Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142749 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khemas Raindy Prassaputra
"Korosi merupakan fenomena kerusakan suatu material akibat bereaksi dengan lingkungannya. Proses korosi tidak dapat lepas dari kehidupan kita, namun dapat dicegah dengan mengurangi laju korosi menggunakan berbagai metode. Inspeksi dan perawatan infrastruktur plant dapat dilakukan untuk meminimalkan masalah korosi yang dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan pencemaran lingkungan. Penelitian ini menganalisa mekanisme proses korosi untuk memprediksi sisa umur pakai fire tube yang terbuat dari material ASTM A 106-B dan shell yang terbuat dari material ASTM A 516-70pada Gtycol ReboUer H-I300 dengan fluida yang mengandung sekitar 83% air, tri ethylene glycol dan sedikit senyawa hidrokarbon, kemudian air tersebut diuapkan pada temperatur 193,33°C sampai 218,33°C. Prediksi sisa umur pakai dilakukan dengan menggunakan metode ultrasonic thickness measurement dan insitu metallography yang dilengkapi data kondisi operasi. Dari perhitungan data yang ada, didapatkan laju korosi fire tube sebesar 0.277 mm/tanun dan laju korosi shell sebesar 0,323 mm/tahun, serta didapatkan perkiraan sisa umur pakai fire tube selama 20,587 tahun danperkiraan sisa umur pakai shell selama 14,564 tahun terhitung mulai Juni 2006. Dan dari hasil pengamatan insitu metallography memperlihatkan adanya porous akibat korosi merata pada permukaanfire tube dan shell Gtycol ReboUer H-1300."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Pribadi
"Proses korosi yang terjadi pada tube Glycol Trim Cooler E-1302 dapat dicegah dengan mengurangi laju korosi menggunakan berbagai metode. Inspeksi dan perawatan Glycol Trim Cooler E-1302 dapat meminimalkan masalah korosi. Penelitian ini menganalisa korosi yang terjadi untuk memprediksi sisa umur pakai tube yang terbuat dari material ASTM A-179 yang digunakan untuk menurunkan suhu fluida yang mengandung tri ethylene glycol dan sedikit air, dari 194OF menjadi 130OF. Prediksi sisa umur pakai dilakukan dengan menggunakan metode Eddy Current Test dan menganalisa data kondisi operasi. Dari perhitungan data yang ada, didapatkan laju korosi tube sebesar 0,0127762 mm/tahun dan didapatkan perkiraan sisa umur pakai tube selama 78,627 tahun terhitung mulai Juni 2006. Dan dari hasil pengamatan visual memperlihatkan korosi merata pada permukaan tube Glycol Trim Cooler E-1302. Hal ini disebabkan karena lingkungan korosinya mempunyai akses yang sama ke semua bagian dari permukaan logam, dan logam tersebut mempunyai komposisi yang seragam.

Corrosion that happen in tube Glycol Trim Cooler E-1302 can be avoid with reducing corrosion rate with several methods. Inspection and maintenance Glycol Trim Cooler E-1302 can reduce corrosion problem. This research analyze the corrosion that happen in tube made of ASTM A-179. The tube is used for cooling down the fluid consist of tri ethylene glycol and some water, from 194_F to 130_F. Eddy Current method is used to create remaining life prediction of the tube considering the condition of operation. From the calculation, corrosion rate is 0,0127762 mm per year and remaining life is 78,627 years start from June 2006. From visual examination, there is uniform corrosion at the surface of tube Glycol Trim Cooler E-1302. This is because the environtment, tri ethylene glycol and water, have the same chance to attack all section of the surface of metal, that consist uniform composition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Maulana Nur
"Peristiwa korosi sejak lama telah dikenal secara umum, dimana suatu material logam mengalami degradasi mutu akibat interaksi dengan lingkungannya. Industri minyak dan gas bumi yang sangat mengandalkan pipa-pipa yang terbuat dari bahan baja sebagai salah satu peralatan produksinya merupakan contoh industri yang cukup bermasalah dengan korosi internal. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring korosi internal secara kontinu dan terencana. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung ketahanan pipa terhadap korosi internal serta menganalisa jenis korosi internal yang terjadi pada pipa flowline gas PGA dan PGB yang merupakan pipa baja karbon API 5L Grade X52 dimana fluida yang mengalir di dalamnya adalah gas, air dan kondensat, dengan menggunakan metode ultrasonic thickness measurement, serta data kondisi operasi beserta hasil immersion test corrosion coupon. Dengan tingkat korositivitas lingkungan yang moderat, hasil prediksi ketahanan korosi internal terendah untuk section pipa _6" adalah pipa PGB-1 sebesar 8,14 tahun, untuk section pipa _8" adalah pipa PGA-1 sebesar 18,47 tahun, serta untuk section elbow adalah pipa PGB-3 sebesar 11,63 tahun, terhitung mulai bulan Juni 2006. Hasil analisa menunjukkan bahwa jenis korosi internal pipa yang terjadi adalah korosi merata, serta terjadi korosi erosi pada komponen pipa PGB-3. Faktor penyebab korosi internal adalah kandungan air yang tinggi hingga melebihi 77% yang mengandung gas CO2 terlarut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yordi Subekti
"Dari sebuah Pembangkit Listrik diperoleh sebuah water wall tube dari ketel uap yang mengalami kegagalan berupa terkorosinya permukaan dalam dari tube hingga menyebabkan penipisan yang cukup signifikan. Analisis kegagalan dilakukan dengan beberapa pengujian antara lain pengujian komposisi kimia, pengujian tarik, pengujian kekerasan, pengujian XRD, pengamatan metalografi (makro dan mikro), dan pengamatan SEM yang disertai dengan pengujian EDX. Sementara itu pengkajian sisa umur pakai dilakukan dengan melakukan pengujian polarisasi dan pengukuran ketebalan dinding bagian dalam tube. Analisis yang dilakukan, meliputi analisis makrostruktur dan mikrostruktur, analisis komposisi logam dasar dan juga komposisi scale, hasil pengujian sifat mekanis material berupa kekuatan tarik dan kekerasan, dengan membandingkan pada standard dan literatur yang ada. Pengamatan metalografi menunjukkan bahwa telah terjadi speroidisasi yang disertai dengan pearlite breakdown dan intergranular crack pada mikrostrukturnya. Sementara hasil pengujian XRD dan EDX memberikan hasil bahwa terdapat deposit tembaga pada permukaan dalam tube yang bercampur dengan scale. Pengujian kekerasan menunjukkan bahwa kekerasan di daerah gagal lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang tak mengalami kegagalan. Dari seluruh hasil yang didapat menjelaskan bahwa penyebab kegagalan water wall tube tersebut adalah karena terbentuknya deposit lokal yang menyebabkan terjadinya beberapa mekanisme degradasi seperti overheating, penipisan, korosi kaustik dan hydrogen damage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venny Diana Nusantari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S34458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wijonarko
"Fokus dari penelitian ini adalah membuat metode iterasi dan melakukan evaluasi sisa umur pakai tubing boiler dengan metode tersebut. Metode iterasi ditentukan dengan perhitungan cumulative rupture time sebagai fungsi dari pertumbuhan oxide scale, penipisan tubing, perubahan metal temperature dan hoop strees.
Hasil spesifik dan akurat diperoleh dengan menggunakan data operasi pada secondary siperheater boiler dan rupture test pada material SA213-T22. Analisis mikrostruktur diperoleh dengan mengevaluasi pertumbuhan cavities. Sehingga analisis mikrostruktur tersebut dapat digunakan dalam verifikasi metode iterasi, metode stress rupture dan metode berbasis ketebalan tubing.
Pada verifikasi dihitung standar deviasi dari metode iterasi dan metode lainnya dengan analisis mikrostruktur. Metode iterasi memiliki standar deviasi terkecil yaitu 0,13 - 0,26 dari cumulative rupture time.
Hasil perhitungan dari tubing yang lurus memiliki koefisien of determination yang terbaik yaitu R2=0,9985. Sehingga metode iterasi menjadi metode yang akurat untuk diaplikasikan pada posisi tubing yang lurus dalam perencanaan pemeliharaan boiler.

The focus of this work is to create iteration method and to evaluate the remaining life of boiler tube by its method. Iteration method was determined through calculating of cumulative rupture time as a function of oxide scale growth, tubing thickness, tube metal temperature and hoop stress.
The specific and accurate result was obtained by using the operational data on secondary super heater boiler and rupture test on SA213-T22 material. Microstructure analysis was obtained by evaluating actual cavities growth. So it can be used to verify the iteration method, stress rupture method and thickness based method.
The verifications was calculating the deviation standard of iteration method and others by microstructure analysis. Iteration method has a less deviation standard 0,13 - 0,26 of cumulative rupture time.
Calculation result of straight tube have the best coeficient of determination R2 = 0,9985. Then this method became an accurate method to be applied on straight tube in boiler maintenance strategy.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31873
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Bayu Adi Prasetya
"Sambungan pengelasan baru setelah perbaikan pada pipa boiler Finishing Superheater pada komponen pembangkit listrik dilakukan studi untuk memprediksi sisa umur pakai. Studi difokuskan pada proses pengelasan dengan perlakuan panas (preheat dan PWHT) dan tanpa perlakuan panas. Studi ini dilakukan untuk menentukan periode pemeliharaan pipa boiler jika dilakukan pengelasan tanpa perlakuan panas berdasarkan data pengujian sisa umur pakai.
Pengujian untuk memprediksi sisa umur pakai pipa boiler dilakukan dengan pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik, pengukuran kekerasan mikro, dan pengujian stress rupture untuk mendapatkan kurva perbandingan Parameter Larson Miller (LMP) terhadap tegangan.
Hasil pengamatan struktur mikro pada lasan tanpa preheat menunjukan fasa martensit dengan bilah-bilah yang kasar, perbesaran butir pada HAZ dengan beberapa presipitat. Pada pengelasan dengan perlakuan panas butiran struktur mikro pada bagian lasan dan HAZ dapat diperhalus dan menyeragamkan nilai kekerasan rata-rata.
Berdasarkan pengujian stress rupture, sisa umur pakai pada lasan tanpa preheat diharapkan mampu beroprasi hingga 11,5 tahun pada temperatur maksimum metal 591°C. Setelah dilakukan PWHT ketahanan mulur pada sambungan las meningkat dibuktikan dengan prediksi umur pakai pada sambungan lasnya.

Remaining life time prediction of welded joint finishing superheater boiler tube have evaluated on each type of welding procedure (as welded and after PWHT). The aim of this study to determine maintenance period of as welded joint compared with weld joint after PWHT based on remaining life assessment data.
Examination of remaining life time conducted by microstructure evaluation using optical-microscope, microhardness indentation, stress rupture test to obtain correlation between Larson Miller Parameter (LMP) vs hoop stress.
As welded joint microstructural observation showed heterogenous microstructure that consist of coarse martensite lath exist on the weld metal, grain coarsening on the HAZ and some coarse precipitate. Grain refining and decrease of hardness have found on sample after PWHT.
Based on stress rupture examination, remaining lifetime on as weld joint expected to reach 11.5 years of operating hour at 591°C maximum metal temperature. Welded joint after PWHT increase its remaining life time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadid Fadilah
"ABSTRAK
Reboiler merupakan salah satu jenis alat penukar kalor yang berfungsi
untuk mendidihkan dan menguapkan fluida cair yang diproses. Pada penelitian
kali ini dilakukan perancangan dengan menggunakan metode CFD untuk
mendapatkan desain reboiler dengan acuan pressure drop gas tidak lebih dari
233,914 Pa dan flow rate air yang digunakan agar etanol yang keluar dari shell
sudah dalam kondisi menguap. Proses penelitian juga disertai dengan proses
pembuatan alat yang kemudian dilakukan proses pengukuran untuk nilai-nilai
yang diinginkan, seperti temperatur dan tekanan gas masuk dan keluar, temperatur
etanol masuk dan keluar, dan temperatur dalam shell. Dari pengukuran tersebut
dapat diketahui kondisi kerja optimal reboiler yang diintegrasikan dengan turbin
gas mikro bioenergi PROTO X-2 yang dimanfaatkan gas buangnya sebagai gas
masuk tube. Dari pengukuran yang dilakukan dengan variasi temperatur gas dan
flow rate air diperoleh kondisi teroptimal kerja reboiler adalah pada kondisi yang
tidak jauh berbeda dari kondisi parameter simulasi, yaitu temperatur gas masuk
sebesar 350 oC dan flow rate air 36 kg/h. Kondisi operasi ini dapat menghasilkan
flow rate uap terbanyak yaitu sebesar 0,018 kg/h dengan flow rate bahan bakar
yang digunakan hanya sebesar 1,33 kg/h.

ABSTRACT
Reboiler is one of the heat exchanger type that function to boiling and
vaporizing the liquid fluid processed. In this study was carried out design using
CFD method to get the reboiler design with reference pressure drop of gas is not
more than 233.914 Pa and flow rate of water are used in order to get ethanol
condition out of the shell is in an evaporate condition. The research process is also
accompanied by the construction of the measurement process is then carried to the
desired values, such as temperature and pressure inlet and outlet of gas,
temperature inlet and outlet ethanol, and temperature in the shell. From these
measurements it can be seen working condition reboiler which is integrated with
the micro bioenergy gas turbine PROTO X-2 that the output of gas used as the
input gas into the tube. Measurements arranged with the variation of temperature
of gas and flow rate of water obtained the best working conditions of reboiler is
the conditions which is not much different from the conditions of the simulation
parameters, namely the inlet temperature of gas is 350 °C and flow rate of water is
water 36 kg/h. These operating conditions can result the highest steam flow rate is
equal to 0.018 kg/h with a flow rate of fuel used by only 1.33 kg/h."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42730
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fajri Yunaldi
"Penelitian tentang remaining life RL pada industri bermanfaat bagi penentuan strategi pemeliharaan untuk menghindari kegagalan peralatan secara tiba-tiba dan mempunyai resiko operasional besar. Metode RL dikembangkan untuk memberikan prediksi RL yang akurat. Penelitian ini memberikan prediksi RL pada high pressure super heater tube yang dihitung dengan metode konvensional, metode creep rupture test dan metode scale growth. Data sampel 1Cr-0.5Mo Super heater tube diambil dari dua heat recovery steam generator HRSG yang sejenis. Metode konvensional menggunakan trending analysis data ketebalan aktual tube. Data ketebalan aktual diambil dari pengukuran inspeksi terkahir dan data riwayat inspeksi saat periode pemeliharaan sebelumnya. RL dihasilkan dengan ekstrapolasi trending line ke minimum wall thickness MWT yang dihitung dari standard ASME I PG 27. Creep rupture test dilakukan pada sampel high pressure super heater tube. RL dihasilkan dengan mengevaluasi time to rupture dari persamaan Larson Miller Parameter yang dikenal sebagai metode RL pada komponen temperatur tinggi. Metode scale growth menggunakan cumulative creep damage untuk memprediksi waktu kegagalan tube. Perbedaan antara prediksi waktu kegagalan dan waktu inspeksi terakhir menjadi prediksi RL. Berdasarkan metode konvensional, laju penipisan ketebalan tube berbeda-beda pada setiap posisi. RL yang dihasilkan berbeda-beda untuk ketiga metode. Perbedaan RL sebagai verifikasi dan analisis bersama dengan data dimensi dan sifat mekanik material uji.

The purpose of remaining life RL research is beneficial for maintenance strategy in industries to avoid unexpected failure which brings to high operational risk. Appropriate method is built to find out close RL prediction for equipment. This paper is present RL prediction of high pressure super heater tube between conventional, creep rupture test and scale growth method. 1Cr 0.5Mo Super heater tube specification was taken from two typical heat recovery steam generator HRSG as a sample. Conventional method use reasonable trending analysis of actual wall thickness tube data. Actual thickness data was taken on last inspection and historical inspection data. RL is yield by extrapolating data to minimum wall thickness MWT which calculated form ASME I PG 27 as standard. Creep rupture test conducted towards sampling tube which was taken from high pressure super heater bundle tubes. RL is yield as evaluation time to rupture of Larson Miller Parameter equation which already known as RL evaluation on high temperature component. Scale growth method use cumulative creep damage to predict time to failure of operated tube. The difference between time to failure and last inspection hour become RL prediction. Based on conventional method, tubes wall thinning rate are variable for each position. The remaining life gives very different between three those methods. The differences bring to discussion as verification and analysis with dimensional and mechanical properties as additional data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>