laboratorik menggunakan sembilan puluh spesimen resin komposit Giomer Bulk-Fill berdiameter 6 mm dan tinggi 3 mm dibagi menjadi 9 kelompok perendaman yaitu dengan saliva buatan pH 7 (kontrol); pH 5,5; pH 4,5 dengan lama perendaman 1 jam, 24 jam, dan 72 jam yang disimpan dalam inkubator dengan suhu 37°C. Uji kekerasan menggunakan Knoop Microhardness Tester (Shimadzu HMV-G21DT, Jepang).
Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik One-way ANOVA terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antara kelompok perendaman dalam saliva buatan pH 4,5 dengan kelompok perendaman dalam saliva buatan pH 5,5 dan kelompok perendaman dalam saliva buatan pH 4,5 dengan kelompok perendaman dalam saliva buatan pH 7 yang dilakukan perendaman selama 72 jam. Nilai kekerasan pada perendaman dengan saliva buatan pH 4,5 dan lama perendaman 1 jam, 24 jam, dan 72 jam beruturut-turut sebesar 35,9±2,40 KHN, 33,75±2,98 KHN, dan 32,7±2,71 KHN. Sementara itu, nilai kekerasan dengan saliva buatan pH 5,5 dan lama perendaman 1 jam, 24 jam, dan 72 jam beruturt-turut sebesar 38,92±2,96 KHN, 37,00±1,82 KHN, dan 38,6±3,42 KHN. Dengan larutan saliva buatan pH 7 dan lama perendaman 1 jam, 24 jam, dan 72 jam didapatkan nilai kekerasan berturut-turut adalah 37,01±2,21 KHN, 37,05±1,79 KHN dan 37,72±2,51 KHN.
Kesimpulan: Lama perendaman dan tingkat keasaman dalam saliva buatan dapat menurunkan nilai kekerasan permukaan resin komposit Giomer Bulk-Fill.

Introduction: Composite resin Giomer Bulk-Fill is a material for restoration that can be placed in single increment with depth until 4 mm and release fluoride ion. This composite resin can be an acidic buffer when pH saliva drops and turns it back to pH neutral. However, the physical properties of the material are decreased. It is unknown if there any change of surface hardness of the material due to fluoride ion release and changes in pH saliva.
Objective: This study aimed to determine the effect of immersion time and different pH levels of artificial saliva on surface microhardness of composite resin Giomer Bulk-Fill.
Methods: Laboratory experimental research using ninety specimens of resin composite Giomer Bulk-Fill and divided into nine groups with immersion in artificial saliva pH 7 (control); 5,5; and 4,5 for 1, 24, and 72 hours at 37°C respectively and tested using Knoop Microhardness Tester (Shimadzu HMV-G21DT, Japan).
Result: The statistical test using One-way ANOVA showed that there were significant differences (p<0,05) between group of immersion in artificial saliva pH 4,5 compared to group of immersion in artificial saliva pH 5,5 and group of immersion in artificial saliva pH 5,5 compared to group of immersion in artificial saliva pH 7 for 72 hours of immersion. The result showed that the hardness number of the groups immersed in artificial saliva pH 4,5 for 1 hour, 24 hours, and 72 hours respectively are 35,9±2,40 KHN, 33,75±2,98 KHN, and 32,7±2,71 KHN. Meanwhile, the hardness number of the groups immersed in artificial saliva pH 5,5 for 1 hour, 24 hours, and 72 hours respectively 38,92±2,96 KHN, 37,00±1,82 KHN, and 38,6±3,42 KHN. The hardness number of the groups immersed in aritificial saliva of pH 7 for 1 hours, 24 hours, and 72 hours are 37,01±2,21 KHN, 37,05±1,79 KHN dan 37,72±2,51 KHN.
Conclusion: Different immersion times and pH levels decrease surface microhardness of Giomer Bulk-Fill composite resin.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan sustainable energy sebagai sumber energi nasional, dan biomassa adalah yang paling potensial untuk menjadi energi alternatif. Pemanfaatan biomassa sebagai bahan baku pembuatan hidrogen merupakan hal positif yang sangat prospektif, salah satunya melalui pengadaan pabrik biohidrogen dari biomassa. Hidrogen dipilih karena merupakan salah satu zat yang memiliki banyak fungsi strategis dalam industri kimia.kemudian membandingkan nilai IAE (Integral Absolute Error) dan ISE (Integral Square Error) dari ketiga jenis penyetelan tersebut. Proses pada pabrik biohidrogen dari biomassa terbagi menjadi beberapa unit proses, yaitu unit pengolahan awal bahan baku, unit gasifikasi, unit char combustor, unit kompresi, unit H2S Removal, unit steam reforming, unit water gas shift, dan unit pressureswing adsorber.
Pada penelitian ini akan dijelaskan pengendalian pada kompresor dan steam reformer. Kedua unit tersebut penting dikendalikan agar mencapai tekanan yang diinginkan pada masukan H2S Removal dan untuk mendapatkan gas hidrogen pada unit Steam Reformer. Pengendali yang digunakan adalah pengendali PI karena hampir dapat menangani setiap situasi pengendalian proses. Untuk mendapatkan kinerja yang optimum, dilakukan penyetelan pengendali dengan metode Ziegler Nichols, Lopez, dan Default Unisim, Hasilnya pengendalian tekanan dan suhu yang optimum adalah dengan metode penyetelan pengendali Ziegler Nichols. Sedangkan pengendalian surge-01, surge-02, surge-03 pada kompresor metode yang paling optimum adalah Default Unisim, dan untuk surge-04 adalah metode Lopez.

Indonesia is a country that has a huge potential in the development of sustainable energy as a national energy source, and biomass is the most potential to become alternative energy. Utilization of biomass as raw material for hydrogen is very prospective for the provision of biohidrogen plant. Hydrogen was chosen because it is a substance that has many critical functions in chemical industries. The process in biohidrogen from biomass plant is divided into several process units, such as raw material pretreatment, gasification unit, char combustor unit, compression unit, H2S removal unit, steam reforming unit, water gas shift unit, and pressure swing adsorber unit.
This research will explain the process control of compressor and steam reformer. Both units are essential in order to achieve the desired pressure for the input of H2S Removal and to get hydrogen gas at Steam Reformer unit. The controller used in this research is a PI controller because it can handle virtually any process control situation. To get optimum performance, controller tuning method is done by the method of Ziegler Nichols, Lopez, and Default Unisim, then compare the IAE (Integral Absolute Error) and ISE (Integral Square Error) values of the three types of tuning methods. The result is the optimum pressure control and temperature control is by Ziegler Nichols tuning method. While the optimum control for surge-01, surge-02, and surge- 03 is Default Unisim, and for surge-04 is Lopez tuning method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S40658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>