Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52347 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mario Windi Jatmiko
"Penggunaan bearing dengan bahan dasar tembaga banyak dibutuhkan karena sifatnya yang memiliki kelahanan aus dan kekuatan yang relatif lebih baik dibandingkan dengan bahan dasar lainnya. Saiah satu proses pembuatannya adalah melalui proses metalurgi serbuk Keunggulan dari metode metalurgi serbuk adalah dapat diiakukannyo pengontrolan jumlah pori dan kontrol dimensi yang baik. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan material bantalan perunggu Cu-Sn-Zn-C grqjit (bronze bearing) dengan metode metalurgi serbuk mulai dari tahapan karakterisasi serbuk, pencampuran serbuk, kompaksi, sampai sintering (pemanasan) Tujuan khusus peneiitian ini adalah unfuk melihat pengaruh penambahan fraksi berat grafit terhadap sifat mekanis dan struktur milafo. Dari hasii penelitian diperoleh bahwa poda penambahan aktif berat grafit antara 1-1,5% diperoleh Studi mekanis bronze bearing yang bail; Hal ini berkaitan dengan peran grafit sebagai penguai dan pelumas, yang rerbasahi dengan baik oleh Sn dan Zn. Pado penambahan fraksi berat grafit diatas 1,5% menjadi 2%, Sn dan Zn yang kadornya temp tidal: mompu uniuk membasahi Cu dan Grajit dengan sempurna sehingga sifat mekanis bronze bearing menurun. Pada penambahan fraksi berat grafit 1% , densilas, kekerasan, kuat Ie/can mencapai nilai opiimal, berturur-turu! sebesar 6,67 g/cmj, 55 BHM dan 538 MPa sedangkan porosiias dan kyu aus mencapai niioi minimal, berlurut-turui sebesar 233% dim 1.38 x 10? mm/mms."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Endah Susilowati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.S Pintar
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Isminarto
"Dewasa ini dengan semakin berkembangnya dunia industri, penggunaan bantalan (bearing) sebagai pembantu penggerak antar komponen dengan gesekan sekecil mungkin semakin meningkat aplikasinya seperti untuk aplikasi motor, alat-alat mesin, otomotif, pesawat terbang, konstruksi, dan lain-lain. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan material bantalan peronggu Cu-Sn-Zn-C (bronze bearing) dengan metode metalurgi serbuk mulai dan tahapan karakterisasi serbuk, pencampuran serbuk, kompalisi, sampai sintering (pemanasan). Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh variabel temperatur sinter terhadap nilai kekerasan, keausan, densitas/porositas, kuat tekan, dan struktur mikro. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dengan meningkatnya temperatur sinter mulai dari 700℃, 750℃, sampai 800℃ nilai kekerasan, idensitas, ketahanan aus, dan kuat ekdn semakin meningkat, sebaliknya nilai porositas semakin menurun. Sedangkan oada temperature 825℃, 850℃, 875℃, sampai 900℃ nilai kekerasan, densitas, ketahanan, dan kuat tekan mengalami oenurunan, sebaliknya nilai porositas mengalami kenaikan. Hal ini karena pada temperature mulai dari 825℃, 850℃, 875℃, sampai 900℃ terjadi difusi cepat dari Sn dan Zn ke Cu grafit yang kemudian meningkatkan pori yang besar (swelling). Jadi, nilai sifat mekanik optimum terjadi pada temperature 800℃ dengan nilai kekerasan, keausan, densitas, porositas, dan kuat tekan adalah berturut-turut 52 BHN, 4,76 x 10 -6 mm3/mm, 7,08 gr/cm3, 18,23 % dan 440 MPa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricca Anggrainy
"Material komposit matriks logam Al-grafit merupakan hasil kombinasi makroskopis dari dua atau lebih komponen yang berbeda, yaitu Al sebagai matriks dan grafit sebagai penguat (reinforcement) memiliki antar muka diantaranya (interface) dengan tujuan mendapatkan sifat-sifat fisik dan mekanis tertentu yang lebih baik daripada sifat masing-masing komponen penyusunnya. Material komposit matriks logam Al-grafit dapat diaplikasikan untuk pembuatan struktur pesawat luar angkasa dan brake rotors. Pembuatan material komposit matriks logam dapat dilakukan dengan menggunakan metode metalurgi serbuk. Proses metalurgi serbuk melalui 3 tahapan, yaitu pencampuran (blending/ mixing), penekanan (compaction/pressing) dan pemanasan (sintering/ consolidation). Pada penelitian ini menggunakan campuran serbuk Al dan 8 Vf% grafit serta ditambah Mg sebagai wetting agent. Serbuk dikompaksi dengan tekanan sebesar 200 bar. Variabel temperatur sinter yang digunakan adalah 550_C, 620_C, 750_C, 850_C dan 950_C dengan waktu tahan sinter selama 30 menit. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kekerasan, keausan, densitas, porositas, kuat tekan serta struktur mikro guna mengetahui pengaruh temperatur sinter dan beberapa perlakuan sampel komposit matriks logam Al-grafit. Dari hasil pengujian, pada variabel temperatur sinter kondisi optimum saat temperatur sinter 750_C, yaitu nilai kekerasan tertinggi mencapai 26 kg/mm , nilai densitas tertinggi mencapai 1,963 g/cm_, nilai prosentase porositas terendah mencapai 23,02%, nilai laju keausan terendah mencapai 8,43 x 10-7 mm_/mm dan nilai kekuatan tekan tertinggi mencapai 146 N/mm_. Pada beberapa perlakuan sampel, komposit matriks logam Al-grafit hasil proses metalurgi serbuk mencapai kondisi optimum bervariasi, yaitu nilai kekerasan tertinggi mencapai 26 kg/mm_ hasil komposit dengan penguat perlakuan sinter 750_C (reinforced sinter 750_C), nilai densitas tertinggi mencapai 2,017 g/cm_ hasil komposit dengan penguat tanpa perlakuan sinter (reinforced non sinter), nilai prosentase porositas terendah mencapai 20,91% hasil komposit dengan penguat tanpa perlakuan sinter (reinforced non sinter), nilai laju keausan terendah mencapai 8,43 x 10 -7 mm_ /mm hasil komposit dengan penguat perlakuan sinter 750_C (reinforced sinter 750_C), nilai kekuatan tekan tertinggi mencapai 248 N/mm_ hasil Al tempo, penguat tanpa perlakuan sinter (unrein/arced non sinter). Dari hasil pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik, komposit matriks logam Al-grafit hasil proses metalurgi serbuk memiliki prosentase porositas minimum saat temperatur sinter 750_C. Sedangkan dengan menggunakan SEM didapat adanya 3 fasa baru yang terbentuk, yaitu fasa berwarna putih (mengkilap), abu-abu dan matriks. Dari hasil EDS diketahui bahwa fasa baru berwarna putih (mengkilap) mengandung 47,48% Al; 2,88% Mg; 14,01% Si; 13,30% Mn; 14,79% Fe; 7,54% 0, sedangkan pada fasa baru berwarna abu-abu mengandung 51,14% Al; 0.42% C; 1,00% Mg; 0,93% Si; 46,51% 0 dan pada fasa matriks mengandung dari 82,90% Al; 0.44% C; 2,20% Mg; 1,26% Si; 13,20% 0."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Wirahadisaputra
"Perkembangan metalurgi serbuk besi untuk pembuatan komponen otomotif telah mendorong diciptakannya metode kompaksi hangat untuk mendapatkan bakalan dengan densitas yang tinggi. Penelitian ini hendak membandingkan beberapa karakteristik bakalan dan produk sintar hasil kornpaksf temperatur ruang, F50°C dan 25O°C dengan campuran serbuk yang relatif sederhana dan murah, yaitu_FeO hasil millscale, dan 0,5% grafit.
Serbuk FeO, graffr, Zn stearate, dan glyserin dicampur dan diaduk; kemudian dikompaksi pada tiga variabel temperatur tersebut di atas pada tekanan 600 MPa, dengan waktu rahan 5 menit. Seluruh sampel disinter dalam atmosfir endogas pada temperatur H20”C selama 30 menit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin tingginya temperatur kompaksi diikuti dengan peningkatan densitas dan kekuatan tekan bakalan; Serta peningkatan densitas, kekuatan tekan dan kekerasan prodak sinter. Porositas sinter ditemukan sernakin sedikit. Kompaksi hangar menyebabkan daerah kontak antar partfkef bakalan semakin Iuas, yang dibuktikan melalui pengujian fuas permukaan bakalan. Perubanan dimensi tidak menunjukkan kecenderungan tertentu meskipun perabahan total menunjukkan sampel mengalami pengembangan (sweiling).
Dari perbandingan dua temperatur kampaksi 150°C dan 250°C, temperatur I50"C dinilai Iebih efisien karena selain lebih hemat biaya dan wakta pemanasan; beberapa karakteristik bakaian dan produk sinter dari kedua temperatur tersebat tidak berbeda jaun. Sedangkan antara kompaksi temperatur ruang dan ?50°C menunjukkan perbedaan yang berarti."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiskan Husein
"Menjawab kebutuhan akan material dimasa mendatang, ilmu pengetahuan dalam hal ini komponen penelitiannya didorong untuk menemukan material baru dengan keunggulan karakteristik lebih baik dan tentu saja ekonomis. Metal Matrix Composite (MMCs) merupakan salah satu alternatif material yang mampu menjawab kebutuhan tersebut Pemakaian MMCs telah meluas, misal dalam industri otomotif digunakan sebagai bahan pembuat piston, engine, serta dalam bidang penerbangan dipakai sebagai bahan pembuat baling - baling dan sebagai badan pesawat luar angkasa.
Penelitian yang dilakukan, dikonsentrasikan pada tahapan proses pembuatan Al-SiC MMCs dengan metode metalurgi serbuk, khususnya melihat pengaruh dari ukuran partikel serbuk SiC yang bertindak sebagai penguat dan melihat pengaruh besar tekanan kompaksi. Variasi ukuran partikel yang dipakai dalam penelitian adalah 70 -80 mesh digolongkan partikel kasar dan I40 - 170 mesh yang digolongkan sebagai partikel halus, kemudian variasi besar nilai tekanan kompaksi yang dipakai adalah 159, 191, 223, 255, dan 286 MPa. Penelitian mencoba melihat pengaruh dari kedua variabel diatas terhadap silat porositas, densilas, kuat tekan, dan kekerasaan. Penelitian memperoleh hasil yang, bisa dipertanggungjawabkan dan tentu saja ?debatable? atau bisa didiskusikan bersama Kenaikan lekanan kompaksi dapat meningkatkan sifat mekanik kekerasan dan kuat tekan, dan kenaikan tekanan koinpaksi dapat menurunkan porositas dan meningkatkan densitas. Untuk pengaruh ukuran partikel penguat SiC diperoleh kesimpulan untuk ukuran partikel yang lebih halus akan memberikan sifat yang Iebih baik dengan perbedaan yang tidak terlalu signifikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Oktavianus
"Paduan serbuk Cu-Sn-Zn+C yang dibuat dengan teknik metaturgi serbuk telah digunakan secara luas sebagai bantalan (self-lubricating bearing). Bantalan ini memiliki sejumlah porositas yang dapat menyimpan sejumlah minyak pelumas sehingga se1ama pemakaiannya tidak diperlukan pelumasan tambahan. Karakteristik paduan serbuk Cu-Sn-Zn+C tergantung pada komposisi kimia, struktur mikro, dan porositasnya. Struktur mikro dan porositas tergantung pada pengendalian proses penekanan dan pemanasan. Pada penelitian ini dianalisa pengaruh waktu sinter terhadap karakterisasi dan mikrostroktur dari material bantalan Cu-Sn-Zn+C produk metalurgi serbuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa niJai laju keausan paduan scrbuk Cu~Sn- Zn+C semakin rendah dengan meningkatnya waktu sinter. Untuk paduan serbuk Cu- 9%Sn-3%Zn+l,5%C dengan beban kompaksi 200 bar, porositas semakin bertambah dengan semakin tamanya waktu sinter. Paduan serbuk yang mempunyai laju keausan relatif rendah adalah paduan serbuk Cu-99/oSn-3%Zn+l,5%C yang dipanaskan pada temperatur 850' C dengan waktu tahan 2 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riezditya Andara Rachmad
"Perkembangan telmologi yang lelah dicapai saai ini membaa! mamzsia membutuhlcan material yang memililri karakrerisiik yang baik secara ekonomis. Komposit merupakan salah satu marerial yang memiliki krireria seperri rersebut diaras. Material ltomposii merupakan maferial yang memiliki dua atau lebih lcomponen berbeda yang dilcombinasikan meiyadi marerial bam dengan si/at yang lebih balk. Metal Matrikskompsit merupakan salah satu jenis komposit yang mulai dikembanglfan di dalam indusfri. Paduan Al-SIC pada AMC membual material Al-SiC memiliki si/Ez! ringan karena memilild densilas yang rendah sesuai dengan matrilfs Al, kelruatan luluh Jung relalyqebih linggi dari AL kelferasan yang ringgi, ketahanan aus yang besar, kerangguhan _vang ringgi_ dan lcerahanan korosi yang balk.
Pada penelilian pembuatan material metal matrilnr komposif Al-SiC menggunakan prioses meralurgi serbulc derzan kamposisi 82% serbuk Aluminum dan 18% Serbuk SiC dengan werllng agen! 1% Mg dan 1% Zinc .S'reara!e_ Bahan dimixing .velama 20 menit agar homogen dan dilanjutkan dengan proscs kompaksi dengan gaya relran sebesar 75000 M Kemudian dilakukan proses sinrering pada bakalan dengan remperatur simer 625°C Variabel yang digunakan adalah perbedaan waktu sintering yairu 30 menil, 60 menir, 90 menir, 120 menir, dan 150 menit. Serelah itu dilakukan pengujian swf mekanis pada marerial anrara lain pengulmran densilas dan porosiras marerial, pengujian kekerasan, pengujian lcelcuaran tekan, dan pengamaran sirukrur mikro marerial.
Hasil pcnelirian yang didapar adalah sgfar mekanis maierial Hcekerasan dan kelcuafan rekan) meninglrar dari walcru sinier 30 menit hingga 120 menir. Hal ini disebalakan densitas material yang meninglcai dan porosiras yang berlrurang. Sedangkan pada wakru sinrer 150 menit si/'al melcanis material menuran lcarena densiras menurun dan jamiah porosiras bertambah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Temmy
"Selama ini material logam sangat dibutuhkan dalam kehidupan didunia ini. Bahkan material logam telah dipakai sekitar ribuan tahun yang lalu sehingga tidak mengherankan bahwa pada abad ke - 21 ini teknologi-teknologi dalam pembuatan material logam telah banyak bermunculan. Beberapa dasa warsa ke belakang, telah timbul suatu pemikiran dari para ahli bahwa diperlukan suatu material yang memiliki sifat lebih baik daripada logam dimana baik dalam keuatan sifat fisis, sifat mekanis serta efisien dalam proses pembuatannya, salah satunya adalah material komposit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>